Anda di halaman 1dari 6

Nama : Heni Purwanti

NIM : 1820100
Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik
Tugas : Menanggapi Kasus pada Lansia

Kasus A
Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun berkonsultasi kepada perawat komunitas
pada saat posyandu lansia. Lansia tersebut mengeluh badannya sering mengalami
kelelahan, nafsu makan manurun, pandangan mulai kabur, susah mengawali untuk
tidur dan pada malam hari sering terbangun untuk buang air kecil. Lansia juga
kadang merasa takut akan kematian dan merasa kesepian karena pasangannya
sudah mendahului menghadap ke Sang Pencipta, untuk itu lansia mengalihkan
perhatiannya kepada kegiatan-kegiatan produktif, sperti ikut posyandu salah
satunya. Perawat menjelaskan tentang teori-teori dengan bahasa yang mudah
dimengerti

Tanggapan:
Lansia tersebut mengeluhkan gejala-gejala yang terjadi pada proses menua seperti
badannya sering mengalami kelelahan, nafsu makan menurun, pandangan mulai
kabur, susah mengawali tidur pada malam hari, dan sering terbangun pada malam
hari untuk buang air kecil. Selain itu lansia juga merasa takut akan kematiannya
dan merasa kesepian karena sudah ditinggal terlebih dahulu oleh pasangannya
mengadap Sang Pencipta. Pemilihan lansia mengikuti posyandu lansia sudah tepat
karena dapat mengalihkan perhatian lansia pada kegiatan yang produktif. Sebagai
seorang perawat sebaiknya mendukung kegiatan lansia dan harus mampu
menjelaskan kepada lansia dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah diterima serta dipahami oleh lansia. Hal ini dikarenakan lansia akan
mengalami perubahan kognitif, termasuk penurunan kemampuan berpikir yang
menyebabkan lansia sulit mencerna bahasa-bahasa yang terlalu sulit.
Kasus B
Masalah emosi yang dialami oleh seseorang ketika menua ini ternyata tak dapat
dikesampingkan. Masalah fisik yang dialami pada saat menua ini juga bisa
menimbulkan masalah pada emosi dan mental seseorang.
Menurut salah satu psikolog yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan WHO,
Becca Levy menyebut bahwa sesungguhnya terdapat cara sangat sederhana untuk
merespons penuaan. Dia menyebut bahwa kata-kata positif mengenai penuaan
bisa menimbulkanperbedaan besar pada kesehatan orang tua.
Levy menjelaskan bahwa hal ini bisa benar-benar terwujud. Dia yakin bahwa
semakin positif dan optimis cara pandang seseorang terhadap penuaan, maka
bakal muncul peningkatan pada ingatan, keseimbangan, cara berjalan, dan kualitas
hidup secara keseluruhan pada orang tua seperti dilansir Medical Daily, Minggu
(24/08/2019).
Psikolog juga menyuruh para orang tua ini untuk melengkapinya dengan olahraga
dan pola makan yang sehat. Kombinasi dari dua hal ini bisa membuatmu tetap
gesit dan cekatan baik secara mental dan fisik, terlepas dari usiamu
Penelitian mengenai hal ini telah dimulai Levy sejak tahun 1990-an. Dia mencoba
meneliti mengenai bagaimana sikap posiif dan negatif ini bisa berpengaruh
terhadap penuaan yang dialami seseorang.

Tanggapan:
Penurunan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan stres lingkungan
sering dialami oleh lansia yang menyebabkan gangguan psikososial pada lansia.
Sebagai seorang perawat, memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga lansia
berupa kegiatan positif untuk lansia yang bertujuan untuk memberikan aktifitas
yang sesuai dengan usianya serta mendistraksi pikiran-pikiran yang negatif.

Kasus C
10 tahun Tingga di Kandang Ayam, Lansia ini Dibawa ke Panti Jompo
Berbagaiupaya pemberantasan kemiskinan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi.
Selain berburu warga miskin dan terlantar, Banyuwangi juga menempatkan
masyarakatnya yang kurang mampu ke tempat yang lebih layak. Salah satunya
penanganan warga lanjut usia (lansia), Makyah (76), yang tinggal d kandang
ayam milik warga di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Kota Banyuwangi. Nenek
sebatangkara Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini dibawa ke
Panti UPT Lansia di Krikilan, Glenmore.
“Sesuai laporan masyarakat dan perangkat keurahan, kita temukan PMKS yaitu
Makyah. Kita langsung bawa Makyah ke Pant Lansia milik Dinas Sosial Provinsi
Jawa Timur di Glenmore,” ujar Bambang Suharto, Humas Dinas Sosial
Banyuwangi, kepada detikcom di lokasi, Kamis (22/03/2017). Menurut Bambang,
penanganan PMKS menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi. Di panti nanti, tambah
Bambang, Makyah akan mendapatkan perawatan intensif selama 24 jam “Kita
jamin semuanya. Dan semua pembiayaan akan diurus oleh Dinas Sosial
Banyuwangi,” ujarnya. Selama 10 tahun, Makyah, hidup di kandang ayam.
Bahkan untuk makan sehari-hari, dirinya mengandalkan bantuan dari tetangga.
Makyah sejatinya adalah warga Glenmore, Banyuwangi. Namun lantaran
merantau dan tak punya sanak saudara lagi, akhirnya Makyah ditampung warga
sekitar dan menetap di lahan milik warga.
“kita tampung disini sejak dulu. Malah dulu tinggal di dekat kuburan. Akhirnya
kita ajak ke lahan milik warga dan dibangunkan gubuk itu. Untungnya warga
disini membantu semua,” ujar Karim, Ketua RT setempat. Gubuk ata rumah reot
milik Makyah tak terlihat diantara perumahan warga. Hanya ada tembok setinggi
3 meter. Di dalamnya ada kandang ayam milik warga. Di situlah Makyah tinggal
selama 10 tahun. Gubuk berdinding anyaman bambu berukuran 3x1,5 meter itu
sudah berlubang dan bocor. Smentara penerangan hanya ada satu lampu 5 watt.
Keputusan Makyah tinggal di gubuk itu lantaran sudah tidk punya keluarga lagi,
sejak 20 tahun silam. Sebelum memutuskan menetap tinggal di gubuk, dia
beberapa kali berpindah-pindah tempat di sekitar Kelurahan Kertosari. “ Makyah
bukan tipe orang yang meminta-minta. Dia masih terus tetap berusaha mencari
nafkah sendiri dengan menjadi tukang pijat, buruh mencuci pakaian, menyetrika
dan jenis pekerjaan lain sepanjang tenaganya dibutuhkan,”
Tanggapan:
Dari kasus ini, menunjukkan walau lansia mengalami proses secara degeneratif
yang
akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia, tidak hanya
perubahan fisik,
tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual (Azizah, 2011). Tapi tidak
mengurangi
semangat ibu makyah untuk mencari nafkah dan kerja dan anti meminta-minta,
perubahan-
perubahan yang terjadi pada lansia berupa :
1. PerubahanFisik
a. PerubahanSel
b. Perubahanpadaselterjadipenuruanjumlahdanpembesaranukuran,
berkurangnyajumlahcairantubuhdancairanintraselular,
menurunnyaproporsi protein di otak, otot, ginjal, darahdanhati,
terganggunyamekanismeperbaikanseldanterjadipenurunanberatotak 5-10%
(Nugroho, 2008).
c. PerubahanSistemSaraf
Menurunnyahubunganpersyarafan, mengecilnyasarafpancaindra,
berkurangnyapenglihatan, hilangnyapendengaran,
mengecilnyasarafpenciumandanperasa,
lebihsensitifterhadapperubahansuhudenganrendahnyaketahananterhadapdi
ngindanterjadidefisitmemori (Nugroho, 2008).
Dampakfungsionaldarigangguan-
gangguantersebutberpengaruhterhadappemahamandalamberbicara,
gangguankomunikasi, ketakutandankecemasan yang
berhubungandenganbahayakeamananlingkungan (Widyanto, 2014).
d. SistemKardiovaskular
Katupjantungmenebaldanmenjadikaku, elastisitasdinding aorta menurun,
kemampuanjantungmemompadarahmenurun yang
mengakibatkankontraksidan volume jantungmenurun,
kehilanganelastisitaspembuluhdarah,
efektivitaspembuluhdarahperiferuntukoksigenasiberkurang,
perubahanposisidaritidurkedudukbisamenyebabkantekanandarahmenurun
menjadi 65 mmHg,
tekanandarahmeninggiakibatresistensipembuluhdarahperifermeningkat
(Nugroho, 2008).
e. SistemPengaturanSuhuTubuh
Temperatur tubuh menurun (hipotermi) secara fisiologis akibat
metabolisme yang menurun, keterbatasan refleks menggigil dan tidak
dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya
aktifitas otot (Nugroho, 2008).
f. SistemPernafasan
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, aktifitas dari
silia menurun, paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu
meningkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum dan
kedalaman bernafas menurun, alveoli ukurannya melebar dari biasanya
(Nugroho, 2008).
g. PerubahanSistemPencernaan
Menurunnya selera makan, rasa haus, asupan makanan dan kalori, mudah
terjadi konstipasi, penurunan produksi saliva, karies gigi, gerak peristaltik
usus dan pertambahan waktu pengosongan lambung (Mujahidullah, 2012).
h. PerubahanSistemGenitourinaria
Alirandarahkeginjalmenurunsampai 50%, penyaringan di
glomerolusmenurunsampai 50%, fungsitubulusberkurang, otot-
ototvesikaurinariamelemahdankapasitasnyamenurunsampai 200 ml
ataumenyebabkanfrekuensiberkemihmeningkat (Nugroho, 2008).

Kasus D
Jika anda ingat, beberapa waktu lalu, seorang lansia 74 tahun di India dilaporkan
melahrkan bayi untuk pertama kalinya. Bahkan ternyata, wanita itu memiliki bayi
kembar perempuan. Namun, berita terbaru menyebutkan kedua lansia yang
menjadi orangtua bayi kembar itu harus mendapatkan perawatan intensif usai
diakruniai buah hati. Sang ayah, Raja Rao (78) terkena serangan jantung sehari
setelah dirinya memberikan pernyataan pada media. “Kami adalah pasangan
paling bahagia di dunia hari ini,” kata Rao pada saat itu seperti dilansir dari New
York Post pada Minggu (15/09/2019). Sementara sang ibu yang bernama
Erramatti Mangayamma, belum keluar dari perawatan intensif semenjak dirinya
melahirkan. Pasangan yang disebut sebagai orang tua tertya di dunia ini berada
dalam perawatan di Ahalya Nursing Home in Guntur, Adhra Pradesh. Diketahui
Erramatti memiliki anak lewat program bayi tabung, meskipun begitu, sebuah
laporan dai Times of India menyebutkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh
pihak keluarga dalam proses kehamilan lewat bayi tabung.
Dokter Sanakkayala Umashankar yang menangani kehamilan tersebut,
mengungkapkan bahwa dirinya sempat dibohongi agar percaya sang ibu masih
berusia 60-an. “Itu terungkap secara kebetulan. Setelah dia mengandung,
suaminya secara tidak sengaja memberitahu salah seorang perawat tentang usia
sebenarnya,” kata Umashankar. Kondisi kedua bayi yang dilahirkan Erramatti
sendiri berada dalam keadaan yang sehat. Lakshmi Bhia, keponakan dari
padasangan lansia itu mengatakan bahwa dua naka kembar ini sudah mengalami
kenaikan berat badan. Bhia juga mengatakan jika dua anak-anak itu tak sanggup
membesarkan keduanya, anggota keluarga lain siap turun tangan.

Tanggapan:
Kehamilan merupakan proses normal alamiah yang diawali dengan pertumbuhan
dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi sampai persalinan.
Kehamilan itu sendiri memiliki risiko, dan risiko-risiko tersebut semakin
meningkat pada kehamila di usia tua. Meskipun usia bukan merupakan faktor
tunggal terjadinya komplikasi kehamilan, seperti munculnya luaran perinatal yang
tidak diharapkan, hal ini dapat meningkatkan risiko mortalitas pada ibu maupun
janin. Oleh karena itu kehamilan di usia senja sebaiknya untuk dihindari.

Anda mungkin juga menyukai