Anda di halaman 1dari 4

Ada tiga bentuk penyakit kardiovaskular, yakni:

1. Penyakit jantung koroner (serangan jantung) adalah penyakit pembuluh darah yang
mensuplai jantung. Pembuluh darah ini disebut pembuluh darah
koroner. Aterosklerosis adalah penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner.
Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri koroner jantung
oleh pembentukan plak (kerak) dan penyumbatan. Penyakit jantung koroner
disebabkan faktor resiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok,
obesitas, diabetes, pola hidup sedentary (tidak aktif bergerak), usia tua, dan faktor
keturunan. Implikasinya meliputi infark miokard (serangan jantung), angina (nyeri
dada), dan aritmia (irama jantung abnormal).
2. Penyakit serebrovaskular adalah penyakit pembuluh darah yang mensuplai otak.
Implikasinya meliputi transient ischaemic attack (kerusakan sementara pada
penglihatan, kemampuan berbicara, rasa atau gerakan).
3. Penyakit vaskular perifer (Peripheral vascular disease, PVD) atau penyakit arterial
peripheral (peripheral arterial disease, PAD) adalah penyakit pembuluh darah yang
mensuplai tangan dan kaki yang berakibat rasa sakit yang sebentar datang dan pergi,
serta rasa sakit karena kram otot kaki saat olah raga. Faktor resiko penyakit ini
antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, diabetes, tidak
aktif bergerak, usia tua, dan faktor keturunan.

Disamping pembagian tersebut, penyakit kardiovaskuler dapat berupa:


1. Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung ini disebabkan kelainan jantung atau pembentukan struktur jantung tidak
normal saat lahir. Hal ini terjadi bisa merupakan karena faktor keturunan atau karena
faktor lain. Faktor resiko penyakit jantung bawaan antar lain ibu menggunakan narkoba,
minum banyak alkohol, mengalami penyakit tertentu, atau ibu kurang gizi. Faktor-faktor
resiko tersebut dapat menyebabkan bayi lahir cacat, salah satunya dapat menyebabkan
bayi memiliki cacat jantung.
2. Stroke
Stroke (cerebrovascular accident, CVA) terjadi jika suplai darah ke otak terhambat. Hal
ini dapat terjadi karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Orang beresiko
mengalami stroke adalah penderita darah tinggi, memiliki gangguan irama detak jantung,
memiliki kolesterol tinggi, perokok, penderita diabetes dan orang lanjut usia.
3. Gagal Jantung Kongestif (Congestive Heart Failure)
Gagal jantung kongestif terjadi jika otot-otot jantung tidak mampu memompa darah ke
pembuluh darah. Orang yang beresiko mengalami gagal jantung kongestif antara lain
orang yang memiliki tekanan darah tinggi, gangguan irama detak jantung, serangan
jantung, obesitas, dsb.
4. Penyakit Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis)
Penyakit vena dalam (Deep Vein Thrombosis, DVT) adalah terjadinya gumpalan darah
beku pada pembuluh vena kaki yang menyebabkan nyeri dan kaki tidak bisa digerakkan.
Gumpalan darah beku ini dapat berpindah ke jantung dan paru-paru yang menyebabkan
komplikasi yang membahayakan jiwa. Faktor resiko penyakit ini antara lain operasi
pembedahan yang lama, trauma, obesitas, kanker, baru melahirkan, menggunakan alat
kontrasepsi telan, terapi penggantian hormon, dsb.
5. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit ini terjadi karena kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam
rematik (rheumatic fever). Demam rematik disebabkan infeksi bakteri streptococcal.
6. Penyakit Kardiovaskular Lain
Ada banyak jenis-jenis penyakit kardiovaskular lainnya, tetapi jarang terjadi seperti tumor
pembuluh darah, aneurysm pada pembuluh darah otak, cardiomyopathy, penyakit katup
jantung, pericarditis, aortic aneurysm, dsb.
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit kardiovaskuler dimulai dengan memperbaiki
gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit
tersebut. Untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler hindari obesitas/kegemukan dan
kolesterol tinggi. pengobatan dapat dilakukan pada hampir semua bentuk penyakit
kardiovaskular termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes mellitus, namun semua itu
berpulang kepada individu untuk menjalankan pola hidup sehat. Sedapat mungkin
menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular merupakan
langkah terbaik yang dapat dilakukan.
Untuk mencegah timbulnya penyakit jantung, ada beberapa hal yang mesti dilakukan:
1. Menerapkan pola makan sehat.
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Contohnya
seafood (makanan laut) memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan
jantung. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding
pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit
kardiovaskuler.
Sebaiknya, konsumsilah makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus atau
dipanggang, yang rendah atau tanpa lemak. Misalnya susu, keju, dan mentega. Selain itu,
hindari pula makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Menerapkan pola
makan sehat juga berarti makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan.
Seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dan 80 cm (kegemukan), berisiko lebih
besar terkena penyakit jantung.
Mulailah dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian,
makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan
makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya.
2. Pemeriksaan rutin
Kebanyakan penyakit kardiovaskular menyerang dengan tiba-tiba tanpa gejala apapun.
Sebelum semuanya terlambat, akan lebih baik jika Anda rutin melakukan check up atau
pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui risiko tersembunyi dari penyakit kardiovaskular.
3. Yoga
Latihan pernapasan melalui yoga adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit
kardiovaskular. Selain mampu melancarkan asupan oksigen melalui latihan pernapasan,
yoga juga menurunkan stres dan mencegah penyakit kardiovaskular.
4. Aktif bergerak
Seperti yang sudah disebutkan, gaya hidup yang tidak aktif menjadi salah satu penyebab
dari penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, cara mencegahnya adalah dengan lebih aktif
bergerak. Misalnya membiasakan diri untuk jalan kaki , jalan cepat, atau jogging lebih
sering setiap hari.
5. Berhenti merokok
Merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok
menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan
pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit
kardiovaskuler. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar
dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.

Bahan kimia rokok

6. Kurangi minum alkohol


Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik
makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung,
mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri. Lakukan Olahraga/aktivitas fisik.
Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan
menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena penyakit
kardiovaskuler.
7. Memperbanyak minum air putih.
Air putih adalah pelarut yang sangat baik bagi tubuh kita. Sekitar 70% dari tubuh kita
adalah air. Air adalah media utama dalam metabolisme tubuh, sebagai pengatur suhu,
penyeimbang kadar asam-basa, merupakan kendaraan dasar untuk transportasi material,
dan lain-lain. Karena air adalah pelarut yang baik, air akan melancarkan segala keperluan
metabolisme tubuh kita, termasuk pembuangan sampah dan racun dari tubuh kita. Selain
itu tubuh yang tercukupi kebutuhan airnya akan lebih mudah melakukan regenerasi
bagian tubuh yang rusak, sehingga orang akan menjadi awet muda hanya dengan minum
air putih dalam jumlah cukup (tidak berlebihan) setiap hari.
8. Kendalikan tekanan darah dan kadar gula darah.
Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner.
Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya
tidak terkendali. Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain,
amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali
lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba.
9. Mengonsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal
bebas dalam tubuh. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu
adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat
diperoleh dan berbagai macam buah dan sayuran, seperti jeruk, pepaya, brokoli, stroberi,
wortel, tomat, mangga, buah kiwi, buah naga, bunga rosela, dan lain-lain. Vitamin C juga
merupakan suatu antioksidan, karena itu mengonsumsi makanan yang mengandung
vitamin C yang cukup akan sangat membantu dalam melindungi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai