Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN REAGEN

No. C/8/SOP/PKM
:
Dokumen LLD.DESPOT/VII/2019/282.o

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 01 Maret 2018
Terbit
Halaman : 1/1
UPTD
PUSKESMAS Dr. EDI SUGIYANTO
LALUNDU NIP. 197507042010011011
DESPOT

1. Pengertian a. Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan


pengawasan pada hal yang terlibat dengan reagen,
meliputi pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan
reagen, Alat Medis Pakai Habis (AMPH), Bahan Medis
Pakai Habis (BMPH), penyimpanan dan distribusi
reagen, pelabelan reagen.
b. Penyimpanan dan Distribusi reagensia adalah suatu
tindakan menyimpan dan mendistribusikan bahan
reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang
ditetapkan untuk menjaga dan menjamin kualitas
reagensia.
c. Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas
reagen
d. Buffer Stock adalah stock yang dibuat untuk
menanggulangi perubahan permintaan reagensia.
2. Tujuan a. Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan
reagen agar dapat mengetahui stok reagen untuk
perencanaan kebutuhan berikutnya
b. Sebagai pedoman dalam melaksanankan penimpanan dan
distribusi reagensia di laboratorium puskesmas supaya
terjaga, supaa terjamin kualitasna, stabil, tidak rusak
sampai batas kadaluarsa, guna terpenuhi semua
persyaratan.
c. Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas,
guna menghindari kesalahan pengambilan dan pemakaian
reagen
3. Kebijakan a. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lalundu Despot
073/SK/PKM L.DESPOT/II/2018 tentang jenis reagen
esensial dan bahan lain yang harus tersedia.
b. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lalundu Despot
074/SK/PKM L.DESPOT/II/2018 tentang menyatakan
kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk
melakukan order)
c. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lalundu Despot
Nomor 076/SK/PKM L.DESPOT/II/2018 tentang
pengendalian mutu laboratorium
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan No.37 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan
masyarakat
b. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 tahun 2013 tentang
cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik
c. Pedoman praktik laboratotium yang benar. Depkes RI
tahun 2008
5. Alat dan Alat dan bahan disesuaikan
bahan
6. Prosedur a. Pembuatan laporan penerimaan dan pembuatan reagen,
AMPH, BMPH
1) petugas laboratorium membuat laporan pemakaian dan
lembar permintaan reagen (LP-LPLAB)
2) petugas laboratorium meminta tanda tangan kepala
puskesmas pada LP-LPLAB
3) petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT
farmasi dan alkes dinas kesehatan
b. Penyimpanan Reagen
1) Petugas laboratorium menerima reagen dari UPT farmasi
dan alkes dinas kesehatan dan dari unit farmasi
puskesmas.
2) Petugas labarotarium memperhatikan tanggal kadaluarsa
dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan reagen
pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8ºc) atau harus
beku, disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada
wada reagen.
3) Petugas laboratorium menyiapkan larutan berwarna
dalam botol kaca berwarna coklat/gelap, kemudian
menyimpan dalam lemari supaya tidak kena cahaya
matahari langsung.
4) Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan
yang tidak mengalami reaksi fotokimia dalam botol
plastik putih.
5) Petugas laboatorium meletakkan bahan-bahan berbahaya
dibawa atau dilantai dengan label tanda bahaya.
6) Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
c. Distribusi reagensia
1) Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang
diterima dari UPT farmasi dan alkes dinas kesehatan dan
dari unit puskesmas sesuai tanggal penerimaannya.
2) Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama
masuk – pertama keluar (FIFO-first in – first out), yaitu
reagen yang lebih dahulu masuk persediaan digunakan
terlebih dahulu masuk persediaan harus digunakan
terlebih dahulu.
3) Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa
kadaluarsa pendek dipakai dahulu (FEFO –first expired –
first out.
d. Perlabelan reagens
1) Petugas laboratirium memeriksa semua label reagen
apakah label sudah memuat identitas reagen.
2) Petugas laboratorium memberi label pada reagen bu\tan
sendiri yang berisi nama reagen,tanggal pembuat expired
e. Menentukan buffer stock
1) Petugas laboratorium menentukan reagen yang
memerlukan buffer stock.
2) Petugas laboratorium mengambil data pariasi permintaan
reagen dalam waktu 3 bulan.
3) Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi,
kemudian mengurangi rata-rata permintaan perhari,
didapat hasil buffer stock reagen.
4) Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen
ditempat terpisah.
Petugas laboratorium mencatat pengisian dan
pengambilan buffer stock reagen.
7. Diagram Alir
penerimaan

pengidenfikasian

pemisahan

penanganan

penyimpanan

pemakaian

8. Hal-hal yang Pengelolaan reagen sesuai prosedur


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait a. Laboratorium
b. Pengelola pengadaan barang
10. Dokumen -
terkait
11. Rekaman
historis
perubahan
No Yang diubah Isi Tgl mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai