Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN I

1. Mengenal Adat
Adat adalah merupakan pencerminan dari pada kepribadian suatu bangsa merupakan
salah satu penjelmaan dari pada bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad.

Oleh karena itu maka tiap bangsa di dunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri
yang satu dengan yang lain tidak sama.

Justru Oleh karena itu ketidaksamaan inilah yang kita dapat mengatakan bahwa hal itu
merupakan unsur yang terpenting memberikan identitas kepada bangsa yang bersangkutan.

Tingkatan perbedaan maupun acara penghidupan yang modern ternyata tidak mampu
menghilangkan adat kebiasaan yang hidup dalam masyarakat paling-paling yang terlihat
dalam proses kemajuan zaman adalah bahwa adat tersebut menyesuaikan diri dengan keadaan
kehendak zaman sehingga adat itu dapat menjadi kekar serta tetap segar.

Di dalam negara Republik indonesia ini ada yang dimiliki oleh daerah-daerah suku-
suku bangsa adalah berbeda-beda meskipun dasar sifatnya sama adalah 1 yaitu ke-
indonesiaannya. Oleh kerena itu maka adat bangsa Indonesia itu dikatakan merupakan
“Bhinneka” yang (berbeda-beda di daerah suku bangsanya) “Tunggal Ika” (tetapi tetap satu
juga yaitu dasar dan sifat keindonesiaannya).

Dan adat bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” ini tidak akan mati melainkan
selalu berkembang senantiasa bergerak serta berdasarkan urusan selalu dalam keaadaan
evolusi mengikuti proses perkembangan perbedaan bangsa nya.

Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat inilah yang
merupakan sumber yang mengagumkan bagi hukum adat kita.

2. Pengertian Adat Istiadat


Istilah adat berasal dari bahasa arab apabila diterjemahkan dalam bahasa indonesia
kebiasaan, istilah adat berasal dari bahasa Sangsekerta yang artinya tidak bermateri, adat atau
kebiasaan dapat diarahkan artinya tingkah laku seorang yang terus menerus dilakukan dengan
cara tertentu dan diikuti masyarakat luar dengan jangka waktu yang lama.

Dengan demikian unsur-unsur terciptanya adat adalah sebagai berikut :


1. Adanya tingkah laku manusia
2. Dilakukannya secara terus menerus
3. Adanya dimensi waktu
4. Dikuti oleh orang lain atau masyarakat
5. Merupakan aturan
6. Mengikat
Pengertian adat istiadat menyangkut sikap dan kelakuan seseorang yang diikuti oleh
orang lain /masyarakat dalam suatu proses, waktu yang cukup lama ini menunjukkan begitu
luasnya pengertian adat istiadat tersebut. Tiap masyarakat , bangsa negara memiliki adat
istiadat sendiri yang satu dengan lain pasti berbeda-beda atau tidak sama.

Adapun daftar suku bangsa adalah sebagai berikut :


Sumatra = 49 suku bangsa
Jawa = 7 suku bangsa
Sulawesi = 117 suku bangsa
Kalimanta = 73 suku bangsa
Nusa Tenggara = 30 suku bangsa
Maluku Ambon = 41 suku bangsa
Irian Barat = 49 suku bangsa

Adat istiadat hidup dalam masyarakat erat sekali kaitannya dengan tradisi-tradisi
rakyat dan ini merupakan sumber pakar dari pada .

Menurut Prof. Pudjosewojo


Mengatakan adat istiadat adalah Tingkah laku yang oleh masyarakat diadatkan , adat
ini adalah yang tebal dan adat yang tipis dan senantiasa menebal dan menipis aturan-aturan
tingkah laku di dalam masyarakat ini adalah aturan adat dan bukan merupakan aturan hukum.

3. Istilah Hukum Adat


Istilah “Hukum Adat” dikemukakan pertama kalinya oleh Prof.Dr. Cristian Snouck
Hurgronye dalam bukunya yang berjudul “De Acheers” (orang-orang Aceh), yang kemudian
diikuti oleh Prof.Mr.Cornelis van Vollen Hoven, lahir di Belanda tanggal 5 Mei 1874 dengan
sebutan Bapak Hukum Adat Indonesia. Dalam bukunya “Het Adat Recht van Nederland
Indie”, dengan adanya istilah ini maka kolonial Belanda pada akhir tahun 1929 mulai
mengunakan secara resmi dalam peratuaran perundang-undangan Belanda.
Istilah Hukum Adat sebenarnya tidak dikenal di dalam masyarakat, dan masyarakat
hanya mengenal kata “adat” atau kebiasaan. Hukum adat pada dasarnya merupakan sebagian
dari adat istiadat masyarakat yang mencakup konsep yang luas sehubungan dengan itu dalam
penelahan hukum adat harus dibedakan antara ada istiadat Non Hukum.

4. Pengertian Hukum Adat


Apakah Hukum Adat itu
Beberapa pengertian tentang Hukum Adat yang diberikan oleh para Sarjana Hukum
adalah sebagai berikut :
- Dr. Sukanto, S.H.
Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang pada umumnya tidak dikitabkan, tidak
dikodifikasikan dan bersifat paksaan, mempunyai sanksi jadi mempunyai akibat
hukum.
- Prof. Mr. B. Terhaar Bzn
Hukum adat adalah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam keputusan-
keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam masyarakat.
Terhaar terkenal dengan teori “Keputusan” artinya bahwa untuk melihat apakah
sesuatu adat-istiadat itu sudah merupakan hukum adat, maka perlu melihat dari sikap
penguasa masyarakat hukum terhadap sipelanggar peraturan adat-istiadat. Apabila
penguasa menjatuhkan putusan hukuman terhadap sipelanggar maka adat-istiadat itu
sudah merupakan hukum adat

- Prof. Mr. Cornelis van Vollen Hoven


Hukum adat adalah keseluruhan aturan tingkah laku masyarakat yang berlaku dan
mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan.

- Mr. J.H.P. Bellefroit


Hukum adat sebagai peraturan-peraturan hidup yang meskipun tidak diundangkan
oleh penguasa, tetapi tetap dihormati dan ditaati oleh rakyat dengan keyakinan bahwa
peraturan-peraturan tersebut berlaku sebagai hukum.

- Prof. M.M. Djojodigoeno, S.H.


Hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber kepada peraturan peraturan.

Dari batasan-batasan yang dikemukakan di atas, maka terlihat unsur-unsur dari pada
hukum adat sebagai berikut :
a. Adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyaraka.
b. Tingkah laku tersebut teratur dan sistematis
c. Tingkah laku tersebut mempunyai nilai sacral
d. Adanya keputusan kepala adat
e. Adanya sanksi/ akibat hukum
f. Tidak tertulis
g. Ditaati oleh masyarakat

Contoh Hukum Yang Unit Dan Mengerikan


- Suku Naulu, yang mendiami pulau seram
Jika seorang pria yang ingin meminan wanita harus memberikan Mahar berupa kepala
Manusia
- Dalam ritual membersihkan rumah adat dari segala musibah dan bahaya
mempersembahkan kepala manusia.
Peristiwa yang mengerikan semula tidak diketahui oleh masyarakat luas, baru sekitar
tahun 2015 silam, pemerintah turun tangan dan melarang hukum adat tersebut
diteruskan karena tidak sejalan dengan hukum yang berlaku di Indonesia
- Ibu Hamil di asingkan dan ini masih berlaku masyarakat suku Naulu, tidak terjangkau
pendidikan dan terisolan dan dunia luar, membuat masyarakat suku Naula tetap
mempraktikkan adat istiadat yang sebanarnya tidak manusiawi, para laki-laki
membuat gubuk 2x3 m dilengkapi dengan tempat tidur ukuran 1x2 meter, gubuk ini
dinamakan Tikusune. Tujuannya untuk melindungi para ibu hamil walaupun cara ini
adalah dw manusia.

Kapan adat bisa diikat sebagai hukum adat ?


Adat bisa berubah menjadi hukum adat apabila terpenuhi unsur-unsur adat dan
ditambah sanksi, kalau tidak ada sanksi dinamakan adat saja.

Dosen Pengajar
Buk Dian Kemala Dewi, SH, MH
Mata Kuliah Hukum Adat 1
Hp : 0812 6436 2135

Anda mungkin juga menyukai