Anda di halaman 1dari 9

Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

CRITICAL JOURNAL REPORT

DOSEN PENGAMPU : ENNY KERISTINA SINAGA,S.Pd.,M.Si

OLEH :

NAMA : YUWITA C TIMORENSIA SINAGA

NIM : 4183321014

KELAS : FISIKA DIK B 2018

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
BAB I

PENGANTAR

IDENTITAS JURNAL

Judul Jurnal : Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan


Nilai Moral yang Terkandung Dalam Materi Demokrasi di kelas VIII SMP negeri
raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang

Jenis Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan

No ISSN : 2337-8891

Penulis : Syarif Firmansyah,Hendra Sulistiawan

Volume : Vol. 1, No. 1

Tahun : Juni 2017

Jumlah Halaman : 10 Halaman

Bahasa Jurnal : Bahasa Indonesia


BAB II

RINGKASAN JURNAL

Pada dasarnya nilai moral merupakan sesuatu yang abstrak,yang mempunyai ciri tertentu dan
dapat dilihat dari tingkah laku, memiliki kaitan dengan istilah fakta,tindsakan,norma,moral,cita
cita,keyakinan dan kebutuhan.Nilai itu ada tetapi tidak mudah dipahami.Sifatnya yang abstrak dan
tersembunyi di belakang fakta menjadi salah satu penyebab sulitnya dipahami .Ketika manusia
dibiicarakan,pemikiran klasik dalasm psikologi sampai pada proses belajar seseorang,maka
jawabannnya adalah faktor bawaan atau faktor lingkunagn diaman kedua faktor tersebut paling
Pada dasarnya nilai moral merupakan sesuatu yang abstrak, yang mempunyaiciri-ciri
terteberpengaruh terhadap perkemabangan diri manusia.

Faktor bawaan dan faktor lingkungan sangat erat kaitannya dalam proses perolehan nilai
moral seseorang dalam kehidupannya.Pada dasarnya perolehan nilai moral dipandang sebagai
proses regenerasi dari sifat-sifat bawaan yang dimiliki seseorang. Dapat dikatakan bahwa nilai
moral sebagai kontinuitas dari proses psikologis lainnya seperti persepsi, sikap, dan keyakinan
pada diri seseorang. Di lain pihak, ada pula yang mengatakan bahwa perolehan nilai moral sebagai
interaksi sosial antara individu dengan lingkungannya.

Cara pandang seperti ini lebih menekankan pada peran dunia luar sebagai faktor yang
memfasilitasi sistem nilai. Peran orang tua, guru, masyarakat sekitar dan sistem nilai moral yang
dipelihara dalam lingkungan tempat ia tinggal merupakan faktor-faktor penting bagi proses
pemilikan nilai moral pada diri individu. Dalam pandangan filsafat, nilai moral sering
dihubungkan dengan masalah kebaikan. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai moral apabila sesuatu
itu berguna, benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral), religius (nilai religi),
dan sebagainya. Nilai moral merupakan sesuatu yang ideal dan bersifat baik. Oleh karena itulah
nilai dianggap sebagai sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indera.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Fraenkel (dalam Hamid Darmadi, 2007: 27)
menyatakan bahwa nilai moral ini adanya dalam “people’s minds” (angan-angan manusia) serta
berlainan dengan lainnya. Adapun pendapat yang mirip dengan pandangan Fraenkel ini adalah
Rokeah, yang menyatakan bahwa nilai moral merupakan sesuatu yang berharga yang dianggap
bernilai, adil, baik dan indah serta menjadi pedoman atau pegangan diri. Selanjutnya menurut
Imam Al Ghazali, (dalam Hamid Darmadi, 2007: 27) menyatakan bahwa keberadaan nilai moral
ini dalam “lubuk hati” (Al Qolbu) serta menyatu/bersatu raga di dalamnya menjadi suara dan hati
atau hati nurani (the conscience of man).Nilai moral manusia baru akan menjadi satu pribadi dan
bersatu raga menjadi sistem organik dan personal apabila sudah mencapai tahap sebagai keyakinan
diri atau prinsip serta tersusun sebagai sistem keyakinan (belief system). Hal ini harus benar-benar
diyakini dan menjadi jati dirinya.Siswa dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral,
yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk.

Hal-hal yang boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Siswa yang bermoral
dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada perilakunya
yang baik, benar, dan sesuai dengan etika. Artinya, ada kesatuan antara penalaran moral dengan
perilaku moralnya.Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan
bahwa“Untuk memiliki moralitas yang baik dan benar, seseorang tidak cukup sekedar telah
melakukan tindakan yang dapat dinilai baik dan benar. Seseorang dapat dikatakan sungguh-
sungguh bermoral apabila tindakannya disertai dengan tindakan dan pemahaman akan kebaikan
yang tertanam dalam tindakan tersebut”untuk itu penulis menerapkannya pada materi
demokrasi.Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang terlihat bahwa kemampuan guru,
khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam memberikan pemahaman tentang nilai dan moral
pada siswa masih belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari sikap dan tingkah laku siswa sehari-
hari.
BAB III

KEUNGGULAN JURNAL

a. Keterangan Jurnal
Kajian topik pada jurnal ini saling terkait, yakni mengkaji tentang pendidikan ksarakter
dan upaya yang yang harus dilakukan oleh guru PPKn terhadap pendidikan karakter siswa.
b. Kemutakhiran isi jurnal
Kemutakhiran jurnal ini dapat dilihat dari kajian yang mendukung pendidikan karakter
sesuai kurikulum 2013 dan sumber yang digunakan berdasarkan tahun terbitnya adalah
2015, 2017 yang berarti terbaru meskipun terdapat bahan bacaan jurnal dari tahun 1999
dan tahun 2007 atau 2012.
c. Sistematika bahan kajian
Sistematika penyusunan kajian jurnal ini dapat dikatakan sudah baik dan sudah sesuai
dengan penulisan standar jurnal yang tepat. Jurnal juga didisain dengan metode penelitan
yang bervariasi serta penggunaan grafik pengamatan serta keterangannya.
BAB IV

KELEMAHAN JURNAL

Pada ini referensinya kurang diaman penulis hanya satu orang sehingga kurang adanya
variasai antar penulis. Materi yang disampain hanya fokus pada topik itu bisa saja tanpa ada
kaitannya dengan toipk yang lain yang sesuai dengan materi jurnal. Masih membutuhkan referensi
referensi lainnya sebagai sumber pendukung.
BAB V

IMPLIKASI TERHADAP

a. Teori/Konsep
Jurnal ini dapat digunakan mahasiswa sebagai pendukung materi dalam mata kuliah
Kewarganegaraan karena dilengkapi dengan metode dan model.Jurnal ini juga dapat
digunakan oleh guru agar lebih kreatif lagi dalam mengajar.
b. Program pembangunan di Indonesia
Kurnal ini dapat digunakan dalam program pembangunan di Indonesia khususnya dibidang
pendidikan, dengan jurnal ini guru dapat berimprovisasi dalam menerapkan metode dan
model belajar yang lebih kreatif. Sehingga siswa akan lebih mengerti dan lebih
menyenangkan dalam belajar. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas siswa yang
baik untuk pembangunan Indonesia kedepannya.
c. Analisis mahasiswa
Jurnal ini tidak terlalu membuat mahasiswa untuk berpikir kritis, karena jurnal ini lebih
banyak bercerita dan menekankan manuis atau mahasiswa yang demokratis. Dan pembaca
hanya meniru apa yang dibuat dalam jurnas ini.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Jurnal ini hanya dapat digunakan sebagai pendukung atau referensi saja dalam matakuliah
Kewarganegaraan, karena kajian materi yang singkat dan sekilas.

SARAN

Sebaiknya kajian dalam jurnal ini ditambahkan ataupun dipadatkan agar dapat digunakan
untuk memperbaiki pendidikan yang lebih kreatif.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah Syarif .2013.Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan


Nilai Moral yang Terkandung Dalam Materi Demokrasi Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai
Raya Kepulauan Kabupaten Benkayang.Vol 1Nomor 1 Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai