Anda di halaman 1dari 2

BIAYA TETAP

Bahasa kerennya fixed cost. Biaya tetap adalah biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan
di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi
sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Bingung ya?
Saya juga, ho..ho..ho..

Saya kasih contoh saja, oke? Misalkan anda punya usaha toko komputer. Biaya untuk menggaji
karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per bulan. Mau yang beli komputer dalam sehari ada
10 orang atau nggak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah,
yaitu 500 ribu buat menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi
disebut biaya tetap. Sudah paham kan?

BIAYA VARIABEL

Biaya variabel atau juga disebut variable cost adalah biaya yang umumnya berubah-rubah
sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang
harus anda keluarkan. Kalau contoh yang gampang, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya variabel.

Sekarang saya jelaskan dengan contoh kasus saja ya. Biar enak memahaminya. Anda tahu
baglog? Baglog itu bibit media tanam jamur tiram. Jelasnya bisa anda baca artikel saya
tentang usaha jamur tiram. Misalkan pembuatan sebuah baglog membutuhkan biaya 1500
rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja yang membuatnya.

Maka biaya variabel dari baglog tersebut adalah 2 ribu rupiah per unitnya. Total biaya
variabelnya bisa berubah-ubah, bergantung berapa banyak baglog yang bisa dibuat oleh si buruh.

Bila si buruh ternyata bisa membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp. 2.000,00 x 10
unit = Rp. 20.000,00. Kalau cuman bisa buat satu biji ya biaya variabelnya hanya Rp. 2.000,00 x
1 unit = Rp. 2.000,00. Biaya ini yang dikatakan biaya variabel, karena berubah-ubah tergantung
pada volume bisnis tersebut.

Kemudian, apa gunanya kita tahu biaya tetap dan biaya variabel? Salah satunya adalah jika anda
hendak menghitung berapa titik impas usaha anda, anda perlu memasukkan rumus titik impas
dengan biaya tetap dan biaya variabel. Yang paling klasik ya buat mendukung
pembuatan laporan laba rugi.

Atau jika anda ingin mengganti sistem operasi yang sudah berjalan dengan yang baru. Sepanjang
rentang aktivitasnya tidak berbeda jauh, anda bisa pakai biaya variabel ini buat pertimbangan
dalam mengambil keputusan.

Sudah jelas kan sekarang apa beda biaya variabel dengan biaya tetap. Kalau belum jelas cari aja
sumber yang lain ya. Kalau mau nanya ke saya, jangan yang rumit-rumit. Saya juga phobia sama
keuangan, ha..ha..ha..

Anda mungkin juga menyukai