Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Kota Bengkulu

Mata pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/1

Topik : Campuran Homogen dan Campuran Heterogen

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit ( 1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI) :


KI. 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 : Mengharagai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawa, peduli
(toleransi, gotong Royong ), santun, percaya diri dalam berinteraksi, secara
efektif, dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI.3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KL.4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.3 Menjelaskan campuran homogen dan campuran heterogen

C. INDIKATOR
3.3.1 Menjelaskan campuran homogen dan campuran heterogen
3.3.2 Menyebutkan contoh dari campuran homogen dan heterogen
3.3.3 Menyebutkan ciri-ciri dari campuran homogen dan campuran heterogen
3.3.4 Membedakan campuran homogen dan campuran heterogen

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Peserta didik mampu menjelaskan campuran homogen dan campuran heterogen
b. Peserta didik mampu menyebutkan contoh dari campuran homogen dan campuran
heterogen
c. Peserta didik mampu menyebutkan ciri-ciri dari campuran homogen dan campuran
heterogen
d. Peserta didik dapat membedakan campuran homogen dan campuran heterogen

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif Learning
Metode : Diskusi, Ceramah, dan Tanya jawab

F. MEDIA dan SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Alat : Spidol, papan Tulis dan penghapus
3. Bahan : Buku IPA untuk SMP/MA kelas VII

G. MATERI

Campuran adalah suatu bentuk yang terdiri atas dua jenis zat atau lebih dan masih
memiliki sifat-sifat zat asalnya dan yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara
zat-zat yang dicampurkannya atau serba sama. Campuran dapat tersusun atas beberapa unsur
ataupun senyawa. Adapun Komponen-komponen penyusun suatu campuran tersebut dapat
dipisahkan berdasarkan sifat fisika zat penyusunnya.

Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.


1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan
logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.
2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas,
diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

 Campuran homogen

Campuran homogen tersusun oleh dua bagian atau bisa lebih senyawa yang seluruh
bagiannya mempunyai sifat dan susunan lama. Larutan teridiri atas yang pertama pelarut
(solvent) dan yang kedua zat terlarut (solute). Pada suatu campuran homogen seluruh
bagiannya serbasama sehingga komponen-komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan.
Contoh dari campuran ini adalah udara. Udara tersusun atas beberapa senyawa contohnya
H2, CO2, N, O2 dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan cara khusus untuk membedakan
antar komponennya.

Pada dasarnya larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat


dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam, larutan seperti cuka,
sirup, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan
contoh larutan asam, basa atau garam yang banyak dijumpai setiap hari.

 Larutan Asam

Dalam kimia, asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam juga dapat diartikan zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Contoh asam dalam kehisupan sehari-hari, diantaranya cuka
mengandung asam asetat, jeruk mengandung asam sitrat, anggur mangandung asam tartrat,
apel mengandung asam malat, vitamin C mengandung asam askorbat, dan obat tetes mata
mengandung asam borat.

 Sifat Larutan Asam :

 Memiliki rasa masam (Namun jangan mencicipinya)


 Dapat mengubah lakmus biru menjadi merah
 Dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat)
 Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
 Bersifat korosif terhadap logam
 Dapat menetralkan basa

 Jenis Larutan Asam

Terdapat dua jenis larutan asam yaitu asam kuat dan asam lemah. Adanya karat
pada besi merupakan salah satu ciri yang menunjukkan bahwa asam bersifat korosif
terhadap logam. Jika suatu asam dilarutkan hingga hampir seluruh ion H+ dilepaskan
maka asam ini disebut asam kuat. Jika ion H+ yang dilepaskan hanya sebagian kecil saja
maka asam ini disebut asam lemah. Asam kuat dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan asam lemah hampir tidak dapat menghantarkan arus listrik.

o Contoh zat yang termasuk Asam Kuat, diantaranya: asam lambung (asam klorida =
HCl), asam sulfat (H2SO4), asam sulfit (H2SO3), asam bromida (HBr), asam nitrat
(HNO3) dan asam nitrit (HNO2)

o Contoh zat yang termasuk Asam Lemah, diantaranya: asam karbonat (H2CO3), asam
asetat (CH3COOH), asam sulfida (H2S), asam sianida (HCN) dan asam fosfat
(H3PO4).

 Larutan Basa

Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan
dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam air akan terurai
menjadi ion hidroksil (OH–) dan ion positif logam (tapi tidak selalu). Oleh karena itu,
suatu basa dapat menghantarkan arus listrik.

Contoh basa yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya


seperti obat maag mengandung magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium
hidroksida (Al(OH)3); sabun mandi mengandung natrium hidroksida (NaOH); sabun
mandi bayi mengandung kalium hidroksida(KOH); deodorant mengandung aluminium
hidroksida (Al(OH)3) dan pembersih lantai mengandung ammonium hidroksida
(NH4OH).

 Sifat Larutan Basa

 Terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya)
 Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru
 Dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat)
 Apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH–)
 Dapat menetralkan asam

 Jenis Larutan Basa

Jika saat basa dilarutkan dan hampir seluruh ion (OH–) dilepaskan maka basa itu
disebut basa kuat. Contoh basa kuat, diantaranya sepeti natrium hidroksida (NaOH),
kalsium hidroksida (KOH), barium hidroksida(Ba(OH)2). Namun, jika hanya sebagian
kecil OH- yang dilepaskan maka basa itu disebut basa lemah. Contoh basa lemah,
diantaranya seperti ammonium hidroksida (NH4(OH) dan aluminium hidroksida
(Al(OH)3).

 Larutan Garam

Dalam kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation)
dan ion negatif (anion), sehingga terbentuk senyawa netral (tidak bermuatan). Hasil
reaksi asam dan basa disebut garam. Garam bisa terbentuk dari senyawa antara ion logam
(tidak selalu) dengan ion sisa asam.

 Sifat Larutan Garam

 Dapat menghantarkan listrik, tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah
maupun biru

o Contoh Garam

Apabila dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion positif logam
dan ion negatif sisa asam. Contohnya:
 Garam dapur, NaCl → Na+ + Cl–
 Besi sulfat, Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO3-4

 Pembentukan Garam

Ada beberapa cara pembentukan garam, diantaranya yaitu reaksi antara asam dan
basa, oksida basa dengan asam dan oksida asam dengan basa.

a. Reaksi asam dan basa. Contohnya asam klorida dan natrium hidroksida,
reaksinya ditulis:

HCl + NaOH → NaCl + H2O

b. Reaksi oksida basa dengan asam. Contohnya natrium oksida dengan asam
klorida, reaksinya ditulis:

Na2O + 2HCl → 2NaCl + H2O

c. Reaksi oksida asam dengan basa. Contohnya belerang trioksida dengan


natrium hidroksida, reaksinya ditulis:

SO3 + 2NaOH → Na2SO4 + H2O

 Contoh Campuran Homogen

 Larutan gula (campuran gula dengan air)


 Air aki (larutan asam sulfat)
 Cuka dapur
 Udara
 Alkohol 70%
 Larutan garam

 Campuran heterogen

Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa
atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Contoh dari campuran
ini adalah alkohol dan air membentuk campuran homogen, campuran kapur dengan pasir,
campuran serbuk besi dengan karbon, dan masih banyak contoh lainnya.

 Contoh Campuran Heterogen

 Campuran minyak dan air.

 Pasir

 Air dengan bensin

 Air dengan oli

 Air dengan tepung

 Ciri-Ciri Campuran Homogen

1. Tidak dapat dibedakan antara partikel penyusun yang satu dengan yang lainnya.
2. Memiliki warna yang sama rata
3. Memiliki rasa yang sama.
4. Perbandingan zat tercampur sama.
5. Memiliki konsentrasi yang sama.
6. Wujud dapat berupa padatan, cairan atau gas.
7. Tidak dapat dipisahkan menggunakan cara mekanis, tetapi dapat dipisahkan
melalui cara yang lebih rumit, seperti distilasi.

 Ciri-Ciri Campuran Heterogen


1. Dapat dibedakan antara partikel penyusun yang satu dengan yang lainnya.
2. Memiliki warna yang tidak sama (terdapat degradasi)
3. Cenderung memiliki rasa yang tidak sama dalam setiap lapisan.
4. Perbandingan zat yang tercampur tidak sama.
5. Konsentrasi tidak sama.
6. Wujud dapat berupa cairan, padatan, dan gas.
7. Dapat dipisahkan menggunakan cara mekanis seperti filtrasi (penyaringan) biasa.
 Perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen

H. KEGIATAN INTI

Alokasi
Kegiatan Sintak Kegiatan guru
Waktu
Pendahuluan  Guru memberi salam 10 menit
 Berdoa
 Mengecek kehadiran peserta
didik
Kegiatan inti Orientasi pada  Guru memberitahu judul 25 menit
peserta didik pembelajaran
 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran secara lisan dan
tulisan
 Guru menjelaskan materi awal
tentang “Campuran homogen
dan campuran heterogen”
 Dari penjelasan tersebut Guru
menanya kepada anak-anak
contoh dari campuran homogen
dan campuran heterogen
Mengorganisasi  Guru membagi peserta didik 30 menit
peserta didik menjadi beberapa kelompok
untuk belajar kecil secara heterogen
 Guru mengintruksikan peserta
didik untuk duduk
perkelompok yang sudah
ditentukan sebelumnya.
 Guru memberikan LKPD untuk
berdiskusi
Membimbing  Guru membimbing kelompok
pengalaman peserta didik berdiskusi dan
individual/ mengumpulkan data/ informasi
kelompok terkait dengan pemecahan
masalah dengan mendatangi
setiap kelompok dan
menanyakan setiap kesulitan
kelompok
Mengembangkan  Guru membimbing peserta 30 menit
dan didik menyiapkan dan
mempresentasikan mempresentasikan karya
hasil pemecahan berupa jawaban hasil diskusi
masalah  Guru mengintrusikan
perwakilan anggota kelompok
memaparkan hasil diskusinya.
 Guru menanggapi semua
jawaban hasil diskusi tersebut
dan menjelaskan jawaban dari
pertanyaan soal tersebut
 Guru membimbing peserta
didik membuat kesimpulan
terkait diskusi yang telah
dilakukan .
 Setelah itu peserta didik diberi 20 menit
tugas secara mandiri
Menganalisis dan  Guru memberikan evaluasi 20 menit
mengevalusi berupa test lisan
proses pemecahan  Peserta didik dapat ditugaskan
masalah untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu cara
memisahkan campuran
 Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap dan keterampilan Lembar Pengamatan Sikap Spiritual dan
keterampilan
Pengamatan Kognitif Lembar tes tertulis (Uraian)

2. Lembar Penilaian Ranah Afektif


Bersahabat/ Tanggung
No Nama Disiplin Kreatif
Komunikatif jawab
1.
2.
3.
Keterangan :
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas = skor 1
2. MT (Mulai Tampak) , jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten = skor 2
3. MB (Mulai Berkembang ), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten =skor 3
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten = skor 4

Lembar Penilaian Psikomotorik


No Aspek Keterampilan 3 2 1 Skor
Keterampilan dalam
1
melakukan prosedur kerja
Keterampilan mengamati
2
objek
Keterampilan menyajikan
3
hasil
Total Skor yang Diperoleh
Catatan :
1. Baik : 7-9
2. Cukup : 4-6
3. Kurang : 1-3
skor maksimal :9

Instrumen penilaian Kognitif


a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian

Anda mungkin juga menyukai