Anda di halaman 1dari 57

Postulat Kesejajaran Euclides dan Pengganti

Postulat kesejajaran Euclides,

Trigonometri dan Geometri


Ke-12

Sawitri Subiyanto

Teknik Geodesi FT – Undip


2021
OUTLINE
 Struktur geometri bidang Euclides
 Postulat Kesejajaran Euclides
 Pengganti Postulat kesejajaran Euclides
 Ekivalensi Postulat kesejajaran Euclides
dengan postulat Playfair
 Peran Postulat kesejajaran Euclides
 Proclus terhadap postulat kesejajaran
Euclid

Sawitri Subiyanto
Teknik Geodesi FT – Undip
2021
Geometri
1. Geometri = bangun geometri, garis dan sudut,
kesebangunan, kekongruenan, transformasi, dan
geometri analitis.
2. Geometri Euclid dan Geometri NonEuclid
3. Geometri NonEuclid dibagi Geometri Hiperbolik
dan Geometri Hiperbolik (Lobachevsky )Eliptok
(Raiann)

Perilaku garis dengan tegak lurus


yang sama di masing-masing dari
tiga jenis geometri
Geometri
1.Geometri Euclid, Pengenalan dasar-dasar
geometri - Euclid’s Elements - Geometri
Parabolik (menurut Lobachevsky) - 5
aksioma (common notions) dan lima
kebenaran “nyata” (Greenberg,1994:14)
2. Geometri NonEuclid (semua geometri yang
tidak didasarkan atas Postulat Kesejajaran
Euclid (Venema, 2012: 132).) :
1.Geometri Netral
2.Geometri Insidensi (terletak/simetris),
3.Geometri Hiperbolik
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 1

TITIK :
• tidak berbentuk
• tidak mempunyai ukuran
• direpresentasikan dengan noktah
• Diberi nama (disebut) menggunakan huruf kapital :
A,B,K1
• mempunyai letak/posisi
GARIS:
• Dibedakan garis lurus dan garis lengkung
• mempunyai ukuran panjang, tidak mempunyai
lebar dan ketebalan
Sumber: FSM – UKSW. Program Studi Matematika. FSM - UKSW
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 2
GARIS LURUS :
• Terbentuk oleh sebuah titik yang bergerak
ke satu arah (tak terbatas)
• Dibedakan :
 Garis :
 Sinar :
 Ruas/segmen garis :

GARIS LENGKUNG/KURVA :
• Terbentuk oleh sebuah titik yang bergerak
dengan arah berubah-ubah
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 3

KURVA Tertutup Terbuka


Sederhana

Tidak
sederhana
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 4

BIDANG :
• dibedakan bidang datar dan bidang lengkung
• himpunan titik-titik
• mempunyai ukuran panjang dan lebar, tidak
mempunyai tebal
• tidak mempunyai batas . C

• direpressentasikan : .

A
.
B
• diberi nama : ABC , 
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 5

 Melalui sebuah titik dapat


P
dilukis tak berhingga garis

 Melalui 2 buah titik hanya


dapat dilukis sebuah garis
atau segmen garis
 Titik-titik yang segaris
disebut titik-titik yang kolinear
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 6

 Sembarang titik pada garis,


membagi garis tersebut atas dua
bagian
 Jarak terpendek antara dua titik
adalah panjang segmen garis
yang menghubugkan kedua titik
tsb.
 Sebuah segmen garis hanya
mempunyai satu titik tengah
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 7

 Melalui tiga titik yang tidak segaris hanya dapat


dibuat satu bidang jika terdapat lebih dari tiga
titik, misalnya 4 titik maka titik yang keempat
pada umumnya berada di luar bidang itu.

 Melalui garis l dan titik A di luar garis itu, hanya


dapat dibuat satu bidang saja

 Melalui 2 garis yang berpotongan hanya dapat


dibuat satu bidang saja.
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 8

 Melalui 2 garis sejajar, hanya dapat dibuat


satu bidang saja.
 Melalui satu garis dapat dibuat bidang-bidang
yang tak terhingga banyaknya.
 Jika dua titik A dan B lerletak pada suatu
bidang, maka semua titik garis AB juga
terletak pada bidang itu
 Dua garis yang lerletak pada satu bidang
tentu berpotongan atau sejajar.
TITIK, GARIS DAN BIDANG - 9

 Jika dua ruas garis sejajar, tentu kedua ruas


garis itu terletak dalam bidang yang sama.

 Jika dua ruas garis potong memotong, tentu


kedua ruas garis itu terletak dalam bidang
yang sama
 Jika dua ruas garis sejajar, maka kedua ruas
garis itu sebidang dan tidak potong
memotong.
SUDUT - 1

Sudut adalah bangun bersisi dua yang terbentuk


dari dua buah sinar yang berimpit pada
pangkalnya. Kedua sinar disebut sebagai
kaki sudut dan pangkal yang bertemu
disebut titik sudut

kaki sudut
titik sudut
SUDUT - 2

Derajat ( …0 ) :
• 10 adalah 1/360 dari sudut putaran penuh
• Satu sudut putaran penuh = 3600
• Satuan lebih kecil : menit (‘) dan detik (“)
• 10 = 60 menit = 60 x 60 detik
Radiant (rad) :
1 radiant adalah besar sudut pusat lingkaran
berjari-jari r dan menghadap busur
sepanjang r.

1 radiant = r 1 180 0
 360 
0
 360 
0

2r 2 
SUDUT - 3

10=1/360 x sdt r 1
putaran penuh
r
radiant

Alat pengukur sudut : BUSUR DERAJAT atau


PROTECTOR
SUDUT - 4 Jenis-jenis sudut :

SUDUT LANCIP SUDUT SIKU-SIKU SUDUT TUMPUL

SUDUT LURUS SUDUT REFLEKS SUDUT PUTARAN


PENUH
SUDUT - 5
Sudut penyiku Sudut pelurus


  

Sudut  dan sudut  Sudut  dan sudut 


saling berpenyiku saling berpelurus
(complement) (suplement)
Pengertian Aksioma, Definisi, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
1. Aksioma
 Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar
dan merupakan dalil pemula, sehingga kebenarannya
tidak perlu dibuktikan lagi.
 Aksioma dasar dalam geometri antara lain: 1) Hal-hal yang
sama dengan hal yang sama, satu dengan yang lainnya
juga sama. 2)Jika sesuatu yang sama ditambah dengan
sesuatu yang sama, jumlahnya sama
 Aksioma bukan istilah matematika. aksioma dalah sebuah
pernyataan logika, yang bisa diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan.
Pengertian Definisi, Aksioma, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
2. Definisi
Definisi adalah kata, frasa atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan atau ciri utama dari
orang, benda, proses atau aktivitas.
Contoh definisi dalam geometri : titik.
Titik adalah sesuatu yang tidak punya bagian (sesuatu yang
punya posisi tetapi tidak punya dimensi).

3. Postulat
Postulat adalah asumsi yang menjadi pangkal dalil yang
dianggap benar tanpa perlu membuktikannya, anggapan
dasaruntuk satu ilmu tertentu.
Pengertian Definisi, Aksioma, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
Contoh postulat dalam geometri Euclid:
1. Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus
2. Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi
garis lurus
3. Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis
lingkaran
4. Semua sudut siku-siku sama.
5. Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan
membuat sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua
sudut siku-siku, kedua garis tersebut jika diperpanjang tak
terbatas, akan bertemu dipihak tempat kedua sudut
dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
Pengertian Definisi, Aksioma, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
4. Teorema
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang masih
memerlukan pembuktian. Contoh dalam geometri : jika dua
buah bidang yang berbeda beririsan (berpotongan) maka
irisannya berupa garis berasal dari asumsi asli. Itulah yang
antara lain dilakukan oleh ahli-ahli matematika seperti
Bertrand Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof
Spinoza. Kini para ahli matematika telah memaklumi bahwa
geometri Euclid bukan satu-satunya sistem geometri yang
menjadi pegangan pokok. Mereka maklum bahwa selama
150 tahun terakhir banyak orang yang merumuskan geometri
bukan ala Euclid.
Angles add to 180°

• Sudut-sudut segitiga selalu berjumlah 180°


20°

44°

30°
68° 68° 120°

20°
44°
30°
68°
+ 130°
+ 68°
180°
180°
Teorema Pythagoras
• Jikakiya mengkuadratkan
panjang kedua sisi yang lebih
pendek dan menambahkannya,
Anda mendapatkan kuadrat dari
panjang sisi miring

• adj2 + opp2 = hyp2

• 32 + 42 = 52, or 9 + 16 = 25

• hyp = sqrt(adj2 + opp2)


• 5 = sqrt(9 + 16)
Pengertian Definisi, Aksioma, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
5. Corrolary/Akibat
Corrolary atau akibat adalah suatu hasil dimana bukti
(biasanya singkat) mempercayakan sepenuhnya kepada suatu
teori yang diberikan. Sering kita mengatakan bahwa “ Ini
adalah suatu corollary dari teorema 4”. Contoh akibat dalam
geometri yaitu akibat dari proposisi 15: jika dua buah garis
lurus berpotongan, maka sudut-sudut pada titik potong
tersebut jumlahnya sama dengan empat sudut siku siku.

6. Proposisi
Proposisi adalah suatu hasil yang terbukti dan sering
menarik, tetapi biasanya tidak lebih penting daripada suatu
teorema.
Pengertian Definisi, Aksioma, Teorema, Lemma,
Postulat, Akibat, dan Proposisi
Contoh Proposisi dalam geometri :
a) Jika pada suatu segitiga dua sudut sama, maka sisi-sisi
dihadapan sudut-sudut itu juga sama.
b) Dalam setiap segitiga, jumlah dari sembarang sudut
adalah kurang dari dua sudut siku-siku.

7. Lemma
Lemma adalah suatu proposisi (pernyataan) yang digunakan
untuk pembuktian pernyataan lainnya. Umumnya tidak ada
perbedaan antara lemma dengan teorema, namun istilah
lemma digunakan untuk mengacu pada sebuah pernyataan
yang digunakan sebagai bagian untuk membuktikan sebuah
teorema yang lebih besar.
Aksioma Dan Postulat Dua Hal Yang Berbeda

1. Aksioma memiliki nilai benar di sebagian besar ilmu


pengetahuan, sedangkan postulat hanya memiliki nilai
benar di ilmu yang lebih spesifik.
2. Tidak mungkin aksioma digunakan untuk membuktikan
aksioma lain, sedangkan postulat dapat dibuktikan
dengan aksioma.
3. Dengan mengambil poin kedua, kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa derajat kebenaran aksioma lebih
tinggi daripada postulat.

Sumber: Difference Between Axioms and Postulates, differencebetween.com


Axiom, Wikipedia Axiomatic Systems for Geometry, George Francis
Geometri Euclidean
• Geometri Euclidean adalah sistem
matematika yang dikaitkan dengan
matematikawan Yunani Aleksandria, Euclid,
yang ia gambarkan dalam buku teksnya
tentang geometri: the Elements.
• Metode Euclid terdiri dari mengasumsikan
satu set kecil aksioma yang menarik secara
intuitif, dan menyimpulkan banyak
proposisi (teorema) lain dari ini
Geometri Euclidean
• Euclid mengasumsikan sifat-sifat tertentu,
yang tidak dapat dibuktikan. asumsi ini
sebenarnya 'kebenaran universal yang
jelas'. Ia membaginya menjadi dua jenis:
aksioma dan postulat.
• Dia menggunakan istilah 'postulat' untuk
asumsi yang khusus untuk geometri.
aksioma di sisi lain adalah asumsi yang
digunakan di seluruh matematika dan
tidak secara khusus terkait dengan
geometri.
Once upon time …. Postulat Euclid
5. - Postulat Kesejajaran Euclid menyatakan bahwa hanya
ada tepat satu garis sejajar melalui suatu titik di luar garis
yang diketahui. Pada geometri Euclid dua garis sejajar
mempunyai jarak yang sama dan tidak akan pernah
berpotongan.

Euclid, 300 B. C.

I
Postulat Geometri Euclidean
Geometri Euclidean
adalah sistem aksiomatik,
di mana semua teorema
("pernyataan benar")
diturunkan dari sejumlah
kecil aksioma. Menjelang
awal buku pertama the
Element, Euclid
memberikan lima
postulat (aksioma) untuk
geometri bidang yang
dinyatakan dalam
konstruksi
Postulat Geometri Euclidean

• Postulat Pertama
Garis lurus dapat ditarik dari satu titik ke titik
lainnya. Postulat mengatakan bahwa jika Anda
memiliki dua titik, A dan B, katakanlah - maka Anda
selalu dapat menghubungkannya dengan garis lurus.
Postulat Geometri Euclidean
• Postulat Kedua
Garis yang diakhiri dapat diproduksi tanpa batas.

Itu memberitahu kita bahwa kita selalu bisa


membuat segmen garis lebih panjang. Itu berarti
kita tidak pernah kehabisan ruang; yaitu, ruang tidak
terbatas.
Postulat Geometri Euclidean
• Postulat Ketiga
Sebuah lingkaran dapat digambar dengan
sembarang pusat dan jari-jari apa saja

Itu memungkinkan keberadaan lingkaran dengan


berbagai ukuran dan pusat - katakanlah pusat A dan
jari-jari AB
Postulat Geometri Euclidean
• Postulat Keempat
Semua sudut siku-siku sama besar satu sama lain

Itu hanya mengatakan bahwa setiap kali kita


membuat sudut siku-siku dengan mendirikan tegak
lurus. Sudut yang dibuat selalu sama. Kesamaan di
sini berarti kita memanipulasi sudut dengan
menggesernya ke atas halaman. Mereka akan
bertepatan.
Postulat Geometri Euclidean
• Postulat Kelima
Postulat kesejajaran: "Bahwa, jika sebuah garis lurus
yang jatuh pada dua garis lurus membuat sudut-
sudut dalam pada sisi yang sama kurang dari dua
sudut siku-siku, kedua garis lurus tersebut, jika
dibuat tanpa batas, bertemu pada sisi yang
sudutnya kurang dari dua sudut siku-siku."
Postulat Kesejajaran
Misalnya diketahui garis m, n dan l memotong
garis m di titik P dan memotong garis n di titik Q
sedemikian sehinggga membentuk pasangan
sudut dalam sepihak ∠P1 dan ∠Q2 dimana ∠P1 +
∠Q2 < 180. Apabila m dan n diperpanjang tak
terbatas maka m berpotongan dengan n
Versi yang Ekivalen dengan Postulat
Kesejajaran
• Bahwa, jika garis lurus yang jatuh pada dua garis
lurus membuat sudut dalam pada sisi yang sama
kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis lurus
tersebut, jika dibuat tanpa batas, bertemu pada
sisi yang sudutnya kurang dari dua sudut siku-
siku. (Euclid, 300 SM)
• Untuk setiap garis l dan untuk setiap titik P yang
tidak terletak pada l terdapat garis unik m melalui
P yang sejajar dengan l. (Playfair, 1748-1819)
• Jumlah sudut dalam segitiga sama dengan dua
sudut siku-siku. (Legendre, 1752-1833 )
Girolamo Saccheri (1667-1733)
Hanya satu dari berikut ini:
1. Hipotesis sudut siku-siku (Hypothesis of right
angle - HRA)
2. Hipotesis Sudut Tumpul (Hypothesis of Obtuse
Angle - HOA)
3. Hipotesis Sudut Akut (Hypothesis of Acute Angle
- HAA)

• Cara untuk mempelajari postulat paralel. HRA


setara dengan postulat paralel. Aksioma 1-4
menyiratkan HOA tidak mungkin.
Adrien-Marie Legendre (1752-1833)
• Pada tahun 1794 Legendre menerbitkan Eléments de
géométrie yang merupakan teks dasar terkemuka
tentang topik tersebut selama sekitar 100 tahun.
• Selalu percaya bahwa postulat paralel dapat
disimpulkan dari empat aksioma pertama, bahkan
setelah melihat bukti Bolyai. Pada tahun 1832 (tahun
Bolyai menerbitkan karyanya tentang geometri non-
euclidean) Legendre menegaskan keyakinan
mutlaknya pada ruang Euclidean ketika dia menulis:
Namun demikian, teorema tentang jumlah tiga sudut
segitiga harus dianggap sebagai salah satu kebenaran
mendasar yang tidak mungkin ditentang dan merupakan
contoh kepastian matematika yang bertahan lama.
Adrien-Marie Legendre (1752-1833)
• Memberikan sanggahan yang benar terhadap
HOA.
• Memberikan upaya pembuktian untuk sanggahan
HAA.
• Upayanya untuk menunjukkan bahwa empat
aksioma pertama menyiratkan postulat paralel
mengarah ke versi lain yang setara dari postulat
paralel:
Melalui titik mana pun di bagian dalam suatu sudut, selalu
mungkin untuk menggambar garis yang memenuhi kedua
sisi sudut.
Pengganti Postulat Kesejajaran Euclides
• Pada mulanya postulat kesejajaran tidak digunakan.
Perkembangan selanjutnya, ternyata membutuhkan
postulat kesejajaran tersebut. Tetapi, pada buku-
buku teks sekarang, postulat kesejajaran Euclid
biasanya diganti dengan pernyataan.
“Hanya ada satu garis sejajar dengan garis yang
diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang
diketahui.”
Pernyataan tersebut
disebut Postulat
Playfair.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Pengganti Postulat Kesejajaran Euclides
• Postulat Playfair membahas kesejajaran garis dan
postulat kesejajaran Euclid tentang garis-garis yang
berpotongan. Namun keduanya mempunyai peran
yang sama dalam perkembangan geometri. Kita bisa
mengatakan kedua postulat tersebut ekuivalen.
• Ini berarti jika postulat Playfair diambil sebagai
postulat maka postulat kesejajaran Euclid dapat
disimpulkan sebagai teorema. Dan sebaliknya
apabila postulat kesejajaran Euclid diambil sebagai
postulat maka postulat Playfair dapat disimpulkan
sebagai teorema.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
PERTAMA
• Kita asumsikan postulat kesejajaran euclid dan kita
simpulkan menjadi postulat Playfair. Jika diketahui garis
k dan titik P di luar k. Akan kita tunjukkan hanya ada
satu garis yang melalui P sejajar k.

• Dari P ditarik garis tegak lurus k dengan titik kaki di Q,


dan melalui P dibuat garis m tegak lurus PQ . Maka m //
k.
Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.
Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
• Sekarang misalkan n sebarang garis yang melalui
P, dan n ≠ m, akan ditunjukkan n memotong k,
misalkan ∠1 dan ∠2 adalah sudut-sudut yang
dibentuk oleh garis n dan PQ . Maka ∠1 bukan
sudut sikiu-siku maka n dan m berhimpit, hal ini
kontradiksi dengan asumsi. Jadi ∠1 atau ∠2
adalah sudut lancip.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
Garis k dan n dipotong oleh garis transversal PQ sehingga
membentuk sudut lancip ∠1 dan sebuah sudut siku-siku,
yang keduanya merupakan sudut dalam sepihak dari garis
transversal. Karena jumlah kedua sudut ini kurang dari 180°,
sesuai dengan postulat kesejajaran Euclid, ledua garis n dan
k akan berpotongan. Jadi m adalah satu-satunya garis yang
melalui P sejajar k, yang berarti kita dapat menyimpulkan
postulat Playfair dari postulat kesejajaran Euclid.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
KEDUA
Kita asumsikan Postulat Playfair, dan kita simpulkan
menjadi postulat kesejajaran Euclid.

Misalkan garis k, m dipotong oleh sebuah garis transversal


di Q, P dan membentuk sepasang sudut dalam sepihak ∠1
dan ∠2 yang junlahnya kurang dari 180°, jadi: ∠1 + ∠2 <
1800 ................. (1) Misalkan ∠3 adalah suplemen dari ∠1,

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
KEDUA
Kita asumsikan Postulat Playfair, dan kita simpulkan menjadi
postulat kesejajaran Euclid.

Misalkan garis k, m dipotong oleh sebuah garis transversal di


Q, P dan membentuk sepasang sudut dalam sepihak ∠1 dan
∠2 yang jumlahnya kurang dari 180°, jadi:
∠1 + ∠2 < 1800 ................. (1)
Misalkan ∠3 adalah suplemen dari ∠1,
Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.
Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
Maka:
∠1 + ∠3 = 1800 ...................(2)
Dari (1) dan (2)diperoleh:
∠2 < ∠3 ............................(3)
Pada titik P buatlah ∠ QPR yang sama dan bersebrangan
dalam dengan ∠3 . Maka ∠2 < ∠QPR , jadi RP tidak
berimpit dengan garis m (berbeda dengan garis m).
Menurut TEOREMA 2, RP // k. Sesuai dengan postulat
Playfair, m tidak sejajar k; oleh karena itu m dan k
berpotongan.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan
Postulat Playfair
Misalkan m dan k berpotongan pada pihak yang
berlawanan dengan PQ dari ∠1 dan ∠2 , misalkan
titik E. Maka ∠2 adalah sudut luar ∠PQE ; oleh
karena itu ∠2 < ∠3 , kontradiksi dengan (3).
Akibatnya pemisalan salah, jadi m dan l
berpotongan pada pihak PQ yang memuat ∠1 dan
∠2 . Jadi postulat kesejajaran Euclid dapat diperoleh
dari postulat Playfair, yang berarti kedua postulat
ekuivalen.

Sumber: Juniati, D. (2020). Geometri Euclid.


Peran Postulat Sejajar Euclid
Dengan mengasumsikan postulat sejajar Euclid (atau postulat
Playfair), berikut ini merupakan beberapa hasil penting yang
dapat dibenarkan:
1. Jika dua garis sejajar dibagi oleh garis transversal, sebarang
pasangan sudut interior dalam bersebrangan yang
terbentuk akan sama besar
2. Jumlah sudut sebarang segitiga adalah 180˚
3. Sisi bertolak belakang dari jajaran genjang adalah sama
besar
4. Garis sejajar selalu berjarak sama
5. Eksistensi segi empat dan bujur sangkar
6. Teori luas menggunakan unit persegi
7. Teori segitiga yang sama, yang termasuk eksistensi bangun
dengan ukuran sebarang yang sama dengan bangun yang
diketahui
Peran Postulat Sejajar Euclid
Postulat tersebut merupakan sumber untuk banyak hasil
yang sangat penting. Tanpa postulat tersebut (atau
ekivalennya), kita tidak akan memiliki teori luas yang
sudah lama dikenal, teori kesamaan, dan relasi
Phythagoras yang terkenal itu.

Postulat sejajar Euclid tampak tidak begitu penting bila


Anda mempelajari geometri di Sekolah Menengah,
karena postulat tersebut hanya digunakan satu kali dan
hanya berguna untuk menurunkan hasil dasar 1 tentang
sudut interior dalam berseberangan, yang kemudian
seterusnya digunakan untuk hasil-hasil yang lain.
Bukti Proclus terhadap Postulat Kesejajaran
Euclid
Kita asumsikan postulat Euclid bukan sebagai postulat sejajar,
dan deduksi postulat Playfair.
Misalkan PQ tegak lurus dengan L di Q, dan misalkan M tegak
lurus dengan PQ di P. Sekarang anggaplah ada garis lain N
melalui P yang sejajar dengan L. Maka N membentuk sudut
lancip dengan garis PQ, yang terleltak di sisi kanan PQ.
Bagian dari N di sebelah kanan titik P seluruhnya termuat
dalam daerah yang dibatasi oleh garis L, M, dan PQ.
Bukti Proclus terhadap Postulat Kesejajaran Euclid
Misalkan XY tegak lurus dengan L di Y dan misalkan garis XY
tersebut bertemu dengan garis N di Z. Maka XY > XZ.
Misalkan X mundur di garis M. Maka XZ meningkat secara
tidak menentu, karena XZ setidaknya sama besarnya dengan
segmen dari X yang tegak lurus dengan N. jadi XY juga
meningkat secara tidak menentu. Tetapi jarak antara dua
garis sejajar harus terbatas.
Oleh karena itu, akan menjadi kontradiksi dan pengandaian
kita salah. Jadi M hanya merupakan satu-satunya garis yang
melalui P yang sejajar dengan L. karenanya, postulat Playfair
berlaku, dan juga ekivalen dengan postulat sejajar Euclid
Bukti Proclus terhadap Postulat Kesejajaran
Euclid
Argumen mencakup 3 asumsi:
a) Jika dua garis saling berpotongan, jarak pada
suatu garis dari satu titik ke garis lainnya akan
meningkat secara tak menentu, karena titik
tersebut mundur (menyusut) tak berujung
b) Segmen terpendek yang menghubungkan titik
eksternal pada suatu garis merupakan segmen
yang tegak lurus
c) Jarak antara dua garis sejajar adalah terbatas
Bukti Proclus terhadap Postulat Kesejajaran
Euclid
(A) dan (B) dapat dibenarkan tanpa bantuan postulat sejajar
Euclid. Jadi inti persoalan pembuktian adalah asumsi (C).
Proclus mengasumsikan (C) sebagai postulat tambahan. Mari
kita sebut sebagai postulat asumsi Proclus tersembunyi.
Kemudian bisa dinyatakan; postulat Proclus ekivalen dengan
postulat sejajar Proclus.
Postulat sejajar Euclid mengimplikasikan bahwa jarak antara
garis sejajar selalu konstan, dan terbatas. Konversinya,
melalui argument Proclus dapat dinyatakan bahwa postulat
Proclus mengimplikasikan postulat sejajar Euclid.

Jadi, Proclus menggantikan postulat sejajar dengan postulat


yang ekivalen, dan bukan menetapkan validitas postulat
sejajar tersebut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai