MANAJEMEN TAMBANG
MANAJEMEN PERALATAN
&
MANAJEMEN MATERIAL
Pendahuluan
• Pada perusahaan tambang selalu memerluka
n peralatan dalam jumlah yang besar.
• Salah satu tahapan penting dalam perencana
an adalah manajemen peralatan.
• Agar penggunaan peralatan dapat maksimal p
erlu adanya suatu proses manajemen.
• Manajemen peralatan diperlukan agar penggu
naan peralatan dapat efektif dan efisien
Sistematika Manajemen Peralata
n
• Seleksi
• Penggantian suku cadang (spare parts)
• Perawatan
• Pembelanjaan (anggaran)
• Operasi kegiatan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi P
emilihan Alat Berat
• Kondisi medan kerja • Jarak angkut materi
• Sifat fisik dan meka al
nik material yang m • Kuantitas pekerjaan
eliputi : • Kapasitas alat
– pengembangan dan
• Teknologi
penyusutan material
– berat material • Dana yang tersedia
– bentuk material • Peraturan pemerinta
– kohesivitas material h
– kekerasan material • Dan lain-lain
– daya dukung materia
l
Manajemen Peralatan Pada
Tambang Batubara
Seleksi
• Pengupasan tanah penutup bisa dilakukan
dengan beberapa kombinasi peralatan
misalnya scrapers dengan bulldozers.
• Penggabungan peralatan biasanya lebih
disukai daripada menggunakan alat tunggal
berkapasitas yang besar.
• peralatan besar biasanya membutuhkan
modal awal yang besar.
Pertimbangan dalam memilih
peralatan stripping
• Sifat dan karakteristik material yang akan
ditambang
• Tingkat produksi yang diinginkan
• Kemampuan alat stripping terhadap
keseluruhan proses penambangan (mining
and mineral handling).
Peralatan yang dapat dipilih
1. Power Shovel
2. Dragline
3. Bucket Wheel Excavator
4. Bulldozers
5. Hydraulic Excavators
Power Shovel
• Power shovel merupakan alat pengupas dan pemuat
(stripping and loading)
• Umumnya dipakai untuk material yang sulit untuk
diberaikan karena alat ini memiliki breakout force yang
besar.Tapi alat ini dapat juga dipakai untuk memuat
loose material ataupun yang berbentuk blok.
• Waktu edar (cycle time) yang dibutuhkan biasanya
rendah karena material yang dimuat berada di sekitar
alat angkut berada.
• Posisi shovel biasanya berada di atas deposit
batubaranya sehingga tidak memerlukan working
bench.
• Shovel dilengkapi dengan crawler sehingga cocok
untuk medan yang berbatu.
Power Shovel
• Kelemahan :
– kurang fleksibel dan manufernya lambat.
– Tumpahan material (spoil) dan rembesan air dapat
menghambat operasinya.
• keuntungan penggunaan shovel jika
dibandingkan dengan dragline :
– dapat dioperasikan pada daerah dengan stripping
ratio yang rendah
– kombinasi truk dan shovel dapat memindahkan
overburden lebih jauh
– mengurangi peledakan
– mobilisasinya lebih mudah.
Dragline
• Hal terpenting yang membedakan power
shovel dari dragline adalah alat
penggeraknya.
• Dragline bergerak dengan menggunakan
sepasang retracable pontoons yang
memungkinkan dragline berpindah pada arah
tertentu dengan ketepatan yang tinggi.
• Untuk mengoperasikannya dibutuhkan
operator yang trampil.
Dragline
• Keuntungan penggunaan dragline :
– Dapat digunakan di daerah yang materialnya basah
dan lunak karena pembebanannya yang rendah
(low bearing pressure)
– Dapat digunakan untuk pengupasan maupun
reklamasi
– Sangat efektif jika digunakan dalam pembuatan
jalan dan parit (ditch)
– Dapat mengurangi masalah bank slides, water
runoff dan rembesan karena medan kerjanya
berada di atas overburden
Bucket Wheel Excavator
• BWE cocok digunakan untuk memindahkan
material yang tidak kompak (uncosolidated).
• BWE bekerja secara kontinu dan dilengkapi
dengan stacker yang memungkinkan material
untuk dipindahkan dalam jarak yang cukup jauh
dengan penggunaan daya yang rendah untuk
tiap meter kubik material yang dipindahkan.
• Keuntungan penggunaan BWE :
– Sangat efisien
– Dapat dipakai untuk memuati berbagai alat angkut
– Dapat digunakan di daerah yang daya dukung
materialnya rendah
Bucket Wheel Excavator
• Kerugian penggunaan BWE :
– Mesinnya sangat rumit sehingga mengurangi
kemampuannya
– Kurang fleksibel dalam bergerak
– Tidak dapat dipakai untuk material yang kompak
dan keras
– Memerlukan perawatan yang mahal
– Hanya cocok digunakan untuk lapisan batubara
yang tebal (minimal 0,7 kali diameter roda/wheel)
Bulldozers
• Bulldozer dapat digunakan untuk clearing, pembuatan
jalan angkut, pembuatan jenjang, mengupas tanah
penutup, melakukan reklamasi dan dapat bekerja di
daerah yang berbukit.
• Ada dua jenis bulldozer yaitu track type dan rubber-
tired front-end loader.
• Track-type tractor tidak cocok untuk digunakan pada
kemiringan yang terjal dan pada material lepas (loose)
ataupun berlumpur.
• Jarak angkutnya tidak boleh melebihi 91 m.
• Kecepatannya dapat mencapai 32 – 48 km/jam pada
daerah yang materialnya cukup keras.
Hydraulic Excavators
• Cocok digunakan untuk membongkar
material yang keras karena daya
penetrasinya yang dihasilkan secara hidrolik
cukup tinggi dan dapat dipakai untuk
memindahkan material yang berada di
jenjang yang lebih rendah.
• Alat ini juga dapat mengurangi biaya kapital
sehingga dapat digunakan pada unit operasi
yang kecil dan dipadukan dengan bulldozer
maupun front –end loader.
Penggantian suku cadang
• Penggantian peralatan didasarkan pada
pertimbangan kapasitas alat yang ada sudah
tidak memadai atau alat mengalami
kerusakan sehingga memerlukan perawatan
yang berlebihan dan mengurangi efisiensi.
• Pengambilan keputusan untuk mengganti
peralatan harus berdasarkan pada analisis
ekonomi dengan menggunakan teknik ROR,
NPV, PVR, annual worth, present worth,
future worth, breakeven analysis dan
pertimbangan pajak.
Jenis Penggantian Suku Cadang
• Penggantian yang direncanakan
Disebabkan oleh habisnya umur pakai suatu
peralatan misalnya penggantian ban truk
setelah umur pakainya habis.
• Penggantian yang tidak direncanakan
Disebabkan oleh kerusakan atau tidak
berfungsinya suatu peralatan sebelum umur
pakainya berakhir.
Perawatan
• Tujuan utama dari perawatan adalah untuk
mengoptimumkan kemampuan alat dengan
biaya yang minimum dan tanpa mengabaikan
faktor keamanan dan efisiensi energi yang
tinggi juga pengaruhnya terhadap profit
keseluruhan.
• Dari seluruh tahapan manajemen peralatan,
manajemen perawatan peralatan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
keuntungan perusahaan.
Perawatan
• Perencanaan suatu sistem perawatan
biasanya berdasarkan asumsi bahwa
kemungkinan terjadinya kerusakan pada
suatu alat tergantung pada lamanya
pemakaian alat.
• Berdasarkan asumsi tersebut maka sistem
perawatan dibuat sesuai umur ekonomi suatu
alat.
6 (Enam) Metode Utama Manajemen Perawatan
(Cat Equipment Management System)