Anda di halaman 1dari 6

RESUME METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH

ROOM AND PILLAR

Room and pillar merupakan salah satu system penambangan dalam tambang
bawah tanah untuk batubara dengan bentuk blok-blok persegi. Metode room and pillar
iini hanya bias mengambil 30%-40% dari total batubara yang ada. Oleh karena itu,
untuk menaikkan produksi, setelah semua blok-blok persegi tersebut di tambang,
ketika akan kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang ditinggalkan akan
dikikis sedikit demi sedikit (proses ini dinamakan retreat mining). Selama proses
tersebut berlangsung, tidak boleh ada operator atau para pekerja berada dibawah
atap batuan, semuanya akan dikendalikan oleh remote dari jauh. Proses dalam
melakukan penambangan dengan metode room and pillar pada batuan batubara,
terlebih dahulu ditetapkan plane atau blok-blok penambangan tertentu. Kemudian
dilakukan penggalian maju dengan 2 sistem jalur pada terowongan dengan cara
melintang dan memanjang, lalu dibagi dengan pillar. Cara penambangan dengan
menggunakan metode room and pillar ini lebih mengandalkan pada endapan batubara
yang tidak diambil sebagai penyangganya, dan endapan batubara yang akan diambil
sebagai room-nya.

Sumber: Kamal. 2017.


Gambar 1
Room and Pillar
Metode penambangan bawah tanah room and pillar Seluruh block
batubaranya dibuat jalan (batubara yang digali = room selebar 10 m) dan pillar
(sebagai penyangga selebar 30×30 m) menggunakan kombinasi continuous miner
(CM), roof bolter, dan shuttle catr.
Metode ini paling-paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara yang
ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di
tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang ditinggalkan di
kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama proses ini, tidak ada operator
yang boleh berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan oleh remote dari
jauh. Metode room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian
sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan yang
cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4 meter.

Sumber: Kamal. 2017.


Gambar 2
Desain Penambangan Room and Pillar
Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain :
1. Produktivitas rendah.
2. Investasi alat kecil.
3. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 – 70%.
4. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan.
5. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadi
swabakar.
6. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 – 4 m.
7. Potensi subsidence kecil.
Syarat metode penambangan batubara room and pillar berhubungan erat
dengan kondisi alam yang memungkinkan naiknya efesiensi, Syarat metode ini
adalah sebagai berikut:
1. Kemiringan lapisan batubara yang landai dengan kemiringan rata-rata di
bawah 100. Namun dengan kondisi yang memungkinkan kemiringan lapisan
dapat mencapai 50o.
2. Atap dan lantai lapisan batubara berkondisi baik.
3. Gas yang ditimbulkan sedikit.
4. Jarang ada sesar dan lapisan batubaranya stabil.
Adapun keuntungan menggunakan metode penambangan bawah tanah room
and pillar ini adalah sebagai berikut:
1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas
dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan
(kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara,
keberadaan patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan system lorong
panjang, misalnya karena adanya patahan.
4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan
perlindungan permukaan (seperti perlindungan bangunan terhadap
penurunan permukaan tanah).
5. Selain itu, cukup efektif untuk menaikan recovery sedapatnya, pada blok yang
tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di
bawah dasar laut.
Adapun kerugian menggunakan metode penambangan bawah tanah room
and pillar ini adalah sebagai berikut:
1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar 60% - 70%).
2. Bila dibandingakan dengan metode penambangan batubara sistem lorong
panjang, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.
3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain
disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi. (Dikatakan batasnya sekitar
500m dibawah permukaan bumi).
4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari
segi keamanan untuk penerapan lapisan batubara yang mudah mengalami
swabakar.
Cara penambangan room and pillar mengandalkan endapan batubara yang
tidak diambil sebagai penyangga dan endapan batubara yang diambil sebagai room.
Pada metode ini penambangan batubara sudah dilakukan sejak pada saat pembuatan
lubang maju. Selanjutnya lubang maju tersebut dibesarkan menjadi ruangan–ruangan
dengan meninggalkan batubara sebagai tiang penyangga. Besar bentuk dan ruangan
sebagai akibat pengambilan batubaranya harus diusahakan agar penyangga yang
dipakai cukup memadai kuat mempertahankan ruangan tersebut tetap aman sampai
saatnya dilakukan pengambilan penyangga yang sebenarnya yaitu tiang penyangga
batubara (coal pillar).
Metode ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam besaran jumlah
batubara yang dapat diambil dari suatu cadangan batubara karena tidak semua tiang
penyangga batubara dapat diambil secara ekonomis maupun teknik. Dari seluruh total
cadangan terukur batubara yang dapat diambil dengan cara penambangan metode
Room and Pillar ini paling besar lebih kurang 60 - 70% saja. Hal ini disebabkan banyak
batubara tertinggal sebagi tiang-tiang pengaman yang tidak dapat diambil. Metode
penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang hanya melalui
penggalian maju terowongan, dan metode penambangan secara berurutan terhadap
pillar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam, apabila jaringan terowongan
yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum blok penambangan.
Ada beberapa klasifikasi dari metode room ad pillar yang umum, yaitu :
1. Classic Room and Pillar Method
Metode ini merupakan metode yang sering ditemukan pada bahan galian
maupun batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar (flat) dan
dengan ketebalan yang memungkinkan. Kelebihan metode classic room and
pillar method adalah setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat
segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu
yang panjang untuk persiapan penambangan batubara. Sedangkan
kekurangan classic room and pillar method adalah recovery sedikit, hanya
berkisar 40 - 60% bila tanpa mengekstraksi pilar.
2. Post Room and Pillar Method
Dengan inklinasi candangan yang mencapai 20°-55°, metode yang digunakan
umumnya ialah post room and pillar method. Efektivitas pengambilan
cadangan bisa lebih besar disebabkan pengambilan cadangan dilakukan
dengan mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan
tertinggalnya bahan galian yang ditambang semakin kecil. Kelebihan metode
post room and pillar method adalah recovery lebih besar disebabkan
pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti arah dan ruang cadangan
sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang semakin
kecil. Sedangkan kerugian metode post room and pillar method adalah
kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti dengan
penambahan penyangga buatan.
3. Step Room and Pillar Method
Metode step room and pillar cocok diterapkan pada cadangn dengan inkliasi
15-30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara 2-5 meter. Step room and
pillar merupakan metode yang digunakan dirancang untuk memudahkan
peralatan beropersi didalam cadangan (ore deposit), stope dirancang
berjenjang akan tetapi terdapat jalan yang menghubungkan antar step atau
jenjang. Kelebihan metode step room and pillar method adalah pengangkutan
di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena
dapat berjalan sendiri, misalnya melalui jalan penghubung. Kerugian metode
step room and pillar method adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak
untuk membawa masuk peralatan, sehingga volume produksi tergantung dari
banyaknya alat mekanis yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Jimniy. 2015. “Room and Pillar Method”. scribd.com. Diakses pada tanggal 05
Mei 2019.

2. Rison, Aris. 2015. “Room and Pillar”. scribd.com. Diakses pada tanggal 05 Mei
2019.

Anda mungkin juga menyukai