MAKALAH
Oleh:
Jesisca Pratiwi
160351606432
Kelompok 3/OFF B
Daya hidrogen terutama dalam bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen
fuel cell) menjadikan penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas, ramah
lingkungan dan memiliki banyak keuntungan sehingga menjadikan hidrogen
sebagai bentuk energi utama yang dikembangkan saat ini (Wulandari, 2014).
A. Gas Hidrogen
Sejak adanya krisis energi non-renewable, berkembanglah berbagai
penelitian mengenai energi terbarukan atau renewable energi. Saat ini Energi
terbarukan menjadi alternative bagi masyarakat untuk menunjang kebutuhan
sehari-hari, salah satunya dengan pemanfaatan bahan bakar hidrogen.
Ketersediaan air yang sangan melimpah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyrakat.
Gas hidrogen dapat dijadikan bahan bakar alternative pengganti bahan
bakar konvensional yang ada karena jumlahnya yang melimpah di alam dengan
melalui proses elektrolisis air. Elektrolisis air merupakan proses elektrolisis
yang dimanfaatkan untuk memecahkan molekul air (H2O) menhadi hydrogen
(H2) dan oksigen (O2). Elektrolisis air dilakukakan dengan cara mengalirkan
arus listrik kedalam air melalui dua kutup yaitu anoda dan katoda. Untuk
menghasilkan proses elektrolisis yang sempurna dan cepat maka perlu
dicampurkan dengan elektrolit yang berfungsi sebagai katalis atau dapat
mempercepat reaksi.
(Agni & Sungkono, 2013)
B. Kompor Hidrogen
Kompor merupakan satu contoh peralatan rumah tangga yang mana
menggunakan bahan bakar berupa minyak bumi ataupun gas alam yang telah
diolah menjadi LPG. Banyak kendala yang dihadapi untuk penyediaan bahan
bakar tersebut karena ketersediaannya yang sudah mulai terbatas selain itu
pengolahan gas alam untuk menjadi LPG juga memerlukan biaya yang cukup
mahal. Ditambah lagi penggunaan LPG juga memiliki resika meledak ketika
terjadi kebocoran pada tabung, oleh karena itu dibutuhkan kompor yang aman
dan dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Kompor air atau kompor hidrogen merupakan pengembangan dari
sumber energi alternative hidrogen yang dibantu dengan gas oksigen. Gas
hidrogen dan oksigen (dikenal dengan gas HHO) akan dijadikan sebagai bahan
bakar kompor air melalui proses elektrolisa yangmana memisahkan molekul air
menjadi hidrogen dan oksigen dengan memberikan arus listrik pada elektroliser
yang merupakan alat tempat berlangsungnya proses elektrolisa. Kompor air
dilengkapi dengan dua tabung yang telah diisi air dimana air telah dicampur
dengan bahan kimia yang diberi arus listrik yang kemudian menjadi gas
oksigen dan hidrogen dan dikeluarkan melalui selang. Selanjutnya, ujung
selang diberi sumbu dari besi sehingga memancar gas dan menyala api.
Berikut merupakan desain kompor air :
Keterangan: (1) Kotak Kontrol (2) LCD (3) kabel elektroda positif (4) kabel
elektroda negative (5) Kipas (6) tabung elektroliser (7) Selang vakum (8) valve
searah (9) burner kompor (10) Kompor.
(Tjatur, 2010)
Sumber arus yang besar dan katalis yang berupa NaCl yang telah
dilarutkan dalam air dapat mempercepat reaksi, serta temperature yang tinggi
dapat meningkatkan jumlah produksi hidrogen dan oksigen.
a. Elektrolisa
Elektrolisa merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Proses ini merupakan proses dimana molekul air
memisah sehingga menjadi gas hidrogen dan oksigen dengan cara
mengalirkan arus listrik ke elektroda tempat elektrolit (air dan katalis).
Persamaan kimia elektrolisa air adalah energy listrik + 2 H2O O2 + 2 H2.
(Tjatur, 2010)
d. Reaktor
Reaktor merupakan alat yang dirancang untuk menghasilkan gas
dengan membutuhkan arus listrik DC untuk penguraian air menjadi gas
yang dilakukan oleh lempengan pelat stanless yang ada didalam reaktor.
Lempengan-lempengan pelat tersebut memiliki banyak jenis, bentuk dan
kualitas. Semakin baik kualitas lempengan pelat yang digunakan makan
akan menghasilkan gas yang sempurna. Lempengan pelat yang biasa
digunakan yaitu pelat stanless (Lianda et al., 2015).
Kekuragan dari kompor hidrogen ini yaitu besar api yang dihasilkan
masih dipengaruhi oleh arus listrik yang digunakan sehingga ketika arus listrik
yang digunakan rendah maka api yang dihasilkan akan kecil dan ketika arus
listrik yang digunakan besar maka api yang dihasilkan juga akan besar. Selain
itu warna api yang dihasilkanpun biru kekuningan da belum begitu merata
seperti pada kompor yang menggunakan LPG.
Lianda, J., Cahyo, E., & Hakiki, P. (2015). Desain Elektrolisa Air Sebagai Bahan
Bakar Kompor Gas, (November), 323–327.