Anda di halaman 1dari 29

Gambar 1.

1 Jantung

 Perikardium
Ada 2 macam perikardium ( pembungkus jantung ) yaitu:
 Pericardium
Pericardium merupakan suatu kantung fibroserosa yang membungkus jantung
dan pangkal pembuluh-pembuluh besar. Ia terletak di dalam mediastinum
medius, posterior terhadap corpus sterni dan cartilagines costales II sampai VI.
Pericardium dibagi menjadi 2 macam yaitu:
 Pericardium Fibrosum
Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong pericardium.
Pericardium terikat kuat di bawah centrum tendineum diahpragma.
 Pericardium Serosum
Pericardium serosum mempunyai 2 lamina yaitu:
 Lamina parietalis
Lamina parietalis membatasi pericardium fibrosum dan melipat di sekeliling
pangkal pembuluh-pembuluh darah besar untuk melanjut menjadi lamina
visceralis pericardium serosum yang meliputi permukaan jantung.

 Lamina visceralis
Lamina visceralis berhubungan erat dengan jantung dan sering disebut
epicardium. Ruang celah diantara lamina parietalisis dan lamina visceralis

1
disebut cavitas pericardiaca.1 Normalnya, cavitas ini berisai cairan pelumas
untuk memudahkan pergerakan jantung.
 Mediastinum
Mediastinum.
Mediastinum dibagi dalam mediastinum superior dan mediastinum inferior oleh bidang imajiner
yang berjalan dari angulus sterni di anterior ke pinggir bawah corpus vertebra thoracica IV di
posterior. Mediastinum inferior lebih lanjut lagi dibagi menjadi mediastinum medium, yang
berisi jantung dan pericardium; mediastinum anterior yang merupakan ruang antara pericardium
dan sternum; dan mediastinum posterior yang terletak diantara pericaridium dan columna
vertebralis.

Mediastinum superior Mediastinum inferior


 Thymus  Thymus
 Vena-vena besar  Jantung di dalam pericardium
 Arteri-arteri besar dengan nervus phrenicus di kanan
 Trachea dan kirinya
 Oesophagus dan ductus thoracicus  Oesophagus dan ductus thoracicus
 Truncus symphaticus  Aorta descendens
 Truncus symphaticus

 Jantung ( Cor )

2
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip pyramid
dan terletak di dalam perikacrium di mediastinum. Basis cordi dihubungkan dengan
pembuluh-pembuluh darah besar, meskipun demikian tetap terletak bebas di dalam
pericardium.
Jantung mempunyai tiga permukaan :
 Facies Sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus
dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis.
 Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan
sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior.
 Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum,
tempat bermuara empat venae pulmonales.
Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan,
dan kiri. Apex terletak setinggi spatium intercostals V sinister, 9 cm dari garis
tengah.
Jantung dibagi oleh septa ventrikel menjadi empat ruang: atrium dextrum,
atrium sinistrum, ventriculus dexter dan, ventriculus sinister. Dinding jantung
tersusun atas otot jantung , myocardium, yang di luar terbungkus oleh pericardium
serosum, yang disebut epicardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis
endothel, disebut endocardium.

3
Gambar 1.3 Jantung setelah atriumny

a dihilangkan

Gambar 1.4 Anterior Jantung

4
Ruang-ruang jantung :
Jantung mempunyai 4 ruang yaitu :
 Atrium dextrum :
Terdiri dari dua bagian yaitu :
i. Atrium propria – merupakan ruang antara dua vena cava dan ostium atrioventricularis, di
mana dindingnya menjadi satu dengan dinding vena cava dan permukaan inferiornya halus.
ii. Auricula Dextra – berbentuk seperti daun telinga anjing, merupakan kantung di antara vena
cava superior dan ventriculus dexter. Permukaan dalam auricular terdiri dari mm. pectinati.

- Di bagian dalam atrium dexter dapat dijumpai beberapa lubang :

5
i. Ostium vena cava superior – vena cava superior bermuara pada bagian superior posterior
dari atrium propria, dan tidak mempunyai valvula.
ii. Ostium vena cava inferior – vena cava inferior bermuara pada bagian inferior atrium
propria; lebih besar dari yang superior dan mempunyai valvula yang disebut valvula vena
cava inferior/ valvula eustachii.
iii. Sinus coronarius – sinus ini bermuara pada atrium dextrum di antara vena cava superior
dan foramen atrioventricularis dextra. Sinus ini mempunyai katup yang disebut
valvulasinus coronarius/ valvula Thebessi.
iv. Foramina venarum minimarum – merupakan muara dari Vv. Cordis minimae/ Vv. Thebessi
yang langsung bermuara ke dalam atrium dextrum.
- Septum interatriorum – membentuk dinding dorsal dan pada bangunan ini dapat dijumpai
bangunan rudimenter dari foramen ovalis yang disebut fossa ovalis. Di bagian tepi dari fossa
terdapat penonjolan yang menetap pada orang dewasa disebut limbus fossa ovalis.
- Tuberculum Intervenosa – merupakan peninggian daerah dari septum yang terletak di antara
fossa ovalis dan muara vena cava superior.

 Ventriculus dextrum :

- Ventriculus ini menempati sebagian besar dari facies ventralis (sternocostalis). Tebal dinding
ventriculus dexter ialah 1/3 tebal dinding ventriculus sinister.

6
- Di bagian dalam ventriculus ini dapat dijumpai beberapa lubang seperti :
i. Ostium atrioventricularis dextra : merupakan apretura berbentuk oval yang padanya
melekat valvula tricuspidalis. Valvula tricuspidalis terdiri dari 3 daun yaitu cuspis anterior,
cuspis posterior dan cuspis medialis. Tepi bebas cuspis yang bergerigi ditempati oleh
chorda tendinae. Chorda ini umunya melekat pada trabecula yang dikenal sebagai
m.papillaris.
ii. Ostium truncus pulmonalis : merupakan lubang yang terdapat pada puncak conus arteriosus
dan pada ostium ini terdapat valvula pulmonalis yang terdiri dari 3 cuspis semilunaris.
- Trabecula carneae : merupakan kumpulan otot yang membentuk permukaan dalam
ventrikel.
- Trabecula septomarginalis : trabecula yang terletak pada apex ventriculus dexter.
- M.papillares : merupakan otot berbentuk bulat yang puncaknya melekat pada chorda
tendinae.
 Atrium Sinister :
Atrium sinistrum terbagi menjadi dua bagian :
i. Atrium proprium (cavum principalis) : terdapat muara 4 Vv.pulmonales yang masing-masing
tidak mempunyai katup.
ii. Auricular sinistra : permukaan dalamnya juga terdapat rigi muscular yaitu Mm.pectinati.
 Ventriculus sinister :
Ventriculus sinister ini lebih panjang, lebih conus, dan dindingnya tiga kali lebih tebal dari yang
dextra. Pada permukaan dalam, dapat dijumpai dua lubang yaitu :
i. Ostium atrioventricularis sinistra : ostium ini berukuran lebih kecil. Terdapat valvula
bicuspidalis/ mitralis yang terdiri dari dua cuspis yaitu cuspis aorticus/anterior yang lebih
besar dan cuspis dorsalis/posterior yang lebih kecil.
ii. Ostium aorticum : merupakan lubang bulat di sebelah ventral dan dextra dari ostium
atrioventricularis sinistra, dan mempunyai valvula semilunaris/aorticus yang terdiri dari 3
cuspis semilunaris.

- Septum interventricularis : yang memisahkan ventrikel dextra dan sinistra, mempunyai


keadaan miring dengan kecembungan ke arah dextra.

7
B. STRUKTUR MIKROSKOPIK

A) Pembuluh Darah

Dalam mempelajari dinding pembuluh darah hendaknya selalu diingat 3 lapisan


utama yaitu tunika intima, tunika media dan tunika adventisia.

A) Tunika intima
Intima terdiri atas satu lapis sel endotel, yang ditopang oleh lapisan subendotel
jaringan ikat longgar yang kadang-kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri,
intima dipisahkan dari tunika media oleh lamina elastika intena yaitu komponen
terluar dari intima lamina ini terdiri atas elastin, memiliki celah-celah yang
memungkinkan terjadi difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel-sel bagian
dinding pembuluh. Karena tekanan darah dan kontraksi pembuluh tidak terjadi
pada saat kematian, tunika intima arteri pada umumnya tampak berombak-ombak
pada sedian jaringan.
B) Tunika media
Tunika media terutama terdiri atas lapisan kosentris sel-sel otot polos yang
tersusun secara berpilin. Diantara sel-sel otot polos terdapat serat dan lamela
elastin, serat retikulin, proteoglikan, dan glikopotein dalam jumlah bervariasi. Sel
8
otot polos menjadi sumber sel dari matriks ekstrasel ini. Pada arteri, tunika media
memiliki lamina elastika eksterna yang lebih tipis, yang memisahkannya dari
tunika adventisia.
C) Tunika adventisia
Tunika adventisia terutama terdiri atas serat kolagen dan elastin. Kolagen dalam
adventisia berasal dari tipe 1. lapisan adventisia berangsur menyatu dengan
jaringan ikat organ tempat pembuluh darah berada.
pembuluh darah pada arteri digolongkan sesuai dengan diameternya menjadi
arteriol, arteri berdiameter sedang dan arteri berdiameter besar.

Gambar 2.3 arteri kecil

- Arteriol
Arteriol umumnya berdiameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relatif
sempit. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak
terdapat lamina elastiksitas interna dan tunika media. Umumnya terdiri atas satu atau
2 lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika eksterna. Diatas
ateriol terdapat arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang, dan
lumennya lebih besar dari lumen arteriol. Umumnya berlumen bundar atau agak
lonjong. Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dan lapisan subendotel.
Dibawah lapisan ini terdapat tunika elastika interna yang terdiri atas serat elastin yang
berjalan berkelok-kelok melingkari dinding pembuluh. Tunika elastika interna lebih

9
jelas terlihat pada sajian dengan pulasan orcein. Tunika medianya terdiri atas
beberapa lapis serat otot polos tersusun melingkari dinding pembuluh.

Gambar 2.2 Struktur Mikroskopik Arteri Sedang

- Arteri sedang
Arteri sedang dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan
mengontraksi atau merelaksasi sel-sel otot polos tunika media. Arteri sedang
berlumen bulat atau lonjong, dindingnya tampak tebal untuk ukuran lumennya.
Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat yang tipis
dibawahnya. Seperti pada arteriol, sel endotel tampak berderet mengikuti kelak-kelok
mengelilingi lumen. Tunika medianya tebal, terdiri atas banyak otot polos yang
tersusun melingkar. Dalam tunika media sudah dapat ditemukan kapiler darah yang
mendarahi tunika media yang disebut vasa vasorum. Tunika elastika eksterna juga
jelas terlihat, tetapi tidak membentuk lapisan sepadat tunika elastika interna. Unsur
serat elastin pembuluh ini tidak saja terdapat pada kedua lapisan tambahan ini, tetapi
terdapat juga diantara serat otot polos tunika media. Serat-serat ini dapat dilihat
dengan mudah pada sajian pulasan orcein. Tunika advebtisia terdiri atas jaringan ikat
jarang dengan vasa vasorum yang lebih jelas.

10
Gambar 2.1 Struktur Mikroskopik Arteri besar

- Arteri besar
Arteri besar membantu menstabilkan aliran darah. Arteri besar mencakup aorta beseta
cabang-cabang besarnya. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin dibagian
medianya. Intima lebih tebal daripada lapisan intima diarteri sedang.lamina elastika
interna , meskipun ada, tidak jelas terlihat karena serupa dengan lamina-lamina elastis
dilapisan media. Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina
elastis yang berlubang-lubang dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah
dengan meningkatnya usia. Diantara lamina-lamina elastis terdapat sel-sel otot polos,
serat retikulin, proteoglikan dan glikoprotein. Tunuka adventisia relatif kurang
berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting, yaitu agar influks darah lebih
merata. Selama ventrikel berkontraksi( sistol), lamina elastika arteri besar teregang
dan perubahan tekanan berkurang. Selama ventrikel berelaksasi (diastol), tekanan
ventrikel menurun ke nilai yang rendah, tetapi daya elastis arteri besar membantu
mempertahankan tekanan arteriol. Akibatya tekanan arteriol dan kecepatan aliran
darah menurun dan makin tidak bervariasi saat darah menjauhi jantung.

11
Gambar 2.6 Venula

- Venula
Fungsi : pertukaran zat antara jaringan. Diameternya 15-20μm (lebih lebar daripada
kapiler. Dindingnya terdiri dari 1 lapisan sel endotel (mirip dengan kapiler darah).
Permeabilitas dinding sangat tinggi.

Gambar 2.7 Vena kecil dan arteri kecil

- Vena kecil
Diameter venula makin lama akan membesar menjadi vena kecil. Sel otot polos mula-
mula selapis, kemudian bertambah banyak mengelilingi endotel.

12
Gambar 2.8 Vena sedang dan arteri sedang

- Vena sedang
Sebagian besar vena berukuran kecil atau sedang. Dengan diameter diantaranya 1-9
mm. Vena sedang berdinding tipis daripada arteri yang setaraf, tetapi lumennya jauh
lebih besar dan biasanya bergelombang, penampangnya mirip ban kempis. Tunika
intiama sama seperti arteri sedang, tetapi tunika elastika interna tidak ada. Tunika
media lebih tipis daripada arteri sedang, juga mempunyai vasa vasorum , letaknya
pada daerah yang lebih dalam, lebih dekat lumen. Tunika elastika eksterna tidak ada.
Seperti pembuluh lainnya, tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang.

13
B) Jantung
Seperti pembuluh darah, jantung dindingnya mempunyai 3 lapisan utama yaitu
endokardium, yang sesuai dengan tunika intima; miokardium, yang sesuai dengan
tunika media dan epikardium yang sesuai dengan tunika adventisia.
Endokardium bersifat homolog dengan intima pembuluh darah. Endokardium terdiri
atas selapis sel endotel gepeng, yang berada diatas selapis tipis subendotel jaringan
ikat longgar yang mengandung serat elastin dan kolagen, selain sel otot polos. Yang
menghubungkan miokardium pada lapisan subendotel adalah selapis jaringan ikat
yang mengandung vena, saraf dan cabang-cabang dari sistem penghantar impuls
jantung. Miokardium adalah tunika yang paling tebal dari jantung dan terdiri atas sel-
sel otot jantung yang tersusun dengan lapisan yang mengelilingi bilik-bilik jantung
dalam bentuk pilinan yang rumit. Bagian luar jantung dilapisi oleh epitel selapis
gepeng yang ditopang oleh selapis tipis jaringan ikat yang membentuk epikardium.
Ciri khas dinding atrium yaitu mempunyai endokardium yang tebal. Dibawah
endokardium terdapat lapisan subendokardium yang memisahkan endokardium
dengan miokardium. Valvula atrioventrikular mempunyai kerangka jaringan ikat
padat fibrosa, dapat dikenali dengan mudah pada pembesaran kecil. Permukaan katup
yang mengahadap atrium dilapisi oleh endokardium yang tebal sedangkan yang
menghadap atrium dilapisi oleh endokardium ventrikel yang tipis. Pada pangkal katup
dan menyatu dengan katup itu terdapat jaringan ikat fibrosa yang membentuk annulus
fibrosus yaitu cincin jaringan ikat fibrosa yang melingkari pintu penghubung atrium
dan ventrikel tempat melekat katup jantung tadi. Pada beberapa sajian dapat dilihat
korda tendinae yang menghubungkan katub dengan muskulus papilaris. Dalam sajian
ventrikel jantung diperhatikan beberapa ciri histologinya. Dinding ventrikel jelas
terlihat lebih tebal dibandingkan dinding atrium, miokardium ventrikel sangat tebal.
Tetapi endokardium ventrikel lebih tipis daripada endokardium atrium, hanya terdiri
dari atas selapis endotel dengan jaringan ikat subendotel dibawahnya. (3)

3. Kapiler

14
Fungsi kapiler adalah tempat pertukaran zat. Pada kapiler terdapat dinding
selapis endotel atau hanya Tunika intima. Diameter kapiler adalah 8-12 um, lebih
besar sedikit daripada eritrosit. Lumen kapiler hanya dapat dilalui oleh 1 eritrosit
saja.. Sel endotel kapiler menonjol kedalam lumen. Sel perisit kapiler menonjol
keluar lumen
Ada 3 jenis kapiler yaitu:
 Kapiler tipe viseral yg berpori/bertingkap/berjendela (fenestrated capillary)
Ciri-cirinya adalah beberapa sel endotel mempunyai pori-pori dan banyak pori
ditutupi oleh membran. Kapiler ini sangat permeabel. Kapiler ini sering dijumpai di
pankreas, usus, kelenjar endokrin, dan ginjal
 Kapiler tipe muskular atau kapiler sempurna/utuh (continuous capillary)
Ciri-cirinya adalah mempunyai sel endotel yang kontinu. Khusus di jaringan saraf
pusat, ujung2 endotelnya dilekatkan satu sama lain dengan taut kedap yg membentuk
sawar darah otak. Kapiler ini terdapat di otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat
 Sinusoid (discontinous capillary)
Sinusoid adalah bangunan yang berbentuk rongga. Bentuk sinusoid mengikuti bentuk
celah/ruang yg terdapat diantara lempeng epitel organ. Sinusoid terdapat di hati, lien,
korteks adrenal, dan adenohipofisis
Gambar 2.4 Kapiler darah

Gambar 2.5.a Tipe-tipe kapiler

15
Gambar 2.5.b

16
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
1) Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
2) Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
3) Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen
dan nutrisi

Sistem sirkulasi dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Sirkulasi Pulmonal
Menyalurkan darah dari jantung ke paru-paru, dan dari paru-paru ke jantung
kembali.
2. Sirkulasi Sistemik
Menyalurkan darah ke seluruh organ/jaringan tubuh dan dari seluruh tubuh ke
jantung.

Jantung pada dasarnya adalah suatu pompa ganda yang menghasilkan tekanan
pendorong agar darah mengalir melalui sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Empat katup
jantung mengalirkan darah dalam arah yang berlawanan. Jantung bersifar self excitable,
yaitu mencetuskan sendiri kontraksi beriramanya. Kontraksi serat-serat otot jantung yang
tersusun seperti spiral menghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan
berlangsung efisien. Yang juga penting agar pemompaan efektif adalah kenyataan bahwa
serat-serat otot di setiap bilik bekerja sebagai sebuah sinsitium fungsional, berkontraksi
sebagai satu kesatuan.

Aktivitas Listrik Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi
yang menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara
berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal
sebagai otoritmisitas.

17
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :

1. 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis yaitu
memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri
potensial aksi.

2. 1% membentuk sistem penghantar khusus, sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi


mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang
bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.

Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membrannya tetap berada pada
potensial istirahat yang konstan, kecuali apabila sel dirangsang. Sel-sel otoritmik jantung
tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu
(pacemaker activity), yaitu membran mereka secara perlahan mengalami depolarisasi
atau bergeser antara potensial aksi sampai ambang tercapai pada saat membran
mengalami potensial aksi. Melalui siklus pergeseran dan pembentukan potensial aksi
yang berulang-ulang tersebut, sel-sel otoritmis ini secara siklis mencetuskan potensial
aksi yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara
berirama tanpa perangsangan saraf apapun.

Di sel-sel otoritmik jantung antara potensial-potensial aksi permeabilitas K+ tidak


menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membran terhadap K+
menurun antara potensial-potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan yang mengurangi
aliran ke luar ion K+ mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena influks
pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap menjadi
kurang negatif yaitu membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke
arah ambang. Setelah ambang dicapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai
respons terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influks Ca++ kemudian. Fase turun
disebabkan seperti biasanya oleh efluks K+ yang terjadi karena peningkatan permeabilitas
K+ akibat pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran-saluran
K+ ini mengawali depolarisasi berikutnya.

18
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi
berikut ini :

1. Nodus sinoatrium (SA) daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang
(muara) vena kava superior. Nodus ini merupakan pemacu jantung normal.
2. Nodus atriovenrikel (AV) sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas His (berkas atrioventrikel) suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus
AV dan masuk ke septum antarventrikel,tempat berkas itu bercabang membentuk
berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik
ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas-berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
Karena pebedaan kecepatan depolarisasi dari sel-sel otoritmik maka sel-sel tersebut
berbeda dalam hal kecepatan normal untuk menghasilkan potensial aksi.

Urutan kemampuan membentuk potensial aksi :

- Simpul SA : 80-100/menit
- Simpul AV: 40-60/menit
- Simpul Purkinje : 20-40/menit
Sel-sel jantung yang memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di
nodus SA. Potensial aksi tersebut akan menyebar ke seluruh miokardium melalui gap
junction dan sistem penghantar khusus.

Aliran impuls : Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk
potensial aksi. Impuls menyebar ke seluruh atrium, impuls dari SA disebarkan ke seluruh
atrium kanan secara gap junction ( melalui jaras intermodal). Selain itu, lewat jaras
intermodal anterior ( bachman) ke atrium kiri ( gap junction ke miokardium atrium kiri).
Simpul SA melalui intermodal pathways menuju ke simpul AV kemudian mengalami
hambatan= AV delay ( berlangsung 0,08 – 0,12 detik) kemudian impuls dengan cepat
menyebar ke berkas HIS dan serat purkinje kemudian pengaktifan miokardium ventrikel
stimulan lalu terjadi kontraksi serentak merupaka efek pompa yang efisien.

19
2.4.2 Siklus jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

 Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling.
Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan
katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular
filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan
katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 %
jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic
Volume .
 Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel.
Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup.
Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada
ejeksi ventrikel, tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada
aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah
akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang
terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan

20
terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan
tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”.

Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua
berkaitan dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun.
Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri – arteri besar ketika
katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada
awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi
jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel.Penutupan katup semilunaris terjadi pada
awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan
arteri pulmonalis. Dengan demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol
ventrikel.
ENZIM KARDIOVASKULER

Enzim dapat ditemukan di seluruh tubuh dan dilepaskan untuk mengaktifkan reaksi
kimia dan tanggapan untuk mengambil tempat ini. Cardiac zat kimia enzim terdiri dari
protein yang penting untuk mengaktifkan fungsi dari otot jantung. Enzim adalah katalis
biokimia. Dengan kata lain, enzim adalah molekul protein-besar yang terbuat dari asam
amino yang diperlukan untuk struktur tubuh, fungsi, dan peraturan-yang membantu reaksi
kimia terjadi. Enzim jantung ditemukan dalam jaringan jantung, dan mereka berfungsi
sebagai katalis untuk berbagai reaksi biokimia jantung. Enzim-enzim tersebut selalu hadir
dalam darah, bahkan pada mereka dengan kesehatan yang baik, tetapi mereka dilepaskan
untuk konsentrasi yang lebih tinggi ketika jaringan jantung menjadi rusak atau harus
bekerja lebih keras.

Enzim-enzim jantung utama yang ditemukan pada jaringan jantung troponin T,


troponin I, creatine kinase (CK) / Kreatin Phosphokinase (CPK), aminotranferase
aspartate (AST) dan laktat dehidrogenase (LDH). Enzim ini semua bangkit dan puncak
pada waktu yang berbeda setelah cedera otot jantung dan peningkatan dapat tetap
memuncak selama beberapa hari, meskipun kali ini juga variabel dengan enzim yang
berbeda.

21
Enzim adalah katalis biokimia. Dengan kata lain, enzim adalah molekul protein-besar
yang terbuat dari asam amino yang diperlukan untuk struktur tubuh, fungsi, dan
peraturan-yang membantu reaksi kimia terjadi. enzim jantung ditemukan dalam jaringan
jantung dan mereka berfungsi sebagai katalis untuk berbagai reaksi biokimia jantung.
enzim jantung utama adalah Troponin dan Kreatin Phosphokinase (CPK).

Kematian atau kerusakan pada sel-sel otot jantung mengarah ke disintegrasi


membran sel jantung, yang merupakan jaket luar dari sel-sel otot. Kehilangan hasil sel
membran dalam "bocor" enzim otot jantung ke dalam darah yang mengarah ke tingkat
tinggi enzim jantung dalam darah setelah serangan jantung atau kerusakan jantung lain. (4)

 Enzim fungsional
- Umumnya dibuat dalam hati
- Terdapat dalam sirkulasi darah
- Substratnya juga dalam sirkulasi
- Kontiniu / intermiten
- Kadar dalam darah lebih banyak daripada dalam jaringan
- Contoh : lipoprotein lipase, pseudocholinesterase, proenzim pembekuan darah dan pemecahan
pembekuan darah

 Enzim nonfungsional
- Tidak berfungsi dalam darah
- Substratnya tidak ada dalam darah
- Kadar dalam darah lebih kurang dibanding di jaringan
- Kehadirannya dalam plasma dengan kadar lebih banyak daripada normal merupakan indikasi :
kenaikan kecepatan kerusakan jaringan

1. Inspeksi
Memperhatikan bentuk prekordial apakah normal, mengalami depresi atau ada penonjolan
asimetris yang disebabkan pembesaran jantung sejak kecil. Kecepatan denyut jantung juga
diperhatikan, meningkat pada berbagai keadaan seperti hipertiroidisme, anemia, demam.

22
2. Palpasi
Pada palpasi jantung, telapak tangan diletakkan diatas prekordium dan dilakukan perabaan
diatas iktus kordis (apical impulse). Pada keadaan normal lebar iktus kordis yang teraba
adalah 1-2 cm. Bila kekuatan volum dan kualitas jantung meningkat maka terjadi systolic lift,
systolic heaving, dan dalam keadaan ini daerah iktus kordis akan teraba lebih melebar.

3. Perkusi jantung
Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang interkostal III/IV pada
garis parasternal kiri pekak jantung relatif dan pekak jantung absolut perlu dicari untuk
menentukan gambaran besarnya jantung. Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis
bergeser ke lateral-bawah. Pinggang jantung merupakan batas pekak jantung pada RSI III
pada garis parasternal kiri.

Adapun suara-suara yang dijumpai pada perkusi adalah :

Sonor : suara perkusi jaringan yang normal.

Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat.

Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung,
perkusi daerah hepar.

Hipersonor/timpani : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong,


misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik.

4. Auskultasi Jantung
Auskultasi ialah merupakan cara pemeriksaan dengan mendengar bunyi akibat vibrasi
(getaran suara) yang ditimbulkan karena kejadian dan kegiatan jantung dan kejadian
hemodemanik darah dalam jantung. Alat yang digunakan ialah stetoskop yang terdiri atas
earpiece, tubing dan chespiece.
Beberapa aspek bunyi yang perlu diperhatikan :
a) Nada berhubungan dengan frekuensi tinggi rendahnya getaran.

23
Pemeriksaan EKG

EKG adalah rekaman keseluruhan penyebaran aktivitas listrik di jantung.


Arus lidtrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan
repolarisasi menyebar ke jaringan disekitar jantung dan dihantarkan
melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai
permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan elektroda pencatat.
Rekaman (catatan) yang dihasilkan adalah elektrokardiogram (EKG).
Sebenarnya istilah yang digunakan yaitu EKG karena teknik ini
dikembangkan oleh seoran ilmuwan berbahasa jerman , Wilian Einthoven.
3 pokok penting yang perlu diingat ketika mempertimbangkan apa
sebenarnya diwakili oleh EKG:
1. EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik di cairan-
cairan tubuh yang diinduksi oleh impuls jantung yang mencapai
permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang
sebenarnya.
2. EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan penyebaran
keseluruhan aktivitas di jantung selama repolarisasi dan depolarisasi. EKG
bukan merupakan catatan mengenai sebuah potensial aksi disebuah sel
pada suatu saat.
3. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdeteksi oleh
elektroda didua titik yang berbeda di tubuh. Sebagai contoh, EKG sama
sekali tidak mencatat potensial ketika otot ventrikel mengalami
depolarisasi atau repolarisasi sempurna; kedua elektroda
mengamatipotensial yang sama, sehingga tidak terdapat perbedaan
potensial yang sama, sehingga tidak terdapat perbedaan potensial antara
kedua elektroda yang direkam.

 Pemeriksaan EKG rutin terdiri 12 sadapan:


1. Sadapan standard Einthoven : I, II,III

24
Sadapan I: elektroda dihubungkan sedemikian rupa sehingga
defleks keatas dicatat ketika lengan kiri menjadi
relatif positif terhadap lengaan kanan.
Sadapan II: elektroda terletak pada lengan kanan dan tungkai kiri
dengan tungkai positif.
Sadapan III: elektroda berada dilengan kiri dan tungkai kiri dengan
tungkai positif

2. Augmented Extremity Lead Goldberger :aVR,aVL,aVF


- aVR → elektoda +→ RA ( lengan kanan )
- aVL → elektoda + → LA ( lengan kiri )
- aVF →elektroda + → LL ( kaki kiri )
3. Sadapan precordial Wilson :V1,V2,V3,V4,V5,V6
- V1 : ruang interkostalis IV garis parasternal kanan
- V2 : ruang interkostalis IV garis parasternal kiri
- V3 : Pertengahan garis lurus yang menghubungkan V2 dan V4
- V4 : Ruang interkostalis V garis midklavikuler kiri
- V5 : Titik potong garis aksilaris kiri depan , dengan garis
horizontal melalui V4
- V6 : Titik potong garis aksilaris kiri tengah , dengan garis
horizontal melalui V4 dan V5

Gelombang EKG dinyatakan dengan abjad Einthoven : P,Q,R,S,T dan U


• Gelombang P → Depolarisasi atrium
• Komplek QRS → Depolarisasi ventrikel
• Gelombang T → Repolarisasi ventrikel.

Hal-hal penting berikut mengenai perekaman EKG juga perlu diketahui:


pembentukan potensial aksi di nodus SA tidak menimbulkan aktivitas listrik yang
mampu mencapai permukaan tubuh, sehingga depolarisasi nodus SA tidak

25
menimbulkan gelombang. Dengan demikian, gelombang yang pertama tercata,
gelombang P, terjadi ketika impuls menyebar ke seluruh atrium.
1. Pada EKG normal tidak terdapat gelombang terpisah untuk repolarisasi atrium.
Aktivitas listrik yang berkaitan dengan repolarisasi atrium secara normal
berlangsung bersamaan dengan depolarisasi ventrikel dan tertutupi oleh
kompleks QRS.
2. gelombang P jauh lebih kecil daripada kompleks QRS karena atrium memiliki
massa otot yang jauh lebih kecil daripada ventrikel, sehingga menghasilkan
lebih sedikit aktivitas listrik.
3. terdapat 3 keadaan pada saat aliran arus di otot jantung tidak terjadi dan EKG
tetap berada di garis dasar.
- Selama perlambatan nodus AV. Perlambatan ini tercermin dalam interval
waktu antara akhir gelombang P dan permulaan gelombang QRS; interval
ini dikenal sebagai segmen PR. Disebut sebagai segmen PR dan bukan PQ
karena defleksi Q lebih kecil dan kadang-kadang tidak tampak, sedangkan
defleksi R adalah gelombang yang dominan pada kompleks QRS. Arus
mengalir melalui nodus AV, tetapi kekuatannya terlalu kecil untuk dapat
terdeteksi oleh elektroda EKG
- Ketika ventikel mengalami depolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil
jantung sedang berada dalam fase datar dari potensial aksi sebelum kembali
mengalami repolarisasi, tergambar segmen ST. Segmen ini adalah interval
antara QRS dan T, segmen ini bersesuaian dengan waktu selama
pengaktifan ventrikel selesai dan ventrikel selesai dan ventrikel berkontraksi
serta mengosongkan isinya.

Ketika otot jantung beristirahat total dan sedang berlangsung proses pengisian
ventrikel, setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya; segmen
waktu ini disebut interval TP.(6)

o Magnetic Resonance Imaging (MRI)

26
MRI memperlihatkan gambar detail mengenai struktur dan denyutan jantung, yang dapat
membantu mendapatkan hasil pengkajian lebih baik jika terdapat kelemahan atau kerusakan
jantung.15
o Positron Emission Tomography (PET) scanning
PET scanning dapat menunjukan tingkat aktivitas kimia pada tiap area jantung. Sehingga
dapat ditentukan apakah aliran darah mencukupi area tersebut atau tidak
o CT scan
Merupakan prosedur x-ray yang menggabungkan beberapa pencitraan x-ray (atau multiple
slices) dengan bantuan komputer untuk menghasilkan gambar cross sectional, dan bila
diperlukan, pencitraan tiga dimensi dari organ internal dan struktur tubuh.

o Echocardiogram.
Test ini menggunakan gelombang suara yang membentuk moving picture jantung.
Echocardiogram menyediakan informasi mengenai ukuran dan bentuk jantung dan seberapa
baik fungsi ruang dan katup jantung. Test ini juga dapat mengidentifikasi daerah jantung
dengan aliran darah buruk, daerah jantung yang tidak berkontraksi secara normal, dan cedera
otot jantung sebelumnya yang disebabkan buruknya aliran darah ke daerah tersebut.
o Tes Treadmill
Tes treadmill digunakan untuk memeriksa respon jantung atas kinerja fisik (atau
stress). Ini biasanya berupa berjalan di atas treadmill atau menggenjot sepeda statis dengan
berbagai level kesulitan. Saat itu detak jantung dan tekanan darah Anda dimonitor melalui
electrocardiogram
o Angiografi Koroner

Merupakan prosedur diagnostik dengan cara memasukkan kateter yang dibuat dari
bahan plastik khusus berdiameter ± 2mm, yang didisain khusus untuk pemeriksaan jantung
dan pembuluh darah. Pemeriksaan ini dilakukan melalui suatu sayatan kecil dikulit daerah
lipat paha atau lengan, dengan bius lokal, lalu kateter dimasukkan melalui jalur pembuluh
darah sampai ke jantung, dengan bantuan zat kontras yang disuntikkan dapat diketahui
adanya kelainan anatomi jantung, penyempitan / sumbatan pembuluh koroner, gangguan
fungsi pompa jantung, dsb. Pemeriksaan ini merupakan hal terpenting untuk deteksi penyakit
jantung koroner serta untuk tindakan lebih lanjut seperti balonisasi koroner baik dengan

27
maupun tanpa stent, atau operasi bedah pintas koroner. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan
untuk mendeteksi penyakit kutub jantung dan kelainan jantung bawaan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN DIPENGARUHI OLEH KERJA JANTUNG.

Faktor yang dipengaruhi kerja jantung.


1. Denyut nadi 3. Tekanan darah
2. Frekuensi pernapasan 4. Suhu
Faktor yang mempengaruhi kerja jantung.
1. Umur
Pada usia lanjut, kondisi kardiovaskuler mengalami penurunan, Hal ini dikarenakan bahwa
semakin bertambahnya usia maka tekanan sistole semakin tinggi, sebagai akibat dari
timbulnya arterosklerosis.Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut
nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.
2. Jenis Kelamin
Wanita mempunyai tekanan darah lebih rendah dari pria sebesar 5 sampai 10 mmHg. Postural
hypotension (penurunantekanan darah akibat berdiri) lebih sering terjadi pada wanita dewasa.
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum sub maksimum pada wanita lebih tinggi
dari pada pria.
3. Kondisi kesehatan
Adapun beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain penyakit
ginjal, anemia, penyakit jantung, dan arterosklerosis. Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi
perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur.
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja
jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah) akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan
denyut nadi.
4. Status Gizi

28
Suatu penelitian menyatakan bahwa orang dengan berat badan kurus atau kurang dari normal
memiliki risiko tinggi terhadap penyakit anemia, dan orang dengan berat badan gemuk atau
obesitas memiliki risiko tinggi terhadap penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah
tinggi, dan gangguan ginjal.

5. 0lahraga
Olahraga teratur juga dapat mengubah faktor-faktor protektif kardiovaskuler, misalnya
peredaran darah jantung yang membaik, dan meningkatkan kolesterol HDL.
6. Merokok dan kafein.
Merokok merupakan faktor resiko utama terhadap penyakit jantung koroner dan penyakit
kardiovaskuler.Zat-zat kimia ini sering membuat pembuluh darah menyempit dan membuat sel
darah menjadi lebih lengket sehingga mudah membentuk gumpalan. Rokok dan kafein juga
dapat meningkatkan denyut nadi. Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap
denyut nadi.
7. Alkohol
Alkohol dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga
peluang untuk terkena hipertensi semakin tinggi.
8. Kondisi Psikis
Kondisi psikis seseorang dapat mempengaruhi tekanan darah, misalnya kondisi psikis
seseorang yang mengalami stres atau tekanan. Respon tubuh ditandai dengan peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan, dan ketegangan otot. Selain itu stres juga
mengakibatkan terjadinya peningkatan aliran darah ke otot-otot rangka dan penurunan aliran
darah ke ginjal, kulit, dan saluran pencernaan. Stres akan membuat tubuh lebih banyak
menghasilkan adrenalin, hal ini membuat jantung bekerja lebih kuat dan cepat. Detak jantung
yang kuat ini membuat pembuluh darah menjadi ketat dan sempit.
Kemarahan dan kegembiraan juga dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang

29

Anda mungkin juga menyukai