Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Praktikum Kimia Fisika
Disusun oleh:
1187040006
Kimia 4A
Jurusan Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2020
Abtrak
Asam basa dari asam organik monoprotik lemah yang dalam bentuk asam dan basa dapat
dihitung konstanta disosiasinya dengan suatu metode, dengan spektrum yang tumpang tindih
dari pengukuran absorptiometrik dan penjelasan pH. Telah ditunjukkan bahwa spektrofotometri
derivat kedua dapat secara efektif digunakan untuk menentukan konstanta disosiasi, konstanta
disosiasi yang diperoleh yaitu untul metil jingga dan bromtimol biru yang dibandingkan dengan
nilai yang diperoleh dalam literatur.
Kata kunci: konstanta, asam organik lemah, spektrofotometri, derivat kedua (turunan kedua)
Larutan sampel MO uang nilai pH-nya Gambar. 1. Spektrum serapan dari larutan MO (37, 5
𝜇𝑀): a). bentuk asam MO (pH 12, 879), b). bentuk basa MO
antara 3, 309 dan 4, 083 disiapkan pada (pH 12, 879), c). bentuk campuran MO (pH 3, 440).
konsentrasi 37, 2 𝜇𝑀 meggunakan buffer
asam asetat dan natrium asetat. Sinyal dari
bentuk asam dan basa dicatat pada panjang
gelombang yang telah disebutkan.
Prosedur yang sama diulangi untuk
larutan BTB untuk nilai pH antara 6, 769
dan 7, 579 dan pada konsentrasi 32, 0 𝜇𝑀
menggunakan fosfat.
merupakan pendekatan yang paling tepat Gambar. 4. Spektrum dari larutan BTB (32, 0 𝜇𝑀): a).
bentuk asam BTB (pH 1, 208), b). bentuk basa BTB (pH 13, 168),
untuk menganalisis campuran bentuk asam c). bentuk campuran BTB (pH 6, 769)
dan basa dari pewarna karena spektrum
tumpang tindih seperti bentuk-bentuk ini.
Dengan prosedur yang sama, nol, pertama
dan urutan kedua spektrum asam, basa dan
campuran bentuk BTB diperoleh dan
disajikan dalam masing-masing Gambar. 4-
6. Nilai panjang gelombang yang dipilih
adalah 418 nm untuk bentuk asam dan 622
nm untuk bentuk basa BTB menggunakan
prosedur yang sama dijelaskan di atas.
Seperti ditunjukkan pada Gambar. 6, satu
bentuk BTB memberikan sinyal Gambar. 5. Spektrum turunan pertama dari larutan
penyerapan, sedangkan untuk yang lainnya BTB (32, 0 𝜇𝑀): a). bentuk asam BTB (pH 1, 208), b).
bentuk basa (pH 13, 168), c). bentuk campuran BTB (pH 6,
tidak. 769)
Gambar. 3. Spektrum turunan kedua dari larutan MO Gambar. 6. Spektra turunan kedua dari larutan BTB
(37, 2 𝜇𝑀): a). bentuk asam MO (pH 1,126), b). bentuk basa (32, 0 𝜇𝑀): bentuk asam BTB (pH 1, 208), bentuk basa (pH
MO (pH 12, 879), c). bantuk campuran MO (pH 3, 440). 13, 168), c). bentuk campuran BTB (pH 6, 769)
pada pH 1, 208 untuk bentuk asam dan pH Rata-rata nilai pKₐ yang diperoleh pada
= 13, 168 untuk bentuk basanya, dengan 12 nilai pH yang berbeda dalam 2, 21-5, 96
menggunakan bagian turunan nilai ond untuk MO dan 4, 32-8, 56 untuk BTB dan
masing-masing 418 dan 622 nm. standar deviasi dirangkum dalam tabel 1.
Bila dibandingkan, nilai pKₐ yang diperoleh
Persamaan kalibrasi dan koefisien dalam penelitian sesuai dengan nilai-nilai
korelasi terkait dari MO dan BTB dalam hal yang diperoleh dalam literatur.
metode kuadrat terkecil diperoleh sebagai:
Tabel.1. konstanta disosiasi diperoleh dari penelitian dan literatur
²D₅₀₆ = 14.94C – 7.15 x 10⁻⁶ r = 0.9997
Penelitian Data
literatur
(untuk asam MO)
pKₐ Standar [5] [9] [10]
²D₄₆₉ = - 6.76C – 7.21 x 10⁻⁶ r = 0.9993 deviasi
²D₄₁₈ = - 3.44C – 2.86 x 10⁻⁹ r = 0.9999 Bromtimol 7.144 0, 044 7.1 7.3 7.1
biru
253.
[3] B.J. Thamer, A.F. Voigt, J. Phys. Chem.
56 (1952) 225.
[4] G.H. Jeffery, J. Mendham, R.C. Denney,
Vogel’s Textbook of Quantitative
Chemical Analysis, 5th ed., Wiley,
New York, 1991, pp. 668–670.
[5] J.J. Berzas, J. Rodriguez, G. Castaneda,
Analyst 122 (1997) 41.
[6] P. Levillain, D. Fompeydie, Anal.
Chem. 57 (1985) 2561– 2563.
[7] A.G. Gonzalez, F. Pablos, A.G. Asuero,
Int. J. Pharm. 72 (1991) 193–197.
[8] D.R. Lide, CRC Handbook of
Chemistry and Physics, 75th ed., CRC
Press, Boca Raton, FL, 1995, pp. 8.17–
8.18.
[9] J.A. Dean, Lange’s Handbook of
Chemistry, 14th ed., McGraw-Hill, New
York, 1992, pp. 8.115–8.16.