Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Konsep-konsep Dasar Teori Himpunan” sebagai tugas mata kuliah Topologi.
Shalawat serta salam tidak lupa pula disampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad yang
telah membawa umat menuju jalan kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan di akhirat.
a. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd selaku dosen mata kuliah Topologi atas
bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan tugas makalah ini;
b. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan moral dan material;
c. Rekan-rekan semua yang telah memberikan bantuan dan dukungan; serta
d. Semua pihak yang telah memberikan bantuan.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi isi maupun dari segi metodologi dan bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacanya
umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3) Sifat Asosiatif
Jika terdapat tiga himpunan A, B dan C maka
(A + B) + C = A + (B + C) = (A + C)+ B
4) Sifat Identitas Operasi Penjumlahan
Definisi:
Jika A adalah himpunan tidak kosong, sehingga A + I = I + A = A maka
I disebut sebagai identitas dari operasi penjumlahan pada himpunan.
Dalam hal ini identitas operasi penjumlahan pada himpunan adalah
himpunan kosong. Bukti:
Pertama akan ditunjukkan bahwa A + I = I + A
Ambil sembarang x A + I
Maka x A atau x I, x A I atau
x I atau x A dan x I A
sehingga dapat ditulis x I atau x A dan x I A
artinya A + I = I + A
Kedua akan ditunjukkan bahwa A + I = A
Ambil sembarang x A + I
Maka x A atau x I, x A I atau
Karena I himpunan kosong maka
AI=A
AI={}
Sehingga A + I = A
Karena A + I = I + A dan A + I = A maka A + I = I + A = A
2) Operasi Pengurangan pada Himpunan
a) Definisi :
Misalkan terdapat dua himpunan A dan himpunan B. selisih antara dua himpunan A
dan B adalah himpunan yang semua anggotanya merupakan anggota A tetapi bukan
anggota B. selisih dua himpunan A dan B ditulis A – B atau A/B. dan dibaca selisih
A dan B atau A dikurangi B.
Secara formal ditulis dalam notasi pembentuk himpunan :
A – B = { x | x A dan x B}.
Jika E adalah sebuah himpunan semesta maka E – A adalah himpunan yang semua
anggotanya tidak ada di A. Himpunan E – A disebut disebut komplemen A.
b) Sifat-sifat operasi pengurangan pada himpunan
1) Sifat ketertutupan
Definisi:
Misalkan H = { A, B, C, . . .} = { himpunan} Untuk setiap A dan B
anggota H maka A - B anggota H
Bukti:
Menurut definisi: A - B = { x | x A dan x A B, x S}, perhatikan
bahwa hasil di ruas kanan membentuk himpunan, ini berarti bahwa A -
B H. jadi terbukti bahwa untuk setiap A dan B anggota H maka A - B
anggota H
Contoh-contoh di atas telah menunjukkan bahwa pengurangan pada dua
buah himpunan menghasilkan himpunan.
Untuk kasus dimana himpunan A sama dengan himpunan B maka hasil
pengurangannya adalah himpunan kosong yang secara formal ditulis
dalam notasi pembentuk himpunan A – B = { } A = B
Bukti:
Ambil sembarang x A, karena A = B maka x B. Oleh karena setiap
anggota A merupakan anggota B maka A = A B. sehingga A - B = { }
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan
mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di
dalamnya yaitu orang-orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan
keadilan tidak terkotori hal yang buruk. Ada tidaknya rule of law pada suatu
negara ditentukan oleh “kenyataan”, apakah rakyat menikmati keadilan, dalam
arti perlakuan adil, baik sesama warga Negara maupun pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Sunaryati, ----. Apakah the rule of law itu?. Bandung: Alumni,1986.
Prasetyo, Rudi. 2018. Hak dan Kewajiban Ingkar terhadap Jabatan Notaris
dalam Proses Penyelesaian Perkara Pidana. Tesis di
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7246/RUDI%20PRAS
ETYO%20_16921027_TESIS.pdf?sequence=1
Prasetyo, Teguh. 2010. Rule of Law dalam dimensi Negara Hukum di Indonesia.
Jurnal Ilmu Hukum Refleksi Hukum. 2(2):132-135.