PENDAHULUAN
Paradigma pembangunan kesehatan saat ini adalah paradigma sehat, dimana pembangunan
kesehatan diprioritaskan pada upaya kesehatan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kesehatan kuratif dan rehabilitatif. Kebijakan dan berbagai upaya ini dilaksanakan secara serasi,
terarah dan terpadu dengan bidang-bidang pembangunan lainnya melalui program-program upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dengan mensinergikan kegiatan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan. Upaya pelayanan kesehatan dasar diawali dengan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat dan peran sarana pelayanan kesehatan dasar baik milik pemerintah dan
swasta, sementara upaya kesehatan rujukan merupakan aktivitas lanjutan dari pelayanan kesehatan
dasar yang bertujuan untuk memperluas cakupan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan baik di
maupun tingkat administrasi maupun di rumah sakit yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengawasan dan pengendalian penyakit.
Perubahan paradigma rumah sakit dari lembaga sosial menjadi lembaga sosio-ekonomik
yang dapat dijadikan subyek hukum perlu diantisipasi dengan adanya kejelasan tentang hak dan
tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan rumah sakit, yang
akan diatur dalam Peraturan Rumah Sakit atau Statuta. Peraturan Rumah Sakit atau statuta
merupakan salah satu bentuk aturan tertulis yang berlaku di suatu rumah sakit dengan tujuan untuk
melindungi semua pihak yang terkait secara baik dan benar berdasarkan rasa keadilan. Pengelola
rumah sakit pada dasarnya ditentukan oleh ketiga komponen pihak yang berperan besar yaitu
Pemilik termasuk Dewan Pengawas, Direksi, serta Staf Medis Fungsional yang tergabung dalam
Komite Medik. Oleh karena itu dalam Peraturan Rumah Sakit (Hospital Bylaws) ini akan diatur
hubungan, hak dan kewajiban, tanggung jawab, dan peran dari Dewan Pengawas, Direksi, dan
Komite Medik/Staf Medis di rumah sakit.
Dengan meningkatnya kesadaran serta kepekaan hukum dari masyarakat akhir-akhir ini,
mendorong timbulnya tuntutan hukum terhadap rumah sakit, sehingga adanya Pola Tata Kelola
sebagai aturan tertulis di RSUD Cimacan Cianjur akan menjadi acuan tertulis yang sangat penting.
BAB II
1
GAMBARAN UMUM RSUD CIMACAN
Posisi Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan yang strategis terletak di sebelah
utara kabupaten Cianjur yang merupakan daerah wisata alam dan villa yang cukup terkenal
antara jalur Bandung - Jakarta, selain melayani masyarakat yang ada di sekitar Rumah Sakit
Umum Daerah Cimacan yaitu Kecamatan yang berada di wilayah utara Cianjur, juga sering
menangani pasien dari luar wilayah Cianjur yaitu para wisatawan yang berkunjung ke daerah
milik Pemerintah Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pelayanan
Status Kelembagaan Rumah Sakit Umum Cimacan Kelas C adalah Lembaga Teknis
Rumah Sakit Umum Cimacan Kelas C dipimpin oleh seorang Direktur yang berada
dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2015. Rumah Sakit
2
Umum Cimacan mengelola manajemen rumah sakit dengan jenis pelayanan mencakup
Emergency, medic dasar, Spesialis Dasar (Spesialis Dalam, Anak, Bedah, Kandungan
2. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam
3. Fungsi
non medis;
Umum;
3
i. Penyelenggaraan administrasi perlengkapan umum,
4
BAB III
Berstandar Internasional.
B. Misi RSUD Cimacan
1. Menyelanggarakan Pelayanan Kesehatan Bermutu Dengan Mengutamakan Keselamatan
Kinerja
C. Tujuan RSUD Cimacan
Tujuan dari berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan adalah sebagai sarana
Masyarakat mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya pencapaian visi, misi dan
tujuan dari Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan. Hal ini disebabkan karena kesehatan bukan
hanya tanggung jawab institusi kesehatan semata melainkan tanggung jawab seluruh komponen
masyarakat.
D. Falsafah RSUD Cimacan
Kesembuhan dan kepuasan pasien merupakan harapan dan tujuan kami.
5
BAB IV
6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN
DIREKTUR
DIREKTUR
dr.
dr. H.
H. Dharmawan
Dharmawan SD.,
SD., MARS
MARS
KETUA
KETUA KOMITE
KOMITE KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Neng
Neng Rini
Rini S.Kep.,
S.Kep., Ners
Ners
SEKRETARIS
SEKRETARIS KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Erni
Erni Nurhidayanti,
Nurhidayanti, A.Md.Kep
A.Md.Kep
KETUA
KETUA SUB
SUB KOMITE
KOMITE KREDENSIAL
KREDENSIAL KETUA
KETUA SUB
SUB KOMITE
KOMITE ETIK
ETIK DAN
DAN DISIPLIN
DISIPLIN KETUA
KETUA SUB
SUB KOMITE
KOMITE MUTU
MUTU
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN PROFESI
PROFESI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Ketua
Ketua :: M.
M. Yudi
Yudi Noviansyah,
Noviansyah, S.Kep
S.Kep Ketua
Ketua :: Ruslandi,
Ruslandi, Amd.Kep
Amd.Kep Ketua
Ketua :: Ruslandi,
Ruslandi, Amd.Kep
Amd.Kep
Anggota
Anggota :: Anggota
Anggota :: Anggota
Anggota ::
Siti
Siti Jaetun,
Jaetun, AMK
AMK Siti
Siti Aminah,
Aminah, Amd.Kep
Amd.Kep Yane
Yane Sukmawati,
Sukmawati, AMK
AMK
Soaidah,
Soaidah, Amd.Kep
Amd.Kep Nenden
Nenden Fitriyah,
Fitriyah, AMK
AMK Rohendi,
Rohendi, AMK
AMK
Siti
Siti Alam
Alam Toraja,
Toraja, S.Kep.,
S.Kep., Ners
Ners Pirdaus,
Pirdaus, Amd.Kep
Amd.Kep M.
M. Aji
Aji Nurdin,
Nurdin, Amd.Kep
Amd.Kep
BAB VI
7
URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN
A. Unit Struktural
Dalam rangka implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD), maka organisasi RSUD Cimacan Cianjurperlu disesuaikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta mengacu pada
pelaksanaan PP 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Struktur organisasi RSUD CIMACAN CIANJUR(sebagai Rumah Sakit Khusus kelas C)
yang diusulkan dalam rangka pelaksanaan PP 41 Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Dari
bagan
2) Tugas Khusus
Merencanakan atau melaksanakan pelatihan dalam lingkup
keperawatan dan kebidanan. Nama Jabatan Bawahan Langsung :
a. Sekretaris Komite Keperawatan
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Kredensial
d. Sub Komite Etik
3) Kualifikasi Jabatan
INSTALASI
NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL
10
1. Pengkoordinasian dan
1 Direktur
RSUD CIMACAN pengawasan kegiatan
2. Penyusunan rencana kerja 1 tahunan
3. Pengarahan dan pengaturan tugas
4. Memimpin rapat
Kualifikasi Pengalaman
No Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
11
IPCN
13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
14
INSTALASI 1 . Berkoordinasi dalam penerapan asuhan
Keperawatan terkini yang diterapkan di IKO
KAMAR
2 . Melakukan pendataan semua perawat IKO
OPERASI Tentang standar kompetensi yang harus dimiliki
petugas IKO
3. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
BAB VIII
Jenis Masa
No Jabatan Pelatihan Jumlah
Pendidikan Kerja
1
1 Ketua SI Keperawatan +Ners 5>
Ka Sub 3
3 DIII Keperawatan 5>
Komite
15
4 Anggota DIII Keperawatan 5> -
15
VII.2
BAB IX
Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru di Rumah Sakit Daerah
Kota Semarang adalah sebagai berikut :
TABEL 9.1.
Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan
Hari
Materi Waktu Metoda Penanggung Jawab
Ke
I Perkenalan Semua Pengurus dan 07.30 – 08.30 Diskusi Ka Komite
Keperawatan
staf
komite keperawtan
16
Penjelasan uraian tugas Sub 11.30 – 12.30 Ceramah, Sekretaris
komite keperawtan
Komite Etik Profesi Diskusi
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
C. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap ada masalah yang perlu dibahas lebih lanjut/butuh solusi segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu, Sub komite
Kredensial, Sub komite Etik
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.
18
BAB XI
PELAPORAN
Laporan dapat dibedakan menjadi laporan kerja, laporan rutin dan laporan
insidental.
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan komite keperawatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas.
B. Jenis Pelaporan
1. Laporan kerja
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja tahunan komite keperawatan.
Laporan kerja terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan program kerja
komite keperawatan selama 1 tahun
b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
2. Laporan Rutin
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja setiap bulan pengurus komite
keperawatan.
Laporan kerja terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan program kerja
komite keperawatan selama 1 tahun
b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
3. Laporan Insidental
Adalah laporan setiap kali ada masalah/ kasus tertentu yang membutuhkan
solusi segera.
Laporan Insidental dibuat segera setelah masalah yang terjadi sudah diselesaiakan
sesuai SPO nya.
Ditetapkan di Cianjur
Pada tanggal 2018
Direktur RSUD Cimacan
19