Manfaat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Home

Kehamilan

Kesehatan Bayi

Parenting

Makanan Sehat

Buah Sehat

Masalah Kehamilan

Type your search query and hit enter:

Type Here

© Hamil.co.id - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang Undang

HAMIL.CO.ID

Type your search query and hit enter:

Type Here

HOMEPAGEPASCA HAMILKESEHATAN IBU

KESEHATAN IBU

Bolehkah Diet Jeruk Nipis Untuk Ibu Menyusui? Serta Manfaat dan Bahayanya

Memilih cara diet ibu menyusui yang paling tepat menjadi perhatian semua ibu yang baru menyusui.
Biasanya kenaikan berat badan didapatkan selama hamil dan akan menurun ketika menyusui. Tapi jika
mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan maka memang perlu diet setelah melahirkan. Karena
masih memberikan ASI untuk bayi maka jenis diet juga harus yang paling sehat. Salah satu pilihan diet ini
termasuk dengan jeruk nipis. Tapi bolehkah diet jeruk nipis untuk ibu menyusui? Dan apa saja manfaat
serta bahaya yang bisa terjadi? Simak ulasan berikut ini.

Manfaat

Mendukung suplai ASI


Menghasilkan ASI dan memberikan ASI secara langsung pada bayi ternyata sudah menjadi bentuk diet
untuk ibu menyusui. Tapi jika tubuh tidak menghasilkan banyak ASI maka juga tidak akan berhasil. Jeruk
nipis bisa menjadi salah satu cara memperbanyak ASI perah maupun ASI yang diberikan secara langsung
pada bayi. Air jeruk nipis mengandung senyaw alkali dimana bisa membuat tubuh ibu memiliki cairan
elektrolit yang seimbang. Kemudian dampaknya bisa membuat ASI menjadi lebih banyak.

Meningkatkan sirkulasi darah

Jika dalam tubuh ibu menyusui memiliki sistem peredaran darah yang buruk maka biasanya diet akan
sulit untuk berhasil. Diet membutuhkan sirkulasi darah yang lancar sehingga bisa mendukung proses
metabolisme. Air jeruk nipis yang digunakan untuk diet mengandung kalium yang sangat tinggi. Hal ini
sangat penting untuk membantu menjaga agar tekanan darah ibu juga normal. Bahkan ini juga menjadi
cara untuk mengatasi riwayat tekanan darah tinggi pada ibu hamil.[AdSense-B]

Membersihkan saluran pencernaan

Minum air jeruk nipis untuk diet ternyata juga sangat penting sekali untuk sistem pencernaan ibu
menyusui. Efek dari vitamin C yang sangat tinggi pada jeruk sangat baik untuk sistem pencernaan.
Akibatnya maka proses pencernaan menjadi sangat lancar kemudian, membantu mengatasi sembelit dan
proses penyerapan nutrisi juga lebih sehat. Dengan cara ini maka berat badan tubuh ibu menyusui akan
lebih cepat turun dibandingkan dengan metode yang lain.

Membuat pembuluh darah semakin sehat

Selama hamil maka ibu biasanya memiliki pembuluh darah yang lebih kuat. Namun tekanan pada
beberapa bagian pembuluh darah karena kehamilan juga lebih sering terjadi. Inilah yang akan menjadi
penyebab varises pada ibu setelah melahirkan. Tentu saja ini hal yang menyakitkan dan bisa mengurangi
rasa percaya diri. Lantas dengan minum air jeruk nipis ternyata sangat penting untuk mengatasi varises.
Kandungan bioflavonoid dalam buah jeruk nipis bisa membuat vena menjadi lebih kuat. Kemudian
akhirnya pembuluh darah akan sehat seperti semula.[AdSense-A]

Membuang racun dalam tubuh

Mengkonsumsi minuman diet yang terbuat dari jeruk nipis untuk ibu menyusui juga bisa membantu
membuang racun dalam tubuh. Hal ini terjadi ketika senyawa dalam jeruk nipis termasuk vitamin C dan
alkalin akan membuang racun tubuh. Ketika tubuh Anda tidak memiliki banyak racun dan bersih maka
ginjal dan organ lain akan bekerja dengan sangat sempurna. Tidak hanya untuk ibu sendiri karena
manfaat ini juga bisa membantu produksi ASI menjadi lebih bersih dan sehat.

Menurunkan resiko kanker payudara

Menyusui sudah bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan resiko kanker payudara. Tapi memang
ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kanker payudara. Mengkonsumsi jeruk nipis
untuk diet bisa memberikan manfaat yang lebih besar. Kandungan vitamin C yang sangat tinggi ternyata
sangat penting untuk mencegah terjadinya sel kanker payudara. Kemudian ini juga sangat bermanfaat
untuk menjaga kesehatan tubuh ibu menyusui agar tidak mudah sakit.

Bahaya

Reaksi alergi untuk bayi

Karena ibu menyusui ingin menurunkan berat badan dengan cepat maka biasanya konsumsi jeruk nipis
akan lebih banyak. Tapi ini bisa sangat berbahaya karena kandungan alkalin dan senyawa lain yang sangat
banyak. Kandungan senyawa ini bisa menyebabkan potensi alergi untuk bayi. Reaksi alergi mungkin tidak
akan cepat karena biasanya senyawa menumpuk melalui ASI. Tanda reasi alergi pada bayi termasuk
seperti bayi rewel saat menerima ASI, bayi merasa tidak puas saat mendapatkan ASI, dan kemungkinan
bayi Anda terkena diare yang parah.

Asam lambung tinggi

Jeruk nipis memang sudah dikenal dengan rasanya yang terlalu asam. Terkadang karena ingin diet maka
tubuh ibu memaksa untuk mengkonsumsi jeruk nipis. Kandungan asam yang sangat tinggi ini bisa
berbahaya untuk lambung dan sistem pencernaan. Masalah yang paling sering terjadi adalah adanya
gangguan asam lambung yang tinggi. Gejala masalah ini seperti sakit pada bagian ulu hati, perut perih,
perut tidak bisa diisi makanan, dan rasa tidak nyaman saat menelan makanan.

gangguan heartburn

Jika ibu sudah mengalami masalah heartburn pada ibu hamil maka sebaiknya tidak mencoba untuk diet
dengan jeruk nipis saat menyusui. Jeruk nipis yang mengandung asam tinggi bisa menyebabkan asam
lambung naik cepat. Kemudian akibatnya Anda bisa mengalami mual atau muntah yang parah.
Heartburn juga akan menyebabkan cairan lambung naik sampai ke kerongkongan sehingga bisa
menyebabkan ibu ingin muntah atau menghasilkan ludah yang lebih banyak.[AdSense-C]
Bolehkah Diet Jeruk Nipis untuk Ibu Menyusui?

Pada dasarnya setiap ibu menyusui bisa memilih cara diet yang aman untuk diri sendiri dan bayi yang
menerima ASI. Para ahli medis tidak melarang ibu menyusui untuk mencoba diet dengan jeruk nipis. Tapi
ibu harus waspada dengan berbagai resikonya. Kemudian pertimbangkan untuk tidak mengambil resiko
diet jika sudah menderita penyakit yang sensitif dengan zat asam. Diet dengan jeruk nipis tetap boleh
dilakukan asalkan sesuai dengan kondisi ibu menyusui. Kemudian untuk mengurangi asam maka campur
jeruk nipis dengan buah yang memiliki rasa manis alami seperti buah naga, semangka, lemon atau buah
lain.

Nah jadi bolehkah diet jeruk nipis untuk ibu menyusui? Memang tetap boleh dan tidak dilarang. Asalkan
ibu melakukan diet ini dengan cara yang benar maka tidak akan masalah. Tapi jika ibu melakukan dengan
cara yang salah maka ibu juga bisa menderita sakit. Jadi tetap lihat kondisi kesehatan ibu sebelum
memutuskan diet ini.

SHARE

PUBLISHED BY

Tri Astuti, ST

TAGS:

asi perahbayi ASIdiet menyusuimaag

2 YEARS AGO

RELATED POST

Penyebab Payudara Kendur Setelah Melahirkan Dan Cara Mengatasi

6 Cara Mengatasi Insomnia Pada Ibu Menyusui Sampai Sembuh

Penyebab Setelah Hamil Punggung Belakang Masih Sakit Seperti Hamil Dan Perawatan

Begini 7 Ciri Ciri Baby Blues Saat Hamil yang Tak Disadari Terjadi
6 Penyebab Tidak Haid Setelah Caesar Dan Steril Kandungan Secara Bersamaan

RECENT POSTS

KESEHATAN BAYI

4 Cara Membersihkan Dot Bayi Yang Benar

Selepas proses persalinan, ibu hamil memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan bayi.
Mengingat kondisi bayi yang masih sangat rentan…

1 day ago

KESEHATAN BUMIL

4 Cara Membersihkan Daki Di Perut Saat Hamil Yang Aman

Ada banyak usaha yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga proses kehamilan dan
perkembangan janin normal di dalam kandungan.…

1 day ago

KESEHATAN BUMIL

Cara Memilih Sabun Penghilang Jerawat Bagi Ibu Hamil Yang Tepat

Kondisi tubuh seorang wanita yang sedang hamil tentu akan mengalami banyak perubahan. Berbagai
bentuk perubahan sebagai gejala kehamilan tersebut muncul…

4 days ago

KESEHATAN BUMIL

Cara Memilih Cream Jerawat Untuk Ibu Hamil Secara Tepat

Selama proses kehamilan ,tubuh ibu hamil akan banyak mengalami perubahan akibat dari proses
penyesuaian diri dengan adanya kehamilan dan perkembangan…
4 days ago

KESEHATAN BUMIL

Bolehkah Ibu Hamil Keramas Setiap Hari ? Dan Adakah Efek Buruknya

Menjalani kehamilan dengan sehat dan normal merupakan harapan bagi setiap wanita yang di dalam
kandungannya sedang ada janin yang tumbuh…

4 days ago

MAKANAN BERBAHAYA

Bolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin Dan Apa Resikonya ?

Sudah menjadi informasi umum bahwa setiap ibu hamil harus menjaga asupan makanannya untuk
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Terpenuhinya nutrisi…

4 days ago

DOCTORS TALK

Jangan anggap sepele, Hindari segera makanan ini.

Home Tentang Disclaimer Ketentuan Layanan Kebijakan Privasi Hubungi Kami

© Hamil.co.id - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang UndangView Desktop Version

FAKTOR-FAKTOR MELAKUKAN PANTANG MAKAN

Masih banyaknya ibu nifas yang melakukan pantang makanan disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya:

1.Faktor predisposisi yang meliputi:

a.Pengetahuan

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang hanya setengah justru lebih berbahaya daripada tidak
tahu sama sekali, kendati demikian ketidaktahuan bukan berarti tidak berbahaya (Paath, 2005).

b.Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan berpengaruh terhadap pemilihan
bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu contoh, prinsip yang dimiliki seseorang
dengan pendidikan rendah biasanya yang penting mengenyangkan, sehingga porsi bahan makanan
sumber karbohidrat lebih banyak dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain. Sebaliknya,
kelompok orang dengan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan memilih bahan makanan sumber
protein dan berusaha menyeimbangkan dengan kebutuhan zat gizi lain. Pendidikan merupakan jalur
yang ditempuh untuk mendapatkan informasi. Informasi memberikan pengaruh besar terhadap perilaku
ibu nifas. Apabila ibu nifas diberikan informasi tentang bahaya pantang makanan dengan jelas, benar dan
komprehensif termasuk akibatnya maka ibu nifas tidak akan mudah terpengaruh atau mencoba
melakukan pantanng makanan (Paath, 2005).

c.Pengalaman

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan tindakan sesorang dalam melakukan sesuatu hal.
Adanya pengalaman melahirkan dan menjalani masa nifas maka ibu akan mempunyai perilaku yang
mengacu pada pengalaman yang telah dialami sebelumnya. Misalnya ibu nifas yang dahulunya
mengalami masalah baik pada dirinya dan bayinya karena pantang makanan maka ibu nifas tidak akan
melakukan pantang makanan kembali pada masa nifas berikutnya (Paath, 2005).

d.Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu usaha dalam memporelh imbalan yaitu uang. Suami yang bekerja akan
mendukung ibu dalam memenuhi kebutuhan masa nifas yang mengandung banyak zat gizi, sedangkan
sebaliknya ibu yang bekerja menyebabkan ibu kurang mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi
khususnya dengan rekan kerja tentang pantang makanan. Ibu yang bekerja lebih mementingkan
pekerjaanya dibandingkan mementingkan kebutuhan nutrisi dan gizi pada masa nifas. Hal ini berbeda
dengan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dimana ibu lebih banyak memiliki waktu luang
dirumah sehingga ibu mudah untuk mendapatkan atau mencari informasi khususnya tentang dampak
melakukan pantang makanan pada ibu nifas (Paath, 2005).

e.Ekonomi

Ketidakmampuan masyarakat dalam menyediakan makanan yang bergizi bagi ibu nifas menyebabkan
penerimaan tradisi berpantang makanan bagi ibu nifas dapat diterima dengan mudah. Status ekonomi
merupakan simbol status sosial di masyarakat. Pendapatan yang tinggi menunjukan kemampuan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat gizi untuk ibu hamil.
Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu nifas untuk melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan (Paath, 2005).

f.Budaya

Menjalankan ritual yang menyatakan tentang hubungan, kekuatan, dan keyakinan. Derajat keyakinan.
Derajat keyakinan budayaa khusus dan perilaku yang ada dalam kehidupan keluarga dfikaitkan dengan
lama waktu kieluarga tersebut ada di dalam syatu komunitas, komposisi komunitas, dan jarak geografik,
serta bersifat sementara dari keluarga besar dan komunitaas asal. Lingkungan sangat mempengaruhi,
khususnya di pedesaan yang mana masih melekatnya budaya tarak dari nenek moyang. Dan sangat
berpengaruh besar terhadap prilaku ibu pada masa nifas. Adapun keadaan keluarga yang mempengaruhi
perilaku seseorang yaitu orang tua yang masih percaya dengan budaya tarak yang memang sudah turun
temurun dari nenek moyang. Pada kalangan yang luas terutama pada suku jawa, diyakini bahwa
mengkonsumsi makanan berprotein tinggi dapat memicu terjadinya infeksi, pada luka perineum maupun
pada kulit bayi akibatnya seringkali masyarakat mewajibkan pada ibu nifas untuk menghindari makan
telur atau ikan laut (Paath, 2005).

2.Pendukung pantang makan pada ibu nifas yakni dikarenakan terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia
atau tidak bersedianya fasilitas – fasilitas atau sarana – sarana kesehatan. Misalnya puskesmas, obat-
obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban(Paath, 2005).

3.Pendorong terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang
merupakan kelompok retefensi dari perilaku masyarakat (Paath, 2005).

PERILAKU MAKAN PADA IBU NIFAS

Perilaku makan ibu nifas secara kualitatif dapat diketahui dari frekuensi, jenis, dan porsi makan ibu
selama menyusui bayinya. Frekuensi makan ibu nifas yang dianjurkan yaitu makan 3 kali sehari (pagi,
siang dan malam) dan sesuai dengan porsinya. Sedangkan jenis makanan yang dianjurkan adalah semua
makanan yang mengandung semua unsur utama dalam tubuh terutama karbohidrat, protein, dan lemak
yang mana dikonsumsi secara seimbang dan tidak berlebihan dengan porsi makan 2 kali porsi makan
waktu hamil. Ibu menyusui diwajibkan menambah konsumsi protein hewani hingga 1,5 kali dengan
jumlah normal (Krisnatuti, 2005).

ALASAN BUDAYA TARAK DI MASYARAKAT

Adanya pantangan makanan merupakan gejala yang hampir universal berkaitan dengan konsepsi "panas-
dingin" yang dapat mempengaruhi keseimbangan unsur-unsur dalam tubuh manusia -tanah, udara, api
dan air. Apabila unsur-unsur di dalam tubuh terlalu panas atau terlau dingin maka akan menimbulkan
penyakit. Untuk mengembalikan keseimbangan unsur-unsur tersebut maka seseorang harus
mengkonsumsi makanan atau menjalani pengobatan yang bersifat lebih "dingin" atau sebaliknya. Pada,
beberapa suku bangsa, ibu yang sedang menyusui kondisi tubuhnya dipandang dalam keadaan "dingin"
sehingga ia harus memakan makanan yang "panas" dan menghindari makanan yang "dingin". Hal
sebaliknya harus dilakukan oleh ibu yang sedang hamil (Reddy, 2005).
Pada dasarnya, peran kebudayaan terhadap kesehatan masyarakat adalah dalam membentuk, mengatur
dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial untuk memenuhi
berbagai kebutuhan kesehatan. Memang tidak semua praktek/perilaku masyaiakat yang pada awalnya
bertujuan untuk menjaga kesehatan dirinya adalah merupakan praktek yang sesuai dengan ketentuan
medis/kesehatan (Fatma, 2005).

Anda mungkin juga menyukai