MANAJEMEN PERALATAN
VII-1
g. Dana yang tersedia
h. Peraturan pemerintah
i. Dan lain-lain
2. Penggantian suku cadang (spare parts)
3. Perawatan
4. Pembelanjaan (anggaran)
5. Operasi kegiatan
7.1.2.1. Seleksi
VII-2
shovel biasanya berada di atas deposit batubaranya sehingga tidak
memerlukan working bench. Shovel dilengkapi dengan crawler
sehingga cocok untuk medan yang berbatu. Shovel juga dapat dipakai
untuk memuati truk. Kelemahan dari shovel adalah kurang fleksibel
dan manufernya lambat. Tumpahan material (spoil) dan rembesan air
dapat menghambat operasinya.
Jika digunakan pada kondisi yang tepat, secara umum shovel dapat
mengurangi operating cost jika dibandingkan dengan dragline atau
BWE karena dapat mengurangi biaya untuk power dan wire rope untuk
tiap yd3 kedalaman penggalian, mengurangi jumlah operator, faktor
availability yang lebih tinggi. Jadi secara umum keuntungan
penggunaan shovel jika dibandingkan dengan dragline adalah dapat
dioperasikan pada daerah dengan stripping ratio yang rendah,
kombinasi truk dan shovel dapat memindahkan overburden lebih jauh,
mengurangi peledakan, mobilisasinya lebih mudah.
2. Dragline
Hal terpenting yang membedakan power shovel dari dragline adalah
alat penggeraknya. Dragline bergerak dengan menggunakan
sepasang retracable pontoons yang memungkinkan dragline
berpindah pada arah tertentu dengan ketepatan yang tinggi. Untuk
mengoperasikannya dibutuhkan operator yang trampil.
Keuntungan penggunaan dragline :
1. Dapat digunakan di daerah yang materialnya basah dan lunak
karena pembebanannya yang rendah (low bearing pressure)
2. Dapat digunakan untuk pengupasan maupun reklamasi
3. Sangat efektif jika digunakan dalam pembuatan jalan dan parit
(ditch)
4. Dapat mengurangi masalah bank slides, water runoff dan rembesan
karena medan kerjanya berada di atas overburden
VII-3
3. Bucket Wheel Excavator
BWE cocok digunakan untuk memindahkan material yang tidak
kompak (uncosolidated) yang tidak memerlukan peledakan. BWE
bekerja secara kontinu dan dilengkapi dengan stacker yang
memungkinkan material untuk dipindahkan dalam jarak yang cukup
jauh dengan penggunaan daya yang rendah untuk tiap meter kubik
material yang dipindahkan.
Keuntungan penggunaan BWE :
1. Sangat efisien (daya rendah, jangkauan jauh, tidak memiliki waktu
edar)
2. Dapat dipakai untuk memuati berbagai alat angkut
3. Dapat digunakan di daerah yang daya dukung materialnya rendah
Kerugian penggunaan BWE :
1. Mesinnya sangat rumit sehingga mengurangi kemampuannya
2. Kurang fleksibel dalam bergerak
3. Tidak dapat dipakai untuk material yang kompak dan keras
4. Memerlukan perawatan yang mahal
5. Hanya cocok digunakan untuk lapisan batubara yang tebal (minimal
0,7 kali diameter roda/wheel)
4. Bulldozers
Bulldozer dapat digunakan untuk clearing, pembuatan jalan angkut,
pembuatan jenjang, mengupas tanah penutup, melakukan reklamasi
dan dapat bekerja di daerah yang berbukit. Ada dua jenis bulldozer
yaitu track type dan rubber-tired front-end loader.
Track-type tractor tidak cocok untuk digunakan pada kemiringan yang
terjal dan pada material lepas (loose) ataupun berlumpur. Jarak
angkutnya tidak boleh melebihi 91 m. Kecepatannya dapat mencapai
32 – 48 km/jam pada daerah yang materialnya cukup keras.
VII-4
5. Hydraulic Excavators
Cocok digunakan untuk membongkar material yang keras karena daya
penetrasinya yang dihasilkan secara hidrolik cukup tinggi dan dapat
dipakai untuk memindahkan material yang berada di jenjang yang lebih
rendah. Alat ini juga dapat mengurangi biaya kapital sehingga dapat
digunakan pada unit operasi yang kecil dan dipadukan dengan
bulldozer maupun front –end loader.
VII-5
7.1.2.3. Perawatan
Beberapa contoh aksi dari preventif manajemen adalah : (1) mencek dan
mengganti komponen secara berkala, misalnya air filter tiap 250 atau 500
jam operasi, (2) melumasi komponen secara berkala, (3) membersihkan
komponen secara berkala, (4) memeriksa peralatan secara menyeluruh
secara berkala, misalnya setiap 1000 atau 2000 jam operasi.
VII-6
b. Sampling oli secara terjadwal (scheduled oil sampling, S-O-S)
Tujuan dari sampling oli secara terjadwal adalah untuk mengetahui kondisi
mesin suatu peralatan. Keuntungan dari adanya perawatan preventif
adalah :
- kerusakan mesin yang minor dapat dideteksi lebih dini sebelum terjadi
kerusakan fatal
- umur komponen dapat diprediksi lebih akurat
- menghindari perbaikan yang tidak perlu dan mengurangi waktu
perbaikan
- downtime mesin dapat dijadwalkan
Beberapa contoh aksi dari sampling oli secara terjadwal adalah : (1)
tapping oli dari mesin secara periodic, (2) menghitung jumlah partikel yang
ada dalam oli yang diambil dari mesin, (3) mendeteksi adanya material
non metal dari oli yang diambil dari mesin.
VII-7
d. Pelatihan (training)
Beberapa contoh aksi dari pelatihan adalah : (1) pelatihan dalam bentuk
pertemuan ataupun seminar, (2) penyediaan material pelatihan dalam
bentuk booklet, videotape, atau buku, (3) pelatihan rutin dalam hal teknis
perawatan rutin dan teknik operasi mesin.
VII-8
- menganalisis problem yang mempunyai biaya besar dan downtime
lama
- melacak alur kerja dan biaya dari suatu mesin ; hal ini akan sangat
berguna untuk pelatihan
VII-9
memberikan peringatan dan juga secara otomatis dapat mematikan
mesin jika peringatan diabaikan.
3. Laporan operator pada setiap shift didokumentasikan dan dianalis.
Tindakan akan segera dilakukan tergantung pada keseriusan
masalah yang terjadi.
4. Pemeriksaan visual secara eksternal dan internal harian, hasilnya
dicatat dan digunakan untuk penjadwalan perawatan.
5. Back-up analysis digunakan untuk pemantauan jangka panjang,
terdiri dari spectographic oil analysis, load bank testing, dan vibration
analysis. Pengambilan conto oli dilakukan setiap interval waktu
tertentu kemudian dianalisis di laboratorium. Contoh laporan hasil
analisisnya dapat dilihat pada lampiran. Laporan ini dibandingkan
dengan kondisi standar untuk setiap jenis mesin.
Load bank test digunakan untuk mengetahui efisiensi mesin pada
kondisi operasi yang kontinu dengan menggunakan alat tertentu
yang dapat menghitung power yang dihasilkan dan efisiensi bahan
bakar. Jika terjadi penyimpangan maka dilakukan diagnosis dan
perbaikan alat di lapangan. Contoh hasil laporan load bank test
dapat dilihat pada lampiran.
Vibration analysis dilakukan untuk mengetahui lokasi terjadinya
getaran dan besarnya getaran yang terjadi yang diakibatkan oleh alat
yang berputar sehingga dapat diketahui karakteristik getarannya
yang menunjukkan perubahan yang berarti terhadap data awal.
Program perawatan ini juga cocok untuk diterapkan pada peralatan yang
lainnya.
VII-10
memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia ataupun sumber
daya lainnya yang dimiliki dalam jumlah yang terbatas.
7.1.3.1. Seleksi
VII-11
- lebar jalan
- kemiringan jalan
- kecepatan
- jarak, dll
Secara ideal, ban yang akan digunakan sebaiknya dapat memenuhi
kriteria berikut :
memiliki daya cengkeram yang baik
mampu membawa beban yang berat (high load carrying capacity)
menghasilkan umur pakai yang panjang
tidak mudah rusak
memiliki daya apung yang baik (tidak mudah terbenam)
tidak menimbulkan panas yang berlebihan (low heat generation)
meredam getaran dengan baik (shock absorbtion)
nyaman dioperasikan dengan kecepatan tinggi
stabil
jenis kembangan bersih dari lumpur dengan sendirinya (self
cleaning)
non-directional tread pattern
tahanan gelinding (rolling resistance) rendah
tidak merusak permukaan jalan (minimal ground disturbance)
mudah diperbaiki jika rusak
mudah divulkanisir (retreadability)
VII-12
7.1.3.2. Penggantian suku cadang
7.1.3.3. Perawatan
VII-13
e. Tyre repair
Perbaikan ban yang rusak harus dilakukan sesegera mungkin untuk
menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah.
f. House keeping
g. Rim maintenance
h. Safety awareness
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan anggaran dan realisasi yang
dilakukan oleh PT. INCO dalam rangka perbaikan pemakaian ban.
ban.
Tabel 7.1. Anggaran Perbaikan Pemakaian Ban PT. INCO
BIAYA PENGGUNAAN BAN
TAHUN ( x 1000 US $) PENGHEMATAN TERHADAP
ANGGARAN ANGGARAN REALISASI PENGELUARAN THN 1996
VII-14
beban dinamis (akibat kontur permukaan jalan yang kurang baik,
efek pengereman, dan percepatan kendaraan).
4. Monitoring vehicle condition
5. Monitoring road condition
Perawatan jalan merupakan bagian yang penting dalam rangka
memperpanjang umur pakai ban yang meliputi perataan muka jalan
dengan grader, membersihkan tumpahan material (spillage),
penyiraman dan menjaga drainage jalan.
6. Monitoring tyre environment
7. Driver skills
Kemampuan operator dalam mengoperasikan unit akan
menentukan pajang-pendeknya umur pakai ban. Penggunaan
engine power yang berlebihan pad alat berat akan menyebabkan
perputaran yang berlebihan (spinning) sehingga mengakibatkan
terkelupasnya kembangan. Hal ini sering terjadi pada
pengoperasian wheel loader.
Selain itu, operator juga harus memperhatikan batasan maksimum
kecepatan yang dapat ditanggung oleh ban agar umur pakai ban
tidak berkurang.
VII-15
semakin cepat unit melaju pada tikungan, semakin besar pula
beban yang ditanggung oleh ban pada salah satu sisi unit. Oleh
karena itu harus diperhatikan batas kecepatan maksimum pada
tikungan dengan radius putar tertentu. Untuk mengimbangi gaya
sentripetal yang terjadi pada kendaraan maka dibuat pula batasan
superelevasi pada permukaan jalan di tikungan
- iklim setempat
tingkat keausan ban pada musim hujan akan lebih tinggi
dibandingkan dengan musim kemarau
- posisi ban pada kendaraan
pada umumnya umur pakai ban bagian depan akan lebih rendah
25% dibandingkan dengan ban belakang.
Owning and operating cost adalah estimasi perhitungan yang dibuat untuk
mengetahui besarnya biaya kepemilikan (owning cost) dan biaya operasi
(operating cost) alat (mesin) untuk suatu masa dimana umur ekonomi atau
umur kegunaan suatu unit sudah habis.
VII-16
g. Biaya khusus (biaya perbaikan untuk suku cadang yang lebih cepat
aus, misalnya ripper point, ripper shank, dll)
Keterangan :
Nilai sisa alat berat = 20% dari harga baru mesin
Pada alat yang menggunakan roda karet,
Nilai pernyusutan = Harga mesin baru – Nilai sisa – Harga ban
VII-17
Biaya bahan bakar per jam = konsumsi bahan bakar per jam x
harga bahan bakar setempat
VII-18
Untuk proyek yang lokasinya mudah dicapai oleh segala jenis kendaraan,
mobilisasi alat berat tidak menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan
alat berat. Tetapi untuk lokasi yang transportasinya sangat minim maka
pemilihan alat berat akan memperhitungkan faktor ini karena biaya
mobilisasinya akan tinggi. Dalam hal ini terdapat kecenderungan bahwa
semakin kecil alat, maka mobilisasinya akan semakin mudah dan murah.
VII-19
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
7.1.8. Kajian
VII-20
20% overload 0.8
F. Wheel position :
Trailing 1.0
Front (non-driving) 0.9
Driving 0.8
G. Grades, drive tires only :
6% maximum 0.6
10% maximum 0.6
15% maximum 0.4
H. Miscellaneous conditions
and combinations :
None 1.0
Unfavorable 0.8
Favorable 1.5
VII-21
a. Delivered price $132,140
b. Tyres replacement cost $3,900
c. Delivered price less tyres ……………….
d. Estimated resale value (25%) ……………….
e. Net value for depreciation ……………….
I. OWNING COSTS
Depreciation
Net depreciation value ………………..
Depreciation period ……………….
Hourly depreciation cost ……………….
Interest
Annual interest cost (12%) ……………….
Estimated annual usage hours ……………….
Hourly interest cost ……………….
Insurance
Annual insurance cost (1.00%) ……………….
Estimated annual usage hours ……………….
Hourly insurance cost ……………….
Fuel
Consumption (ltr/hr) 18.0
Price/ltr $0.17
Cost/hr ……………….
Engine oil
VII-22
Consumption (ltr/hr) 0.06
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Transmission oil
Consumption (ltr/hr) 0
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Final drive oil
Consumption (ltr/hr) 0.008
Price/ltr $1.12
Cost/hr ……………….
Hydraulic oil
Consumption (ltr/hr) 0.066
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Others oil
Consumption (ltr/hr) 0.055
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Grease
Consumption (ltr/hr) 0.01
Price/ltr $1.94
Cost/hr ……………….
Filters
Filter cost /hr $0.05
Local cost correction factor 1.5157
Cost/hr ……………….
Tyres
Replacement cost $3,900
Estimated tyre life (hrs) 4,000
VII-23
Cost/hr ……………….
Repair
Percentages 0.50
Delivered price $132,140
Depreciation period (hrs) ……………….
Cost/hr ……………….
Wearing parts
Percentages (12%) 0.12
Repair cost $6.61
Cost/hr ……………….
VII-24
5) Penerapan pada dukungan kebijakan dan prosedur
VII-25
2) Katalog
3) Layout
4) Lokasi persediaan
5) Pemuatan dan penerimaan
6) Pelaporan
7) Staffing
VII-26
2. CAT Equipment Management System, Caterpilar, 1992, USA
3. Caterpillar Performance Handbook
4. Douglas A Sloan, Mine Management, Chapman & Hall Ltd, 1983
5. Dr Yasuo Itami, “Management And Control of Heavy Equipment”,
ITB, 1977
6. Flippo, Edwin B., “Personnel Management”, 6 th edition, McGraw-Hill
Book Company, 1984, San Jose
7. Herzberg, Frederick, et al., “The Motivation to Work”, John Wiley &
Sons, Inc., New York, 1959
8. Herzberg, Frederick, “Work and the Nature of Man”, The World
Publishing Company, Cleveland, 1966
9. Jack R Meredith & Samuel J Mantel, Jr, Project Management, A
th
Managerial Approach, 2 ed, University of Cincinnati, Ohio, John
Willey & Sons.Inc, 1999
10. Kosmo, Richard and Behling, Orlando, “Single Continuum Job
Satisfaction vs. Duality : An Empirical Test”, Personnel Psychology,
vol.22, 1969
11. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Laporan Akhir
“Penyusunan Pola Dasar Berkelanjutan untuk Mendukung
Kompetensi Jabatan pada Industri Pertambangan”, Institut
Teknologi Bandung, 2001
12. Manajemen Alat-alat Besar, PT United Tractors, 1984
13. Maslow, Abraham H., “A Theory of Human Motivation”,
Psychological Review, vol. 50, no. 4, Juli 1943
14. McGregor, Douglas, “The Human Side of Enterprise”, McGraw-Hill
Book Company, New York, 1960
15. MICHELIN, Seminar Sehari Direktorat Jenderal Pertambangan
Umum, PPTP, “Pemahaman atas Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Umur Pakai Ban sebagai Upaya Awal untuk Mencapai
Umur Pakai Ban secara Optimum”, Bandung, 27 Juli 2000
VII-27
16. Pfeleider, Eugene P., “Surface Mining”, Society of Mining Engineers
of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers,
Inc., New York, 1968
17. PT INCO, “Peluang dan Tantangan Penggunaan Ban pada Alat-
alat Berat Tambang”, Bandung, 27 Juli 2000
18. PT PAMAPERSADA NUSANTARA, Seminar Sehari Direktorat
Jenderal Pertambangan Umum, PPTP, “Manajemen Penggunaan
Ban pada Alat-alat Berat dalam Operasi Penambangan”, Bandung,
27 Juli 2000
19. Robert Stefanko, “Coal Mining Technology – Theory and Practice”,
Society of Mining Engineers of The American Institute of
Metalurgical and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968
20. Siregar, Ali Basyah, “Manajemen”, Institut Teknologi Bandung,
1988
21. Sloan, Douglas A., “Mine Management”, Chapman and Hall, 1983,
USA
22. Stephen P Robbin & Marry Coulter, Management, Sixth Edition,
Prentice Hall, 1999
23. Sunaryo, Indryati, “Manajemen Sumberdaya Manusia dan
Motivasi”, modul pendidikan dan pelatiha “Mine Management”,
1999
24. Suryadi, Kadarsyah, Dr. Ir., “Manajemen dan Komunikasi”, Jurusan
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, 1996
VII-28