Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN ALAT BERAT BULDOZER DI


PT. SEMEN GRESIK PABRIK REMBANG

Disusun Oleh :

Yudha Dwiyana P 18110009

M.Ilham H 18110013

Dwi Susilo 18110015

AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA REMBANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI
pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli
1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta
merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada
masyarakat. Sampai dengan tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham
berubah menjadi Pemerintah RI 15,01%, Masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%.Pada
Tanggal 27 Juli Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham CEMEX S.S de. C.V pada
Blue valley Holdings PTE Ltd. Sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini
berubah menjadi Pemerintah RI 51,01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd 24,90%, dan
masyarakat 24,09%.Saat ini kapasitas terpasang Semen Gresik Group (SGG) sebesar
16,92 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 46% pangsa pasar semen
domestik.
Semakin bertambahnya umur unit atau komponen, maka unit atau komponen
tersebut mengalami penurunan performansi. Karena itu diperlukan tindak perawatan
(maintenance). Sehingga aset tersebut tetap dapat berfungsi dengan memadai. Bidang
perawatan menghadapi tantangan yang semakin besar sejalan dengan tingginya tuntutan
akan ketersediaan dan kehandalan berbagai aset fisik, safety yang lebih baik, kualitas
produk yang lebih tinggi, tidak mencari lingkungan, umur hidup aset yang lebih
panjang, dan yang tidak kalah pentingnya adalah tuntutan efektifitas biaya yang sangat
baik.
Breakdown merupakan suatu jenis kegagalan spesifik, dimana suatu peralatan
sama sekali tidak mampu berfungsi. Kegagalan suatu fungsi peralatan tidak terjadi
secara mendadak tetapi merupakan akibat dari kegagalan potensi sebelumnya.
Mengingat sifat kegagalannya, maka alat pemantau tidak dapat mendeteksi suatu
kegagalan potensial sampai kegagalan potensial tersebut mencapai tingkat besaran
tertentu atau saat kegagalan potensial berikutnya yang lebih intensif terjadi. Oleh karena
itu bila kita berhasil mendeteksi perubahan pada sifat fisik maupun kimiawi yang
berpengaruh pada fungsi peralatan, maka sebetulnya peralatan atau komponen itu telah
mengalami kegagalan.
Perawatan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan (breakdown
unschedule) dan umur alat atau komponen sesuai dengan rekomendasi factory. Dengan
pelaksanaan perawatan yang baik, maka performa peralatan dapat terjaga pada kondisi
optimalnya.
Perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha reparasi yang di lakukan untuk
menjaga kondisi dan performa sebuah mesin seperti pada kondisi waktu masih baru
dengan biaya perawatan yang sewajarnya. Sebagai alat-alat besar harus diperlakukan
sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima
dan dapat bekerja secara terus menerus
Dengan down time yang seminimum mungkin. Dengan demikian perawatan diadakan
bertujuan untuk :
1. Suatu alat dalam keadaan siaga siap pakai (High availability = berdaya
guna physic yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis
yang paling baik (Best performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce repain cost ).

Di dunia tambang tidak lepas dari penggunaan unit bulldozer, di mana setiap
model memiliki fungsi yang lebih spesifikasi masing-masing. Seperti
halnya produk Komatsu yang memiliki beberapa model seperti tabel dibawah ini.

Untuk yang sering di gunakan bulldozer untuk model D155


adalah model unit yang paling banyak peminatnya. Sehingga dapat
dipastikan populasi unit bulldozer D155 sudah banyak di Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan model tersebut sangat cocok dan lebih
fleksibel untuk dapat diaplikasikan pada tambang kecil sampai
tambang besar.
Gambar 01. Bulldozer D155A-2

(Sumber : https://www.truck1.eu/construction-machinery/bulldozers/komatsu-d155a-2-
a3270629.html)

Seperti halnya perawatan pada unit bulldozer, komponen yang


mengalami keausan yang paling besar adalah pada perlengkapan kerja dan
kerangka bawah. Sehingga tidak menutup kemungkinan hal ini mengakibatkan
besarnya juga biaya perawatan pada perlengkapan kerja dan kerangka bawah.
Hal yang terpenting bagaimana mengurangi biaya yang dipergunakan akibat
keausan yang tidak wajar
pada bagian kerangka bawah dan melakukan perawatan ataupun perbaikan.

2. RUMUSAN MASALAH

1.Apa fungsi dari perawatan undercarriage Buldozer itu sendiri


2. Bagaimana cara perawatan undercarriage Bulodozer itu sendiri

3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk untuk mengukur dan merekam keausan pada
komponen undercarriage. Hasil dari data pengukuran akan dihitung untuk
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mengganti atau memperbaiki komponen
undercarriage.

Dan juga untuk memperbaiki program perawatan komponen undercarriage yang


telah berjalan. Dimana dengan perbaikan program perawatan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan performa dari komponen
undercarriage dan mengurangi biaya corrective maintenance
4. Batasan Masalah
Permasalahan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup bagaimana cara
mengetahui masalah yang ada di komponen undercarriage di Buldozer untuk nanti nya
diharapkan dapat meningkatkan performa dari komponen
undercarriage dan mengurangi biaya corrective maintenance

5. Kontribusi Penelitian

Adapun kontribusi dari pembuatan Tugas Akhir ini antara lain :

1. Memberikan suatu analisa Perawatan komponen

undercarriage di buldozer Untuk dapat mengtaui masalah yang ada.

2. Dapat menghasilkan data analisa kerusakan yang ada untuk


data acuan perawatan secara berkala

2.1 Pengertian Bulldozer Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi
untuk pemerataan material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki
kemampuan dorong atau tenaga yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali,
mendorong, menggusur meratakan, menarik beban, menimbun. Mampu
beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan
swamp dozer (dozer rawa) untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang
sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu).

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor


sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi
alat atau pelengkap tambahan dalam hal ini perlengkapan
tambahannya adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama
jenis dari dozer yang mendorong lurus ke depan.

2.2 Kegunaan Bulldozer Adapun kegunaan dari bulldozer


adalah sebagai berikut : 2.2.1 Pembabatan atau Penebasan
(Cleraring) Bulldozer mampu membersihkan lokasi dari
semak-semak, pohon besar/kecil, sisa pohon yang sudah
ditebang, menghilangkan/membuang bagian tanah atau batuan
yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Seluruh
pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu
sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama. Pembabatan
dapat dilakukan dengan cara - cara menarik atau mendorong.

2.2.2 Merintis (Pioneering) Pekerjaan perintisan merupakan


kelanjutan dari pekerjaan pembabatan / penebasan. Pekerjaan
merintis meliputi pekerjaan perataan tanah, pembuatan jalan
darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika perlu ada
pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.

2.2.3 Gali / Angkut Jarak Pendek. Bulldozer juga dapat


digunakan untuk menggali dan mengangkut material, namun
untuk jarak pendek. Karena secara umum bulldozer tidak
efektif untuk perjalanan jarak jauh misalnya, pembuatan
tanggul, dam, dan juga untuk membuat aliaran-aliran air ditepi-
tepi jalan. Adapun jarak kerja bulldozer sebagai berikut :

 Jarak dorong Bulldozer roda besi < 200 ft, dan untuk roda
karet < 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien.

2.2.4 Menyebarkan Material. Menyebarkan tanah ke tempat-


tempat tertentu dengan ketebalan yang dikehendaki misalnya
material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau alat
angkut lainnya.

2.2.5 Penimbunan Kembali Pekerjaan penimbunan kembali


terhadap bekas lubang-lubang galian seperti menutup kembali
gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang fondasi
atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan, menara
beton), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau
pipa air minum setelah terpasang.

2.2.6 Menarik Karena memiliki tenaga yang besar selain


mendorong bulldozer juga dapat digunakan untuk menarik
beban yang berat atau peralatan mekanis yang sedang rusak,
untuk dipindahkan kesuatu tempat.
Bagian - Bagian Bulldozer

2
3

4
5

6 8
1

Gambar 2.1 Bagian – bagian utama Bulldozer


Sumber : lit 1

1. Blade : Untuk Mendorong Material


2. Lift Silinder : Menggerakkan Blade
3. Carier Roller : Penahan Main Frame
4. Sproket : Menggerakkan Track
5. Main Frame : Alur Carier Roller
6. Staright Frame : Batang Penyanggah Blade
7. Track : Sebagai Roda untuk Excavator
8. Cutting Edge : Meratakan Permukaan Tanah

9. End Bit : Menyerok Material

Cara Kerja Bulldozer


Cara kerja penggusuran yang dilakukan bulldozer ada tiga metode yang
tergantung medan yang akan dilakukan yaitu :
1. Down hill dozing
Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara selalu mendorong kearah bawah
sehingga bisa mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi untuk menambah
tenaga dan kecepatan. Hal ini dilakukan pada medan kerja yang miring.
2. High wall or float dozing
Bulldozer bekerja dengan cara beberapa kali menggali, lalu mengumpulkan
galian menjadi satu dan mendorong dengan hati-hati pada lereng yang curam. Sebelum
seluruh tanah habis meluncur ke lereng bulldozer harus direm agar tidak terjungkal
masuk kedalam jurang.
3. Trench or slot dozing
Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara menggali melalui satu jalan yang
sama akan menyebabkan terbentuknya semacam dinding kiri kanan blade yang disebut
spilages. Sehingga pada dorongan tanah yang berikutnya tidak ada tanah yang keluar
melalui samping kiri dan kanan blade. Hal ini jauh membuat pekerjan pada tanah yang
datar efisien.

Anda mungkin juga menyukai