Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan contoh penerapan kimia anorganik dalam
praktik ajaran Islam, diantaranya :
1. Mengidentifikasi prinsip dari spektroskopi UV-Vis;
2. Mengidentifikasi absorbansi sampel air mineral , gallon , keran , PDAM , sawah ,
sumur, selokan , wc dan MCK berdasarkan hasil perekaman/spektroskopi UV-Vis;
3. Mengidentifikasi absorbansi sampel tanah pekarangan , pinggir jalan dan tanah
perkebunan yang ditangani pada suhu 105oC berdasarkan hasil perekaman UV-Vis;
4. Mengidentifikasi persentase daya serap sampel tanah pekarangan, tanah pinggir jalan,
dan tanah perkebunan yang ditangani pada suhu 105oC berdasarkan hasil perekaman
UV-Vis;
5. Mengidentifikasi air dapat digunakan untuk bersuci;
6. Mengidentifikasi tanah dapat digunakan untuk bersuci.

1.2. Dasar Teori


1.2.1. Tanah
Tekstur tanah yaitu besar kecilnya butiran-butiran tanah, dimana tekstur ini dapat kita
bedakan jadi tiga kelas yaitu tanah pasir, lempung dan tanah liat. Tekstur tanah yang baik
adalah tanah lempung dengan perbandingan antara pasir, debu dan tanah liat harus sama,
sehingga tanah tidak terlalu lepas dan tidak terlalu lekat (Maidhal 1993).
Struktur tanah adalah penyusun antar partikel tanah primer dan bahan organik serta
oksida, membentuk agregat sekunder. Tanah dikatakan memiliki struktur lepas butir, bila
butir-butir tanah letaknya berderai atau terlepas satu sama lainnya, sedangkan tanah
berstruktur remah bila butir-butir tanah berkumpul membentuk semacam kerak roti. Dan
struktur remah merupakan struktru tanah yang paling baik untuk dijadikan sebagai tanah
pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan butir2 tanah melekat sangat rapat
satu sama lain (Susanto 2005).
Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah.
Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap dan mempertukarkan ion adalah bahan
yang berada dalam bentuk koloid, yaitu liat dan bahan organik kedua bahan koloid ini
berperan langsung atau tidak langsung dalam mengatur dan menyediakan hara bagi tanaman.
Pada umumnya reaksi-reaksi yang terjadi didalam tanah tanah diimbas oleh tindakan faktor
tertentu (Susanto 2005).
1. Pertukaran Ion : berperan dalam penilaian tingkat kesuburan tanah. Koloid tanah yang
berperan aktif dalam proses pertukaran dan jerapan ion adalah kaloid anorganik dan kaloid
organik. Bahan-bahan tersebut mempunyai permukaan spesifik tinggi. Proses pertukaran
dalam fraksi debu (2-50 µm) kemungkinan sangat rendah, sedangkan pada fraksi pasir (2µm-
2mm) tidak terjadi sama sekali (Susanto 2005).
2. Reaksi Tanah : diukur dan ditulis dengan pH, sama dengan –log [ ], berkisar
antara sampai mol/liter. Makin tinggi konsentrasi ion H, makin rendah pH tanah dan makin
asam reaksi tanah. Pada umumnya keasaman tanah dibedakan atas asam, netral dan basah.
Ion dihasilkan oleh kelompok organik yang dibedakan atas: kelompok karboksil R-COOH
dan kelompok fenol R-OH , hidrat , oksidasi senyawa suatu penggunaan pupuk yang bereaksi
asam (Susanto 2005).
Didalam manajemen kualitas air adalah merupakan suatu upaya memanipulasi
kondisi lingkungan sehingga mereka berada dalam kisaran yang sesuai untuk kehidupan dan
pertumbuhan ikan. Di dalam usaha perikanan, diperlukan untuk mencegah aktivitas manusia
yang mempunyai pengaruh merugikan terhadap kualitas air dan produksi ikan (Widjanarko,
2005 ).
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah
pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia (suhu, O2 terlarut, CO2 bebas, pH,
konduktivitas, kecerahan, alkalinitas ), sedangkan yang kedua adalah pengukuran kualitas air
dengan parameter biologi (plankton dan benthos) ( Sihotang, 2006 ).
Dalam pengukuran kualitas air secara umum, menggunakan metode purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengaan memperhatikan berbagai
pertimbangan kondisi serta keadaan daerah pengamatan ( Fajri, 2013 ).

Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer
dan fotometer. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan spektrum dengan panjang
gelombang dan fotometri adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi. Jadi spektrofotometri digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang (Khopkar, 1990: 325).

Kelebihan spektrofotometri dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dan sinar


putih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, glatung, ataupun
celah optis. Pada spektrofotometri panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat
diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahay seperti prisma suatu spektrofotometer
tersususn dari sumber spektrum tampak yang kontinu. Monokromator sel pengabsorbsian
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding
(Khopkar, 1990: 225 – 226). Panjang gelombang cahaya UV dan VIS bergantung pada
mudahnya promo elektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk
promosi elektron akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih sedikit akan menyerap
pada panjang gelombang yang lebih panjang. Cahaya yang menyerap cahaya pada daerah
tampak (yakni mudah dipromosikan dan pada senyawa yang menyerap pada panjang
gelombang UV yang lebih pendek (Day and Underwood, 2002: 180).

Semua molekul dapat mengabsorbsi radiasi dalam daerah UV-VIS karena mereka
mengandung elektron baik sekutu maupun menyendiri yang dapat dieksitasikan ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Panjang gelombang di mana absorbsi itu terjadi bergantung pada
beberapa elektron kuat itu terikat dalam molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan kovalen
tunggal terikat denagn kuat dan diperlukan iodisasi yang lebih tinggi atau panjang
gelombang pendek untuk sksitasinya (Day and Underwood, 2002: 388).

Anda mungkin juga menyukai