OLEH:
A.ASFAR
Semoga segala amal kebaikannya bernilai ibadah disisi Allah SWT dan mendapat
imbalan pahala dari Allah SWT.Akhir kata semoga karya tulis yang sederhana ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... ..2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Sejarah Nilai Dasar Perjuangan ............................ ............... .3
2.1.1 Pengertian Nilai Dasar Perjuangan ............................................................... 3
2.1.2 Sejarah Nilai Dasar Perjuangan .................................................................... 4
2.2 peran Nilai Dasar Perjuangan.................. ........................................................ 5
2.3 Aktualisasi NDP lingkup mahasiswa dan masyarakat........................................6
2.3.1 Aktualisasi NDP dalam rana kampus..............................................................7
2.3.2 Aktualisasi NDP dalam masyarakat..............................................................
2.4 Pentingnya NDP sebagai landasan berfikir..............................................
2.5.Mengenal karakteristik generasi......................................................................
2.6 Penerapan NDP di era milenial..........................................................
2.6.1 Tengtang NDP...........................................................................................
2.6.2 Apa itu milenial...........................................................................
.6.3 Yang seharusnya NDP di era milenial...............................
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini kita berada di era dimana teknologi sangat berkembang dan kehidupan
masyarakat yang sangat modern. Perkembangan teknologi pun menjadi jejak
lahirnya generasi-generasi baru dalam tatanan peradaban umat manusia.
Generasi muda pun selalu menjadi generasi yang paling energik dalam gelombang
zaman. Generasi muda jugalah yang akan menjadi pewaris perjuangan kebangsaan.
Generasi ini sangat tegas melalui kemajuan teknologi yang seolah menghapus
ruang dan waktu.
Lanskap dunia pun seolah berubah menjadi datar dan mampu menghubungkan
manusia dari seluruh belahaan dunia. Kebutuhan informasi pun sangat muda di
jangkau dengan teknologi begitu banyak materi yang ada di internet yg bisa di akses
siapa saja. Segala lini perlu pembenahan agar tidak salah arah dalam pembangunan
bangsa yang akan datang.
Dibalik segala kekurangan teknologi yang merasuki sendi kehidupan harapan pada
kehidupan yang lebih baik selalu ada. Terutama cara berpikir generasi penerus
bangsa karena untuk menghadapi masalah-masalah yang ada di butuhkan pemikiran
yang kritis dan bernafaskan islam. Olehnya itu, NDP masih dianggap relevan dan
mampu menjadi landasan utama dalam berfikir.
NDP dapat diartikan sebagai rumusan ajaran-ajaran pokok Agama Islam yang
mengandung nilai-nilai berupa Tauhid, Kemanusiaan, Keharusan Universal,
Kemasyarakatan, Keadilan dan Ilmu Pengetahuan yang selaras dalam perjuangan
memperbaiki masyarakat (ihsan) menuju masyarakat madani.
1
Nilai-nilai dimaksud sebagai sesuatu yang tidak bisa berubah, meskipun perubahan
zaman dari masa ke masa nilai akan tetap sama, hal yang mungkin berubah adalah
pengungkapan, penekanan dan implikasinya yang disesuaikan terhadap kondisi
masyarakat.
Dan salah satu hal penting yang harus kita ketahui adalah menganalisa karakteristik
dan kebiasan generasi saat ini yang di kenal dengan generasi milenial. Tentunya
dengan berangkat dari pisau analisa Nilai Dasar Perjuangan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka ada beberapa rumusan masalah yang
muncul, yakni sebagai berikut :
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai referensi kita agar kita
dapat mengetahui makna beserta arti subtansi dari rumusan masala tersebut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Sejarah NDP
Nilai-nilai Dasar Perjuangan NDP merupakan salah satu dokumen organisasi tertua
yang digunakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai hari ini. Pertama kali
disampaikan pada forum Kongres X HMI di Malang tahun 1969, NDP
dimaksudkan sebagai teks rumusan pokok-pokok ajaran Islam dengan merujuk
pada sumbernya yang utama, yaitu Al Quran dan Hadis. NDP menjadi semacam
ijtihad pemikiran kaum muda muslim ketika itu, untuk menegaskan persepsi-
persepsi mereka terhadap ajaran Islam.
HMI yang didirikan pada tahun 1947 oleh Lafran Pane dan kawan-kawannya
memang berdiri diatas visi keislaman dan keindonesiaan yang unik. Tujuan awal
didirikannya HMI adalah untuk mempertahankan Negara Indonesia dari agresi
militer Belanda dan mengembangkan ajaran Islam. Visi ini meyakini bahwa Islam
sebagai ajaran yang universal perlu ditafsirkan menurut konteks lokalitas ke-
Indonesiaan dan kemodernan zaman. Sehingga bagi HMI, antara Islam dan konsep
negara-bangsa Indonesia tidak terdapat pertentangan. Islam sebagaimana dipahami
HMI inilah yang kemudian termaktub sebagai asas HMI, Islam menjadi sumber
motivasi, pembenaran dan ukuran bagi HMI dalam gerak perjuangan mencapai
tujuannya.
Sejarah Perjalanan NDP Orde lama merupakan satu masa yang riuh dengan
perdebatan ideologi. Suatu kurun yang bukan saja menjadi apa yang disebut
Soekarno sebagai ‘nation building’ namun juga semacam pencarian dan transaksi
gagasan antar elit bangsa mengenai dasar dan alat perjuangan bangsa.Walaupun
Pancasila disepakati sebagai dasar negara tak lama setelah proklamasi
kemerdekaan, namun sebagai rahasia umum kita tahu bahwa umat Islam yang
diwakili Masyumi dan terwakilkan dalam sosok Muhammad Natsir dalam sidang-
sidang Konstituante bermaksud menjadikan Islam sebagai dasar negara,
menggantikan Pancasila.
Demikian pula kaum komunis melalui PKI yang secara perlahan mendapat simpati
rakyat bawah, membuka jalan untuk menjadikan Indonesia sebagai Soviet baru,
demi mencapai cita-cita classless society yang diimpikan Marx seabad sebelumnya.
Demikian ketika itu aroma persaingan ideologis begitu pekat, setiap kekuatan
politik mencoba untuk menarik garis diametral antara satu dengan yang
lain.Kebutuhan terhadap sebuah buku saku panduan perjuangan seperti yang pernah
dimiliki oleh kaum muda sosialis di Indonesia dirasa semakin mendesak.
Jika kaum muda sosialis punya buku saku panduan ideologi, mengapa HMI tidak,
begitu mungkin logika berpikir ketika itu. Dasar organisasi HMI -Islam- harus
dijabarkan dalam sebuah doktrin perjuangan yang walaupun bersifat mendasar,
normatif, namun dapat menjadi rujukan praktis bagi kader HMI.
Di penghujung tahun 1968, Nurcholish Madjid (Cak Nur) yang ketika itu Ketua
Umum PB HMI mememnuhi undangan untuk melakukan kunjungan ke Amerika
Serikat. Usai kunjungan ke AS, ia sendiri kemudian melanjutkan kunjungannya
4
lebih lama untuk mengelilingi Timur-tengah : Mesir, Turki, Irak, Suriah, Arab
Saudi untuk menyaksikan bagaimana Islam dipraktekkan di tanah asalnya.
Sayangnya, kesimpulan dari perjalanan Cak Nur adalah kekecewaan, betapa Islam
diperlakukan secara kaku dalam rupa slogan-slogan loyalistik dan cenderung
miskin solusi menghadapi problematika umatnya sendiri.Demikian pula Indonesia
kondisinya tidak lebih baik. Sebagai bangsa muslim terbesar di dunia namun paling
terakhir ter-arabkan, umat muslim Indonesia belum menghayati betul ajaran Islam,
dan malah terjerat dalam kondisi sosial-ekonomi yang memprihatinkan :
kemiskinan, kebodohan, kebencian antar kelompok, ketidakadilan dan
intoleransi.Dari kunjungan ke luar negeri dan perenungan terhadap kondisi umat
Islam di Indonesia inilah Cak Nur menggagas penyusunan NDI atau Nilai Dasar
Islam.
Gagasan NDI dalam bentuk kertas kerja kemudian dibawa Cak Nur menuju
Kongres IX di Malang pada bulan Mei tahun 1969, yang lalu menghasilkan
rekomendasi kongres bahwa draft NDI ini perlu dilakukan penyempurnaan,
diserahkan kepada tiga orang: Cak Nur sendiri, Endang Saefudin Ansari dan Sakib
Mahmud untuk melakukan penyempurnaan teks. Pada Kongres X di Palembang
tahun 1971 teks tersebut kemudian disahkan dengan nama NDP, dan
disosialisasikan ke cabang-cabang.
Penggunaan nama NDP sendiri diambil karena dirasa nama NDI dianggap terlalu
klaim terhadap ajaran Islam, terlalu simplistis dan menyempitkan universalitas
Islam itu sendiri. Sedangkan kata perjuangan diambil dari buku Sjahrir yang
berjudul “Perjuangan Kita”.
Dalam prosesnya setelah Orde Baru runtuh, pada Kongres XXII tahun 1999 di
Jambi, Islam dikembalikan sebagai asas HMI dan NIK berubah kembali menjadi
NDP. Pada saat kongres ini pula mulai muncul keinginan kuat untuk memulai
langkah ke arah rekonstruksi NDP. langkah ini diinisiasi oleh Andito dan Dudi
Iskandar dari Badko Jawa Bagian Barat yang secara khusus menawarkan format
rekonstruksi mereka.
Rekonstruksi NDP dimaksudkan sebagai jawaban atas keluhan kader HMI bahwa
NDP Cak Nur cenderung berat untuk dipahami sehingga di beberapa cabang
tertentu muncul alur penyampaian NDP yang berbeda-beda semisal: Dialog
Kebenaran di Makassar, Visi Merah Putih di sebagian Jabodetabek dan Revolusi
Kesadaran di cabang Bandung.
Kongres XXII Jambi akhirnya merekomendasikan kepada PB HMI untuk
5
melaksanakan lokakarya rekonstruksi NDP, yang terlaksana pada tahun 2001 di
Graha Insan Cita Depok dibawah koordinasi Kholis Malik sebagai Ketua Bidang
PA PB HMI. Lokakarya ini kemudian mengamanahkan kepada tim khusus PB HMI
untuk menyusun draft NDP rekonstruksi berdasar draft yang diajukan Badko Jabar
sebelumnya.Kemudian di Kongres XXIV di Jakarta tahun 2003 muncul kembali
rekomendasi kongres untuk melaksanakan lokakarya NDP. PB HMI periode 2003-
2005 kemudian menugaskan bidang PA PB HMI melalui ketua bidangnya
Muhammad Anwar (Cak Konyak) untuk kemudian bekerjasama dengan Bakornas
LPL PB HMI yang dipimpin Encep Hanif Ahmad untuk melaksanakan lokakarya
NDP, dengan maksud melakukan pengayaan alur materi NDP sehingga lahir
metodologi pemahaman NDP yang lebih mudah dicerna kader HMI.Semangat
rekonstruksi NDP yang menggebu dari cabang-cabang difasilitasi melalui
lokakarya di Mataram yang mempertemukan draft-draft rekonstruksi NDP yang
dibawa beberapa badko dan cabang yang menjadi undangan.
Setelah lokakarya di Mataram, proses finalisasi teks dilakukan oleh tim 8 di Selong
dan di HMI Cabang Makassar Timur. Draft inilah yang kemudian disahkan pada
Kongres XXV di makassar pada tahun 2006 sebagai NDP HMI, atau lazim disebut
sebagai NDP baru.
Namun setelah disahkan, NDP baru banyak mendapat kritik, baik terhadap teks
maupun proses perumusan dan pengesahan di Kongres Makassar. Dalam
Seminar/Lokakarya yang diadakan PB HMI bulan April 2009 terungkap bahwa
NDP baru sesungguhnya bukan hasil rekonstruksi tim 8, melainkan narasi Arianto
Achmad, seorang guru NDP di Cabang Makassar Timur, yang melalui proses
tertentu sehingga dapat dijadikan draft final sehingga disahkan pada Kongres
Makassar melalui mekanisme forum yang dipaksakan: voting.
Selain itu, kritik terhadap isi teks NDP baru juga disampaikan oleh banyak pihak,
diantaranya Azhari Akmal Tarigan, Amrullah Yasin (mantan Tim 8) dan Kun
Nurachadijat yang mensinyalir NDP baru ‘berbau’ mazhab Syiah, dengan kualitas
yang ‘tidak lebih baik’ dari NDP Cak Nur, selain juga kemudian banyak cabang
yang tidak mau menggunakan NDP baru dan cenderung memilih NDP Cak Nur,
yang notabene ketika itu adalah tindakan inkonstitusional.
6
2.2 Peran NDP
Dari zaman ke zaman mahasiswa memiliki banyak peran yang diberi nama yaitu
“mahasiswa” itu sendiri. Seperti istilah “agent of change, agent of knowledge”
tersemat di dalam sebuah nama yaitu “mahasiswa”. Oleh karena itu, mahasiswa
harus memiliki potensi yang besar dalam menjalankan peran-peran tersebut yang
sangat berperan besar di dalam membangun bangsa ini khusunya dalam dunia
kampus. “agent of change, agent of knowledge” banyak hal yang apabila masing-
masing individu dapat mulai melakukannya, dengan begitu suatu saat nanti
diharapkan terjadi perubahan didalam kampus kearah yang lebih baik. Pada
dasarnya, akademi di kampus merupakan tanggung jawab seluruh mahasiswa
kampus, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa dosen tidaklah menjadi satu-
satunya sumber untuk mendapatkan pendidikan, namun proses pembelajaran
banyak didapatkan pada organisasi. Kampus juga menjadi tempat yang paling
7
bagus untuk pencarian jati diri seseorang mahsiswa. Untuk melakukan perubahan
dalam kampus tentunya mahasiswa harus memiliki pengetahuan-pengetahuan
sosial dan yang paling penting mahasiswa dituntut untuk memiliki cara berfikir
yang kritis. Olehnya Nilai Dasar Perjuangan adalah dasar yang baik untuk
membangun kesadaran kritis karena di materi petama “landasan dan kerangka
berfikir ilmiah” Tak dapat dipungkiri bahwa Perguruan tinggi adalah sebuah
institusi yang tidak hanya untuk Kuliah, Mencatat Pelajaran, Pulang dan Tidur.
Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah suatu “tempat“ untuk
penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kontempelasi dan pengembaraan
intelektualitasnya agar mempunyai idealisme dan komitment perjuangan
sekaligus tuntutan perubahan. Mahasiswa dengan sederet “titel social” mulai dari
agent of change, dan agent of social control. Bahkan, menurut sebagian
masyarakat kita menyebut “mahasiswa adalah orang yang serba bisa, serba tahu
berbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat. Hal ini menjadikan
mahasiswa sebagai kaum elit dan terhormat dibanding dengan kaum muda
lainnya. Namun, sederet titel dan penghargaan terhadap mahasiswa teryata tidak
semuanya berbuah manis serta sesuai dengan harapan.
8
Tinggi merupakan proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu
generasi ke generasi berikutnya, dengan demikian proses alih generasi juga diikuti
dengan proses alih ilmu pengetahuan dalam arti luas. Kemudian untuk
menghindari stagnasi ilmu pengetahuan yang berorientasi pada tuntutan zaman,
maka dalam proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan membutuhkan
pengembangan konsep atau teori ke ardah konsep atau teori yang lebih baik.
Usaha pengembangan teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan
melalui prosedur ilmiah, kegiatan ini disebut penelitian.
Beranjak dari latar belakang perumusan NDP, jelaslah NDP yang merupakan
sekumpulan nilai yang bisa dijadikan acuan untuk melakukan perubahan atau
setidaknya menjadi acuan bergerak kader dalam bermasyarakat. Dalam
menghadapi masalah-masalah sosial yang ada seperti pembangunan dan kebijakan
pemerintah dimana mahasiswa sebagai ageng of change dituntut memiliki Hard
Skill (Kemampuan Intelektual), yaitu profesionalisme, berfikir ilmiah, dan kritis
memberikan solusi.
Olehnya Nilai Dasar Perjuangan adalah salah satu landasan yang bisa dijadikan
acuan karena seperti yang kita ketahui dalam NDP juga membahas tengtang
individu dan masyarakat. Adapun kriteria yang harus dimiliki mahasiswa untuk
dapat bermanfaat untuk masyarakat. Yang pertama sebagai agen dalam perubahan
bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi
kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya
sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka
sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk
mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara
uang rakyat saja mereka curi. Jika dilihat dari kekayaan sumber daya alam,
Indonesia
9
memiliki masa depan yang sangat baik. Namun mengapa Indonesia belum bias
mensejahterakan rakyatnya.
Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang
didapat dari pengalaman organisasi dimana saja baik ligkungan rumah dan sekolah
atau kampusnya. Selain itu mahasiswa juga harus memiliki akhlak mulia agar ilmu
yang ia dapat bisa dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.
Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk
rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya
demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada
sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi,
mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan
melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol
sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa. Tentunya dengan
cara yang positif.
Yang terakhir mahasiswa harus memiliki akhlak yang mulia. Karena mahasiswa
berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku
10
mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus
pandai menempatkan diri, beradaptasi dan hidup berdampingan di tengah-tengah
masyarakat. Tentunya jika pergerakan-pergerakan itu dibungkus dengan nilai-nilai
keislaman seperti yang di jelaskan dalam Nilai Dasar Perjuangan akan lebih
relevan.
11
membedakan manusia dengan makhluk atau benda-benda lainnya, seekor binatang
misalnya hanya memiliki instink untuk menjaga kelangsungan hidupnya, tidak
lebih dari itu. Binatang hanya mampu berlindung jauh-jauh ke tempat yang lebih
aman sebelum gunung meletus, ia tidak dapat berpikir lebih jauh tentang gejala
tersebut : mengapa gunung meletus, faktor apa yang menyebabkannya, apa yang
dilakukan untuk mencegah semua itu. Tak seekor anjing pun, kata Bertrand Russel,
yang berkata kepada temannya, “ayahku miskin, namun jujur”. Jelaslah bahwa
manusia ketika berpikir, telah mempertegas eksistensi kemanusiaannya sebagai
seorang manusia, apapun jenis penalarannya.
Itulah kenapa NDP dianggap sangat relevan dijadikan sebagai landasan berfikir
karena di era teknologi yang sangat berkembang sehingga informasi begitu muda
di dapatkan. Akan tetapi dampaknya kemudian adalah bagaimana generasi kita
menanggapi informasi-informasi yang ada. Salah satu yang sering kita jumpai
adalah hoax yang di sebar melalui sosial media. Jika generasi saat ini tidak memiliki
kerangka berfikir yang baik maka dia akan terjebak dengan informasi-informasi
yang bersifat hoax. Bahkan ada beberapa oknum-oknum yang sengaja menyebar
berita-berita hoax dengan tujuan memecah belah ataupun untuk kepentingan
tertentu. Bahkan isu-isu keagamaanpun banyak di bertebaran di sosial media maka
dari itu generasi saat ini harus memiliki landasan berfikir yang baik.
2.5 Mengenal karakteristik Generasi
Ada 5 generasi yang lahir setelah perang dunia kedua dan berhubungan dengan
masa kini menurut teori generasi, yaitu:
12
dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua,
mulai mengenal musik punk, dan mencoba menggunakan ganja.
3. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
Dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y
mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993.
Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS,
instan messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka juga suka
main game online.
4. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010)
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki
kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan
dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan
mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan
berhubungan dengan dunia maya.
Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih
yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
5. Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025)
Generasi yang lahir sesudah generasi Z, lahir dari generasi X akhir dan Y. Generasi
yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, rata-rata
memiliki orang tua yang kaya dengan sedikit.
Melihat dari banyaknya pimpinan baik itu negara maupun perusahaan, generasi X
masih mendominasi. Sementara itu generasi Y masih menggeliat, mencari
kemapanan dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, tidak dipungkiri beberapa
sudah menjadi pimpinan sebuah perusahaan sejak usia muda. Generasi Z yang
merupakan keturunan dari generasi X dan Y, sekarang ini merupakan anak-anak
muda yanag rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah
mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari bidang seni.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari generasi X, Y, dan Z
1. Generasi X (lahir tahun 1965-1980)
• Mampu beradaptasi
• Mampu menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang
tangguh
• Memiliki karakter mandiri dan loyal (setia)
• Sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan uang
• Tipe pekerja keras
13
• Kekurangannya selalu menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan
terhadap hasil kerjanya
2. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
• Karakteristik masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan,
strata ekonomi, dan sosial keluarganya
• Pola komunikasinya sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya
• Pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan
perkembangan teknologi
• Lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat
sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya
• Memiliki perhatian yang lebih terhadap ‘wealth’ atau kekayaan
14
tapi lembut dan sabar, membangun dialog dan komunikasi yang sehat serta
terbuka,
hadir secara utuh mendampingi mereka, serta memberikan pendidikan dengan nilai
karakter positif dengan penuh cinta.
Bagi perusahaan, generasi Y dan Z mengharapkan pimpinan yang jujur. Semakin
pimpinan jujur, maka akan semakin dihormati. Jejaring sosial dapat dimanfaatkan
bagi para pimpinan untuk berbagi kegiatan sehari-hari bersama para karyawannya.
Perusahaan sebisa mungkin menciptakan budaya kerja yang unggul dimana
karyawan memiliki teman yang terlibat dalam pekerjaannya dan mendapat
tunjangan.
2.6 Penerapan NDP di era milenial
2.6.1 Tengtang NDP
Nurcholish Madjid pada dasarnya adalah orang yang merumuskan NDP,walaupun
di formalkan pada kongres malang.dan kemudian keinginan untuk mengubah-
mengembangkan dan sebagainya selalu ada dari teman-teman mahasiswa,dan itu
sah-sah saja selama dalam arti di kembangkan.Tentu dalam pembaharuan akan
selalu ada kritik dan otokritik terhadap segala sesuatu yang ada.
Pada kongres ke-10 di palembang pada tahun 1971 konsep dasar nilai islam ini di
kukuhkan dengan nama ‘’Nilai-nilai dasar perjuangan’’ yang di singkat dengan
NDP tanpa perubahan isi sama sekali,kata NDP ini di gunakan mengingat kata NDI
’’Nilai dasar islam’’ di anggap menyempitkan islam itu sendiri,apalagi HmI
mengklaim kata islam itu sendiri.Menurut sejarah ada beberapa faktor yang melatar
belakangi lahirnya NDP,diantaranya ;
Dan pada saat negara ini menganut asas tunggal Pancasila,UU No.5 tahun 1985
tentang asas tunggal pancasila,NDP pun berubah nama menjadi Nilai Identitas
Kader atau NIK,namun isinya tetap sama.adapun perubahan nama itu di sahkan
pada kongres ke-16 di padang,penyebab perubahan nama tersebut di karena
beberapa hal,yaitu ;
15
Kemudian di saat orde baru tumbang dan beralih ke alam demokrasi,maka pada
kongres ke-22 di jambi pada tahun 2000,NIK kembali berubah nama menjadi
NDP.NDP adalah gambaran bagaimana seorang kader memahami islam
sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran.Apa yang tercantum dalam NDP
bukanlah ajaran yang bertentangan dengan islam,melainkan semangat baru untuk
mengkaji lebih dalam islam itu sendiri,sehingga tertuang menjadi suatu nilai yang
riil pada setiap kader Himpunan Mahasiswa Islam. NDP adalah landasan ideologis
perjuangan HmI, Sebagai salah satu roh yang mendorong semangat juang
kader.Pemahaman akan NDP diharapkan mampu menumbuh-kembangkan
semangat ontologis,kosmologis,dan sosiologis,sebagai sumber nilai moral yang
mengiringi ilmu pengetahuan untuk di abdikan bagi ummat dan
keummatan.Dengan demikian nilai-nilai NDP bisa menjadi identitas yang khas
bagi kader-kader HmI.Namun satu hal yang pasti adalah NDP bagi HmI tidaklah
sama dengan al-Quran bagi ummat islam,bagaimana pun NDP adalah buatan
manusia .Karena itu perumusannya yang di dasarkan pada wahyu ilahi,NDP
hanyalah hasil interpretasi manusia yang sifatnya relatif.NDP hanyalah salah satu
jalan filosofis untuk mencapai kepastian/kemutlakan/kebenaran,yaitu TUHAN.Apa
yang ada di NDP harus dI sikapi secara kritis.Nurcholish madjid sendiri,sebagai
perumus NDP ketika di tanya apakah NDP masih relevan dengan kondisi sekarang
ataukah perlu di ganti,mengatakan BISA saja selama tingkat intelektualitasnya
tidak lebih rendah dari apa yang sudah ada sekarang.
16
Generasi ini adalah orang-orang dengan usia produktif sekaligus konsumen yang
mendominasi pasar saat ini.Ciri dari generasi ini adalah kemampuan
menggunakan.
Pada hakikatnya perilaku beragama seseorang yang melekat dalam dirinya sehari-
hari merupakan personafikasi institusi yang merepresentasikan
keyakinannya.perilaku tersebut muncul berkenaan tingkat intelektualitas seseorang
17
tentang suatu hal,kondisi yang sama terjadi dalam lingkup himpunan mahasiswa
islam.
Dalam era milenial NDP seharusnya tidak lagi pada perdebatan NDP lama atau
NDP baru yang digunakan dalam setiap forum-forum basic training HmI,Memang
terjadi perbedaan mendasar dari dua NDP ini,namun menjadikannya perdebatan
setiap hari bahkan bertahun-tahun dan takkunjung usai kufikir membuang-buang
waktu saja.perdebatan ini ada baiknya ditinggalkan mengingat zaman terus
berkembang dan generasi milenial terus bertambah.NDP di era milenial ini
seharusnya sudah mampu menyesuaikan diri,dalam arti himpunan mahasiswa islam
menciptakan formulasi baru NDP yang sesuai dengan era milenial,tanpa ada embel-
embel NDP baru dan NDP lama,singkirkan perdebatan itu,saatnya himpunan
mahasiswa islam melangkah maju kedepan,jangan mundur kebelakang.
18
.Zaman terus berkembang dan generasi Z telah mengintip,saatnya himpunan
mahasiswa islam berbenah,NDP harus menjadi pemantik awal menciptakan kader-
kader baru yang mampu menyesuaikan diri dengan zamannya
.Lafran pane pernah berucap‘’Dimana pun kalian berkiprah tak ada masalah,yang
terpenting dari semua itu adalah semangat keIslaman-keIndonesiaan’’. Ini adalah
nasehat lafran pane kepada akbar tanjung sebelum terjun kedunia politik.ada
segudang masalah kebangsaan kita hari ini,dan tentu himpunan mahasiswa islam
tidak boleh berdiam diri saja melihat semua permasalahan ini.
NDP punya andil besar dalam hal ini,mengingat generasi milenial sepatutnya
menjadi target utama himpunan mahasiwa islam dalam menyelesaikan masalah
kebangsaan.ini hanyalah salah satu bentuk ikhtiar saya sebagai kader
himpunan,bagaimana harus memulai dan berbuat untuk bangsa dan negara ini
tentunya.
BAB III
19
siswa Islam mengubah metode-metode lama dimana kita terjebak dengan
perdebatan –perdebatan yang tidak selesai seperti perdebatan NDP baru dan NDP
lama karena melihat realitas di era teknologi sekarang ini hal yang paling penting
yang harus kita pikirkan adalah metode apa yang semestinya kita gunakan dalam
penerapan NDP di era milenial saat ini. Begitu banyak masalah-masalah yang
seharusnya kita analisa dan diskusikan bersama agar bisa memberi solusi terhadap
masalah-masalah di era teknologi ini. Kita sebagai pemuda intelektual seharusnya
memikirkan bagaimana kita saling merangkul dan bekerja sama untuk
membangun bangsa sekaligus mengabdi kepada masyarakat
20
DAFTAR PUSTAKA
21