PERCOBAAN I

PENGUKURAN DASAR DAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

PADA HASIL PENGUKURAN

V. Hasil Pengmatan
1. Penentuan NST ALat Ukur
No. Nama Alat Ukur Batas Ukur NST
1.
…
N

2. Pengukuran Tunggal
a. Untuk Balok
Panjang = … mm - Tinggi = … mm
Lebar = … mm - Massa =…g

b. Untuk Kelereng
 Kelereng Besar
Diameter = … mm
Massa =…g
 Kelereng Kecil
Diameter = … mm
Massa =…g

c. Untuk Pipa Paralon

- Diameter dalam = … mm
- Diameter luar = … mm
- Tinggi Pipa = … mm
- Massa =…g

3. Pengukuran Tunggal Berulang

a. Untuk Balok
- Panjang = … mm
- Massa = …g

No. l (mm) t (mm)

1.
2.
3.
 b. Untuk Pipa Paralon
 Diameter Dalam
- Tinggi = … mm
- Massa = … g

No. D (mm)
1.
2.
3.

 Diameter Luar (sda)

4. Pengukuran Berulang
a. Untuk Balok
- Massa = … g
No. p (mm) l (mm) t (mm)
1.
2.
3.

b. Untuk Kelereng
- Massa = … g
 Kelereng Besar
No. D (mm)
1.
2.
3.
 Kelereng Kecil
(SDA)

c. Untuk Pipa Paralon

- Massa = … g
 Untuk Diameter Dalam
No. D (mm) t (mm)
1.
2.
3.

 Untuk Diameter Luar

(SDA)
VI. Analisa Data
1. Perhitungan Umum
1) Pengukuran Tunggal
(a) Untuk Balok
- Menghitung volume balok
V = p. l. t ...(3X)
- Menghitung massa jenis balok
m
 ...(3X)
V
(b) Untuk kelereng
 Kelereng Besar
- Menghitung volume kelereng
4 D
V   r 3 ;r  ...(3X)
3 2
- Menghitung massa jenis kelereng
m
 ...(3X)
V
 Kelereng Kecil (sda)
(c) Untuk Pipa paralon
- Menghitung Volume Pipa
 Diameter Dalam
D
VD   r 2 t ; r  ...(3X)
2
 Diameter Luar (sda)
D
VD   r 2 t ; r  ...(3X)
2
- Menghitung Massa Jenis Pipa
m
 ; 𝑉𝑡 = 𝑉𝐿 − 𝑉𝐷 ...(3X)
Vt

2) Pengukuran Tunggal Berulang

(a) Untuk Balok
- Menghitung volume balok
V  pl t

l1  l 2  l 3  ..... t  t 2  t 3  .....
l ; t 1
n n
- Menghitung massa jenis balok
m

V
(b) Untuk Pipa Paralon
 - Menghitung volume pipa
 Diameter Dalam
D r  r  r3  .....
VD   r 2 t ; r  ;r  1 2
2 n
 Diameter Luar
D r  r  r3  .....
VL   r 2 t ; r  ;r  1 2
2 n
- Menghitung Massa Jenis Pipa
m
 ; 𝑉𝑡 = 𝑉𝐿 − 𝑉𝐷
Vt

3) Pengukuran Berulang
(a) Untuk Balok
- Menghitung volume balok
V  pl t
p  p 2  p 3  ..... l  l  l  ..... t  t  t  .....
p 1 :l 1 1 1 :t 1 2 3
n n n
- Menghitung massa jenis balok
m

V

(b) Untuk kelereng

 Kelereng Besar
- Menghitung volume kelereng
4 D r  r  r3  .....
V   r 3 ;r  ;r  1 2
3 2 n
- Menghitung massa jenis kelereng
m

V
 Kelereng Kecil (sda)

(c) Untuk Pipa paralon

- Menghitung volume pipa
 Diameter Dalam
D r  r  r  ..... t  t  t  .....
VD   r 2 t ; r  ;r  1 2 3 ;t  1 2 3
2 n n

 Diameter Luar
 D r  r  r  ..... t  t  t  .....
VL   r 2 t ; r ;r  1 2 3 ;t  1 2 3
2 n n

- Menghitung Massa Jenis Pipa

m
 ; 𝑉𝑡 = 𝑉𝐿 − 𝑉𝐷
Vt

2. Perhitungan Ralat
1) Pengukuran Tunggal
(a) Untuk balok
- Ralat terhadap volume balok
V V V
V  p  l  t
p l t
p = l = t = ½ NST Jangka Sorong
V
KTPm = V AB = 1 – log ( )
V
V
KTPr = x 100% Pelaporan (V  V) m3
V
- Ralat terhadap massa jenis balok
1
 ρ 2 2 2
ρ
2
2
2
Δρ   Δm  ΔV 
 m 3 V 
m = ½ NST Neraca

KTPm =  AB = 1 – log ( )


KTPr = x 100% Pelaporan (  ) Kg/m3


(b) Untuk kelereng

 Kelereng Besar
- Ralat terhadap volume kelereng
V
V  r
r
r = ½ NST Mikrometer sekrup
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan Lihat bagian (a) volume balok)
- Ralat terhadap massa jenis kelereng
1
 ρ 2 2
ρ
2
2
2 2
Δρ   Δm  ΔV 
 m 3 V 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan Lihat bagian (b) massa jenis balok)
 Kelereng Kecil (sda)

(c) Untuk Pipa Paralon

 Diameter Dalam
- Ralat Terhadap Volume Pipa
V V
V D  r  t
r t
r = t = ½ NST Jangka sorong
 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
 Diameter Dalam
V V
V L  r  t
r t
r = t = ½ NST Jangka sorong
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

- Ralat terhadap massa jenis pipa

1
 ρ 2 2 2
ρ
2
2
2
Δρ   Δm  ΔV 
 m 3 V 
∆V = ∆VL - ∆VD
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

2) Pengukuran Tunggal berulang

a. Untuk Balok
- Ralat terhadap volume balok
 Standar Deviasi lebar
No l(meter) l2(meter2)
1 n  l 2   l 
2
1 δl 
n n 1
2
3 KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

 Standar Deviasi tinggi

No t(meter) t2(meter2)
n  t 2   t 
2
1
1 δt 
2 n nt
3
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

1
 V 2 2 2
V
2
V
2 2
ΔV   Δp  δl 
2 2
δt 
 p 3 l t 
p = ½ NST Jangka sorong
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

- Ralat terhadap massa jenis balok

 1
 ρ 2 2 2
ρ
2
2
2
Δρ   Δm  ΔV 
 m 3 V 
m = ½ NST Neraca
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

b. Untuk Pipa paralon

- Ralat Terhadap Volume Pipa
 Standar deviasi jari-jari untuk diameter dalam
No r(meter) r2(meter2)
1 n  r 2   r 
2
1 δr 
n nr
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑
1
 V 2
V
2
2
2
2
V D   r  t 
2

 r t 3 
t = ½ NST Jangka sorong
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

 Standar deviasi jari-jari untuk diameter luar

No r(meter) r2(meter2)
1 n  r 2   r 
2
1 δr 
n nr
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

1
 V 2
V
2
2
2
2
V L   r  t 
2

 r t 3 
t = ½ NST Jangka sorong
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

- Ralat terhadap massa jenis pipa

1
  2
2 
2 2
2
2
   m  V 
 m 3 V 
∆V = ∆VL - ∆VD
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
3) Pengukuran berulang
(a) Untuk balok
- Ralat terhadap volume balok
 Standar Deviasi panjang
No P(meter) P2(meter2)
n  p 2   p 
2
1
1 δp 
n n 1
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

 Standar Deviasi lebar

No l(meter) l2(meter2)
1 n  l 2   l 
2
1 δl 
n n 1
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

 Standar Deviasi tinggi

No t(meter) t2(meter2)
n  t 2   t 
2
1
1 δt 
2 n nt
3
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

1
 V 2 2 V 2 2 V 2 2  2
ΔV   δp  δl  δt 
 p l t 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

- Ralat terhadap massa jenis balok

1
 ρ 2 2 2
ρ
2
2
2
Δρ   Δm  ΔV 
 m 3 V 
m = ½ NST Neraca
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

(b) Untuk kelereng

 - Ralat terhadap volume kelereng
a. Kelereng Besar
No r(meter) r2(meter2)
n  r 2   r 
2
1
1 δr 
n nr
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑
1
 V 2 2  2
V   r 
 r 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

b. Kelereng kecil (sda)

- Ralat terhadap massa jenis kelereng

a. Kelereng Besar
1
  2 2 2

2
2
2
   m  V 
 m 3 V 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
b. Kelereng Kecil (sda)

(c) Untuk Pipa paralon

- Ralat Terhadap Volume Pipa
 Standar deviasi jari-jari untuk diamter dalam
No r(meter) r2(meter2)
1 n  r 2   r 
2
1 δr 
n nr
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

 Standar deviasi tinggi untuk diamter dalam

No t(meter) t2(meter2)
1 n  t 2   t 
2
1 δt 
n nt
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑
 1
 V 2 2 V 2 2  2
V D   r  t 
 r t 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

 Standar deviasi jari-jari untuk diameter luar

No r(meter) r2(meter2)
1 n  r 2   r 
2
1 δr 
n nr
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑

 Standar deviasi tinggi untuk diameter luar

No t(meter) t2(meter2)
1 n  t 2   t 
2
1 δt 
n nt
2
3 (KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
∑
1
 V 2
V
2
2
2
V L   r  t 
2

 r t 
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)

- Ralat terhadap massa jenis pipa

1
  2
2 
2 2
2
2
   m  V 
 m 3 V 
∆V = ∆VL - ∆VD
(KTPm, KTPr, AB dan Pelaporan)
 PERCOBAAN II
BANDUL SEDERHANA

Hasil Pengamatan

n = 4 ayunan
No. l (cm) m (gram) Waktu (t)
t1 t2 t3 t4 t5
1. l1 =
l2 =
l3 =
2. l1 =
l2 =
l3 =

n = 8 ayunan
No. l (cm) m (gram) Waktu (t)
t1 t2 t3 t4 t5
1. l1 =
l2 =
l3 =
2. l1 =
l2 =
l3 =

n = 12 ayunan
No. l (cm) m (gram) Waktu (t)
t1 t2 t3 t4 t5
1. l1 =
l2 =
l3 =
2. l1 =
l2 =
l3 =

NST Stopwatch :
NST Mistar :
VI. Analisa data
Perhitungan umum
1) Menghitung periode bandul
t
T 
n
n = 4 ayunan
a. Untuk bola a
 l1 = m

t1 t5
T1  T5 
n s/d n

∑𝑇
𝑇̅ = 𝑁

 l2 = m
(sda)
 l3 = m
(sda)
b. Untuk bola b
(sda)
n = 8 ayunan
(sda)
n = 12 ayunan
(sda)
2) Menghitung besarnya percepatan gravitasi bumi (g)
l 4 2 l
T  2 g 2
g T

n = 4 ayunan
a. Untuk bola a
 l1 = cm
4 l
2
g 2
T
 l2 = cm
(sda)
 l3 = cm
(sda)
b. Untuk bola b
(sda)
n = 8 ayunan
(sda)
n = 12 ayunan
(sda)
Perhitungan Ralat
1. Standar deviasi terhadap periode bandul
n = 4 ayunan
a. Untuk bola a
 l1 = ….. cm
No. T (s) T2 (s2)
1 N  T 2   T 
2
1
2 δT 
N N 1
3
4
5


KTPm, KTPr, AB, Pelaporan

 l2 = ….. cm
(sda)
 l3 = ….. cm
(sda)

b. Untuk bola B
(sda)

n = 8 ayunan
(sda)
n = 12 ayunan
(sda)

2. Ralat terhadap grafitasi bumi (g)

n = 4 ayunan
a. Untuk bola a
 l1 = cm
1

 g 2 2
2 2
2 g 2
g   T  l 
 T l 3 

l = ½ NST mistar
g
KTPm = g AB = 1 – log ( )
g
g
KTPr = x 100% Pelaporan (g  g)
g
 l2 = cm
(sda)
 l3 = cm
(sda)

b. Untuk bola b
(sda)

n = 8 ayunan
(sda)
n = 12 ayunan
(sda)
 PERCOBAAN III
MASSA JENIS CAIR

Hasil Pengamatan
1. Dua jenis zat cair
No. h1 (cm) h2 (cm)
1.
2.
3.
4.
5.

2. Tiga jenis zat cair

No. h1 (cm) h2 (cm) h3 (cm)
1.
2.
3.
4.
5.

Analisa data
A. Perhitungan Umum
1. Dua jenis zat cair
h
2  1 1 ...(5x)
h2
2. Tiga jenis zat cair
 h  h
3  1 1 2 2 ...(5x)
h3
B. Perhitungan Ralat
1. Dua jenis zat cair
 2 
 2  h1  2 h2
h1 h2
h1 = h2 = ½ NST Mistar

KTPm =  AB = 1 – log ( )


KTPr = x 100% Pelaporan (  ) Kg/m3 ....(5x)


2. Tiga jenis zat cair

3  
3  h1  3 h2  3 h3
h1 h2 h3
h3 = ½ NST Mistar


KTPm =  AB = 1 – log ( )


KTPr = x 100% Pelaporan (  ) Kg/m3 ....(5x)

 PERCOBAAN IV
VISKOSITAS

V. Hasil Pengamatan
A. Oli
Massa Oli :
Volume Oli :

Tabel waktu yang diperlukan bola dalam jarak tertentu

No. Jarak Bola Waktu (sekon)
(cm) t1 t2 t3 t4 t5
1. 20 A

2. 30 A

B. Minyak
Massa minyak :
Volume minyak :

Tabel waktu yang diperlukan bola dalam jarak tertentu

No. Jarak Bola Waktu (sekon)
(cm) t1 t2 t3 t4 t5
1. 20 A

2. 30 A

Nst Mikrometer sekrup

Nst Mistar
Nst Neraca
NST Gelas ukur
Massa bola A :
Massa bola B :
Diameter bola A :
Diameter bola B :
 VI . Analisa Data
A. Perhitungan Umum
a. Untuk Oli
1. Menentukan Volume Bola
 Bola A
4
𝑉 = 𝜋𝑟 3 … 𝑚3
3
 Bola B (sda)
2. Menentukan Kerapatan jenis Bola
 Bola A
𝑚
𝜌= ……. Kg/m3
𝑉

 Bola B (sda)
3. Menentukan Kerapatan jenis Fluida

𝑚
𝜌0 = ……. Kg/m3
𝑉

4. Menentukan kecepatan jatuh bola

a. Jarak 20 cm
 Bola A
∑𝑡
𝑡̅ = … … 𝑆𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑛
𝑠
𝑣= …….. m/s
𝑡̅
 Bola B (sda)

b. Jarak 30 cm (sda)

5. Menentukan Koefisien kekentalan fluida

a. Jarak 20 cm
 Bola A
2𝑟 2 𝑔(𝜌 − 𝜌0 ) ρ = kerapatan jenis bola
𝜂= … … . 𝐾𝑔. 𝑚/𝑠
9𝑣 ρo= Rapat jenis Oli
 Bola B (sda)

b. Jarak 30 cm (sda)
 6. Grafik hubungan Tr2 dan s
a. Jarak 20 cm
 Bola A
9𝜂𝑠
𝑇𝑟2 = … … … 𝑠𝑚−2
2𝑔(𝜌 − 𝜌0 )
 Bola B (sda)

b. Jarak 30 cm (sda)

Grafik:
 Bola A
Tr2

 Bola B (sda)

b. Untuk Minyak

(sda)
B. Perhitungan Ralat
a. Untuk Oli
1. Standar deviasi waktu (ralat terhadap waktu)
a. Jarak 20 cm
 Bola A
No t(sekon) t2(sekon2)
2
1 1 𝑛(∑𝑡2 )− (∑𝑡)
 δt = 𝑛 √ 𝑛−1
…….. sekon
2
3
4
5
∑
KTPm, KTPr, AB, Pelaporan
 Bola B (sda)
b. Jarak 30 cm (sda)
2. Ralat terhadap volume bola
 Bola A

𝜕𝑉
∆𝑉 = | | |∆𝑟|
𝜕𝑟

KTPM = ∆V
∆V
KTPR = x 100%
𝑉
∆V
AB = 1- log
𝑉
Pelaporan : (V ± ∆V ) m3
 Bola B (sda)
3. Ralat terhadap massa jenis bola
 Bola A
1/2
𝜕𝜌 2 2 2
𝜕𝜌 2
∆𝜌 = [| | | ∆m| + | | |∆V|2 ]
𝜕𝑚 3 𝜕𝑉
∆m= NST Neraca Digital
KTPM = ∆ρ
∆ρ
KTPR = 𝜌 x 100%
∆ρ
AB = 1- log
𝜌
Pelaporan : (ρ ± ∆ρ) Kg/m3

 Bola B (sda)
4. Ralat terhadap massa jenis fluida

𝜕𝜌 𝜕𝜌
∆𝜌0 = | | |∆m|+| |+|∆V|
𝜕𝑚 𝜕𝑉

∆m= NST Neraca Digital

∆V= ½ NST Gelas ukur (Tabung Fluida)
KTPM = ∆ρ
∆ρ
KTPR = 𝜌 x 100%
∆ρ
AB = 1- log
𝜌
Pelaporan : (ρ fluida ± ∆ρ fluida)

5. Ralat terhadap kecepatan jatuh bola

a. Jarak 20 cm
 Bola A
1/2
𝜕𝑣 2 2 2 𝜕𝑣 2
∆v =[| | | ∆s| + | | |δt ] |2 ….. m/s
𝜕𝑠 3 𝜕𝑡

∆s= ½ NST Mistar

KTPM = ∆v
∆v
KTPR = x 100%
𝑣
∆v
AB = 1- log
𝑣
Pelaporan : (v ± ∆v) m/s
 Bola B (sda)
b. Jarak 30 cm (sda)
6. Ralat terhadap koefisien kekentalan fluida
a. Jarak 20 cm
 Bola A
1/2
𝜕𝜂 2 2 2
𝜕𝜂 2 2
𝜕𝜂 2 𝜕𝜂 2
∆𝜂 = [| | | ∆𝑟| + | | |Δρ| + | | |Δρo | + | | |Δv|2 ]
2
𝜕𝑟 3 𝜕𝜌 𝜕𝜌𝑜 𝜕𝑣
KTPM = ∆𝜂
∆𝜂
KTPR = x 100%
𝜂
∆𝜂
AB = 1- log
𝜂
Pelaporan : (𝜂 ± ∆𝜂 ) kg.m/s
 Bola B (sda)
b. Jarak 30 cm (sda)

7. Ralat grafik hubungan antara Tr2 dan s

 Bola A
S = Xi
Tr2 = yi

NO Xi Yi XiYi (Xi)2
1.
2.
3.
4.
5.
∑

𝑛(∑𝑥𝑖 𝑦𝑖 )−( ∑𝑥𝑖 )(∑𝑦𝑖 )

a=
𝑛(Σ𝑥𝑖 2 )− (Σ𝑥𝑖 )2

𝑛 ∑ 𝑦𝑖 (∑𝑥𝑖 2 )− (∑𝑥𝑖 )(∑𝑥𝑖 𝑦𝑖 )

b=
𝑛(Σ𝑥𝑖 2 )− (Σ𝑥𝑖 )2

y = ax + b
Grafik :

∆𝑦
tan α =
∆𝑥

 Bola B (sda)

b Untuk Minyak
(sda)
 PERCOBAAN V
ELASTISITAS

Hasil Pengamatan
- Karet gelang
p = ….
l = ….
lo = ….
No. m (gr) l (cm) l (m)
1.
2.
3.

- Karet ban
p = ….
l = ….
lo = ….
No. m (gr) l (cm) l (m)
1.
2.
3.

NST Mistar
NST Jangka Sorong
NST Neraca Digital
V. Analisa Data
A Karet Gelang
 Perhitungan Umum
1. Menghitung Tegangan
F = m . g ... (3x)
𝐹
𝜎=
𝐴
... (3x)
2. Menghitung Regangan
∆𝑙
𝜀=
𝑙𝑜
... (3x)
3. Menghitung Modulus Young
𝜎
𝛾=
𝜀
... (3x)
4. Grafik Hubungan Antara Tegangan Dan Regangan

B. Karet ban
(sda)
 Perhitungan Ralat

A Karet Gelang

1. Ralat Terhadap Tegangan

𝜕𝜎 𝜕𝜎 𝜕𝜎
∆𝜎 = | | |∆𝑚| + | | |∆𝑝| + | | |∆𝑙|
𝜕𝑚 𝜕𝑝 𝜕𝑙

Ktpm = ∆σ = ...
∆𝜎
Ktpr = 𝑥100% = ...
𝜎
∆𝜎
AB = 1 – log
𝜎
Pelaporan = (𝜎 ± ∆𝜎)
2. Ralat Terhadap Regangan
𝜕𝜀 𝜕𝜀
∆𝜀 = | | |∆∆𝑙| + | | |∆𝑙𝑜 |
𝜕∆𝑙 𝜕𝑙𝑜

Ktpm = ∆ε = ...
∆𝜀
Ktpr = 𝑥100% = ...
𝜀
∆𝜀
AB = 1 – log 𝜀
Pelaporan = (𝜀 ± ∆𝜀)

3. Ralat Terhadap Modulus Young

𝜕𝛾 𝜕𝛾 𝜕𝛾 𝜕𝛾 𝜕𝛾
∆𝛾 = | | |∆𝑚| + | | |∆𝑙𝑜 | + | | |∆𝑝| + | | |∆∆𝑙| + | | |∆𝑙|
𝜕𝑚 𝜕𝑙𝑜 𝜕𝑝 𝜕∆𝑙 𝜕𝑙
Ktpm = ∆γ = ...
∆𝛾
Ktpr = 𝑥100% = ...
𝛾
∆𝛾
AB = 1 – log 𝛾
Pelaporan = (𝛾 ± ∆𝛾)
Catatan :
∆m = NST neraca digital
∆p = ∆l = ½ NST jangka sorong
∆∆l = ∆lo = ½ NST mistar
  Ralat Terhadap Grafik
No. Xi Yi Xi2 XiYi
1
2
3
4
5
Ʃ

𝑛(Σ𝑥𝑖 𝑦𝑖 ) − (Σ𝑥𝑖 )(Σ𝑦𝑖 )

𝑎=
𝑛(Σxi 2 ) − (Σ𝑥𝑖 )2
𝑛(Σ𝑦𝑖 )(Σ𝑥𝑖 2 ) − (Σ𝑥𝑖 )(Σxi 𝑦𝑖 )
𝑏=
𝑛(Σ𝑥𝑖 2 ) − (Σ𝑥𝑖 )2

𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏

 Grafik Setelah Ralat

y

Δ𝑦
tan θ =
Δ𝑥
B Karet Ban
(sda)
 PERCOBAAN VI
PENENTUAN PERCEPATAN GRAFITASI BUMI MELALUI
PERCOBAAN BIDANG MIRING

Hasil Pengamatan
 Untuk Jarak S = .... cm
Untuk kereta A
No  Waktu
t1 t2 t3 t4 t5

Untuk kereta B
No  Waktu
t1 t2 t3 t4 t5

 Untuk jarak S = .... cm

(sda)

NST Mistar

NST Busur Derajat

NST Stopwatch
V. Analisa Data

Perhitungan umum

A. Menghitung waktu rata-rata ( t )

 Jarak S = ....

a. Untuk kereta A

 Θ1 = ....

t
t
n

 Θ2 = ....

t
t
n

 Θ3 = ....

t
t
n

b.. Untuk Kereta B

(sda)

 Jarak S = ....

(sda)

B. Menghitung besarnya percepatan gravitasi bumi

 Jarak S = ....

a. Untuk kereta A

 Θ1 = ....

2𝑥
g=
𝑡̅ 2 sin 𝜃
  Θ2 = ....

2𝑥
g=
𝑡̅ 2 sin 𝜃
 Θ3 = ....

2𝑥
g=
𝑡̅ 2 sin 𝜃

b.. Untuk Kereta B

(sda)

 Jarak S = ....

(sda)

Perhitungan Ralat

1. Standar deviasi terhadap waktu

S = .......
a. Kereta A
 Θ1 = …..
No. T (s) T2 (s2)
1 1 n  T 2   T 
2

2 δT 
n n 1
3
4
5


KTPm, KTPr, AB, Pelaporan

 Θ2 = …..
(sda)

 Θ3 = …..
(sda)
b.. Untuk Kereta B

(sda)

 Jarak S = ....

(sda)

b. Ralat Terhadap Gravitasi Bumi

S = .......
Kereta A
 Θ1 = …..
1⁄2
𝜕𝑔 2 2 2
𝜕𝑔 2 2
𝜕𝑔 2 2 2
∆𝑔 = [| | | Δ𝑥| + | | |𝛿𝑡| + | | | Δ𝜃| ]
𝜕𝑥 3 𝜕𝑡 𝜕𝜃 3
∆x = ½ NST Mistar

∆θ = ½ NST Busur Derajat

g
KTPm = g AB = 1 – log ( )
g
g
KTPr = x 100% Pelaporan (g  g)
g

Θ2 = …..

(sda)

Θ3 = …..

(sda)

b. Untuk Kereta B

(sda)

Jarak S = ....

(sda)
 PERCOBAAN VII
KALOR LEBUR ES

V. Hasil Pengamatan
m1 = m2 = massa es = …..
m3 = massa kalorimeter + pengaduk = …..
m4 = massa air = …..
mgelas = …
suhu kamar = ….
NST termometer = …..
NST neraca = …..
T1 = ….
T2 = ....

VI. Analisa data

1. Perhitungan umum
m C (T  T2 )  m 4 C 4 (T1  T2 )  m 2 T2
L 3 3 1
m1
2. Perhitungan ralat
L L L L L L
ΔL  Δm 4  Δm 3  Δm 2  Δm1  ΔT1  ΔT2
m 4 m 3 m 2 m1 t 1 t 2
∆m = NST Neraca
∆T = ½ NST Termometer
L
KTPm = L AB = 1 – log ( )
L
L
KTPr = x 100% Pelaporan (L  L)
L
 PERCOBAAN VIII
KOEFISIEN MUAI PANJANG

V. Hasil Pengamatan
No. Bahan l0 l (mm) t1 (oC) t2 (oC) t (oC)
1. Besi
2. Tembaga

NST termometer
NST Mistar
NST detektor
VI. Analisa data

1. Pehitungan Umum
 Besi
l

l 0 T
 Tembaga
l

l 0 T

2. Perhitungan Ralat
    
  l0  l  t1  t2  t
l0 l t1 t2 t

l = ½ NST detektor pertambahan panjang

l0 = ½ NST Mistar
t = ½ NST thermometer

KTPm =  AB = 1 – log ( )


KTPr = x 100% Pelaporan (  )
