Oleh:
JURUSAN GIZI
D3 GIZI
SEPTEMBER 2019
1. Latar Belakang
Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu
mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu
keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang
dicirikan minimal dengan menimbang berat badan secara teratur,
memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur
6 bulan (ASI eksklusif), makan beraneka ragam, menggunakan garam
beryodium, minum suplemen gizi (kapsul vitamin A dosis tinggi) (Depkes
RI, 2007).
Dalam hal ini, keluarga merupakan tatanan masyarakat terkecil dan
paling inti dengan beranggotakan bapak, ibu, dan anak-anak. Di sinilah
tata cara nilai, norma, kepedulian dan kasih sayang terbina sejak dini.
Dalam keluarga, sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan termasuk kebutuhan fisik yang paling dasar yaitu
makan dan minum. Ditingkat keluarga juga dilakukan pengambilan
keputusan tentang makanan, gizi dan kesehatan dilaksanakan. Masalah
yang terjadi ditingkat keluarga seperti gizi kurang, gizi buruk, anemia dan
sebagainya, sangat erat kaitannya dengan perilaku keluarga yang
bersangkutan selain akar masalah adalah kemiskinan. Pemahaman Kadarzi
oleh semua yang bertujuan mewujudkan keluarga sehat, cerdas dan
mandiri sangat diperlukan untuk menjadikan bangsa sehat dan negara kuat
(Syahartini, 2006).
Diharapkan bahwa dalam satu keluarga sadar gizi sedikitnya ada seorang
anggota keluarga yang dengan sadar bersedia melakukan perubahan kearah
keluarga yang berperilaku gizi baik dan benar. Bisa seorang ayah, ibu,
anak, atau siapa pun yang terhimpun dalam keluarga itu (Depkes RI,
1998).
1. Tujuan Intruksional
1. Sasaran
Masyarakat terutama Wali murid (Ibu).
2. Metode
i. Ceramah
ii. Diskusi dan tanya jawab
3. Media
i. Laptop
ii. Lcd
iii. Leaflet
4. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 1 Oktober 2019
Waktu : 09.00 – 09.50 WIB
Tempat : SD Percobaan 1
5. Organisasi
a. Pembicara
b. Fasilitator
6. Susunan Acara
Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 5 menit a. Salam pembukaan a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyampaikan b. Mendengar
maksud dan tujuan kan dan
dari penyuluhan yang menyimak
dilaksanakan
2. Inti 35 menit Penyampaian materi a. Mendengar
Menjelaskan materi kan dan
penyuluhan, diantaranya : memperhati
a. Pengertian dari kan
keluarga sadar gizi
(Kadarzi)
b. Tujuan dari keluarga
sadar gizi (Kadarzi)
c. Indikator dari
keluarga sadar gizi
(Kadarzi)
7. Materi
Terlampir
8. Kriteria evaluasi
Kriteria struktural:
a. Pembuatan SAP tujuh hari sebelum penyuluhan
b. Kontrak waktu dan tempat dengan kepala sekolah dan wali murid
3 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
9. Evaluasi proses
a. Peserta antusias dengan penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya saat diberi kesempatan untuk bertanya
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
10. Hasil
a. Peserta dapat mengetahui tentang keluarga sadar gizi (Kadarzi).
b. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
dengan benar.
I. Lampiran Materi
B. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
umur enam bulan (ASI eksklusif).
Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja (bagi bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Bila diperlukan bayi diperbolehkan minum
obat-obatan, vitamin dan mineral tetes atas saran dokter. Atau ASI ekslusif
adalah apabila bayi tidak diberikan makanan atau minuman lain (susu
formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, bubur nasi, biskuit dan nasi tim), termasuk air minum
sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI ekslusif juga memili manfaat bagi ibu
dan bayi. Manfaat menyusu (pemberian ASI) bagi bayi:
1. ASI memiliki kandungan zat gizi yang sangat lengkap untuk
memenuhi pertumbuhan dan perkembangan (kecerdasan) bayi
sampai usia 6 bulan.
2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu.
4. ASI mudah dicerna dan digunakan oleh tubuh bayi.
5. Melindungi bayi terhadap infeksi seperti diare, radang paruparu,
infeksi telinga, flu, radang otak, dan infeksi saluran kencing.
6. Menurunkan risiko terhadap tekanan darah tinggi dan obesitas pada
usia dewasa.
2. zat pembangun
Makanan sumber zat pembangun adalah makanan yang
mengandung protein yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak. Sumber zat pembangun
banyak terdapat pada lauk pauk nabati (tempe, tahu, dll) dan hewani
(daging, ikan, dll).
3. zat pengatur
Makanan sumber zat pengatur adalah makanan yang
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk
pemeliharaan badan dan membantu pencernaan. Sumber zat
pengatur banyak terdapat pada sayuran dan buah.