Anda di halaman 1dari 20

2019

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM TIM


OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI
KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKAYU


LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM TIM PONEK
RSUD SEKAYU TAHUN 2018

A. Ketenagaan
Tabel 1.1. Data pendidikan dan pelatihan pegawai PONEK tahun 2018

No Pendidikan Jumlah
1 Pendidikan formal
D.III 49
D.IV/ S1 6
Spesialis Obgyn 4
Spesialis anak 3
Sub spesialis -
2 Pendidikan non formal
Pelatihan
 PONEK 3
 APN 65
Seminar/ workshop tentang PONEK -
Petugas yang mendapatkan pelatihan masih kurang. Minimnya
pengalaman dalam memberikan pelayanan merupakan kendala dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas, sehingga diperlukan tambahan
pelatihan.

B. Fasilitas Pelayanan
Sarana dan prasarana sebagian besar sudah tersedia, dan beberapa
bagian perlu pengadaan dan perbaikan.

C. Capaian Pelayanan
1. Kunjungan Pasien
1.1. Jumlah Kunjungan Pasien
a. Jumlah kunjungan pasien per tahun

Grafik 1.1. Jumlah kunjungan pasien PONEKdi RSUD Sekayu


tahun 2016 s.d 2018
Dari grafik diatas diperoleh gambaran bahwa
kunjungan pasien PONEK RSUD Sekayu selama 3 tahun
(2016s.d 2018) mengalami peningkatan. Pada tahun 2016
mengalami peningkatan sebesar 4,32% dari tahun
sebelumnya dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan
sebesar 8,66% dari tahun sebelumnya.

b. Jumlah kunjungan pasien per bulan


Trend kunjungan pasien PONEK RSUD Sekayu
mengalami naik turun tiap bulannya.Puncak kunjungan pasien
terbanyak di bulan Desember(2018), September (2017, 2016)
dan November (2017) seperti yang terlihat pada grafik
dibawah ini.

Grafik 1.2. Jumlah kunjungan pasien PONEK di RSUD Sekayu


per bulan tahun 2016 s.d 2018
1.2. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Kasus

Grafik 1.3. Jumlah kunjungan pasien PONEK diRSUD Sekayu


berdasarkan kasus tahun 2018

Grafik 1.4. Jumlah kunjungan pasien PONEK Sekayu berdasarkan


kasus tahun 2016 s.d 2018
Dari grafik diatas diperoleh gambaran bahwa kunjungan
pasien terbanyak tahun 2016 s.d tahun 2018 adalah pasien
obstetri dengan perbandingan yaitu, dari 6 (Enam) kunjungan
pasien maka 5 (Lima) diantaranya adalah pasien obstetri.

2. Kunjungan Pasien Obstetri


2.1. Jumlah Kunjungan Pasien Obstetri

Grafik 1.5. Jumlah kunjungan pasien obstetri RSUD Sekayu tahun


2016 s.d 2018
Trend kunjungan pasien obstetri RSUD Sekayu dari tahun
2016 s.d tahun 2018 mengalami naik turun, puncak kunjungan
pasien terbanyak yaitu pada bulan April 2016, pada bukan
November 2017 dan Desember2018. Secara keseluruhan pasien
obstetri mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, hal ini dapat
dilihat dari grafik 1.5.diatas.
2.2. Kunjungan Pasien Obstetri Berdasarkan 10 Penyakit Terbanyak
Grafik 1.6. Jumlah kunjungan pasien obstetri berdasarkan 10 penyakit
terbanyak di RSUD Sekayu tahun 2018
Pada tahun 2018, KPSW menjadi penyakit terbanyak
obstetric nomor 1 (satu)

2.3. Kunjungan Pasien Obstetri Berdasarkan Tindakan


a. Cara persalinan

Grafik 1.7. Jumlah kunjungan pasien obstetri berdasarkan cara


persalinan di RSUD Sekayu tahun 2018
Grafik 1.8. Jumlah kunjungan pasien obstetri berdasarkan cara
persalinan di RSUD Sekayu tahun 2017
Berdasarkan grafik diatas diperoleh gambaran bahwa
angka sectio secarea pada tahun 2018 sebesar 40% dan
meningkat sebanyak sebanyak 4% dibanding tahun sebelumnya,
sedangkan pada standar pelayanan minimal angka sectio secarea
adalah ≤ 20%. Hal ini disebabkan meningkatnya kunjungan
pasien rujukan dan juga dikarenakan di tahun 2018 sudah ada 4
(empat) dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

b. Persalinan pervaginam
Grafik 1.9. Jumlah kunjungan pasien obstetri berdasarkan
tindakan persalinan pervaginam di RSUD Sekayu tahun 2018

Grafik 1.10. Jumlah kunjungan pasien obstetri berdasarkan


tindakan persalinan pervaginam di RSUD Sekayu tahun 2017
Pada tahun 2017 persalinan spontan sebesar 93% dan
meningkat sebanyak 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Persalinan dengan ekstraksi vakum (EV) sebesar 4% di tahun
2017 dan menurun juga sebanyak 2% dibandingkan tahun
sebelumnya. Sedangkan untuk persalinan dengan presentasi
bokong (presbo) mengalami penurunan 1% dibandingkan tahun
sebelumnya.% persalinan dengan ekstraksi forceps (EF) tidak
ada kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 0% (ekstraksi forcep).

2.4. Kematian Maternal


a. Kematian maternal
Tahun 2018 terdapat 8 kasus kematian maternal di RSUD
Sekayu dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 262 per
100.00 KH angka ini menurun drastic dibandingkan tahun
sebelumnya Tahun 2017 terdapat 15 kasus kematian maternal di
RSUD Sekayu dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 558 per
100.000 KH. Walaupun angka ini sudah menurun tetap perlu
dipikirkan strategi untuk menurunkan lagi angka tersebut di tahun
yang akan datang.

b. Kematian maternal berdasarkan SPM (Standar Pelayanan


Minimal)
Tabel 1.2. Kematian maternal RSUD Sekayu berdasarkan SPM (Standar
Pelayanan Minimal) tahun 2016 s.d 2017

Kasus Kematian Tahun SPM


Maternal 2018 2017
Perdarahan 1.8% 1.1% ≤ 1%
Preekalmpsia 0,4% 2.8% ≤ 30%
Sepsis 0% 0% ≤ 0.2%

Kematian maternal karena perdarahan meningkat 0,7 % di


tahun 2018, walaupun demikian angka ini (1,8%) masih diatas
standar pelayanan minimal rumah sakit. Sedangkan untuk
kematian maternal karena preeklampsia mengalami penurunan
2,4% dari tahun sebelumnya masih dibawah standar pelayanan
minimal rumah sakit. Kematian maternal karena sepsis sebesar
0% baik di tahun ini maupun di tahun sebelumnya dan dibawah
standar pelayanan minimal rumah sakit.
Pada kasus perdarahan dan preeklampsia perlu dibenahi
sistem rujukan dengan pendampingan yang optimal, pengenalan
resiko tinggi di ANC perlu dibenahi serta peningkatan sarana dan
prasarana juga sumber daya manusia.
3. Kunjungan Pasien Gynekologi
3.1. Jumlah Kunjungan Pasien Gynekologi

Grafik 1.12. Jumlah kunjungan pasien gynekologi RSUD Sekayu


tahun 2016 s.d 2018
Trend kunjungan pasien gynekologi dari tahun 2016 s.d tahun
2018 mengalami naik turun, puncak kunjungan pasien terbanyak yaitu
pada bulan Desember, April dan Desember (2016, 2017, 2018).
Secara keseluruhan pasien obstetri mengalami kenaikan dari tahun
sebelummnya, hal ini dapat dilihat dari grafik 1.12.diatas.

3.2. Kunjungan Pasien Gynekologi Berdasarkan 10 Penyakit Terbanyak


Grafik 1.13. Jumlah kunjungan pasien gynekologi berdasarkan 10
penyakit terbanyak di RSUD Sekayu tahun 2017
Grafik 1.14. Jumlah kunjungan pasien gynekologi berdasarkan 10
penyakit terbanyak di RSUD Sekayu tahun 2016
Abortus incompletus menjadi penyakit terbanyak gynekologi
nomor 1 (satu) di RSUD Sekayu selama 2 (dua) tahun berturut-turut
(2017, 2018). Pada tahun 2016 dan tahun 2017 komposisi 10
penyakit terbanyak gynekologi sama hanya berbeda urutan, yaitu :
abortus incompletus, abortus imminens, blighted ovum, Hiperemesis
Gravidarum (HEG), Perdarahan Uterus Abnormal (PUA), Neoplasma
Ovarium Kistik (NOK), death conceptus, Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET), molahidatidosa dan mioma uteri.

3.3. Kunjungan Pasien Gynekologi Berdasarkan Tindakan


Grafik 1.15. Jumlah kunjungan pasien gynekologi berdasarkan
tindakan di RSUD Sekayu tahun 2017
Grafik 1.16. Jumlah kunjungan pasien gynekologi berdasarkan
tindakan di RSUD Sekayu tahun 2018
Dari dua grafik diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian
besar tindakan gynekologi adalah kuretase dan mengalami
penurunan sebesar 6% dari tahun sebelumnya.

3.4. Kematian Gynekologi


Pada tahun 2017 terdapat 3 (tiga) kasus kematian gynekologi,
sedang kan pada tahun 2018 tidak terdapat kasus kematian
gynekologi.

4. Pelayanan KB (Keluarga Berencana)


4.1. Capaian Pelayanan KB Tubektomi dan IUD (Intra Uterine Device) per
Tahun

Grafik 1.17. Capaian pelayanan KB tubektomi dan IUD di RSUD


Sekayu tahun 2016 s.d 2018
Grafik diatas menunjukkan bahwa capaian pelayanan KB
tubektomi tahun 2017 megalami penurunan sebesar 1,23% dari tahun
sebelumnya, sedangkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan
sebesar 4,04% dari tahun 2017. Grafik diatas juga memberikan
gambaran capaian pelayanan KB IUD tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 17% dari tahun sebelumnya, sedangkan pada
tahun 2018penurunan sebesar 6,53% dari tahun 2017.

4.2. Capaian Pelayanan KB Tubektomi dan IUD (Intra Uterine Device) per
Bulan
Grafik 1.18. Capaian pelayanan KB tubektomi dan IUD di RSUD
Sekayu tahun 2018
Trend capaian pelayanan KB tubektomi mengalami naik turun
setiap bulannya di tahun 2018. Hal ini juga terjadi pada capaian
pelayanan KB IUD.

5. Kunjungan Pasien Neonatal


Grafik 1.19.Jumlah kunjungan neonatal di RSUD Sekayu tahun 2016 s.d
2018
Dari grafik diatas diperoleh gambaran bahwa kunjungan pasien
neonatal di RSUD Sekayu selama 3 tahun (2016 s.d 2018) mengalami naik
turun. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 11,7% dari tahun
sebelumnya dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 10% dari
tahun sebelumnya.

6. Kematian Neonatal
Grafik 1.20.Jumlah kematian neonatal di RSUD Sekayu tahun 2016 s.d 2018

Tahun 2018 terdapat 102 kasus kematian neonatal di RSUD Sekayu,


jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 113 kasus.
Dengan demikiantetap dilakukan peningkatan AMP (Audit Maternal dan
Perinatal) baik internal maupun eksternal, memperbaiki sistem rujukan untuk
bayi yang dirujuk ke RSUD Sekayu, mencegah kelahiran prematur dengan
ANC yang optimal, pengoptimalan akses terhadap kontrasepsi terutama
pada ibu dengan resiko tinggi, serta pelatihan tenaga kesehatan.

D. Rencana Tindak Lanjut


1. Meningkatkan sistem rujukan dengan SISRUTE
2. Memastikan bahwa pasien rujukan sudah mendapat stabilisasi dari
Puskesmas PONED
3. Memastikan bahwa pasien rujukan ada pendampingan
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan maternal neonatal
5. Meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan
6. AMP (Audit Maternal Perinatal)

Sekayu, Januari 2019

Tim PONEK RSUD Sekayu


Ketua

dr. Taufik Firdaus Tahir, Sp.OG (K)

Anda mungkin juga menyukai