Anda di halaman 1dari 21

GEOMETRI EUCLID DAN

KELEMAHANNYA

Kelompok 2
1. Cindi Angraini (1813021010)
2. Mita Dwi Sari (1813021028)
3. Haura Nabila (1813021032)
Sejarah Geometri Euclid

Pada awalnya geometri hanya menitik beratkan pada jarak, luas,dan volume.
Geometri Euclid adalah geometri yang pertama kali muncul yang dibuat oleh seorang
matematikawan Yunani bernama Euclid. Euclid dikenal sebagai “Bapak Geometri” yang
menghasilkan karya monumental. Euclid terkenal dengan pengaturan teorema secara logis.
Definisi, Postulat, Aksioma, dan Proposisi Euclid.

1. Definisi: kata,Frasa, atau kalimat yang terdiri dari 13 buku.

Definisi 1: Definisi 5: Definisi 9: Definisi 13:


Titik Bidang Rectlinear Batas

Definisi 2: Definisi 6: Definisi 10: Definisi 14:


Garis Sisi dari bidang Sudut siku-siku Bangun

Definisi 3:
Ujung-ujung Definisi 7: Definisi 11: Definisi 15:
garis Bidang datar Sudut tumpul Lingkaran

Definisi 4: Definisi 8: Definisi 12: Definisi 16:


Garis lurus Sudut bidang Sudut lancip Pusat lingkaran
Definisi 17: Definisi 21:
Diameter lingkaran Segitiga lancip

Definisi 18: Definisi 22:


Setengah lingkaran Persegi empat,
belah ketupat
Definisi 19:
Bangun-bangun Definisi 23:
rectkiniear Garis lurus sejajar

Definisi 20:
Segitiga sama kaki
Definisi, Postulat, Aksioma, dan Proposisi Euclid.

2. Postulat: Asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu pembuktiannya,
anggapan dasar untuk satu ilmu tertentu.

Postulat 1 : Postulat 2 : Postulat 3 : Postulat 4 : Postulat 5 :


Melalui dua titik Ruas garis Melalui Semua sudut Jika suatu garis lurus
sebarang dapat dapat sebarang titik siku-siku sama. memotong dua garis lurus
dibuat garis dan membuat sudut-sudut
diperpanjang dan sebarang
dalam sepihak kurang dari
lurus. secara kontinu jarak dapat dua sudut siku-siku, kedua
menjadi garis dilukis garis tersebut jika
lurus. lingkaran. diperpanjang tak terbatas,
akan bertemu dipihak
tempat kedua sudut dalam
sepihak kurang dari dua
sudut siku-siku.
Definisi, Postulat, Aksioma, dan Proposisi Euclid.

3. Aksioma: Pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan dalil pemula, sehingga
kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi.

Aksioma 1 : Aksioma 2 : Aksioma 3 : Aksioma 4 : Aksioma 5 :


Hal-hal yang Jika sesuatu Jika sesuatu Hal-hal yang Keseluruhan
sama adalah yang sama yang sama berimpit satu lebih besar dari
sama dengan ditambah dikurangi sama lain, hal- pada sebagian.
suatu yang lain. dengan sesuatu dengan sesuatu hal tersebut
yang sama, yang sama, sama.
jumlahnya sisanya sama. .
sama. A=B,
C=D maka
A+C=B+D.
Definisi, Postulat, Aksioma, dan Proposisi Euclid.

4. Proporsi : Suatu hasil yang terbukti dan sering menarik, tetapi biasanya tidak lebih penting
dari pada suatu teorema

Proporsi 1: Jika diberikan garis lurus dengan Proposisi 2 : Jika diberikan sebuah garis lurus
panjang terbatas, maka dapat dibuat segitiga dan sebuah titik di luar garis, maka melalui titik
sama sisi. tersebut dapat dibuat garis lurus yang panjangnya
sama dengan garis lurus yang diberikan.
Proporsi 3: Jika diberikan dua garis lurus Proposisi 6 : Jika dua sudut dalam
dengan panjang berbeda, maka garis lurus sebuah segitiga besarnya sama, maka
yang lebih panjang dapat dipotong sisi-sisi yang berhadapan dengan sudut
sehingga panjangnya sama dengan garis tersebut panjangnya juga sama
lurus yang lebih pendek.

Proposisi 4 : Jika dua buah segitiga memiliki Proposisi 7 : Jika alas dua buah segitiga
dua sisi bersesuaian yang panjangnya sama dan berimpit, dan sisi-sisi yang bersesuaian pada
sudut-sudut yang dibentuk oleh kedua sisi dalam segitiga-segitiga tersebut sama panjang
tersebut besarnya juga sama, maka panjang sisi dan searah, maka titik potong sisi-sisi yang
dan besar sudut yang bersesuaian lainnya juga bersesuaian dalam setiap segitiga berimpit.

Proposisi 5 : Dalam segitiga sama kaki, Proposisi 8 : Jika sisi-sisi yang


sudut-sudut alas besarnya sama dan jika bersesuaian dalam setiap segitiga
kedua kaki diperparjang maka sudut-sudut panjangnya sama, maka sudut-sudut yang
di bawah alas juga sama besar. bersesauaian besarnya juga sama
Proposisi 9 : Sudut rectilinear dapat dibagi
Proposisi 12 : Jika diberikan sebuah
menjadi dua sama besar.
garis lurus dan sebuah titik di luar garis
panjang
lurus tersebut, maka melalui titik
tersebut dapat

Proposisi 10 : Garis lurus terbatas dapat Proposisi 13 : Jika sebuah garis lurus
dibagi menjadi dua bagian yang sama berdiri pada sebuah garis lurus, maka akan
panjang membentuk dua sudut siku siku atau sudut
yang jumlahnya sama dengan dua sudut
siku siku.

Proposisi 11 : Jika diberikan sebuah garis Proposisi 14 : Diberikan sebuah garis lurus dan
lurus dan sebuah titik pada garis lurus sebuah titik pada garis tersebut, jika dua daris
tersebut, maka melalui titik tersebut dapat lurus melalui titik tersebut dan membentuk sudut
dibuat garis lurus yang tegak lurus pada yang besarnya sama dengan dua kali sudut siku-
siku, maka kedua garis lurus tersebut segaris.
garis lurus yang diberikan.
Proposisi 16 : Jika salah satu sisi dalam
segitiga diperpanjang, maka sudut
eksteriornya lebih besar dari pada sudut
interior yang tidak bersisian.
Proporsi 15 : Jika dua buah garis lurus
berpotongan, maka akan terbentuk dua sudut
bertolak belakang yang besarnya sama.
Proporsi 17: Jumlah dua sudut dalam
segitiga kurang dari dua sudut siku-siku.
Proposisi 18 : Dalam segitiga, sudut Proposisi 21 : Jika dari ujung-ujung salah satu sisi
dihadapan sisi yang lebih panjang juga segitiga dibuat dua garis lurus sedemikian hingga
lebih besar. membentuk segitiga baru, maka jumlah kedua sisi
(yang tidak berimpit) segitiga baru lebih kecil daripada
jumlah kedua sisi (yang tidak berimpit) segitiga awal,
tetapi besar sudut yang dibentuk lebih besar.

Proposisi 19 : Dalam segitiga, sisi Proposisi 22 : Jika diberikan tiga garis


dihadapan sudut yang lebih besar juga lurus maka dari garis lurus, maka dapat
lebih panjang. dibentuk sebuah segitiga.

Proposisi 23 : Jika diberikan sebuah sudut


Proposisi 20 : Jumlah dua sisi dalam
dan sebuah garis lurus, maka melalui garis
segitiga lebih besar dari sisi yang
lurus tersebut dapat dibuat sudut yang
lainnya.
besarnya sama dengan yang diberikan.
Proposisi 24 : Jika dua buah segitiga
memiliki dua sisi yang bersesuaian, tetapi
sudut yang dibentuk oleh sisisisi tersebut Proposisi 27 : Jika sebuah garis lurus
pada segitiga pertama lebih besar, maka memotong dua garis lurus dan membentuk sudut
alas segitiga pertama lebih panjang. dalam berseberangan yang sama besar, maka
kedua garis lurus yang dipotong tersebut sejajar.

Proposisi 25 : Jika dua buah segitiga memiliki dua


bersesuaian sisi yang sama besar, tetapi sisi lainnya pada
segitiga pertama lebih besar daripada yang di segitiga yang
ke dua, maka sudut yang berhadapan dengan sisi yang
lebih besar pada segitiga pertama juga lebih besar
daripada yang di segitiga ke dua

Proposisi 26 : Jika dua buah segitiga


memiliki dua sudut bersesuaian sama
besar dan sisi yang terkait dengan sudut-
sudut tersebut sama panjang, maka sudut
dan sisi yang bersesuaian lainnya juga
sama besar.
Proposisi 29 : Jika sebuah garis lurus memotong
dua garis lurus yang sejajar dan membentuk
sudut dalam berseberangan yang sama besar,
Proposisi 28 : Jika sebuah garis lurus maka sudut
memotong dua garis lurus dan membentuk
sudut eksterior sama dengan sudut interior
yang tidak bersisian (sehadap), atau jumlah
sudut interiornya sama dengan dua sudut
siku-siku, maka kedua garis lurus yang
dipotong tersebut sejajar.
Proposisi 30 : Jika dua buah garis lurus
Proposisi 32 : Dalam sebuah segitiga, jika
sejajar dengan sebuah garis lurus, maka
salah satu sisi diperpanjang, maka besar
kedua garis lurus tersebut sejajar satu
sudut eksterior sama dengan jumlah besar
sama lain. sudut interior yang tidak bersisian.

Proposisi 31 : Melalui sebuah titk di luar Proposisi 33 : Garis lurus yang terkait
garis lurus dapat dibuat garis lurus yang dengan ujung-ujung garis lurus yang
sejajar dan sama panjang juga sejajar
sejajar dengan garis lurus tersebut .
dan sama panjang.
Proporsi 34 : Dalam jajargenjang, sudut-sudut
yang tidak bersisian (berhadapan) sama besar
dan diagonalnya membagi dua daerahnya sama
besar
Proposisi 35 : Jika dua buah jajargenjang
Proposisi 38 : Jika dua buah segitiga
terletak pada garis-garis sejajar yang sama
terletak pada garis-garis sejajar yang
dan alasanya berimpit maka luas kedua
sama dan alasanya sama panjang maka
jajargenjang tersebut sama.
luas kedua jajargenjang tersebut sama

Proposisi 36 : Jika dua buah Proposisi 39 : Jika dua buah segitiga


jajargenjang terletak pada garis-garis memiliki luas yang sama dan alasnya serta
sejajar yang sama dan alasanya sama sisinya berimpit, maka kedua segitiga
panjang maka luas kedua jajargenjang tersebut terletak pada garis-garis sejajar
tersebut sama yang sama.

Proposisi 37 : Jika dua buah segitiga Proposisi 40 : Jika dua buah segitiga
terletak pada garis-garis sejajar yang memiliki luas yang sama dan alasnya serta
sama dan alasnya berimpit maka luas sisinya sama panjang, maka kedua segitiga
kedua jajargenjang tersebut sama. tersebut terletak pada garis-garis sejajar
yang sama.
Proposisi 41 : Jika sebuah jajargenjang Proposisi 44: Jika diberikan sebuah garis lurus,
memiliki alas yang berimpit dengan alas sebuah sudut rectilinear, dan sebuah segitiga, maka
sebuah segitiga dan terletak dalam garis melalui sudut dan garis lurus tersebut dapat dibuat
sejajar yang sama, maka luas jajargenjang sebuah jajargenjang yang luasnya sama dengan dua
sama dengan dua kali alas segitiga . luas segitiga yang diberikan.

Proposisi 42 : Jika diberikan sebuah segitiga Proposisi 45 : Jika diberikan sebuah sudut
dan sebuah sudut rectilinear, maka melalui dan sebuah bidang rectilinear, maka melalui
sudut rectilinier tersebut dapat dibuat sudut tersebut dapat
jajargenjang yang luasnya sama dengan dua
kali luas segitiga tersebut.

Proposisi 46 : Melalui sebuah garis dapat


Proposisi 43 : Dalam jajargenjang,
dibuat sebuah jajargenjang.
komplemen-komplemen jajargenjang pada
diagonal memiliki luas yang sama
Proposisi 47 : Dalam segitiga siku-siku,
kuadrat sisi di hadapan sudut siku-siku
sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang
lainnya

Proposisi 48 : Jika dalam segitiga kuadrat


salah satu sisi sama dengan jumlah kuadrat
dua sisi yang lainnya, maka sudut yang
dibentuk oleh dua sisi yang lainnya tersebut
adalah siku-siku.
Kelemahan Geometri Euclid.

• Kelemahan 1:
Euclides berusaha untuk mendefinisikan semuanya dalam geometri, sampai titik dan garis.
Permasalahannya, apakah tidak perlu untuk mendefinisikan tentang “bagian” dan juga tentang
“lebar”? Para ahli berpendapat, tampaknya memang harus ada pengertian-pengertian pangkal
(undefined terms).
 
• Kelemahan 2:
Postulat kelima dari Euclides yang terkenal dengan nama Postulat Kesejajaran, terlalu panjang
sehingga dianggap membingungkan oleh para matematikawan. Beberapa matematikawan
menganggap bahwa postulat ke-5 itu bukan postulat, melainkan teorema/dalil yang dengan
demikian harus dapat dibuktikan dengan keempat postulat sebelumnya.

• Kelemahan 3
Terdapat dalil dalam Geometri Euclid yang berbunyi: Melalui suatu ruas garis dapat dilukis suatu
segitiga samasisi.
Kelemahan Geometri Euclid.

Kelemahan dalil ini adalah, Euclides menganggap begitu saja bahwa kedua lingkaran itu
berpotongan, tanpa menggunakan atau mendasarkan pada suatu postulat. Matematikawan
berpendapat bahwa untuk mendapatkan titik potong ini masih diperlukan pertolongan
prinsip kekontinuan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai