PENDAHULUAN
1.2.2. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Manfaat yang di dapatkan oleh peserta pelatihan dasar yaitu peserta yang
memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja dengan
mengedepankan profesionalisme dan Tanggung Jawab.
2. Bagi Unit Kerja
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta pelatihan
dasar untuk mencapai tujuan , visi dan misi bersama
3. Masyarakat
Dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan yang dilaksanakan oleh
peserta pelatihan dasar.
Sarana kesehatan yang menjadi bagian dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Belitung Timur antara lain, mobil
distribusi, Unit Instansi, dan Tenaga Kerja.
1) Mobil distribusi
2) Unit Instansi
Unit Instansi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Belitung Timur yaitu terdiri dari :
a. Puskesmas Mengkubang
b. Puskesmas Manggar
c. Puskesmas Kelapa Kampit
d. Puskesmas Dendang
e. Puskesmas Simpang Renggiang
f. Puskesmas Simpang Pesak
g. Puskesmas Gantung
h. Rumah Sakit Umum Daerah Belitung Timur
3) Tenaga Kerja
1. Visi
Visi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana adalah “Mitra
Unggul dan Mewujudkan Keluarga Sehat Maju dan Mandiri Menuju Belitung
Timur Sejahtera”.
2. Misi
2.1.1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-
nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban
5. Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.1.2. NASIONALISME
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting.Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi
sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme
dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang
membatasi agama dalam ruang privat.Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.Nilai-nilai
ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang
positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif),
membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan.
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar.Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak
asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia.
Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar dan Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan
Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi ancaman
yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif
sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan
pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya. Ke luar berarti memuliakan
kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian
dan keadilan antar umat manusia.
4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi.Fungsi pertama,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan
asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat.Fungsi kedua, semangat
permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk
satu golongan atau perorangan.Permusyawaratan dengan landasan
kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai
kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan.Keadilan sosial juga merupakan perwujudan
imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan Identifikasi isu yang telah ditemukan diatas, perlu analisis mengenai nilai
kepentingan isu tersebut. Maka dilakukanlah analisis USG yaitu :
Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul
Penentuan kualitas kriteria isu dengan metode/teknik USG (Urgency, Seriusness, dan
GROWTH) dilakukan dengan pembobotan 1 sampai 5 untuk setiap bobot dan hasil
pembobotan isu tersebut sebagaimana tergambar pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut
ini:
Tabel 3.1
Bobot Penetapan Krieteria Kualitas Isu USG
BOBOT KETERANGAN
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
Tabel 3.2
PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
Berdasarkan paparan diatas, gagasan pemecahan isu yang akan diangkat adalah
Menyadari bahwa isu yang saya angkat ini bersifat tidak tunggal, sehingga saya
mengusulkan beberapa kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan masalah sebagai
satu rangkaian kegiatan besar.
4. Evaluasi
Adapun pengaktualisasian dengan nilai-nilai ANEKA PNS dalam NKRI dalam tahap-
tahap kegiatan ini adalah :
I. Kegiatan 1
Melakukan Konsultasi dengan kepala Seksi Kefarmasian dan Alkes. Nilai
ANEKA yang akan diaktualisasikan/diterapkan diuraikan sebagai berikut :
1) Kegiatan 1 Tahapan 1
Membuat perencanaan dan mengatur jadwal dengan mentor. Nilai ANEKA
yang akan diaktualisasikan sebagai berikut :
a. Etika Publik (memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan membuat jadwal konsultasi,
saya akan mengaktualisasikan nilai etika publik yaitu memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur dengan cara berbicara yang sopan,
ramah, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga
komunikasi berjalan dengan lancar, dapat dipahami dan jadwal kegiatan
dapat terencana dengan baik.
b. Akuntabilitas (Kejelasan)
Dalam tahapan kegiatan ini saya akan menerapkan nilai Akuntabilitas
yaitu kejelasan dengan cara mengatur waktu konsultasi dengan mentor harus
jelas dimana tempat,waktu, tahapan kegiatan dan sasaran harus jelas
sehingga informasi yang didapatkan jelas dan tujuan kegiatan dapat tercapai.
c. Komitmen mutu (Efektifitas dan Efisiensi)
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai Komitmen mutu yaitu efektivitas
dan efesiensi dengan cara dalam menyusun rencana untuk memecahkan isu
harus memikirkan waktu yang ditentukan hingga tujuan yang diinginkan dapat
tercapai dengan baik sehingga perencanaan dan mengatur jadwal dengan
mentor bisa tepat waktu dan tepat sasaran.
d. Nasionalisme (Sila ke Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
Dalam tahapan ini saya juga menerapkan nilai Nasionalisme sila ke
empat yaitu musyawarah sebagaimana yang tertuang dalam sila ke empat
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dengan cara mengambil keputusan dengan
cara mufakat sehingga mendapatkan hasil yang terbaik yang dapat diterapkan
di instansi kerja.
e. Anti Korupsi
Pada tahapan ini saya juga mengaktualisasikan nilai Anti korupsi yaitu
Jujur dengan cara mengatakan kegiatan yang akan dilakukan sesuai yang
direncanakan sehingga hasilnya dapat sesuai dengan yang direncanakan.
2) Kegiatan 1 tahapan 2
Menyampaikan rencana kegiatan dan meminta persetujuan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan kepada Kepala seksi kefarmasian dan Alkes.
Adapun nilai-nilai ANEKA yang terdapat pada tahapan ini diuraikan sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada kegiatan menyampaikan rencana kegiatan dan meminta
persetujuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kepada Kepala Seksi
Kefarmasian dan Alkes saya mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
Kejelasan dengan cara jelas dalam menyampaikan proses dan tujuan kegiatan
yang dilakukan sehingga komunikasi yang akan dilaksanakan mendapatkan
hasil yang diinginkan.
3) Kegiatan 1 Tahapan 3
“Melakukan pembahasan memengenai kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan”, nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan diuraikan
sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat Melakukan tahapan pembahasan mengenai kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan, saya akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas
yaitu trasparansi dengan cara keterbukaan semua kegiatan yang akan
dilakukan kepada mentor sehingga tujuan dari kegiatan yang akan
dilaksanakan dapat tercapai.
Dengan melakukan konsultasi dengan kepala seksi kefarmasian dan alkes maka
diharapkan dapat meningkatkan ketertiban penyimpanan Obat-obat Dasar
Berdasarkan Alfabetis di gudang farmasi Dinas Kesehatan Belitung Timur Maka
diharapkan akan memperkuat nilai organisasi di Dinas Kesehatan Belitung Timur yaitu
sejahtera.
II. Kegiatan 2 yaitu membentukan Rekan kerja
Nilai ANEKA yang akan diaktualisasikan/diterapkan diuraikan sebagai berikut :
1) Kegiatan 2 Tahapan 1
Memilih rekan kerja
a. Akuntabilitas (Kepercayaan)
Pada saat Melakukan tahapan kegiatan ini saya akan mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas yaitu Kepercayaan dengan cara mentor memberikan tanggung
jawab tugas masing-masing kepada rekan kerja sehingga rekan kerja yang telah
dibentuk dapat melaksanakan tugasnya masing-masing.
b. Nasionalisme (Sila 4,Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai nasionalisme sila ke
Empat seperti yang tertuang dalam Pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalan Permusyawaratan/Perwakilan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat dan menunjukan sikap baik dalam
berdiskusi, hal ini dilakukan agar keputusan dalam pemilihan rekan kerja adalah
keputusan bersama.
c. Etika Publik (Menghargai Konsultsi, Kerjasama)
Pada tahapan kegiatan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Etika Publik
yaitu menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan cara dalam
setiap kegiatan yang dilakukan selalu mengedepankan komunikasi dan
kerjasama yang baik sehingga rekan kerja yang terbentuk dapat memahami tugas
dan peran yang diberikan.
d. Komitmen Mutu (Efektif)
Pada tahapan kegiatan pemilihan rekan kerja ini saya mengaktualisasikan nilai
Komitmen Mutu yaitu Efektif dengan cara memilih rekan kerja yang sesuai dengan
tupoksi kerjanya sehingga dalam mengerjakan tugas yang diberikan dapat
mencapai hasil yang sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Pada tahapan rapat koordinasi dengan tim kerja nilai yang akan saya terapkan
yaitu Nasionalisme seperti yang tertuang dalan sila ke empat yaitu “Kerakyatan
yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”
dengan cara saat melakukan pengajuan nama anggota tim kerja, nilai
musyawarah harus diterapkan sehingga terpilih anggota dengan kualitas yang
sesuai standar selain itu sebagai bawahan tetap harus menghargai pendapat
atasan.
III. Kegiatan 3
Melakukan penertiban penyimpanan Obat-obat Dasar di Gudang Farmasi. Nilai
ANEKA yang akan diaktualisasikan/diterapkan diuraikan sebagai berikut :
1) Kegiatan 3 Tahapan 1
Membersihkan rak penyimpanan obat-obat dasar. Nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
konsistensi. Kegiatan membersihkan rak penyimpanan obat diharapkan dapat
dilakukan terus menerus sehingga tempat penyimpanan obat selalu bersih dari
debu dan hewan pengerat yang dapat mempengaruhi kualitas dari obat tersebut
b. Nasionalisme (sila ke 3, Persatuan Indonesia)
Pada kegiatan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Nasionalisme yaitu sila
ke tiga Nilai dasar ASN Nasionalisme akan diterapkan dalam tahapan kegiatan
membersihkan rak penyimpanan obat-obat dasar dengan berorientasi pada nilai
menjunjung tinggi nilai Pancasila sila ke tiga yaitu bersatu dengan rekan kerja
lainnya dan bergotong royong sehingga rak penyimpanan obat-obat dasar bersih
dan tidak menyebabkan penurunan kualitas obat.
c. Etika publik (melaksanakan tugas secara profesional)
Pada kegiatan ini saya akan mengaktualisasikan nilai dasar ASN etika publik
dengan cara melaksanakan tugasnya secara professional sehingga tugas dan
tanggung jawab yang telah diberikan.
d. Komitmen mutu (Efektif dan Efisien)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai komitmen mutu yaitu
Efektif dan Efisien. Dalam tahapan ini diharapkan dapat menjalankan tugas sesuai
target serta mendapatkan hasil yang maksimal tanpa menimbulkan biaya yang
banyak. Dalam hal ini saya akan memanfaatkan fasilitas yang ada di Gudang
Farmasi seperti rak-rak obat dan palet yang telah tersedia sehingga tidak akan
memerlukan biaya tambahan.
e. Anti korupsi (Peduli)
Nilai dasar Anti Korupsi yang akan saya aktualisasikan dalam tahap kegiatan
membersihkan rak penyimpanan obat-obat dasar yaitu Peduli. Dalam tahapan ini
rasa peduli sangat diperlukan sehingga kebersihan penyimpanan obat di Gudang
Farmasi tetap terjaga karna kebersihan dapat mempengaruhi kualitas dan mutu
obat.
Dalam tahapan kegiatan Membersihkan rak penyimpanan obat-obat ini hasil yang
akan dihasilkan yaitu Foto.
2) Kegiatan 3 Tahapan 2
Melakukan penyusunan obat-obat dasar berdasarkan alfabetis, nilai-nilai
ANEKA yang akan diaktualisasikan yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas ( Konsistensi)
Pada tahapan ini saya mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
Konsistensi dengan cara mengurutkan nama-nama obat berdasarkan
alfabetis dan menyusun obat-obat tersebut di rak yang tersedia, hal ini
dilakukan supaya dalam proses distribusi dapat memperkecil terjadinya
kesalahan dalam pengambilan obat.
b. Nasionalisme (sila 3, Persatuan Indonesia)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai nasionalisme yaitu
Persatuan Indonesia seperti yang tertuang dalam sila ke tiga, dengan cara
rekan-rekan kerja yang telah dibentuk saling bergotong royong dalam
melakukan penyusunan obat-obat dasar. Hal ini dilakukan supaya dalam
proses penyusunan obat dapat berjalan dengan baik.
C. Etika publik (menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Etika publik yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama dengan cara dalam
setiap proses yang akan dilakukan selalu berkomunikasi dan
mengedepankan kerja sama baik antar rekan maupun atasan.
d. Komitmen mutu (efektif dan efisiensi)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai komitmen mutu yaitu
Efektif dan Efisien. Dalam tahapan ini diharapkan dapat menjalankan tugas
sesuai target serta mendapatkan hasil yang maksimal tanpa menimbulkan
biaya yang banyak. Dalam hal ini saya akan memanfaatkan fasilitas yang ada
di Gudang Farmasi seperti rak-rak obat dan palet yang telah tersedia sehingga
tidak akan memerlukan biaya tambahan.
e. Anti korupsi (Kerja Keras)
Pada kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi yaitu Kerja
keras dengan cara senantiasa rajin melaksanakan tugas yang diberikan
sehingga diperoleh penyimpanan obat-obat dasar yang sesuai dengan
standar CPOB (Cara Penyimpanan Obat yang Benar).
3) Kegiatan 3 Tahapan 3
Memberikan Label atau identitas obat-obat dasar. Adapun nilai-nilai ANEKA
yang akan saya aktualisasikan yaitu :
a. Akuntabilitas (kejelasan)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu Kejelasan
dengan cara membuat Label obat dengan menggunakan tulisan yang mudah
terlihat sehingga setiap rekan kerja yang akan mengambil obat untuk proses
Distribusi dapat mencari item obat dengan mudah.
b. Nasionalisme (sila 3, gotong royong)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Nasionalisme yaitu gotong
royong seperti yang tertuang dalam Pancasila sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia
dengan cara bekerja sama antara rekan kerja karna memberi label ini tidak bisa
dilakukan sendiri untuk meminimalisir kesalahan yang akan terjadi pada saat
pelabelan.
c. Etika publik (menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Etika Publik yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dengan cara dalam setiap
kegiatan yang dilakukan selalu mengutamakan komunikasi dan kerja sama yang
baik.
d. Komitmen mutu (efisiensi)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai komitmen mutu yaitu Efisien
dengan cara mencetak Label obat yang akan digunakan sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan sehingga tidak terjadi pemborosan.
e. Anti korupsi (Disiplin)
Pada tahapan ini saya menggunakan nilai Anti Korupsi yaitu Disiplin dengan cara
tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam proses
pelabelan sehingga proses tersebut dapat selesai tepat waktu.
4) Kegiatan III Tahapan IV
Konsultasi hasil kerja penyusunan obat-obat dasar di Gudang Farmasi kepada
kepala seksi kefarmasian dan alkes. Adapun nilai-nilai ANEKA yang akan saya
Aktualisasikan yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (kejelasan)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu Kejelasan
dengan cara berkonsultasi kepada Mentor mengenai hasil kerja yang telah
dilakukan dengan jelas sehingga mentor dapat mengerti dan dapat mengevaluasi
hasilnya.
b. Nasionalisme (sila 4, musyawarah)
Pada tahapan ini saya juga akan mengaktualisasikan nilai Nasionalisme yaitu
Musyawarah seperti yang tertuang dalam Pancasila sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
dengan cara berdiskusi dengan mentor.
c. Etika publik (memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Etika Publik yaitu memelihara
dan menjunjung tinggi etika luhur dengan cara berkomunikasi dan menyampaikan
hasil kerja kepada mentor dengan menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti
dan sopan santun.
Adapun Output atau hasil yang didapat dari tahapan kegiatan Memberikan Label
atau identitas obat-obat dasar yaitu Lembar persetujuan kepala seksi.
IV. Kegiatan 4
Melakukan pengecekan ulang terhadap penyimpanan obat-obat dasar di gudang
farmasi. Adapun nilai-nilai ANEKA yang akan saya aktualisasikan yaitu :
1. Kegiatan 4 tahapan 1
Melakukan pengecekan ulang terhadap penyimpanan obat-obat dasar di gudang
farmasi
a. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
Konsistensi dengan cara melakukan pengecekan ulang terhadap penyimpanan
obat secara berkala sehingga penyimpanan obat bisa terus di terpantau.
b. Etika publik (memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahap
Pada tahapan ini saya mengaktualisasikan nilai Etika Publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur
c.