Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KESIMPULAN

Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana sel-selnya

tidak pernah menjadi dewasa. Tumor tulang terdiri atas tumor primer yang

merupakan tumor yang berasal dari sel-sel yang membentuk jaringan tulang, dan

tumor sekunder yang merupakan anak sebar tumor ganas organ non-tulang yang

bermetastasis ke tulang. Tumor sekunder lebih sering terjadi dibandingkan tumor

primer.

Tumor tulang merupakan salah satu pembagian besar tumor yang jarang

ditemukan. Tumor pada jaringan tulang dan otot bisa jinak maupun ganas

bergantung pada jaringan dan letak tumor. Perbandingan tumor tulang pada pria

dan wanita adalah sama.

Pemeriksaan radiologik konvensional pada diagnosis tumor tulang

merupakan salah satu pemeriksaan awal yang dapat dilakukan untuk

memperhatikan keadaan tulang secara utuh, melihat lesinya, korteks tulang, reaksi

periosteal, kalsifikasi jaringan lunak, dan soft tissue swelling.

Pemeriksaan radiologik konvensional dapat membedakan lesi jinak maupun

lesi ganas pada suatu tumor tulang. Hal yang perlu diperhatikan dalam menilai

tumor tulang ialah umur penderita, jumlah lesi, serta predileksi tumor tulang yang

menunjukkan ciri khas dari berbagai macam tumor tulang.

Tumor ganas tulang yang paling sering terjadi adalah osteosarkoma. Tumor

tulang dapat terjadi baik pada wanita maupun pria dengan kisaran usia yang

beragam.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Hutagalung EU. Neoplasia tulang. Dalam: Hutagalung EU, Gumay S,


Budyatmoko B, editor. Neoplasma tulang: diagnosis dan terapi. Jakarta: PT
Galaxy Puspa Mega; 2005. Hal 1-3.
2. Rasjad, Choiruddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makasar : Bintang
Lamimpatue. 2003
3. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002. Hal
6-16.
4. Sjamjuhidayat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :
EGC.2005
5. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th Ed.
United States: Wiley. 2009. P 198-216.
6. Ekayuda I. Tumor tulang dan lesi yang menyerupai tumor tulang. dalam:
Ekayuda, editor. Radiologi diagnostik. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI; 2005. Hal. 74-84.
7. Hutagalung EU, Gumay S, Budyatmoko B. Tumor tulang. Dalam:
Hutagalung EU, Gumay S, Budyatmoko B, editor. Neoplasma tulang:
diagnosis dan terapi. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega; 2005. Hal 23-67.
8. Thoo FL, Peh WCG. Pendekatan terhadap lesi tulang fokal. Dalam:
Dwijayanthi L, Dharmawan D, editor. Mengenali pola foto-foto diagnostik.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001. Hal 82-96.
9. Gole, Danielle & Jane Chorette. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
Jakarta : EGC.1999
10. Smeltzer & Brenda G. bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol III.
Edisi 8. Jakarta : EGC.2002
11. Hide G. Imagin in Classic Osteocarcoma. Tersedia dari
http://emedicine.medscape.com/article/394057-overview/ diunduh pada
tanggal 15 Desember 2013.
12. http://www.learningradiology.com/
13. Mehlam T, Charles. Osteosarcoma. Tersedia dari
http://emedicine.medscape.com/article/12566857-overview/ diunduh pada
tanggal 15 Desember 2013.
14. Fibrosarcoma of bone. Tersedia dari
http://www.orthopaedicsone.com/m/view-renderet-page/ diunduh pada
tanggal 15 Desember 2013
15. http://www.adamimages.com/
16. Bone Tumor Organitation. Bone tumors. 2013. Tersedia di:
http://www.bonetumor.org/plasma-cell-tumors/multiple-myeloma/ diunduh
pada tanggal 15 Desember 2013.

28
17. Woude, H. J. V. D. dan Smithuis, R. Bone Tumor – systematic approach and
differential diagnosis. 2013. tersedia di : http://www.radiologyassistant.nl/
18. Bone Tumor Organitation. Bone tumors. 2013. Tersedia di:
http://www.bonetumor.org/tumors-bone/small-cell-osteosarcom/ diunduh
pada tanggal 15 Desember 2013.

29

Anda mungkin juga menyukai