Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang
semakin dituntut untuk bekerja secara professional sesuai dengan standar yang telah dilakukan.
Mengacu pada visi dan misi dari Milennium Devalopment Goal’s, maka perlu disusun suatu
pedoman kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan terorganisir.
Pedoman kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan TB dengan strategi
DOTS yang komprehensif.
Menurut laporan WHO tahun 2015, Indonesia sudah berhasil menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat TB di tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 1990. Angka prevelensi TB yang
pada tahun 1990 sebesar ˃ 900 per 100.000 penduduk, pada tahun 2015 menjadi 647 per 100.000
penduduk. Dari semua indicator MDG’s untuk TB di Indonesia saat ini baru target penurunan angka
insidens yang sudah tercapai. Untuk itu perlu upaya lebih besar dan terintegrasi supaya Indonesia
bisa mencapai target MDG’s pada tahun 2030 yang akan datang. Pelaksanaan DOTS di rumah sakit
mempunyai daya ungkit dalam penemuan kasus (case detection rate), angka keberhasilan
pengobatan (cutec rate), dan angka keberhasilan rujukan (success rate).

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Pedoman kerja Tim DOTS di RS. Muhammadiyah Kalitidu dengan tujuan agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan TB.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman oprasional dalam penanggulangan TB di RS. Muhammadiyah Kalitidu.
b. Sebagai indicator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit dalam program
penggulangan TB melalui indicator standar pelayanan minimal.
c. Sebagai salah satu ukur kinerja rumah sakit dalam penanggulangan TB malalui indicator
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS)
1.3 Sasaran
Direksi, para pimpinan RS (kepala bagian / bidang dan kepala unit kerja termasuk Komite Medis dan
Komite Keperawatan), Tim DOTS dan seluruh unit kerja di RS.
BAB II
KEBIJIKAN DAN DASAR HUKUM
A. KEBIJAKAN
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/VK/2009 tentang
Pedoman Nasional Penanggulangan Tubercolusis, maka harus dilakukan strategi DOTS di RS.
Pedoman Nasional Penanggulangan TB telah menetapkan beberapa kebijakan dalam menerapkan
strategi DOTS.
Kebijakan tersebut juga menjadi dasar bagi RS dalam menerapkannya, adapun kebijakan tersebut
adalah sebagai berikut :

Kebijakan Umum :
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas di Tin DOTS wajib melaksanakan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai standar yang berlaku;
2. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugs wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatab Kerja);
3. Setiap petugs harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien;
4. Dalam melaksananakn tugasnya Tim DOTS melaksanakan koordinasi dengan unit terkait;
5. Setiap bulan Tim DOTS wajib membuat laporan keda Direktur.

Kebijakan khusus

1. Penggulangan penyakit tuberekulosis di RS. Muhammadiyah Kalitidu menggunakn strategi


DOTS (Directly Obseerve Therepy Of Shortcourse) yaitu pengamatan jangka pendek pelayanan
secara langsung kepada penderita TB>
2. Direktur RS. Muhammadiyah Kalitidu membentuk Tim DOTS dalam rangka memperlancar
kegiatan pelayanan TB di rumah sakit;
3. Program pelayanan TB DOTS memberikan pelayanan pasien TB di Instansi rawt jalan, instalasi
rawat inap, dan Instalasi Gawat Darurat
4. , dan merupakan bagian dari program pelayanan RS. Muhammadiyah Kalitidu yang disahkan
oleh Direktur;
5. Rumah sakit memfasilitsi pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis
Tim DOTS;
6. Rumah sakit bekerja sama dengan pemerintah (Dinas Kesehatan dan Puskesmas) dan Non
Govermement Organizations (NGO) untuk terlaksannya fungsi rujukan pasien TB DOTS;
7. Seluruh pelaksana pelayanan di tip unit pelayanan rumah sakit mempunyai kewajiban untuk
menjaring pasien-pasien yang memiliki gejala TB (Suspek Pasieb TB);
8. Tim DOTS wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur RS. Muhammadiyah
Kalitidudan Dias Kesegatan kabupaten ponorogo secara berkala minimal setiap 3 (tiga) sekali;
9. Upaya peningktan kemampuan laboratorium di berbagqi tingkt pelayanan ditujukan untuk
penigkayan mutu pelayanan dan jejaring;
10. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk penaggulangan TB diberikan kepada pasien secara Cuma-
Cuma dan dijamin ketersediannya;
11. Penanggulangan TB harus berkolaborasi dengan penanggulangan HIV;
12. Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu
layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya MDR-TB
13. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) termasuk dalam pengolahan Instalasi Farmasi RS. Muhammadiyah
Kalitidu
14. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) masuk dalam formularium obat RS. Muhammadiyah Kalitidu, baik
obat program JKN mauun obat di luar program JKN;
15. Kegiatan penanggulangan TB di RS. Muhammadiyah Kalitidu berkoordinasi dengan komite PPI
RS. Muhammadiyah Kalitidu dalam hal pemenuhan standar pencegahan dan pengendalian
infeksi yang meliputi standr manajerial, administrasi, lingkungn dan alat pelindungan diri;

B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran Negara
RI tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara RI nomor 5063)
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit (lembaran
Negara RI tahun 2009 nomor 153, tambahan lembaran Negara RI nomor 5072)
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
(lembaran Negara RI tahun 2004 nommor 116, tambahan lembaran Negara RI nomor 5072)
4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
(lembaran Negara RI tahun 2004 tentang lembaran Negara RI nomor 4431)
5. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan
dan penerapan standar pelayanan minimal
6. Peraturan menteri kesehtan Republik Indonesia nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
organisasi dan tat kerja kementerin kesehatan
7. Keputusan menteri kesehatan nomor 364f/Menkes/SK/2009 tentang Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis
8. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomoe 67 tahun 2016 tentang penaggulangan
tuberkulosis
BAB III
PELAYANAN TIM DOTS
A. Falsafah dan tujuan
1. Falsafah
Pelayanan TB mengguanakn strategi DOTS disedianakan dan diberikan kepada pasien sesuai
dengan ilmun pengetahuan kedokteran mutakhir dan standar yang telah disepakati oleh
seluruh organisasi profesi di dunia, serta memanfaatkan kemampuan dan fasilitas rumah sakit
secara optimal.
2. Tujuan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis TB di rumah sakit melalui penerapaan strategi
DOTS secara o[ptimal dengan mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien melalui
prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan serta memenuhi etika kedokteran.
3. Adnuustrasu dan pengelolan
Keputusan Mentri Kesehtan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009 tentang pedomana nasional
penggulangan Tuberkolosis mengamanatkan bahwa penaggulangan terhadap TB merupakan
program nasional yang wajib dilakukan oleh setiap institusi pelayanan kesehatan dan menjadi
dasar bagi semua pelaksanaan penanganan TB. Mengingat pelaksanaan pelayanan TB di rumah
sakit sangat rumit dengn keterlibatan berbagai bidang disiplin ilmu kedokteran serta penunjang
medic, baik di piliklinik maupun bangsal bagi pasien rawat jalan dan rawat inap serta rujukan
pasien specimen. Maka dalam pengelolaan TB di rumah sakit dibutuhkan manajemen tersendiri
dengan dibentuknya TIM DOTS di rumah sakit.
kriteria
Direktur / wakil direktur berfungsi sebagai administrator. Fungsi administrator antara lain :
 Membuat kebijakn dan mmelaksankannya
 Mengintegrasikan, merencanakan, dan mengkoordinasikan pelauyanan.
 Melaksanakan pengembangan staf dan pendidikan atau pelatihan.
 Malakukan pengawasan terhadap penerapan standar pelayanan medis atau kedokteran
termasuk medico legal.
 Berkoordianasi dengan komite medic untuk memfasilitasi implementasu etika kedokteran
dan mutu profesi, penetapan standar pelayanan medis dan SPO.
 Membentuk Tim DOTS yang diimpin oleh ketua atau pimpinan yang berfungsi
a. Pengaturan administrasi
b. Pengatur pengembanga staf
c. Pengawas kualitas pelayanan agar sesuai dengan standar pelayanan medis
d. Pengawas bahwa penanganan pasien TB di rumah sakit menggunakan strategi DOTS
dan jejaring internal berjalan optimal secara aktif melaksanakan jejaring external.
e. Pengawas bahwa pencatatan dan pelaporan baik kepada direktur maupun dinas
kesehatan kabupaten/kota semuanya terlaksana dengan benar dan tepat waktu.
BAB IV
PENGORGANISASIAN TIM DOTS

A. Piminan dan staf


1. Penempatan, penetapan, hak dan kewajiban staf medis untuk pelayanan TB dengan strategi
DOTS oleh pimpinan Rumah Sakit.
a. Ada pengorganisasian kelompok Staf Medis Fungsional (KSMF) berasal dari unit terkait
dengan pasien TB dalam wadah fungsional yaitu Tim DOTS.
b. Tim DOTS mempunyai uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang jelas
c. Staf medis dalam Tim DOTS berperan aktif dalam membuat Standar Prosedur Oprasional
(SPO) bagi pelayanan pasien TB
2. Berikut ini criteria dari Tim DOTS RS. Muhammadiyah Kalitidu :
a. Pimpinan rumah sakit membentuk Tim DOTS sebagai wadah khusus dalam pengelolaan
pasien TB di rumah sakit
b. Pembentukn Tim DOTS di Rumah Sakit bersifat fungsional ditetapkan melalui surat
keputusan Direktur Rumah Sakit
c. Tim DOTS di rumah sakit berada dibawah koordinasi Direktur / Wakil Direktur pelayanan
Medik.
3. Tugas dan fungsi serta wewenang Tim DOTS di Rumah Sakit ditetapkan berdasarkan
kompetensi dn diatu sebagai berikut :
a. Ketua Tim DOTS Rumah Sakit ‘;
1) Ketua Tim Dots adalah seorang dokter spesialis paru atau penyakit dalam atau dokter
spesialis atau dokter umum yang bersertifikat peltihan pelayann Tuberkulosis dengan
strategi DOTS di Rumah Sakit (PPTS DOTS)
2) Ketu Tim DOTS merangkap sebagai anggota
b. Anggota :
1) KSMF Paru
2) KSMF Penyakit Dalam
3) KSMF Kesehatan Aanak
4) KSMF lainnya bila ada (Bedah, Obgyn, Kulit dan Kelmin, Saraf dll)
5) Instalasi Laboratorium (Patologi Anatomi, Patalogi Klinik, Mikrobiologi)
6) Instalasi Farmasi
7) Perawat Rawat Jalan Terlatih
8) Petugas Pencatatab dan pelaporan
9) Petugas PKRS

Apabila Rumah sakit tidak dapt membentuk TIM DOTS karena keterbatasan tenaga
professional, maka paling sedikit ada 3 orang staf rumah sakit yang menjalankan tugas
untuk mengkoordinir pelaksanaan strategi DOTS di rumah sakit yaitu :

1) Seorang Dokter
2) Seorang Perawat
3) Seorang Petugas Laboratorium

Ketiga petugas tersebut diatas harus bersertifikat pelatihan pelayanan Tuberkulosisi dengan
Strategi DOTS di Runah Sakit.

c. Tugas Tim DOTS di Rumah Sakit adalah :


Menjami terselenggaranya pelayanan TB dengan membentuk Unit DOTS di Rumah Sakit
sesuai dengn strategi DOTS termasuk system jejaring internal dan eksternal.

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim DOTS di Rumah sakit melakukan :


1) Perencanaan terhadap semua kebutuhan bagi terselenggaranya pelayanan TB di
Rumah Sakit meliputi :
a) Tenaga terlatih
b) Anggaran
c) Obat – obatan
d) Reagensia
e) Peralatan
f) Pencatatan dan pelaporan
2) Pelaksanaan
Tim DOTS RS mengadakan Rapat rutin untuk membecirakan semua hal temuan terkait
pelakasanaan pelayanan terhadap pasien TB di Rumah Sakit,
3) Monitoring dan Evaluasi
Tim DOTS RS menyelenggarakan monitoring dan Evaluasi terhadp pelaksanaan
pelayanan DOTS di Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan Tim Dots berkoordinasi dengan
setia KSM dan unit DOTS.

Hal-hal penting yang perlu diperhtikan dalam monitoring dan evalusi :


a) Kepatuhan terhadap tatalaksana penegakan diagnosis dengan menggunakan
pemeriksaan mikroskopis,
b) Kepatuhan Dokter menerapkan ISTC dan SPO dalam pengobatan TB (Standar
diagnosis, terapi dan tanggung jawan kesehatan masyarakat)
c) Monitoring terhdap keteraturan pasien TB untuk menyelesaikan pengobatan
d) Monitoring terhadap pelaksanaan SPO bagi engawsan menelan Obat (PMO)
e) Kepatuhan melaksanakan SPO jejaring internal dan eksternal.
f) Rujukan pasien dan hasil umpan baliknya.
g) Ketrsediaan logistic OAT dan Non OAT, yang dibutuhkan dalam pelayanan terhadap
pasien TB di Rumah Sakit.
h) Kepatuhan terhadap pencatatan dan pelaporan (pengisian formulir TB) serta
ketersediaanya tepat waktu
i) Kepatuhan staf rumah sakit terhadap pelaksanaan semua kebijakan yang
ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
j) Setiap pasien TB dicatat dengan pencatatan dan pelaportan tersendiri termasuk
laboratorium dan menggunakan TB dari 01, 02, 03 FASKES, 04, 05, 06, 09, 010
k) Pencatatan pasien TB terkait dengan kasus rujukan dan kasus mangkir.

Tim DOTS menyusun laporan hasil pertemuan dan hasil monitoring evaluasi, dan
disampaikan secara tertulis kepada Direktur/ Wakil direktur Medis Rumah sakit setiap
triwulan untuk diketahui atau ditindak lanjuti.
d. Uraian Jabatan Tim DOTS

Uraian tugas TIM DOTS adalah sebagai berikut :

1) KONSULEN TIM DOTS


(a) Nama Jabatan Konsuolen TIM DOTS
(b) `pengertian jabtan Seorang profedinal yang diberi tugas dan
wewanang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program TIM
DOTS
(c) Peersyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : Dokter / Dokter
spesialis.
(2) Ppendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan pelayanan TB dengan strategi
DOTS di Rumah sakit (PPTS DOTS)
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan professional.
(4) Mempunyai integritas dan loyallitas yang
tinggi.
(d) (1) Bertanggung jawab kepada Direktur
(2) Bertanggung jawab atas TIM DOTS
(e) Tugas pokok Penegakan diagnosis pasien TB yang
memerlukan penanganan khusus,misalnya
pasien kambuh, MDR dan pengobatan TB
yang sesuai dengan standar diagnosis TB
(f) Urian tugas (1) Merumuskan dan mendiagnosis
penderita TB
(2) Penentuan penyakit dan type TB
2) KETUA TIM DOTS
(a) Nama jabatan Konsuolen TIM DOTS
(b) Pengertian jabatan Seorang profedinal yang diberi tugas dan
wewanang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program TIM
DOTS
(c) Persyaratan jabatan (5) Pendidikan formal : Dokter / Dokter
spesialis.
(6) Ppendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan pelayanan TB dengan strategi
DOTS di Rumah sakit (PPTS DOTS)
(7) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan professional.
(8) Mempunyai integritas dan loyallitas yang
tinggi.
(d) (3) Bertanggung jawab kepada Direktur
(4) Bertanggung jawab atas TIM DOTS
(e) Tugas pokok Mengkoordinasi semua pelaksanaan
kegiatan program TIM DOTS di RS
(f) Urian tugas (1) Menyusun dan merencanakan
pelaksanaan kegiatan profram kerja TIM
DOTS termasuk diantaranya kebutuhn
bagi terselenggaranya pelayanan TB di RS
Meliputi : tenaga terlatih, anggaran,
obat-obatan, reagensia, peralatan,
pencatatan dan pelaporan
(2) Memimpin, mengkordinir, dan
mengevaluasi pelaksanaan operasional
tIM DOTS secara efektif, efisien dan
bermutu
(3) Mengatur jadal jaga dipoli DOTS
(4) Menyelenggarakan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan
DOTS di Rumah sakit
(5) Melaksanakan analisis terhadap data
yang dikumpulkan dan diubah menjadi
informasi
(6) Memonitor dan mengawasi kegiatan dari
TIM DOTS\
(7) Menyusun laporn hasil pertemuan dan
hasil monitoring evaluasi dan
disampaikan secara tertulis kepada
Direktur atau Wakil Direktur RS setiap
triwulam untuk diketahui dan
ditindaklanjuti.
(8) Memimpin rapat untuk membicarakan
semua hal temuan terkait dengan
pelaksanaan pelayanan terhadap pasien
TB di Rumah Sakit
(9) Berperan aktif pada jejaring TB dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
dan pihak lain yang terkait.

3) SEKRETARIS TIM DOTS


(a) Nama jabatan Seketaris TIM DOTS
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk dapat menjalankan pelaksanaan
program TIM DOTS
(c) Persyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : berijazah D3
Kesehatan atau S1 Tenaga Kesehatan
(2) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan professional.
(4) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (5) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(6) Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Ikut berperan serta dalam pelaksanan
kegiatan program TIM DOTS
(f) Urian tugas (1) Mengatur rapat dan jadwal rapt TIM
DOTS
(2) Menyiapkan ruang rapat dan
perlengkapan yang diperlukan termasuk
konsumsi.
(3) Menyiapkan blangko atau alt yang
dibutuhkan untuk kelancaran program
(4) Mengumpulkan data pasien suspect TB,
pemeriksaan laboratorium dari poli dots
maupun dari unit terkait
(5) Menganalisis data TIM DOTS bersama
ketua
(6) Membuat dan menandatangani surat
keluuar serta malakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya
(7) Menyusun kesimpulan rapat dan notulen
rapat
(8) Mencatat dan melaporkan data
penemuan pasien TB kasus baru maupun
kambuh setiap triwulan ke Dinas
Kesehatan dan Direktur
(9) Memberikan pertimbangan/ saran TIM
DOTS pada perencanaan, pengembangan
program dan pelaksanaanya.
4) ANGGOTA TIM DOTS
(a) Nama jabatan Anggota TIM DOTS
(penanggung jawab rawat jalan)
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk membantu dalam pelayanan TB
di RS baik dari poli DOTS maupun unit
terkait serta memfollow up pelaksanaan dan
penerapan program kerja TIM DOTS di
masing-masing unsure/ unit kerja.
(c) Persyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : berijazah D3 atau
persamaanya dalam bidang masing-
masing
(2) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
(4) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (1) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(2) Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Membantu pelaksanaan semua kegiatan
program TIM DOTS di unsure/ unit kerjanya
masing-masing
(f) Urian tugas (1) Menyiapkan blangko atau alat di rawat
jalan dibutuhkan untuk kelancaran
program.
(2) Bertugas di poli DOTS sesuai jadwal
(3) Menjaring pasien, dengan cara melakukn
pemeriksaan dahak bil ada pasien dengan
gejal TB.
(4) Memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarga yang
didagnosis TB
(5) Mencatat pasien TB di TB 01 pasien yang
periksa dipoli rawat jalan
(6) Melakukan follow up pasien yang control
untuk dilakukan pemeriksaan sputum
BTA
(7) Mencatat pasien yang rujuk ke
puskesmas dengan mencatat di TB 09
(8) Mencatat dan melaporkan data
penemuan pasien TB kasus baru maupun
kambuh ke sekretaris tiap bulan
(9) Menghadari pertemuan/ rapat yang
dilakukan oleh TIM DOTS
(10)Memberikan pertimbangan / saran TIM
DOTS pada perencanaan, pengembangan
program dan pelaksanaannya.

(a) Nama jabatan Anggota TIM DOTS


(penanggung jawab FARMASI)
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk membantu dalam pelayanan TB
di RS baik dari poli DOTS maupun unit
terkait serta memfollow up pelaksanaan dan
penerapan program kerja TIM DOTS di
masing-masing unsure/ unit kerja.
(c) Persyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : berijazah D3 atau
persamaanya dalam bidang masing-
masing
(2) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
(4) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (3) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(4) Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Membantu pelaksanaan semua kegiatan
program TIM DOTS di unsure/ unit kerjanya
masing-masing
(f) Urian tugas (1) Mengorder obat paket OAT ke dinas
kesehatan secara berkla menyesuaikan
dengan jumlah pasien
(2) Menyediakan obat paket OAT ke dinas
kesehatan secara berkala menyesuaikan
dengan jumlah pasien
(3) Melakukan pendistribusin obat paket
OAT ke poli DOTS secara berkala
(4) Mencatat jumlah pesedin obat paket OAT
di buku pencatatan obat.
(5) Mengawasi tanggal kedaluarsa obat
(6) Melaporkan jumlah persedian obat
kepada ketu TIM DOTS pada
perencanaan, pengembangan program
dan pelaksanaanya

(a) Nama jabatan Anggota TIM DOTS


(penanggung jawab REKAM MEDIS)
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk membantu dalam pelayanan TB
di RS baik dari poli DOTS maupun unit
terkait serta memfollow up pelaksanaan dan
penerapan program kerja TIM DOTS di
masing-masing unsure/ unit kerja.
(c) Persyaratan jabatan (5) Pendidikan formal : berijazah D3 atau
persamaanya dalam bidang masing-
masing
(6) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(7) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
(8) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (5) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(6) Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Membantu pelaksanaan semua kegiatan
program TIM DOTS di unsure/ unit kerjanya
masing-masing
(f) Urian tugas (1) Bertugas di poli DOTS sesuai jadwal
(2) Membuat rekapan data yang diperlukan
oleh TIM DOTS di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalitidu, diantaranya :
(a) Jumlah pasien suspek TB rawat jalan
dan rawat inap
(b) Jumlah pasien TB yang diobati
 BTA (+) baru
 BTA (+) kambuh
 BTA (-) Neg, Rontgen (+)
 Extra paru
 Anak
 TB-HIV
(c) Jumlah pasien TB yang dirujuk
(d) Jumlah pasien mangkir
(e) Jumlah pasien drop out
Yang kemudian dilaporkan ke sekretaris
untuk dianalisa
(3) Membuat laporan hasil analisa kegiatan
pelayanan TB bersama sekretaris meliputi
conversion rate, cure rate, proporsi kasus
TB paru BTA (+) diantara seluruh kasus TB
paru yang tercatat, dan error rate
(4) Menghadiri pertemuan rapat yang
dilakukan oleh TIM DOTS
(5) Memberikan pertimbangan / saran tim
DOTS pada perencanaan, pengembangan
program dan pelaksanaanya

(a) Nama jabatan Anggota TIM DOTS


(penanggung jawab IGD)
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk membantu dalam pelayanan TB
di RS baik dari poli DOTS maupun unit
terkait serta memfollow up pelaksanaan dan
penerapan program kerja TIM DOTS di
masing-masing unsure/ unit kerja.
(c) Persyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : berijazah D3 atau
persamaanya dalam bidang masing-
masing
(2) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
(4) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (7) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(8) Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Membantu pelaksanaan semua kegiatan
program TIM DOTS di unsure/ unit kerjanya
masing-masing
(f) Urian tugas (1) Menyiapkan blangko atau alat yang
dibutuhkan untuk kelancaran program di
IGD misalnya : TB 05 (pemeriksaan
dahak)
(2) Bertugas dipoli DOTS sesuai jadwal
(3) Menjaring pasien, dengan cara
melakukan pemeriksaan dahak bila ada
pasien dengan gejala TB
(4) Memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarga yang
diagnosis TB dalam hal penularan, dan
etika batuk.
(5) Mencatat disensus TB Instalasi Gawat
Darurat dan melaporkan data penemuan
pasien tb kasus baru maupun kambuh ke
sekretaris tiap bulan
(6) Melaporkan pasien TB ke unit DOTS bila
ada pasien TB
(7) Menghdiri pertemuan yang dilakukan
oleh TIM DOTS
(8) Memberikan pertimbangan / saran TIM
DOTS pada perancanaan, pengembangan
program dan pelaksanaanya
(a) Nama jabatan Anggota TIM DOTS
(penanggung jawab LABOTARIUM)
(b) Pengertian jabatan Seorang yang diberi tugas oleh ketua TIM
DOTS untuk membantu dalam pelayanan TB
di RS baik dari poli DOTS maupun unit
terkait serta memfollow up pelaksanaan dan
penerapan program kerja TIM DOTS di
masing-masing unsure/ unit kerja.
(c) Persyaratan jabatan (1) Pendidikan formal : berijazah D3 atau
persamaanya dalam bidang masing-
masing
(2) Pendidikan non formal / pelatihan:
pelatihan TB
(3) Memiliki bakat dan minat, berdedikasi
tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
(4) Berbadan sehat jasmani dan rohani
(d) (9) Bertanggung jawab kepada Ketua TIM DOTS
(10)Bertanggung jawab atas Pelaksanaan kegiatan program TIM DOTS
(e) Tugas pokok Membantu pelaksanaan semua kegiatan
program TIM DOTS di unsure/ unit kerjanya
masing-masing
(f) Urian tugas (1) Menyiapkan blangko atau alat yang
dibutuhkan untuk kelancaran program di
labotarium misalnya persedian cat, pot
dahak, reagen dll
(2) Member tahu pasien yang akan periksa
dahak cara dahak yang benar dan
berkualitas
(3) Membuat pewarnn, sedian dan
pembacaan sedian apus sesuai prosedur
(4) Memberikan penyuluhan kesehtan
kepada pasien dan keluarga yang
didiagnosis TB
(5) Mencatat dan melaporkan data
pemeriksaan dahak pasien TB kasus baru
maupun kambuh ke sekreatris tiap bulan
(6) Menghadiri pertemuan yang dilakukan
oleh TIM DOTS
(7) Memberikan pertimbangan / saran TIM
DOTS pada perencanaan, pengembangan
program dan pelaksanaanya

Berikut ini struktur Organisasi Tim DOTS di Rumah Sakit MUhammadiyah Kalitidu dapat
dipelajari pada gambar 4.1

DIREKTUR

Dokter Konsulen Ketua TIM DOTS


(Spesilis Paru )

Sekertaris

Anggota Anggota Anggota Anggota


1. HUBUNGAN INTERNAL
UNIT TATA HUBUNGAN
Sub Bagian Diklat TIM DOTS mrmiliki hubungan kerja dengan sub bagian Diklar terkait
dengan Program kegiatan seminar atau pelatihan dan workshop TB,
serta inhouse training tentang TB.
Laboratorium TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan Laboratorium terkait
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung yang sangat
penting sebagai penegakan diagnosis.
Radiologi TIM DOTS memiliki hunungan kerj dengan Radiologi sebgai
penunjang diagnosis pasien TB yaitu foto thorax.
Farmasi TIM DOTS memilik hubugqan kerja dengan Farmasi terkait dengn
kebutuhn pengadaan obat TB.
Rekam Medis TIM DOTS memiliki hubungan kerj dengan Rekam Medis terkait
pencatatan dan pelaporan jumlah pasien TB.
Instalasi Gawat Darurat TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan IGD terkait penjringan
pasien TB
Instalasi Rawat Jalan TIM TB DOTS memilik hubungan kerja dengan IRJ terkait penjringan
pasien
Instalasi Rawat Inap TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan IRNA terkait penjringan
pasien TB, perawat serta pencatatan dan pelaporan kasus TB.
Komite Medis TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan Komite Medis terkait
dengan penetapan Standar Pelayanan Medis dan SPO, kepatuhan
staf medis terhadap panduan praktik klinis tuberculosis,
impelementasi etika kedokteran dan mutu profesi dan ketersediaan
dokter tenaga konsulen paru.
Komite PPI TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan PPI terkait dengan
pencegahan penyakit menular dan infeksi
Panitia PMKP TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan panitia PMKP terkait
pencatatan dan pelaporan indicator mutu pelayanan dan
keselamtan pasien.
PKRS TIM DOTS memilik hubungan kerja dengan PKRS terkait dengan
profram romosi kesehatan dan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit TB
Direktur TIM DOTS memiliku hubungan kerja dengan Direktur terkait dengan
penetapan kebijaka, Prosedur dan sumber daya yang diperlukan
untuk menjalankan Program TIM DOTS

Anda mungkin juga menyukai