Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong
(sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu
atas panggul/simpisis) (Sarwono, 2008).
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang
dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau
kombinasi keduanya. Dengan isidensi 3-4% dari
seluruh kehamilan tunggal pada kehamilan cukup bulan
(≥ 37 minggu), presentasi bokong merupakan
malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum
umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong
tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor
risiko selain prematuritas, yaitu abnormalitas
struktual uterus, polihidramnion, plasenta prrevia,
multiparitas, mioma uteri, kehamilan multipel,
anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan
riwayat presentasi bokong sebelumnya (Sarwono, 2009)

Menurut World Health Organization (WHO). Dari tahun 1990


hingga
2015, angka kematian ibu secara global menurun 44 persen
- dari 385 kematian
menjadi 216 kematian per 100.000 kelahiran hidup, menurut
perkiraan antarbadan PBB. Untuk AKI di negara- Negara
Asia salah satunya Indonesia tercatat

1
2

AKI masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup.


Selanjutnya angka kematian
bayi (AKB) usia 0-11 bulan adalah 34 per 1.000 kelahiran
hidup. Target
nasional pada tahun 2015 AKI akan turun menjadi
23/100.000 kelahiran
hidup.10 Angka kematian bayi pada persalinan letak
sungsang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan letak kepala.
Presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling
sering dijumpai, angka kejadiannya 3-4 % dari seluruh
kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan.
Sebelum umur kehamilan 28 minggu kejadian presentasi
bokong meningkat berkisar 25-30 % dan sebagian besar akan
berubah menjadi presentasi kepala setelah umur kehamilan
34 minggu (Prawirohardjo, 2010 h. 588). Kehamilan letak
sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua,
pada usia kehamilan 28-30 minggu hanya 80% (Prawiroharjo,
2008; h. 601).

Hasil penelitian mendapatkan 152 kasus persalinan letak


sungsang yaitu sebesar 2,2% dari total 3347 persalinan.
Persentase tertinggi ditemukan pada ibu multipara
(64,5%); usia ibu >35 tahun (28,9%); usia kehamilan 37-40
minggu (78,3%); complete breech (66,4%); persalinan
perabdominal (78,3%). Berat badan lahir bayi letak
sungsang terbanyak pada rentang 2500-3500 g (65,1%)
dengan nilai apgar terbanyak pada nilai 4-6 (61,2%).

B. Manfaat penelitian
3

Pembuatan studi kasus ini diharapkan agar bisa


memberikan manfaat, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Informasi dan data hasil pembuatan studi kasus ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya perkembangan dalam bidang
ilmu kesehatan.

2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi tentang bagaimana memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan
sungsang.

C. Batasan Masalah
Ruang lingkup keperawatan ini terbatas yaitu
hanya keperawatan maternitas yang dilakukan pada Ny.
R dengan persalinan letak sungsang di Ruang Kenari
RSD Idaman Banjarbaru, dengan waktu perawatan 3 jam
demi menolong persalinan untuk mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih serius selama persalinan

D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
4

Menerapkan dan mengaplikasikan manajemen


asuhan keperawatan Maternitas pada Ny. R dengan
Persalinan Letak Sungsang dengan pendekatan
proses keperawatan.

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada
Ny. R dengan Persalinan Letak Sungsang
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada
Ny. R dengan Persalinan Letak Sungsang
c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan
sesuai dengan prioritas masalah pada Ny. R
dengan Persalinan Letak Sungsang
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan prioritas masalah pada Ny. R dengan
Persalinan Letak Sungsang
e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada
Ny. R dengan Persalinan Letak Sungsang

E. Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan studi kasus, metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk
pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan dengan


metode :
1. Observasi
5

Observasi adalah prosedur yang meliputi melihat


dan mencatat jumlah taraf aktivitas tertentu yang
berhubungan dengan pasien.

2. Wawancara
Wawancara adalah proses interaksi atau komunikasi
secara lansung. Pengumpulan data dapat digunakan
untuk memperoleh data yang bersifat fakta.
Kemudian tanya jawab pada pasien dan keluarga
dengan tujuan untuk pengumpulan data subjektif.

3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah sekumpulan cacatan informasi
dalam sistem integritas untuk penggunaan yang
efisiensi dan mudah diterima. Dilahan, penulis
melihat dan mencatat Rekam Medik (RM) pasien.

4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah metode pengumpulan data
yang berasal dari literature atau bacaan yang
digunakan untuk mendukung penyusunan studi kasus.

Anda mungkin juga menyukai