Anda di halaman 1dari 5

1. ASPEK PERILAKU DALAM PROFESI KEDOKTERAN b.

Cabang-cabang ilmu filsafat, seperti :


a. Ciri profesi kedokteran - Ontologi : tentang eksistensi, dan hakikat 'ada'
Keilmuan, keterampilan, perilaku, humanistic, art - Metafisika: membahas realita dibalik fisika yang bersifat tidak
inderawi
b. Faktor yg menimbulkan kekhususan profesi kedokteran
- Berkaitan dg manusia - Etika : deskriptif dan preskriptif untuk hidup baik, memicu
- Manusia yg datang: sedang sakit, utk pencegahan penyakit atau terbentuknya bioetika
konsultasi - Estetika : aksiologi tentang keindahan
- Manusia yg sakit berharap sembuh - Epistemologi : asal muasal, sumber, struktur, keabsahan & ruang
- Keputusan, perkataan dokter sangat menentukan proses lingkup/batas pengetahuan.
penyembuhan - Logika : teknik & kaidah penalaran, putusan proposisi
- Ada perbedaan besar pengetahuan dokter dg pasien
- Filsafat ilmu : jenis keilmuan dan paradigma
c. Ranah pendidikan kedokteran
Pengetahuan (berpikir), keterampilan (psikomotor/bekerja) dan perilaku c. Sir William Osler (1849-1919) “Bapak kedokteran moderen”
(affective/professional) - “the good physician treats the disease, the great physician treats
the patient who has the disease”
2. FILSAFAT - Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan dokter berfokus
a. Definisi Filsafat pada penyakit bukan pada pasien secara keseluruhan
- Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia, (Philos: cinta,
Sophhia: bijaksana) yang secara harfiah bermakna “pecinta 3. KEMANUSIAAN (HUMANISME)
kebijaksanaan”
- Plato : a. 4 prinsip kemanusiaan
• Filsafat bermakna ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran - Humanity:
yang asli o bahwa setiap penderitaan, kehidupan, dan kesehatan manusia
- Aristoteles :Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi perlu diatasi, dilindungi dan dihormati
kebenaran, dan didalamnya terdapat ilmu-ilmu lainnya - Neutrality:
- Immanuel Kant : Filsafat merupakan ilmu pokok, pangkal dari • bahwa siap saja yang menjalankan kemanusiaan tidak boleh
segala pengetahuan, yang mencakup : memihak salah satu pihak atau terlibat dalam kontroversi
• Apakah yang dapat kita kerjakan ? (Metafisika) politik, rasial, religious, atau ideologi
• Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (Etika) - Impartiality:
• Sampai dimanakah harapan kita ? (Agama) • Bahwa tindakan kemanusiaan perlu diterapkan dalam
• Apakah yang dinamakan manusia ?(Antropologi) kebutuhan dasar, memberikan prioritas pada kasus yang
- Filsafat adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang urgen dan tidak membedakan kebangsaan, ras, jenis kelamin,
persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan kepercayaan, dan opini politik
bahasa. - Independence:
- 3 karakteristik berpikir filsafat • bahwa tindakan kemanusiaan perlu terbebas dari politik,
• lmuwan tdk pernah puas ekonomi, militer atau pengaruh lain yang dapat menghambat
• Tidak sombong (moralitas) penerapan kemanusiaan
• Spekulatif
b. Humanisme dalam pelayanan kesehatan

1
• ditandai dengan sebuah hubungan yang penuh rasa hormat dan • Empathy vs compassion
kasih sayang antara dokter, dengan anggota lain tim pelayanan o Perbedaan mendasar yaitu pada “compassion” ada
kesehatan, dan pasiennya. UPAYA selain ikut merasakan penderitaan
- Service
- Humanisme menggambarkan sikap dan perilaku yang sensitif
• berbagi bakat, waktu, dan sumber daya seseorang dengan
terhadap latar belakang nilai, budaya, dan etnik orang lain
orang lain yang membutuhkan
- Integrity.
• Kesesuaian antara nilai yang diekspresikan dengan tingkah c. Lima kategori nilai kemanusiaan pada pelayanan kesehatan:
laku - Compassion
- Excellence. keahlian klinis - Respect for Persons:
- Collaboration & Compassion. Kesadaran dan pengakuan  Menghormati pasien (sudut pandang, opini, harapan, dan
terhadap penderitaan orang lain dan keinginan untuk keyakinannya, kultur, sosial, gender, spiritual, dan bahasa,
menyembuhkannya autonomy, privasi dan kerahasiaan, kolega dari tim
- Altruism. interprofessional
• Kapasitas untuk meletakkan kebutuhan dan kepentingan orang - Commitment to Integrity and Ethical Practice
lain sebelum diri sendiri  Komitmen utk kejujuran dan trusthwortiness reliabilitas,
• “ Kepentingan pasien merupakan hal yang terpenting bagi akuntabilitas dan responsibilitas kesejahteraan pasien tidak
dokter”. membahayakan pasien
• Factor yang membentuk altruism - Commitment to Excellence
o Virtue (baik hati): Berbuat dan bekerja semata-mata demi  Komitmen memberikan pelayanan yang terbaik dan efektif
kepentingan pasien (berdasarkan sains dan psikososial), communication
o Primum non nocere (do not harm) : Jangan merugikan excellence, relational excellence, self-awareness dan reflective
pasien baik jasmani ,psikologi, maupun sosial ekonomi practice life-long learning
o Beneficience & maintain confidentiality: Dokter selalu - Justice in Healthcare
memegang berpikir dan berbuat kebajikan dan memegang  Hak terhadap pelayanan kesehatan (informasi, akses,
teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya. kualitas), persamaan, advokasi pasien
o Compassion or respect for human live and dignity:  Tidak adanya diskriminasi dan prasangka
Kasih sayang dan hormat kepada kemanusiaan
o Respect for autonomy: Menghormati otonomi pasien. 4. BIOETIK
o Justice/adil a. Kaidah dasar bioetik
o Avoid decetion and non disclosure - Beneficence
- Non Maleficence
- Respect & Resilience - Autonomy
• terhadap autonomi dan nila-nilai orang lain
- Justice
- Empathy
• kemampuan dalam menempatkan diri pada situasi orang lain
• Fokus/obyek empati: b. Kaidah turunannya : confidentiality, truth telling, informed consent,
o Empati terhadap penderitaan pasien privacy, promise keeping, honesty.
o Empati terhadap emosi dan perasaan (psikis) pasien
o Empati dari segi sosial ekonomi c. Prima facie
o Empati dari segi budaya dan agama

2
- Adalah perubahan pemilihan penggunaan prinsip dasar bioetik  Are there biases that might prejudice the provider’s
yang paling tepat atau cocok dalam suatu konteks. evaluation of the patient’s quality of life?
 What ethical issues arise concerning improving or
d. Pendekatan metode etika klinis: enhancing a patient’s quality of life?
- Casuistry.  Do quality of life assessments raise any questions
• metode pengambilan keputusan etik dengan menganalogikan regarding changes in treatment plans, such as forgoing life
situasi dan kondisi suatu kasus terhadap kasus terdahulu yang sustaining treatment?
sudah ada solusinya secara konsensus.  plans and rationale to forgoing life sustaining treatment?
- Moral pluralism.(JONSEN, SIEGLER ,WINSLADE)  What is the legal and ethical status of suicide?
Melakukan analisis moral terhadap 4 jenis kategori
• Medical indications (Beneficence and Non Maleficence) • Contextual features (Justice and Fairness)
 What is the patient’s medical problems? acute? Chronic?  Are these professional, interprofessional, or business
Critical? interest that might create conflicts of interese in the clinical
 What are the goals of treatment? treatment of patients?
 circumstances are medical treatments not indicated?  Are there parties other than clinicians and patients, such
 the probabilities of success of various treatment options? as family members, who have an interest in clinical
 how can this patient be benefited by medical and nursing decisions?
care, and how can harm be avoid?  What are the limits imposed on patient confidentiality by
• Patient preferences (Respect for autonomy) the legitimate interests of third parties?
 Has the patient been informed of benefits and risks,  Are there financial factors that create conflict of interest in
understood this information, and given consent? clinical decisions?
 Is the patient mentally capable and legally competent and
is there evidence of incapacity? e. Praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada 4 kaidah dasar
 If mentally capable, what preferrences about treatment is moral yaitu :
the patient stating? - Menghormati martabat manusia (respect for person).
 If incapacitated, has the patient expressed prior • setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia
preferrences? yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri
 Who is the appropriate surrogate to make decisions for the sendiri),
incapacitated patient? • setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu
 Is the patient unwilling or unable to cooperate with medical mendapatkan perlindungan.
treatment? If so, why? - Berbuat baik (beneficence).
• Quality of life (Beneficence and non Maleficence and • mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan
Respect for Autonomy) kesehatannya (patient welfare). Pengertian ”berbuat baik”
 prospect, with of without treatment, for a return to normal diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar
life, and what physical, mental, and social deficits might memenuhi kewajiban.
the patient experience even if treatment succeeds? - Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence).
 On what grounds can anyone judge that some quality of • Haruslah memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan
life would be undersirable for a patient who cannot make paling besar manfaatnya. Pernyataan kuno: first, do no harm,
or express such a judgement? tetap berlaku dan harus diikuti.

3
- Keadilan (justice). persetujuan tindakan medis setelah diberi penjelasan
• Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan (diagnostic, terapi)
politik, agama dan faham kepercayaan, kebangsaan dan • Melindungi pts yg otonominya kurang/terganggu misal anak,
kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan jender pts rentan (org cacat, ggn jiwa, dementia)
tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap - Beneficence (berbuat baik)
pasiennya. Tidak ada pertimbangan lain selain kesehatan • Kewajiban membantu org lain dg mengupayakan manfaat
pasien yang menjadi perhatian utama dokter. maksimal dan meminimalkam risiko.
- Nonmaleficence (tidak merugikan)
5. ETIKA KEDOKTERAN, BIOETIKA, HUKUM KESEHATAN • Jika tdk dpt melakukan hal bermanfaat, jgn merugikan org lain
a. Etika kedokteran (do no harm, prium non nocere)
- Etik berasal dari kata Yunani ethos, berarti akhlak, adat kebiasaan, - Justice (Keadilan)
watak • Kewajiban memperlakukan tiap orang sama dlm memperoleh
- Etika adalah ilmu yg mempelajari asas akhlak. Etik: seperangkat haknya dlm plynn kes, tdk dipengaruhi oleh pertimbangan
asas/nilai berkaitan dg akhlak agama, suku, kelamin, politik, kedudukan social (tdk
- Profesi memiliki ciri sbb diskriminatif)
• Pendidikan sesuai std nasional • Keadilan distributive, proporsional antara beban (biaya), dan
• Mengutamakan penggilan kemanusiaan risiko dg manfaaf
• Berlandaskan etik profesi, mengikat seumur hidup
• Legal melalui perizinan c. Bioetika medis
• Berlajar sepanjang hayat - Definisi: studi interdisipliner tth masalah yg ditimbulkan oleh
• Anggota bergabung dalam satu organisasi profesi perkembangan bidang biologi dan ilmu kedokteran mikro-makro,
- Ciri etik profesi: skrg-masa dpn mencakup isu social, agama, ekonomi, hokum,
• Berlaku untuk lingkungan profesi politik. Medis (abortus, euthanasia, transplantasi organ, reproduksi
• Disusun oleh organissasi profesi bersangkutan buatan, rekayasa genetic, budaya yg berperan dlm kesmas, hak
• Mengandung kewajiban dan larangan pts, obat tradisional, ling kerja, demografi dsb
• Menggugah sikap manusiawi
- Tujuan pendidikan etika dlm pend dokter d. Humaniora/humanities
• Utk menjadikan tenaga2 kesehatan yg berhubungan lgsg dg - Pemikiran yg berkaitan dg martabat dan kodrat mns spt dlm
pts lebih manusiawi dg kematangan intelektual dan emosional sejarah, filsafat, etika, agama, bahasa, dan sastra
- Etika profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku para
dokter dan dokter gigi dalam hubungannya dg pasien, keluarga, e. Hukum Kesehatan
masyarakat, teman sejawat dan mitra kerja - Hukum: peraturan perundang-undangan (pidana, perdata,
tatanegara, adm ngr)
b. Prinsip Umum Etika Kedokteran berdasarkan 4 prinsip etik - Persamaan etik dan hukum
biomedik • Alat utk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat
- Menghormati otonomi (respect for autonomy) • Objek: tingkah laku manusia
• Menghormati keputusan yg diambil oleh pts yg mampu • Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tdk
menalar pilihan pribadinya secara mandiri berkaitan dg saling merugikan
• Menggugah kesadaran utk bersikap manusiawi

4
• Sumber: hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para
anggota senior
- Perbedaan etik dan hokum
• Etik utk ling profesi; hkm utk umum
• Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum
disusun oleh pemerintah
• Etik tdk all tertulis, hkm tercantum terinci dlm KUHNegara
• Sanksi pelanggaran etik: tuntunan; sanksi hukum: tututan
• Pelanggaran etik diproses majelis kehormatan disiplin
kedokteran ina dibentuk oleh KKI dan next oleh MKEK yg
dibentuk oleh IDI, pelanggaran hkm diselesaikan pengadilan
• Penyelesaian pelanggaran etik tdk sll disertai bukti fisik, klo
hkm butuh bukti fisik
- f

f. f
6. D
7.
8.
9. F
10. F

Anda mungkin juga menyukai