Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PELEDAKAN DAN METODE PELEDAKAN DI


PERTAMBANGAN

NAMA : AGUNG PRATAMA


NPM : 10070116049
A.Pengertian peledakan
Peledakan merupakan salah satu bagian penting dari peledakan .Bahan
peledak pada dasarnya diciptakan, dibuat dan dipergunakan untuk pertahanan
dan peralatan perang oleh militer. Dengan berkembangnya dan kemajuan
teknologi sekarang peledakan bukan hayanya menjadi peralatan perang dan
militer dapi bisa digunakan untuk hal hal lain contoh nya saja membatu dalam
industri pertambangan , bahan peledak juga digunakan untuk membantu operasi
penambangan yang dikenal dengan Bahan Peledak Komersial atau Bahan
Peledak Industri.
Dalam dunia pertambangan bahan peledak digunakan untuk
membongkar batu-batuan yang keras (tambang kuari), pemotongan bukit yang
berbatu, pembuatan terowongan bawah tanah, pembuatan ruang tambang
bawah tanah, terowongan bawah air, peledakan batu bara, penggalian bijih
emas, perak, tembaga, besi, timah, nikel, manganesium, aluminium, pekerjaan
eksplorasi minyak, pembuatan jalan raya, pembuatan waduk dan saluran irigasi,
pembuatan batu fondasi dan sebagainya peledakan sangat lah penting di dunia
pertambangan.
Seorang ahli tambang dituntut suatu harus mempunyai keterampilan dan
kehati-hatian dalam penanganan bahan peledak. Bahan peledak tidak boleh
digunakan dengan kasar atau sembrono mengingat sifatnya yang sensitif. Selain
penangannya harus hati-hati, membawa dan menyimpannya pun (handling)
perlu perlakuan khusus, agar sifat sensitifnya terhindar dari pengaruh-pengaruh
luar yang ekstrim, seperti kena panas, benturan, gesekan, kejatuhan benda,
nyala api, petir, gelombng radio, sinyal handphone yang dapat menyebabkan
bahan peledak tersebut meledak sebelum dipergunakan (premature blasting),
yang akan membahayakan jiwa dan orang lain yang menyertainya. Karena
bahan peledak ini sangat berbahaya, maka tidak diperdagangkan secara bebas.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan bahan peledak harus
mempunyai izin dari pihak kepolisian (Mabes Polri), termasuk penggunaan untuk
Industri Pertambangan.
Tujuan perencanaan pemboran dan peledakan pada batuan:
menghasilkan batuan lepas, yang dinyatakan dalam derajat fragmentasi sesuai
dengan tujuan peledakan. Dalam peledakan banyak yang harus di perhatikan
mulai dari keadaan sekitar ,suara yang di hasilkan apakah akan menggangu
pemukiman warga geteran yang dihasilkan dari ledakan itu sendiri apakah
menggagu masyarakat sekitar area pertambangan

Hal yg perlu diperhatikan dalam peledakan yaitu Sifat-sifat batuan yang penting:

 Kekerasan: Tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap


abrasi.
 Kekerasan dipakai untuk mengukur sifat-sifat teknis dari material
batuan.
 Abrasiveness: Parameter yang mempengaruhi keausan (umur) mata bor.
Abrasiveness tergantung pada komposisi batuan. Keausan mata bor
sebanding dengan komposisi batuan tersebut. Kandungan kuarsa dalam
batuan biasanya dianggap sebagai petunjuk yang dapat dipercaya untuk
mengukur keausan mata bor (drill bit).
 Tekstur: Struktur butiran dari batuan dan dapat diklasifikasikan
berdasarkan sifat-sifat porositas, looseness density dan ukuran butir.
Tekstur juga mempengaruhi kecepatan pemboran.
 Struktur: Rekahan, patahan, bidang perlapisan schistosity dan jenis
batuan, dip, strike.
 Breaking characteristic: menggambarkan sifat batuan apabila dipukul
dengan palu. Setiap jenis batuan mempunyai sifat khusus dan derajat
kerusakan yang berhubungan dengan dengan tekstur, komposisi mineral
dan strukturnya.
 dalam kegiatan pemboran dan peledakan terdapat 2 ketahanan batuan
 Rock Drillability yaitu Kecepatan penetrasi dari mata bor ke dalam
batuan. Rock drillability adalah fungsi dari beberapa sifat batuan, seperti:
komposisi mineral, tekstur, ukuran butiran, derajat pelapukan dan lain
sebagainya.
 Rock Blastability yaitu Tahanan batuan terhadap peledakan dan ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan batuan. Dalam batuan yang keras dan
padat peledakan dapat dikontrol dengan baik. Sedangkan dalam batuan
yang banyak celahnya sebagian energi dari bahan peledak hilang ke
dalam rekahan dan peledakan susah untuk dikontrol.
 Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang
dapat digunakan hanya untuk satu kali peledakan saja. Contohnya adalah
sumbu api, detonator, sumbu ledak, dan sebagainya.
 Peralatan peledakan adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang
kali dalam proses peledakan. Contohnya adalah blasting machine, dan
sebagainya.

B.Metode – metode dalam peledakan

Dalam dunia peledakan terdapat beberapa metode yang bisa digunakan saat
peledakan. Metode tersebut digunakan tergantung dengan kondisi bagian mana
yang akan di ledakan . beberapa metode peledakan diantaranya :

1. Sumbu Api ( Safety Fuse )


Sumbu api adalah alat suatu sumbu yang fungsinya merupakan
merambatkan api dengan kecepatan tetap.Perambatan api tersebut dapat
menyalakan detonator yang dipasang pada ujung sumbu guna meledakkan
bahan peledak.
Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa tekstil
dan material kedap air. Fungsi pembungkus untuk menjaga sumbu api dari
kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air atau minyak.
Kecepatan rambat sumbu api yang biasa diperdagangkan adalah :
- 130 detik per meter ( 120 detik/yard), pada permukaan laut dengan variasi 10
detik, untuk sumbu api buatan USA.
- 120 detik per meter dengan variasi yang sama, untuk sumbu api standar Eropa.
Sumbu api harus disimpan digudang yang sejuk, kering dan mempunyai ventilasi
yang baik. Terhindar dari cairan yang mungkin dapat merusak. Suhu
penyimpanan 50 – 100 0 F dan kelembaban relatif rendah. Untuk sekarang jarang
yang menggunakan metode ini karena masih banyak kekerungan di metode ini
dan masih banyak kendalanya. Kebanyakan kendala nya terdapat di sumbu.
2. Delay Connector
Delay connector disebut juga non-electric MS delay connector atau
detonating relay connector. Delay connector adalah perlengkapan peledakan
yang digunakan untuk menyelenggarakan peledakan tunda ( delay blasting )
dalam suatu peledakan memakai sumbu api.
Delay connector mempunyai bermacam-macam interval waktu atau delay
time. Bentuk delay connector adalah berupa tabung tembaga panjangnya ± 3
inch. Pada ujung-ujungnya diisi muatan bahan peledak dipisahkan oleh elemen
yang fungsinya menunda peledakan dan disebut delay element.
Penyambungan sumbu ledak dengan delay connector dalam peledakan
beruntun dapat dilakukan dengan cara memotong trunk line antara dua lubang
tembak, kemudian kedua sumbu ledak yang telah terpotong dimasukkan
kedalam ujung-ujung delay connector, selanjutnya dijepit supaya tidak mudah
terlepas.
3. Nonel
Nonel adalah tube plastik,yang mempunyai diameter luar 3 mm.
didalamnya berisi suatu bahan reaktif yang dapat menjalankan gelombang kejut
dengan kecepatan kira-kira 2000 meter per detik.
Dua macam nonel yang tersedia :
1. Nonel GT
mempunyai interval waktu : short delag, deci-second dan half-second delay.
Nonel GT/MS dipakai untuk peledakan tambang terbuka dan nonel GT/T dipakai
untuk peledakan dalam terowongan.
2. Nonel UNITED
adalah system nonel yang terakhir. Detonator mempunyai delay yang sama
Dalam peledakan urutan waktu peledakan dipasang dipermukaan. Hal tersebut
akan memudahkan pemakaian dan penyimpanannya.
Nonel detonator, bagian-bagian dari detonator adalah sebagai berikut :
1. Kelongsong alumunium, panjangnya bervariasi tergantung panjang dari delay
element.
2. Base charge : bahan peledak kuat.
3. Primer charge : bahan peledak kuat yang peka terhadap nyala api.
4. Delay element
5. Sumbat karet
4.Listrik
Rangkaian peledakan meliputi 3 elemen dasar rangkaian, yaitu :
1. Detonator listrik.
2. Kawat rangkaian : leg wire, connecting wire, firing line dan bus wire.
3. sumber tenaga : blasting machine dan AC-Power line.
Detonator, detonator dapat dibagi menjadi :
1. Instantaneous detonator
2. Milli-second detonator
3. Half-second detonator
Circuit wiring
- Legwire adalah dua kawat yang menjadi satu dengan detonator listrik yang
salah satu ujung dihubungkan dengan bridge wire yang terdapat dadalam
detonator.
- Connecting wire adalah kawat yang mempunyai isolasi dipakai untuk
menghubungkan legwire dengan firing line.
- Firing line atau leading wire adalah kawat yang dipergunakan untuk
menghubungkan sumber tenaga listrik dengan rangkaian detonator.
- Buswire adalah perpanjangan dari firing line dimana masing-masing detonator
dihubungkan.
Rangkaian peledakan, ada 3 macam susunan rangkaian peledakan, yaitu :
- Rangkaian Seri
- Rangakaian pararel
- Rangkaian Seri-Pararel

Anda mungkin juga menyukai