Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandar Udara Radin Inten II (IATA: TKG, ICAO: WICT) adalah bandar udara yang
melayani kota Bandar Lampung di Lampung, Indonesia. Nama bandar udara ini diambil dari
nama Radin Inten II, Sultan Lampung yang terakhir. Bandar udara ini berlokasi di Jalan
Branti Raya di Branti, Natar, di barat laut Bandar Lampung di Kabupaten Lampung Selatan.
Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana
penumpang berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka
menaiki dan meninggalkan pesawat. Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan
bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan. Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat
(melalui gerbang) disebut 'concourse. Tetapi, sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-
kadang digunakan berganti-ganti, tergantung konfigurasi bandara. Bandara kecil memiliki
sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal dan/atau concourse.
Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan
concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui
jalan setapak. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing
dengan satu concourse. Bandar udara besar lainnya memiliki terminal ganda dimana masing-
masing telah termasuk fungsi sebuah concourse.

Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju landasan penumpang dapat berjalan
atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki
"gerbang bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.

Sebuah rancangan pier menggunakan bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang
diparkir di kedua sisi. Salah satu ujungnya terhubung dengan area tiket dan pengklaiman
bagasi. Pier memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi
sering menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang . Kebanyakan
bandara internasional besar memiliki pier, tetapi tidak dengan Bandara Raden Inten II
bandara ini tidak memiliki pier.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi terminal Bandara Raden Intan II Bandar Lampung?


2. Bagaimana perbandingan terminal Bandara Raden Intan II dengan Bandara Standar
Internasional yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana Standar terminal Bandara Internasional?

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui kondisi terminal Bandara Raden Intan II Bandar Lampung
2. Untuk mengetahui perbandingan terminal Bandara Raden Intan II dengan Bandara
Standar Internasional yang ada di Indonesia
3. Untuk mengetahui Standar terminal Bandara Internasional
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Bandar Udara

Bandar Udara adalah daerah atau tempat dimana pesawat lepas landas atu mendarat. Bandar
udara menjadi titik temu antara fasilitas transportasi udara dengan transportasi darat. Dalam
sejarahnya awal mula bandara merupakan area lapangan rumput yang bisa di darati pesawat
perintis atau pesawat kecil dan mendarat menurut arah angin.

Seiring dengan perkembangan zaman intensitas penggunaan bandara mengalami peningkatan


mulai penggunaan, fasilitas hingga aturan dalam menggunakan runway. Selain penggunaan
untuk terminal penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang.

Bandara merupakan suatu sistem transportasi udara yang memiliki peran sangat penting
sebagai simpul pintu gerbang untuk menghubungkan antar pulau atau antar negara.

Fasilitas utama pada bandar udara adalah sisi udara dan sisi darat.

1. Sisi udara yang terdiri dari

 Landasan Pacu (Run Way) yang sudah pasti di gunakan pesawat. Luas dan panjang
landasan pacu di sesuaikan dengan jenis ukuran badan pesawat yang akan melalui run
way.
 Apron adalah tempat parkir pesawat untuk menaikan barang atau penumpang ke
dalam pesawat.
 ATC (Air Traffic Control) atau yang disebut menara kendali yang berfungsi untuk
memantau dan mengatur pesawat mendarat dan lepas landas yang di lengkapi dengan
radio dan radar.
 Air Rescue Service (Unit Penanggulangan Kecelakaan) yang disediakan bandara
berupa pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
 Fuel Service untuk mengisi bahan bakar pesawat (avtur).
2. Sisi darat yang terdiri dari

 Concourse atau terminal untuk mengatur penumpang yang akan datang dan pergi.
Secara detail fungsi dari terminal ini utuk mengatur masalah imigrasi untuk bandara
international, fasilitas keamanan yang didalamnya terdapat bagasi sinar X, ruang
tunggu serta fasilitas lainnya yang akan membuat penumpang menjadi nyaman.
 Curb, tampat penumpang naik turun dari kendaraan menuju gedung terminal.
 Parkir kendaraan darat, yang akan mengantarkan atau menjemput penumpang ke
bandara
 Parkir kendaraan darat, yang akan mengantarkan atau menjemput penumpang ke
bandara.

Dalam klasifikasinya bandar udara memiliki ketentuan khusus dalam penggunaannya yang
disesuaikan dengan fungsinya :

1. Bandar Udara Internasional Utama yaitu Bandar Udara yang jumlah waktu
penerbangannya tak terbatas dan terbuka di tetapkan dalam perjanjian bilateral atau
multilateral dan telah di izinkan pembukaan pasar angkutan udara untuk angkutan
penumpang dan kargo.

2. Bandar Udara Internasional Regional yaitu Bandar Udara terbuka untuk melayani
angkutan penerbangan terbatas (limited capacity) di tetapkan dalam perjanjian
bilateral atau multilateral. Untuk melayani penerbangan jarak dekat dan jarak
menengah.

3. Bandar Udara Internasional Penerbangan Haji yaitu Bandar Udara yang ditetapkan
melalui surat keputusan bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Agama sebagai
bandara embarkasi yang melayani penerbangan khusus angkutan jemaah haji.

4. Bandar Udara Internasional Penerbangan Kargo yaitu Bandar Udara Khusus yang
hanya melayani angkutan kargo dengan rute penerbangan dalam negeri dan juga
melayani angkutan luar negeri yang di tetapkan dalam perjanjian bilateral.

5. Pangkalan Udara yaitu Pangkalan Udara (Lanud) adalah landasan pacu sama halnya
dengan bandara namun dari segi fungsi pangkalan udara hanya di gunakan untuk
penerbangan militer guna keperluan pertahanan negara.
2.2 Terminal penumpang Bandar Udara

Semua bentuk bangunaan yang menjadi penghubung sistem transportasi darat dan sistem
transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke
pesawat udara atau sebaliknya. Pemrosesan penumpang datang, berangkat maupun tansit dan
transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara. Terminal
penumpang harus mampu menampung kegiatan oprasional, administrasi dan komersial serta
harus memenuhi persyatan keamanaan dan keselamatan operasi penerbangan,disamping
persyaratan lainyng berkaitan dengan masalah bangunaan.

2.3 Dasar-dasar perncanaan pembangunaan terminal penumpang

Dalam menerapkan persyaratan keselamatan oiperasi penerbangan bangunaan terminal dibagi


dalam tiga kelompok ruangan yaitu:

a. Ruangan umum

Ruangan yang berfungsi untuk menampung kegiatan umum,baik penumpang, pengunjung


maupun karyawan (petugas) bandara. Untuk memasuki ruangan ini tidak perlu melalui
pemeriksaan keselamatan operasi penerbangan.

Perencanaan fasilitas umum ini bergantuk pada kebutuhan ruang dan kapasitas penumpang
dengan memperhatikan:

1. Fasilitas-fasilitas penunjang seperti toilet harus direncanakan berdasarkan kebutuhan


minumum
2. Harus dipertimbangkan fasilitas khusus, misalnya untuk orang cacat
3. Aksesibilitas dan akomodasi bagi setiap fasilitas tersebut direncanakan semaksimal
mungkin dengan kemudahan pencapaian bagi penumpang dan pengunjung
4. Ruangan ini dilengkapi dengan ruang konsesi meliputi bank, salon, cafetaria, money
changer, P3K, informasi, gift shop, asuransi, kios koran atau majalah, toko obat,
nursery, kantor pos, wartel, restoran dll.
b. Ruangan semi steril

Ruangan yang digunakan untuk pelayanaan penumpang seperti proses pendaftaran


penumpang dan bagasi atau check in, proses pengambilan bagasi bagi penumpang datang dan
proses penumpang transit atau transfer. Penumpang yang akan memasuki ruangan ini harus
melalui pemeriksaan petugas keselamatan operasi penrbangan. Didalam ruangan ini masi
diperbolehkan adanya ruang konsesi.

c. Ruangan steril

Ruangan yang disediakan bagi penumpang yang akan naik ke pesawat udara. Untuk
memasuki ruangan ini penumpang harus melalui pemeriksaan yang cermat dari petugas
keselamatan operasi penerbangan. Didalam ruangan ini tidak diperbolehkan ada ruang
konsesi. Jadi dalam rancang bagunaan terminal penumpang harus memperhatikan faktor
keselamatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku didalam keselamatan operasi
penerbangan.

2.4 Standar luas terminal penumpang domestik

Luas bangunaan terminal penumpang didasarkan atas jumlah pelayanaan penumpang/tahun


dan jumlah penumpang waktu sibuk

JUMLAH STANDAR LUAS


PENUMPANG/TAHUN STANDAR LUAS TERMINAL
M2/JUMLAH
NO. PENUMPANG
WAKTU SIBUK TOTAL/M2 CATATAN
Standar luas
1 0 - < 25.000 120 terminal
2 25.001 - < 50.000 240 ini belum
3 50.001 - < 100.000 600 memperhitungkan
4 100.001 -< 150.000 10 kegiatan komersial
5 150.001 -< 500.000 12
6 500.001 -< 1.000.000 14
7 > 1.000.001 dihitung lebih detail
2.5 Standar luas terminal penumpang Internasional

JUMLAH STANDAR LUAS


PENUMPANG/TAHUN STANDAR LUAS TERMINAL
M2/JUMLAH
NO. PENUMPANG
WAKTU SIBUK TOTAL/M2 CATATAN
Standar luas
1 <200.000 600 terminal
2 >200.000 17 ini belum
Dihitung lebih detail memperhitungkan
kegiatan komersial

2.6 Kelengkapan ruang dan fasilitas

Jenis, luas dan kelengkapan dari bangunaan terminal penumnpang disesuaikan dengan luas
bangunaan yang merupakan reprensentasi dari jumlah penumpang yang dilayani dan
kompleksitas fungsi dan penugguna yang ada. Kelengkapan ruang dan fasilitas bangunaan
terminal penumpang standar dijelaskan sebagai berikut:

1. Terminal standar 120 M2 (Domestik)

Kelengkapan ruang dan fasilitas:

a. Teras kedatangan dan keberangkatan


b. Ruang lapor diri
c. Ruang tunggu keberangkatan
d. Ruang pengambilan bagasi
e. Toilet pria dan wanita
f. Ruang administrasi
g. Telfon umum
h. Fasilitas pemadam api ringan
i. Pralatan pengambilan bagasi-tipe meja
j. Kursi tunggu
2. Terminal Standar 600 M2 (Domestik)

Kelengkapan ruang dan fasilitas:

a. Teras kedatangan dan keberangkatan


b. Ruang lapor diri
c. Ruang tunggu keberangkatan
d. Ruang pengambilan bagasi
e. Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan
f. Area komersial
g. Kantor airline
h. Toilet pria dan wanita untuk umum
i. Ruang simpan barang hilang
j. Fasilitas telfon umum
k. Fasilitas pemadam api ringan
l. Pralatan pengambilan bagasi-tipe gravity roller
m. Kursi tunggu

3. Terminal standar 600 M2 (Internasional)

Kelengkapan ruang dan fasilitas:

a. Teras kedatangan dan keberangkatan


b. Ruang lapor diri
c. Ruang tunggu keberangkatan
d. Ruang pengambilan bagasi
e. Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan
f. Area komersial
g. Kantor airline
h. Toilet pria dan wanita untuk umum
i. Ruang simpan barang hilang
j. Fasilitas telfon umum
k. Fasilitas pemadam api ringan
l. Pralatan pengambilan bagasi-tipe gravity roller
m. Kursi tunggu
n. Fasilitas fiskal
o. Fasilitas imigrasi dan bea cukai
p. Fasilitas karantina

2.7 Fasilitas lain

1. Fasilitas penyandang cacat

Penyediaan ramp untuk setiap perbrdaan ketinggian lantai didalam bangunaan termiunal
penumpang ( bagi pengguna kursi roda)

2. Fasilitas untuk penumpang ( Ruang konsensi)

Restoran, kios, salon, kantor pos dan giro, bank, money changer, nursery

3. Fasilitas penunjang terminal/Bandar udara

Kantor pengelola, ruang mekanikal dan elektrikal, ruang kominikasi, ruang kesehatan,
ruang rapat, ruang pertemuan, dapur, katering, fasilitas perawatan pesawat udara.

4. Fasilitas Parkir

Jumlah lot=0,8 x Penumpang waktu sibuk


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bandar udara Raden Inten II

Bandar Udara Radin Inten II (IATA: TKG, ICAO: WICT) adalah bandar udara yang
melayani kota Bandar Lampung di Lampung, Indonesia. Nama bandar udara ini diambil dari
nama Radin Inten II, Sultan Lampung yang terakhir. Bandar udara ini berlokasi di Jalan
Branti Raya di Branti, Natar, di barat laut Bandar Lampung di Kabupaten Lampung Selatan.
PT Angkasa Pura II (PT AP II) mengambil alih pengelolaan Bandara Raden Inten II, Branti,
Lampung Selatan. Pemprov diminta menyiapkan lahan tambahan sekitar 200 ha untuk
mendukung pengembangan bandara menjadi bandara internasional.

3.2 Terminal bandar udara Raden Inten II

Terminal ini memiliki kondisi yang baik setelah dilakukannya renovasi. Sebelumnya pada
ruang tunggu terminal hanya terdapat 200 set kursi tunggu namun sekarang tersedia 700 set
kusi tunggu dan 44 unit AC.

Fasilitas pendukung yang tersedia di terminal Bandara Raden Inten II antara lain:

1. Mushollah
2. Eskalator
3. Bagagge carveyor
4. Mesin ATM
5. Konsensi
6. Conveyor
7. Lift penyandang cacat
8. Taxi service
9. Restoran
10. Toilet pria dan wanita
3.3 Fasilitas yang tersedia di bandara internasional (Soekarno Hatta)

Terminal Penumpang Luas Kapasitas


a. Terminal 2D dan 2E : 107,200m² 32,458,946 org/thn (Terminal 1 & 2)
b. Terminal 1A,1B,1C dan 2F : 184,817m²
c. Terminal 3 : Pier 1 ( 29.800)m²
Linking (25.000)m²

Terminal Kargo : Luas Kapasitas


Internasional : 36417m² 464,340,080 kg/thn (Internasional & Domestik)
Domestik : 12421m²

Fasilitas Bandara
1 Power Supply : PLN, MPS/Genset
2 Water Supply : PDAM
3 Peralatan Mekanikal : Timbangan, Conveyor belt, Trolley, Garbarata, Escalator,
Elevator, AC

Keamanan : X-Ray,Walk Through Metal Detector,Hand Held Metal Detector,Security


CCTV,Explosive Detector

Parkir Kendaraan Luas Kapasitas


Terminal 1 : 64.129 m² 2.400 Kendaraan
Terminal 2 : 51.330m² 2.700 Kendaraa

Transportasi Darat : Taxi, Damri, Car Rental,Travel


Pelayanan Umum : Bank, Telepon Umum, Restaurant & Kafetaria, Duty Free shop,
Drugs Store
Penunjang Lain : Perkantoran/Administrasi,GD. VIP/VVIP, Airport Maintenance
Building, Aircraft Maintenance Hanggar, IPAL, GSE, Gd. Operasi, Gedung – gedung lain
3.4 Standar terminal Bandara Internasional
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse
melalui jalan setapak. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal,
masing-masing dengan satu concourse. Bandar udara besar lainnya memiliki terminal
ganda dimana masing-masing telah termasuk fungsi sebuah concourse.

Terminal standar 600 M2 (Internasional)

Kelengkapan ruang dan fasilitas:

a. Teras kedatangan dan keberangkatan


b. Ruang lapor diri
c. Ruang tunggu keberangkatan
d. Ruang pengambilan bagasi
e. Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan
f. Area komersial
g. Kantor airline
h. Toilet pria dan wanita untuk umum
i. Ruang simpan barang hilang
j. Fasilitas telfon umum
k. Fasilitas pemadam api ringan
l. Pralatan pengambilan bagasi-tipe gravity roller
m. Kursi tunggu
n. Fasilitas fiskal
o. Fasilitas imigrasi dan bea cukai
p. Fasilitas karantina
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Bandara Raden Inten II masi tergolong bandara kecil karena hanya memiliki
satu terminal yang dapat melayani pengunjung.
2. Fasilitas yang tersedia pada terminal bandara Raden Inten II sudah cukup
memadai namun jika dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia pada
terminal bandara internasional yang ada di Indonesia fasilitas pada terminal ini
perlu ditingkatkan kembali.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Soekarno-
Hatta#Terminal_Penumpang

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Radin_Inten_II

http://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_bandar_udara

https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=bandara+radin+inten+lampung

https://bandarasoekarnohatta.wordpress.com/data-umum/

Anda mungkin juga menyukai