Anda di halaman 1dari 5

Profesionalitas Calon Guru Sebagai Aktor Pendidikan

Sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya dihasilkan melalui

pendidikan. Namun untuk menghasilkan lulusan berkualitas tidak semudah membalikan

telapak tangan. Mayoritas siswa hanya mengejar nilai bagus tanpa mau berjuang tulus.

Kejujuran mulai samar ketika ujian. Mencontek dan tukar jawaban sudah lincah dilakukan

seakan dosa bukan lagi sebagai penghalang. Menghargai guru ketika memberi ilmu mulai

dialihkan dengan benda persegi berlayar elit. Budaya menyapa makin pudar. Peduli antar

sesama sudah tak menjadi prioritas kebaikan. Merasa selalu benar akan apa yang

dilakukan. Layaknya seperti pecundang namun lemah mental.

Sungguh miris pendidikan saat ini, sehingga proses pembelajaran perlu

dikembangkan untuk memperbaiki karakter anak bangsa. Bagaimana aksi pemuda yang

disebut generasi milenial. Tentunya prihatin melihat permasalahan pendidikan saat ini.

Khususnya pemuda calon pendidik yang nantinya akan menjadi agen perubahan negeri.
Pemuda yang berkarakter profetik seperti dalam diri Nabi yang mampu mengarahkan

generasi selanjutnya ke arah yang lebih baik untuk Indonesia madani. Salah satunya

menjadi pemuda yang berilmu dan mampu memperbaiki dan mengembangkan

pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran tidak hanya untuk menyampaikan ilmu semata, namun juga

transformasi nilai yang bersifat edukatif, terjalinnya komunikasi antara guru dan siswa

yang dilatarbelakangi unsur pedagogis dan psikologis. (Rahmah, 2014:3).

Pembelajaran bukan sekedar mengingat dan recall, bukan pula sekadar penekanan

pada penugasan pengetahuan tentang apa yang diajarkan, tetapi lebih menekankan pada

internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan

nurani dan dihayati serta dipraktikkan dalm kehidupan oleh peserta didik. (Mulyasa,

2013:112)
Dengan demikian pembelajaran dibutuhkan profesionalitas seorang guru. Bukan

hanya diukur dari banyaknya pengetahuan yang diberikan kepada peserta didik tetapi

bagaimana calon guru mampu membuat peserta didik untuk terus tumbuh dan

mengembangkan kemampuannya masing-masing. Proses pembelajaran harus dikemas

nyaman supaya apa yang disampaikan sang guru dapat diterima baik oleh peserta didik.

Berbagai program di sekolah memang sudah dirancang baik dengan tujuan

meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan karakter.. Pendidikan karakter

merupakan faktor penting yang harus melekat pada setiap individu. Orang cerdas tanpa

karakter yang bagus tidak akan dihargai maupun disegani oleh orang-orang disekitar.

Salah satu program dari sekolah yaitu menanamkan pendidikan karakter dengan ceramah.

Namun, cara ini kurang mendapat umpan balik dari siswa. Hampir semua siswa hanya

diam tetapi pikirannya tidak fokus. Sehingga apa yang disampaikan guru hanya menjadi

angin lewat saja..


Salah satu yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter yaitu

melalui pendekatan personal antara guru dan siswa sehingga menumbuhkan rasa saling

memiliki dan menghargai. Terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa

akan mengoptimalkan tercapainya program pendidikan. Sebagai seorang guru harus bisa

menciptakan suasana akrab dengan siswa dan mampu mengenali karakter masing-masing

individu. Selain itu, guru harus memperlakukan siswa secara adil dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pengalaman.

Jadi, sebagai pemuda yang memiliki jiwa semangat membara seharusnya

dituangkan untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi. Pemuda yang memiliki

ide-ide kreatif dan berkarakter mulia seharusnya mau mengarahkan generasi selanjutnya

supaya tidak menyimpang.

Untuk pemuda yang nantinya menjadi calon pendidik seharusnya mampu menjadi

guru yang professional. Menjadi calon guru yang mampu menjadikan pendidikan semakin
maju. Menjadi calon guru yang mendukung siswa akan kemampuannya tanpa pilih kasih.

Menjadi calon guru yang mampu menurunkan sifat sifat mulia dari dalam diri nabi untuk

menuju Indonesia madani

Anda mungkin juga menyukai