Anda di halaman 1dari 1

Olah rasa : Orang lain

Matakuliah : Etika Profesi dan Tata Kelola Perusahaan


Oleh : Agum Gumelar
Jurusan Magister Akuntansi
Universitas Brawijaya
2019

Rasa peduli kepada seseorang tidak harus di dasari dengan adanya hubungan yang erat dengan
mereka, seperti ke keluarga, sahabat ataupun ke teman kita. Terkadang kita tidak peduli dengan
apa yang terjadi disekitar kita, karena kita berpikir bahwa itu bukan urusan kita. Seperti yang kita
tau bahwa, apabila kita ingin dipedulikan oleh orang lain maka kita harus peduli juga dengan orang
yang ada disekitar kita. Rasa peduli ini berdampak pada aura yang ada dilingkungan sekitar,
lingkungan disekeliling kita akan menjadi damai dan lebih dapat menghargai. Peduli akan sesuatu
tidak semata-mata hanya kepada orang-orang terdekat kita tetapi juga kepada orang-orang yang
berada disekitar kita meskipun tidak pernah bertemu sebelumnya
Tanggal 23 September 2019 saya melakukan sesuatu yang semestinya orang lain juga melakukan.
Selesai kuliah sekitaran jam 11.30 saya pergi ke kantin bersama teman-teman saya. Saya ngobrol
sambil tertawa bersama, menceritakan hal-hal konyol sampai tidak terasa waktu pun beranjak
cepat. Dijalan saya melihat tukang es krim dan saya pesan es krim tersebut Bersama dengan teman
saya. Tanpa menunggu lama, saya dan teman saya makan es krim tersebut sambil duduk dibawah
pohon disekitaran kampus dan ngobrol-ngobrol tentang perkuliahan. Entah apa yang ada
dipikiranku sehingga membuatku menoleh kebelakang, ternyata ada seorang nenek tua renta yang
menjual susu kedelai. Saya berpikir, nenek sudah tua tetapi masih kuat untuk berjualan demi
mendapatkan uang. Raut wajahnya yang menunjukkan betapa lelahnya nenek itu. Saya mencoba
mendekati nenek itu dan bertanya, jualan apa nek?? sambil basa-basi bertanya kepada nenek itu,
dan nenek itu menjawab dengan suara kecilnya, “susu kedelai nak”. Dan saya inisiatif untuk
membeli susu kedelai tersebut, meskipun saya Cuma beli 2 botol susu kedelai tersebut.
Meskipun saya dalam keadaan kenyang pada saat itu, tapi saya inisiatif untuk membeli karena saya
tau bahwa untuk peduli dengan seseorang kita tidak harus memikirkan bahwa kita menginginkan
sesuatu (susu) itu atau tidak. Tetapi yang saya pikirkan pada saat itu adalah membantu nenek untuk
mendapatkan uang meskipun nominalnya tidak besar.
Kesimpulannya disini adalah untuk peduli dengan sesorang kita tidak perlu melihat bahwa orang
itu kaya tau miskin, berpangkat atau tidak. Tetapi, yang kita lihat adalah bagaimana cara mereka
menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk bertahan hidup. Kita selalu menghadap keatas seolah-olah
kita tidak peduli akan semua itu, tetapi cobalah menoleh kebawah untuk melihat apa yang telah
mereka lalui sepanjang hidup untuk menafkahi kehidupnya.

Anda mungkin juga menyukai