Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
membahas Kromosom dan Bahan Genetik.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Siti Masita, yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Tujuan ....................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Kromosom
1. Sejarah Penemuan Kromosom .........................................................
2. Sifat kromosom ................................................................................
3. Susunan Kromosom .........................................................................
4. Pembagian Kromosom
5. Peran Kromosom Dalam Pewarisan Sifat ........................................
B. Bahan Genetik
1. Letak Bahan Genetik. ......................................................................
2. DNA .................................................................................................
3. Gen ...................................................................................................
4. RNA ................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromosom merupakan batang yang sangat kental Asam deoksiribonukleat
(DNA), materi genetik yang berisi blok bangunan kehidupan. DNA menyimpan
informasi penting tentang struktur hewan atau tumbuhan, dan membantu langsung
organisme seperti tumbuh dan mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kromosom
berfungsi sebagai penyimpanan untuk bahan penting ini, secara berkala membagi
bersama dengan sel dan mereplikasi untuk membuat salinan DNA yang
dikandungnya. Kromosom juga sangat penting dalam reproduksi seksual, karena
mereka memungkinkan organisme untuk menyampaikan materi genetik pada
keturunan.
Dalam organisme dengan inti sel, yang dikenal sebagai eukariotik,
kromosom ditemukan dalam nukleus. Sebagian besar organisme memiliki satu sel
kromosom yang datang berpasangan. Pada sel struktural, setiap sel mempertahankan
satu sel lengkap kromosom, dalam apa yang dikenal sebagai bentuk diploid,
mengacu pada fakta bahwa sel kromosom lengkap.
Proses kehidupan merupakan suatu proses metabolisme yang berlangsung di
dalam sel. Penentuan sifat organisme dilakukan oleh gen melalui pengendalian
proses metabolisme dengan cara mengatur reaksi-reaksi kimia yang menyusun suatu
lintasan metabolisme. Proses metabolisme merupakan rangkaian dari jutaan reaksi
kimia, dan untuk mengendalikannya diperlukan ribuan sampai jutaan gen.
Oleh karena itu berkembanglah ilmu genetika, yaitu ilmu yang mempelajari
tentang gen. Perkembangan genetika merupakan sejarah panjang perkembangan
pemikiran dan penemuan, diawali dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel
(1865). Teori Mendel merupakan teori pewarisan sifat pertama yang diakui secara
ilmiah. Setelah itu, dimulailah eksplorasi genetika dan terus berkembang teknik
molekuler. Perkembangan biologi molekuler modern belakangan ini,
memungkinkan para ahli taksonomi memanfaatkan data DNA sebagai "penanda
molekuler" yang cukup signifikan.
Perkembangan dunia molekuler pada tumbuhan semakin cepat seiring
dengan cepatnya tingkat kepunahannya, sehingga di negara seperti Amerika, Jepang
dan Inggris sudah mengembangkan data base DNA. Begitu juga dengan
pengembangan bank benih dan bank gen. Analisa kromosom meskipun termasuk
dasar dari analisa organisme sudah jauh berkembang kearah analisa mikrosatelit dan
poliploidi bahkan genome in situ hybridizati on (GISH).
B. Tujuan
1. Mengetahui sejarah, sifat, susunan, peran dan pembagian kromosom.
2. Mengetahui materi bahan genetik
a. DNA
b. GEN
c. RNA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kromosom
1. Sejarah penemuan kromosom
Flemming (1879) adalah orang yang pertama kali melihat adanya benda
yang membelah di dalam sel. Roux (1883), menduga bahwa benda benda
tersebut terlibat dalam pembentukan individu keturunan. Akhirnya, Waldeyer
(1888) adalah orang yang pertama kali memberi nama benda tersebut kromosom
yang berasal dari bahasa latin, krom artinya warna dan soma artinya tubuh.
Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna; dan soma, badan)
merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari
satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi
genetik suatu organisme, seperti molekul kelima jenis histon dan faktor
transkripsi yang terdapat pada beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator
dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota,
secara khusus disebut kromatin.
Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada
dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon
(protein struktural), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama
mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom
metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati
melalui mikroskop optik.
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan
p (dari bahasa Perancis petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan
q (q mengikuti p dalam alfabet).
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada
1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh Walther Flemming pada
1882. Sedangkan Prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran deduksi
dari Gregor Mendel pada tahun 1865 yang banyak diabaikan orang hingga tahun
1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan kesamaan antara perilaku
kromosom saat meiosis dengan hukum Mendel dan menarik kesimpulan bahwa
kromosom merupakan pembawa gen. Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai
teori Sutton-Boveri atau hipotesis Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom,
yang menjadi kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu.
Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom
merupakan pembawa gen. Pada tahun 1955, Joe Hin Tjio, seorang ilmuwan
Amerika kelahiran Indonesia berhasil membuktikan bahwa kromosom manusia
terdiri dari 23 pasang, bukan 24 pasang seperti yang diyakini para ahli genetika
sejak lama.
2. Sifat kromosom
Sifat-sifat kromosom adalah:
a. Hanya terlihat pada waktu sel membelah.
b. Mempunyai ukuran panjang 0,2 - 0,4 m (mikron).
c. Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom dan tidak
terletak di dalam inti sel.
d. Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut jenis organisme dan
terdapat di dalam nukleus.
e. Umumnya memiliki susunan kimia yang terdiri dari kromatin 60%, protein
30%, DNA dan RNA 5%.
f. Protein terdiri dari histon dan nonhiston (bersifat netral atau basa).
g. Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA.
3. Susunan kromosom
a. Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang
merupakan pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan.
Sentromer di sebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang
gelondong (spindle fober), yang berfungsi menggerakkan kromosom selama
mitosis. Umumnya setiap satu kromosom hanya memiliki satu sentromer
yang di sebut kromosom monosentrik, bila dua sentromer disebut kromosom
disentrik dan bila banyak disebut kromosom polisentrik.
b. Lengan, disebut pula dengan badan kromosom. Lengan terdiri dari selaput
yang membungkus lengan, didalamnya terdapat matriks berupa cairan
bening yang mengisi seluruh bagian lengan, serta kromonema yang
terendam di dalam matrik, bagian yang berbentuk pita spiral yang
memanjang, pada beberapa tempat mengalami penebalan dan disebut
kromomer.
c. Kromonema adalah pita yang berbentuk spiral, tempat melekatnya kromiol
dan kromomer.
d. Kromomer (granula besar). Kromonema yang mengalami penebalan di
beberapa tempat dan merupakan bahan nukleoprotein yang mengendap serta
sebagai tempat lokus gen.
e. Kromiol (granula kecil). Kromiol adalah kromosom yang mengalami sedikit
penebalan.
f. Telomer. Bagian yang terdapat pada ujung kromosom dan berfungsi
menghalangi bersambungnya kromosom satu dengan lainnya.
g. Matriks. Cairan sitoplasma (endoplasma) yang agak memadat dan terdapat
di dalam kromosom.
h. Lokus gen. bagian yang berfungsi sebagai tempat pembawa sifat-sifat
keturunan (hereditas).
i. Satelit. Bagian tambahan yang terdapat pada ujung kromosom dan tiap
kromosom belum tentu memilikinya.
j. Selaput (membran). Lapisan tipis yang menyelaputi kromosom.
4. Gambar 1: Kromosom. (1) Kromatid. Salah satu dari dua bagian identik
kromosom yang terbentuk setelah fase S pada pembelahan sel. (2) Sentromer.
Tempat persambungan kedua kromatid, dan tempat melekatnya mikrotubulus.
(3) Lengan pendek (4) Lengan panjang.
5. Gambar kromosom
6. Pembagian kromosom
7. Berdasarkan letak sentromer
8. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk yaitu:
9. Metasentris, letak sentromernya di median atau kira-kira di tengah, sehingga
kromosom terbagi menjadi dua lengan sama panjang dengan bentuk seperti
huruf V.
10. Submetasentrik, bila letak sentromernya submedian atau ke arah salah satu
ujungnya, sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan yang tidak sama
panjang dengan bentuk seperti huruf J.
11. Akrosentris, apabila sentromernya terletak subterminal atau di dekat ujung
kromosom, sehingga membagi kromosom menjadi dua lengan yang satu pendek
dan satu panjang dengan bentuk lurus seperti batang.
12. Telosentris, letak sentromernya terletak di ujung, sehingga kromosom hanya
terdiri satu lengan saja dengan bentuk lurus seperti batang.
B. Bahan Genetik
R. Struktur DNA
S. Replikasi DNA
T. Konservatif, bentuk double helix DNA yang lama tetap dan langsung menghasilkan
double helix yang baru.
U. Disfersif, double helix akan terputus-putus, selanjutnya segmen-segmen tersebut
akan membentuk segmen baru yang bergabung dalam segmen lama membentuk
DNA lama.
V. Semi Konservatif, dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap pita
tunggal mencetak pita pasangannya.
W. Fungsi DNA
X. Berperan dalam proses sintesis protein.
Y. Untuk penurunan sifat pada keturunannya.
Z. Mensintesa RNA.
AA. Mengontrol aktifitas hidup secara langsung dan tidak langsung.
BB. Sifat DNA
CC. Jumlah basa A sama dengan T dan jumlah G sama dengan C.
DD. urutan basar dan panjang DNA tiap spesies berbeda.
EE.tiap spesies mempunyai jumlah basa yang berbeda.
FF. DNA merupakan molekul hidup.
GG. DNA bersifat stabil.
HH. DNA menyimpan gen.
II. Di dalam DNA terdapat fragmen yang berulang.
A. Kesimpulan
1. Bentuk kromosom
Bentuk kromosom ada 4 macam, yaitu:
a. Metasentrik
b. Submetasentrik
c. Akrosentrik
d. Telosentrik
2. Ciri kromosom
a. Terdapat di dalam nukleus
b. Bentuk seperti batang bengkok
c. Terdiri dari zat yang mudah mengikat warna
d. Zat yang menyusunnya di sebut kromatin
e. Jumlah kromosom manusia
3. Perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan DNA (AND) RNA (ARN)
Ukuran Panjang Umumnya lebih
pendek.
Bentuk Double helix
Pita tunggal.
Susunan Kimia Basa - pirimidin:
Nitrogen a. Sitosin - pirimidin
b. Timin a. Sitosis
- purin b. Urasil
a. Adenin - purin
b. Guanin a. Adenin
b. Guanin
Lokasi Di temukan didalam
nukleus yaitu didalam Di sitoplasma terutama
kromosom, mitokondria, didalam ribosom dan
plastida dan sentriol. didalam nukleus.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Google.co.id
http://www.wikipedia.com
Tim Edukatif HTS. 2003. Modul Biologi SMA/MA. Surakarta: CV Tumbuh Subur
Pratiwi, D.A. Dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Aryulina, Diah. 2005. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga