Anda di halaman 1dari 5

Tema konsep

Modern Kontemporer

Desain modern kontemporer bisa diartikan sebagai desain pada masa kini yang tidak mengacu
pada desain klasik di masa terdahulu. Istilah kontemporer dapat diimplementasikan di berbagai
media, khususnya pada bidang seni. Seni komtemporer, yang lahir setelah era seni modern sangat
mewakili kekinian dalam konsep dan produk akhirnya. Seniman, arsitek atau praktisi lain di bidang
seni menuangkan ide dan konsep kekinian dalam karya – karya mereka menggabungkan antara
idealisme dan tren yang diyakini.

Pengertian Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer merupakan suatu bentuk karya arsitektur yang sedang terjadi di
masa sekarang. Dalam buku Indonesian Architecture Now, karya Imelda Akmal,
digambarkan karya-karya arsitektur yang kontemporer yang terdapat di Indonesia. Karya ini
dibangun dalam satu dasawarsa terakhir dan cukup menggambarkan trend arsitektur dalam
negeri. Trend yang berkembang dalam satu dasawarsa terakhir didominasi oleh pengaruh
langgam Arsitektur modern yang memiliki kesamaan ekspresi dengan karya arsitektur
modern dari belahan dunia barat di dekade 60-an. Karya - karya arsitektur kontemporer
Indonesia memiliki kesamaan dengan karya Mies van de Rohe, Wassily karya Marcel Breuer
atau kursi B306 chaise-lounge karya Le Corbusier dan lounge chair karya Charles Eames.
Ciri dan Prinsip Arsitektur Kontemporer

Berikut prinsip Arsitektur Kontemporer menurut Ogin Schirmbeck :


1. Bangunan yang kokoh
2. Gubahan yang ekspresif dan dinamis
3. Konsep ruang terkesan terbuka
4. Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar,
5. memiliki fasad transparan
6. Kenyamanan Hakiki
7. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur.

Srategi Pencapaian Arsitektur Kontemporer

NO Prinsip arsitektur kontemporer Strategi pencapaian


1 Gubahan yang ekspresif dan Gubahan massa tidak berbentuk formal (kotak)
dinamis tetapi dapat memadukan beberapa bentuk dasar
sehingga memberikan kesan ekspresif dan
dinamis
2 Konsep ruang terkesan terbuka Penggunaan dinding dari kaca, antara ruang dan
koridor (dalam bangunan) dan optimalisasi
bukaan sehingga memberikan kesan bangunan
terbuka dan tidak masiv
3 Harmonisasi ruang luar dan Penerapan courtyard sehingga memberikan
ruang dalam suasana ruang terbuka di dalam bangunan.
Pemisah ruang luar dengan ruang dalam dengan
menggunakan perbedaan pola lantai atau bahan
lantai.

4 Memiliki fasade yang transparan Fasade bangunan menggunakan bahan


transparan memberikan kesan terbuka, untuk
optimalisasi cahaya yang masuk ke ruang
sekaligus mengundang orang untuk datang
karena memberikan kesan terbuka.

5 Kenyamanan Hakiki Kenyamanan tidak hanya di rasakan oleh


beberapa orang saja (ex: orang normal) tetapi
juga dapat dirasakan oleh kaum difabel,
misalnya penggunaan ramp untuk akses ke
antar lantai.

6 Explorasi elemen lansekap Mempertahankan vegetasi yang kiranya dapat


di pertahankan dan juga tidak mengganggu
sirkulasi di luar maupun dalam site.
Penerapan vegetasi sebagai pembatas antara
satu bangunan dengan bangunan lain.
Menghadirkan jenis vegetasi yang dapat
memberikan kesan sejuk pada site sehingga
semakin menarik perhatian orang untuk datang.
7 Bangunan yang kokoh Menerapkan system struktur dan konstruksi
yang kuat serta material modern sehingga
memberi kesan kekinian

Strategi Pencapaian Arsitektur Kontemporer (Liem, Nike Dessy Natalia, 2018)


Pengertian Arsitektur Modern
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur modern dapat dipisahkan
mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan ilmu merancang serta membuat
konstruksi bangunan, jembatan dan sebagainya serta “modern” yang berarti terbaru atau
mutakhir. Maka secara harafiah, arsitektur modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
merancang serta membuat konstruksi bangunan yang terbaru atau termutakhir. Arsitektur
modern juga memiliki beberapa pengertian lain, diantaranya :
1. Pengertian sebagai sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah.
2. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.
3. Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam
pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-
hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala
bentuk pranatanya.
4. Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik &
estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
Pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah fasad,
ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik. Pada masa arsitektur modern,
kualitas non- fisik lebih dipentingkan, seperti gagasan - gagasan ruang yang diolah sehingga
membentuk penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata. Menurut Rayner Banham pada
bukunya yang berjudul “Age of The Master: A Personal View of Modern Architecture”, 1978,
perkembangan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Arsitektur
modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk
mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi dan perulangan
yang monoton merupakan ciri arsitektur modern.

Ciri – Ciri Karakteristik Arsitektur Modern


Arsitektur modern memiliki ciri-ciri serta karakteristik yang berkembang seturut
berjalannya periode ini. Ciri- ciri dari arsitektur modern antara lain:
 Terlihat memiliki keseragaman dalam penggunaan skala manusia.
 Bangunan bersifat fungsional, yaitu sebuah bangunan dapat mencapai tujuan
semaksimal mungkin, bila dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
 Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal aliran kubisme dan abstrak yang
terdiri dari bentuk-bentuk aneh, akan tetapi memiliki bentuk dasar segi empat.
 Memperlihatkan konstruksi.
 Pemakaian bahan pabrik atau industrial yang diperlihatkan secara jujur dan tidak
diberi ornamen.
 Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal.
 Konsep open plan, yaitu konsep yang membagi dalam bentuk elemen- elemen
struktur primer dan sekunder. Open plan bertujuan untuk mendapatkan fleksibilitas
dan variasi di dalam bangunan. (Tanudjaja, 1997)

Konsep Arsitektur Modern

Pada era arsitektur modern, fungsionalisme merupakan dasar pemikiran utama.


Fungsionalisme dimaksudkan sebagai penghambat penggunaan yang tidak tepat dari bentuk
yang penuh gaya akan tetapi tidak cocok dengan maksud bangunannya. Semboyan “Form
Follow Function” yang diungkapkan oleh Louis Sullvian memberi pandangan bahwa bentuk
merupakan turunan dari fungsi dan fungsi menciptakan serta mengorganisir bentuk. (Wahid
& Alamsyah, 2013)
Semboyan “Machine for Living” yang ditegaskan oleh Le Corbusier memberikan pandangan
bahwa dunia bangunan harus memiliki sifat yang efisiensi, rendemen, ekonomi dan harus
mencapai semaksimum mungkin seperti dalam perekayasaan setiap mesin. Le Corbusier juga
memberikan pandangannya terhadap tipologi pada arsitektur modern yang menjelaskan
bahwa tipologi berupa objek produksi masal yang melihat bahwa elemen dari kolom rumah
sampai dengan kota sebagai sebuah analogis karena rasionalisme ilmu pengetahuan dan
sistem produksi teknologi adalah wujud nyata daripada bentuk yang paling progresif.(Wahid
& Alamsyah, 2013) bahwa tipologi berupa objek produksi masal yang melihat bahwa elemen
dari kolom rumah sampai dengan kota sebagai sebuah analogis karena rasionalisme ilmu
pengetahuan dan sistem produksi teknologi adalah wujud nyata daripada bentuk yang paling
progresif.(Wahid & Alamsyah, 2013)
Aspek-aspek kesatuan dalam arsitektur modern juga menjadi hal yang cukup dominan.
Pada karya Le Corbusier “Falling Water”, elemen-elemen horizontal sangat dominan dan
menciptakan efek rongga dengan perpaduan material padat. Penonjolan sangan kuat pada
elemen-elemen horizontal berupa katilever dari material yang padat. Pada karya Le Corbusier
yang lainnya “Sainte Marie de La Tourrete”, tercipta sebuah bentuk sederhana berupa blok
serta menampilkan sesuatu yang logis. Penekanan yang sangat menonjol adalah elemen-
elemen horizontal. Selain itu, pada salah satu karya Frank Lloyd Wright, perpaduan antara
elemen vertikan dan horizontal menciptakan kontras pada setiap elemennya. Elemen
horizontal memberikan efek padat sedangkan elemen vertikal memberikan efek
ringan.(Smithies, 1982)

Kesimpulan terhadap Modern Kontemporer

Arsitektur modern adalah arsitektur yang diproduksi saat ini. Modern tidak terbatas
hanya pada satu gaya tunggal saja. Sedangkan arsitektur kontemporer lebih dekat
dengan gaya tradisional sebelum revolusi Industri. Terkadang arsitektur kontemporer
sering disamakan dengan arsitektur modern karena pada desainnya sendiri memiliki
keterikatan satu sama lain, karena kedua gaya tersebut sama – sama mengikuti
perkembangan zaman. Dengan penggabungan dua gaya tersebut, maka bangunan
Maasjid yang akan di desain akan menggunakan gaya modern kontemporer yang
dimana desain ini akan dibuat sesuai perkembangan zaman dengan menyesuaikan
keadaan serta kondisi fisik yang ada di Indonesia tetapi tidak melupakan serta tanpa
menghapus nilai tradisi lokal yang ada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai