Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN KE 3
KIMIA AIR, TANAH DAN UDARA
DOSEN PENGAMPU: ENUNG SITI N, M.PKim

TANGGAL PERCOBAAN: SENIN,23 SEPTEMBER 2019


TANGGAL PENGUMPULAN: SENIN,30 SEPTEMBER 2019

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Aida Nur Azizah 1187040006
Fahmi Shihab 1187040020
Lisa Zulfiana 1187040030
Luthfiah Novianty 1187040031

Jurusan Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2019
I. TUJUAN
Adapun tujuan pada praktikum kali ini ialah:
- Menentukan kadar air tanah pada suhu 105°C dan 600°C dengan
metode gravimetri.
- Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada tanah saat
ditambahkan dengan NaOH 2M dan H2SO4 2M.
- Mengidentifikasi perbedaan variasi larutan penambah pada
identifikasi perubahan yang Nampak pada sampel air sungai.
- Menentukan kadar O2 yang hilang pada lampu spritus saat setelah
dinyalakan.
- Menentukan persen sampel udara dalam lampu spritus dengan
percobaan udara.

II. TEORI DASAR

Air terdapat di dlam tanah karena ditahan/diserap oleh massa tanah,


tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang
baik. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air diperlukan untuk
kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup, sehingga sangat
essensial (Hardjowigeno, 1993).
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering
dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah
kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak
jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap
kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud
dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven
yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun
tumbuhan. Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup
berlangsung dalam media air. Air dalam kehidupan sehari-hari digunakan
untuk berbagai keperluan seperti keperluan rumah tangga, pertanian,
ransportasi bahkan sampai industri. Air sebagai pelarut universal, memiliki
kemampuan ntuk melarutkan berbagai zat, mulai fasa gas dari udara, fasa
cair dari berbagai larutan, asa padat dan juga mikroorganisme. Oleh karena
itu air banyak sekali mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak
terlarut, sehingga air sangat sukar diperoleh dalam keadaan murni. Apabila
kandungan berbagai zat tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia,
maka air dianggap bersih. Air dikatakan tercemar apabila terdapat gangguan
terhadap kualitas air, dimana kandungan berbagai zat sudah melebihi
ambang batas. Ambang batas kadar zat dalam air berbeda-beda untuk jenis
air sesuai peruntukannya. Misalnya kadar zat untuk air minum berbeda
ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industri (Saridevi et all,
2013).
Bumi merupakan bagian dari tata surya. Keunikan bumi ini
dibandingkan dengan planet lain dalam tata surya kita adalah bumi memiliki
kehidupan, air, udara dan permukaan yang terus menerus yang mengalami
perubahan. Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran
sangat penting dalm kehidupan manusia dibumi. Pada hakekatnya makhluk
hidup perluoksigen untuk bernapas. Jumlah oksigen di udara kurang lebih
20% dari keseluruhan tata surya yang ada. Oleh sebab itu kita harus berhati-
hati dalam memelihara keberadaan udara agar makhluk hidup tidak kesuitan
mendapatkan oksigen. Disamping itu udara yang bergerak memberikan
banyak manfaat pada kehidupan manusia. Penyebab utama dari gerakan
udara adalah perbedaan suhu. Perbedaan suhu menyebabkan timbulnya
perbedaan tekanan udara sehingga terjadi gerkan udara dari daerah
bertekanan tinggi menuju dareah bertekan rendah. Gerakan udara pada arah
horizontal selalu disebabkan oleh selisih tekanan yang disebut angin. Angin
mempunyai sifat meratakan udara sehingga semakin tinggi selisih tekanan
udara udaranya, semakin kuat juga aliran anginnya. Pemanfaatan udara
bergerak dapat banyak digunakan manusia, terutama sebagai pembangkit
tenaga atau sumber energi seperti baling-baling, parasut dan pesawat.
Sedangkan dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, udara dapat juga dimanfaatkan untuk peluncuran roket ruang
angkasa yang berguna dalam penyelidikan kehidupan di luar angkasa.
Katika bahan bakar dalam roket dibakar, terbentuklah gas panas. Gas inilah
yang akan menyebabkan dorongan yang kuat sehingga roket terdorong
keatas.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Neraca Analitik - 1 buah

2 Furnace - 1 buah

3 Cawan Porselin 75 mL 1 buah

4 Tabung Reaksi - 6 buah

5 Pipet Tetes - 1 buah

6 Gelas Kimia 250 mL 1 buah

7 Indikator Universal - secukupnya


8 Lampu Spritus - 1 buah
9 Gelas Kimia 100 mL 1 buah

10 Desikator - 1 buah

11 Spatula - 1 buah
12 Batang Pengaduk - 1 buah
13 Rak Tabung Reaksi - 1 buah
14 Penjepit Tabung - 1 buah
15 Penjepit Cawan - 1 buah
16 Kaca Arloji - 1 buah
17 Oven - 1 buah

B. Bahan

No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah


1 Tanah Kebun - 5, 0285 gram
2 NaOH 6M 25 mL
3 H2SO4 2M 25 mL
4 HCl 6M 25 mL
5 Na2CO3 3M 10 mL
6 AgNO3 3M 10 mL
7 Na2SO4 3M 25 mL
8 Amoniak 3M 25 mL
9 Air Sungai - 50 mL
10 Aquades - 500 mL
11 Bahan Malam - Secukupnya

IV. PROSEDUR KERJA

1. Percobaan Tanah.
a. NaOH 6 M.
Ditimbang tanah kebun. Dipanaskan tanah kebun tersebut
pada furnace selama 30 menit pada suhu 105ºC. Setelah dingin
ditimbang dan dicatat perubahannya. Pemanasan dilakukan lagi
pada suhu 600ºC selama 30 menit, setelah ditimbang lagi dan dicatat
perubahan beratnya.
Sampel tanah kering selanjutnya dilarutkan pada NaOH 6 M
secara bertahap kemudian diamati perubahan yang terjadi.

b. H2SO4.
Ditimbang tanah kebun. Dipanaskan tanah kebun tersebut
pada furnace selama 30 menit pada suhu 105ºC. Setelah dingin
ditimbang dan dicatat perubahannya. Pemanasan dilakukan lagi
pada suhu 600ºC selama 30 menit, setelah ditimbang lagi dan dicatat
perubahan beratnya.
Sampel tanah kering selanjutnya dilarutkan pada H2SO4
secara bertahap kemudian diamati perubahan yang terjadi.

2. Percobaan Air.
Disiapkan sampel air yaitu air danau (masing-masing panas dan
dingin)) dilakukan prosedur sebagai berikut:
Dibagi 7 bagian:
a. Sampel nomor 1 diukur pH-nya.
b. Sampel nomor 2 diberikan larutan NaOh 6 M 5 tetes.
c. Sampel nomor 3 diberikan larutan HCl 3 M 5 tetes.
d. Sampel nomor 4 diberikan larutan Na2CO3 3 M 5 tetes.
e. Sampel nomor 5 diberikan larutan amoniak 5 tetes.
f. Sampel nomor 6 diberikan larutan Na2SO4 3 M 5 tetes.
g. Sampel nomor 7 diuapkan sampai airnya habis.

3. Percobaan Udara.
Ditimbang lampu Spiritus yang telah diisi spiritus. Dibuatlah
dudukan untuk spiritus dari bahan malam. Ditempatkan bahan alas
lain yang tidak lengket. Disiapkan gelas kimia 1000 mL dekat
dengan dudukan lampu tersebut. Setelah siap, dinyalakan lampu
spiritus tersebut dan segera ditutup rapat dengan gelas kimia dan
dipastikan semua bagian gelas kimia yang terbuka menjadi tertutup
dengan malam. Diamati yang terjadi lalu setelah apinya mati,
ditimbang kembali berat lampu spiritus tersebut. Dicatat selisih
berat lampu spiritus sebelum dan sesudah perlakuan di atas.
V. DATA PENGAMATAN

No. Perlakuan Pengamatan


1. Percobaan tanah (tanah
kebun) 1). Sampel tanah halus berwarna
1). Sampel tanah kebun coklat
disiapkan dan ditumbuk dengan
mortar dan alu 2). Massa yang diperoleh 5, 0285
2).Sampel tanah ditimbang gram
dengan neraca analitik
3). Sampel tanah dimasukkan ke 3). Massa diperoleh: 41, 1687 gram
dalam cawan porselen yang
telah diketahui beratnya
4). Cawan porselen berisi 4). Cawan porselen berisi tanah di
sampel tanah dipanaskan pada dalam funice d
suhu 105⁰C selama 30 menit Pada 105⁰C selama 30 menit
5).Cawan porselen berisi tanah 5). Cawan porselen berisi tanah
dikeluarkan dan didinginkan kering kecoklatan telah dingin
dalam desikator selama 15 menit
6).Cawan porselen berisi tanah 6). Massa yang diperoleh: 40, 6666
ditimbang di neraca analitk gram
7). Cawan berisi tanah
dipanaskan kembali pada suhu 7). Cawan porselen berisi tanah dalam
600⁰C selama 30 menit dalam furnace panas
furnace
8). Cawan dikeluarkan dan 8). Cawan berisi tanah kering
didinginkan dalam desikarot kecoklatan telah dingin
selama 30 menit 9). Massa yang diperoleh: 40, 1284
9). Cawan berisi tanah gram
ditimbang kembali di neraca
analitik 10). Tanah kering dalam 2 tabung
10). Tanah kering dimasukkan reaksi
ke dalam 2 tabung reaksi
11). Tabung reaksi 1 11). Tanah tidak larut, ada sedikit
ditambahkan larutan NaOH gelembung gas, dan menggumpal

12). Tabung reaksi 2 12). Tanah tidak larut, ada sedikit


ditambahkan larutan H₂SO₄ gelembung gas, dan menggumpal

2. Percobaan air
a. Percobaan sampel air sungai
(pada keadaan suhu ruang)
1). Sampel air dimasukkan ke 1). Sampel air telah siap di dalam 7
dalam 7 tabung reaksi tabung reaksi
2). Sampel air dalam tabung 2). Tabung reaksi dengan no 1-7
reaksi diberikan no dari 1-7
3). Sampel no. 1 dicek PH nya 3). PH nya 7
4). Sampel no. 2 ditambahkan 4). Larutan tak berwarna
larutan NaOH 6 N
5). Sampel no. 3 ditambahkan 5). Larutan tak berwarna
larutan HCl 6 N
6). Sampel no. 4 ditambahkan 6). Larutan tak berwarna
larutan Na₂CO₃ 3 M
7). Sampel no. 5 ditambahkan 7). Larutan tak berwarna
larutan amoniak 3 M
8). Sampel no. 6 ditambahkan 8). Larutan tak berwarna dan
larutan Na₂SO₄ 3 M berminyak
9). Sampel no. 7 diuapkan
sampai habis 9). Larutan habis menguap

b. Percobaan sampel air sungai


(pada keadaan suhu dingin)

1). Sampel air dimasukkan ke


dalam 7 tabung reaksi
2). Sampel air dalam tabung 1). Sampel air telah siap di dalam 7
reaksi diberikan no dari 1-7 tabung reaksi
3). Sampel no. 1 dicek PH nya 2). Tabung reaksi dengan no 1-7

4). Sampel no. 2 ditambahkan 3). PH nya 7


larutan NaOH 6 N
4). Larutan tak berwarna
5). Sampel no. 3 ditambahkan
larutan HCl 6 N 5). Larutan tak berwarna
6). Sampel no. 4 ditambahkan
larutan Na₂CO₃ 3 M 6). Larutan tak berwarna
7). Sampel no. 5 ditambahkan
larutan amoniak 3 M 7). Larutan tak berwarna
8). Sampel no. 6 ditambahkan
larutan Na₂SO₄ 3 M 8). Larutan tak berwarna dan
9). Sampel no. 7 diuapkan berminyak
sampai habis
9). Larutan habis menguap
*dilakukan perlakuan yang
sama pada sampel air PDAM, *Pengematan bias dilihat pada
danau, sumur, dan air minum. table di bawah

3. Percobaan udara
1). Alat dan bahan disiapkan 1). Alat dan bahan siap
terlebih dahulu
2). Lampu spirtus yang berisi 2). Massa yang diperoleh: 218, 8195
spirtus ditimbang di neraca gram
analitik
3).Dibuatkan dudukan dari 3). Dudukan dari bahan malam siap
bahan malam
4).Bahan alas lain (kertas) 4). Lampu spirtus di atas kertas
ditempatkan di atas lampu
spirtus 5). Gelas beker telah siap
5). Gelas beker 1000 ml
disiapkan dekat dengan lampi
spirtus, dan dudukan tadi
ditempel di sisi alas gelas beker 6). Lampu spirtus nyala di dalam
6). Lampu spirtus dinyalakan gelas beker dalam waktu sekitar 13.83
dan segera ditutup dengan gelas detik dn setelah itu api padam
beker dan dipastikan semua
bagian gelas beker yang terbuka
ditutup rapat dengan dudukan
bahan malam, lalu waktunya 7). Massa yang diperoleh: 218, 5665
diukur gram
7). Lampu spirtus ditimbang
kembali di neraca analitik

Pengamatan sampel air pada suhu ruang

No. Sampel PH + +Na₂SO₄ +Na₂CO₃ + + diupkan


air NaOH 6M 3M HCl NH₃
6M 6N 3M
1. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
sumur berminyak
2. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
PDAM
3. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
minum
4. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
danau berminyak
5. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
sungai berminyak

*Keterngan:
TB: Tak Berwarna

Pengematan sampel air pada suhu dingin

No. Sampel PH + +Na₂SO₄ +Na₂CO₃ + + diupkan


air NaOH 6M 3M HCl NH₃
6M 6N 3M
1. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
sumur
2. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
PDAM
3. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
minum
4. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
danau
5. Air 7 TB TB TB TB TB Kering
sungai

*Keterngan:
TB: Tak Berwarna
LAMPIRAN

Percobaan Tanah

Percobaan air

Percobaan Udara

Anda mungkin juga menyukai