Milik (al-milk) secara bahasa berarti: Pemilikan atas sesuatu (harta benda)
dan kewenangan bertindak secara bebas terhadapnya.
Jadi ada dua keistimewaan yang diberikan oleh syara’ kepada pemilik harta
Halngan syara’ atau mani yang membatasi kebebasa pemilik dalam bertasharuf
ada dua macam:
Yakni cara pemilikan melalui penguasaan terhadap harta yang belum dikuasai
atau dimiliki oleh orang lain/Yakni cara pemilikan melalui penguasaan terhadap
harta yang belum dikuasai atau dimiliki oleh orang lain. Contoh ikan di laut,
Pohon di hutan.
Upaya pemilikan suatu harta melalui ihraz al-mubahat harus memenuhi dua
syarat:
a. Tidak ada pihak lain yang mendahului melakukan ihraz al-mubahat dalam
hal ini berlaku kaidah: ( من سبق الي مباح فقد ملكهBarang siapa lebih dahulu
menguasai harta bebas maka sesungguhnya ia telah memilikinya)
b. Penguasaan harta tersebut bertujuan untuk dimiliki (dilakukan melaului
dengan cara-cara yang lazim).
Menurut Wahbah Az-Zuhaili ada empat cara penguasaan harta bebas: