Anda di halaman 1dari 4

POINT Q-PLAN DETAIL FOTO LITERATUR

Lokasi memiliki arti yang sangat


LOKASI luas terutama di daerah-daerah
yang mencakup pemukiman, taman
dan kantor. Lokasi juga memiliki
hubungan yang sangat dekat
dengan aksesibilitas pusat
perbelanjaan (Syahara & Ristiana,
1992).
Selain itu, Nicholls et al., (2002)
menunjukkan bahwa, lokasi
kemungkinan merupakan elemen
paling penting untuk sebuah pusat
Jl. Bukit Idaman, Ciumbuleuit, kec. Cidadap, Kota Bandung. perbe lanjaan.

 Hasil analisis
Lokasi berada di tempat yang strategis kota bandung, dan daerahnya masih belum ramai
untuk kendaraan yang lalu lalang. Namun masih banyak lahan kosong dan membuat terlihat gersang.
SIrkulasi kendaraan Black (1981) mengatakan
AKSESIBILI bahwa aksesibilitas adalah
TAS konsep yang menggabungkan
sistem pengaturan tata guna
lahan secara geografis dengan
sistem jaringan transportasi
yang menghubungkannya.
Dalam Hurst (1974) dikatakan
Akses menuju site daerah Bandung dan sekitarnya, dapat bahwa aksesibilitas adalah
mengakases Jl. Cijengkol menuju ke Jl. Mahogani lalu Jl. Bukit ukuran dari kemudahan (waktu,
idaman. Aksesnya masuk kedalam perumahan. biaya, atau usaha) dalam
melakukan perpindahan antara
tempat-tempatatau kawasan
dalam sebuah sistem.
 Hasil analisis
Site ini tidak dapat diakses oleh kendaraan umum, karena wilayah site ini berada
di dalam perumahan elite. Hanya dapat diakses melalui kendaraan pribadi.
VIEW Menurut dari pengamatan pribadi El-Adly (2007) berpendapat
view pada site cukup indah, bahwa faktor estetika sebuah
karena masih dapat memandang mal menarik lebih banyak
keasrian daerah sekitar melalui pelanggan daripada faktor
kontur yang ada. lainnya. View dan orientasi
akan sangat berpengaruh
didalam penonjolan pola
visualbangunan dalm hai ini
fasade bangunan sebagai
penarik untuk mendatanginya

 Hasil analisis
Masjid yang akan dibangun akan dibuat senyaman mungkin dan menggunakan
ornament-ornamen yang indah untuk fasadnya, agar terkesan membawa kesejukan yang lebih.
Entrance untuk memasuki site
ENTERANCE dapat diakses dari arah Jl. Pintu / jalan
Chasalia. Dapat juga adanya masuk/penerimaan.
entrance di posisi Jl. Bukit KBBISebuah entrance harus
idaman.
memikat atau mempesona
dan berkesan welcome
karena entrance itu
bagaikan fasade jika di
bangunan(Purnomo, 2014)

 Hasil analisis
Entrance site diposisikan dipinggir jalan yang memang dapat terlihat dari sisi manapun.
Dan menciri khasnya bangunan tersebut ialah masjid.
Sirkulasi pada site Sirkulasi luar dalam arsitektur
SIRKULASI sudah menggunakan itu ada beberapa macam yaitu
jalan aspal yang rapih, sirkulasi secara frontal (secara
sehingga mudah langsung),sirkulasi secara tidak
untung dilalu lalang langsung, dan sirkulasi secara
oleh kendaraan. spiral. Sirkulasi secara secara
frontal yaitu sirkulasi yang
langsung mengarah ke arah
pintu masuk sebuah bangunan.
Sementara sirkulasi tidak
langsung adalah sirkulasi yang
jalurnya dapat diarahkan
kembali sekali atau beberapa
kali untuk menunda atau
melamakan sequen
pencapaian. Dan yang terakhir
adalah sirkulasi spiral yang
berarti sequen pencapaiannya
menekankan bentuk tiga
dimensi sebuah bangunan dan
kita bergerak disekelilingnya.
 Hasil analisis
Sirkulasi untuk masjid nanti didesain agar memudahkan para jamaah saat mengakses fasilitas yang ada.

KEBISINGAN

Kebisingan pada sekitar site ini tergolong cukup


rendah, karena tidak banyaknya kendaraan yang
berlalu lalang pada site ini.

 Hasil analisis
Kebisingan di area site sangat minim karena site terdapat di lokasi perumahan elite.
Sehingga dibuatnya masjid di area ini menjadi nyaman.
ORIENTASI Orientasi bangunan mengikuti
akses kota, serta orientasi terhadap
peredaran matahari sebagai
sumber pencahayaan alami.
[Agustian, Suntoro, Nurmalisa,
2013]

 Hasil analisis
Orientasi yang diambil untuk bangunan masjid ini mengarah pada arah timur (kiblat). Dapat dibuatnya fasad yang menarik untuk bangunan masjid ini,
karena tepat di jl. Chasalia yang dilalu lalang untuk warga umum.

BENTUK
TAPAK

 Hasil analisis
Bentuk tapak pada site memiliki lahan kontur yang tidak terlalu curam, dengan ketinggian per garis kontur sekitar 1.5m dan mempunyai lebar 3m. Dalam
merancang bangunan pada site ini akan menggunakan sistem cut n fil di bagian dalam untuk masjid dan dibuatkannya hirarki dari teras masjid ke dalam
masjid.

Anda mungkin juga menyukai