Abstrak
Sistem saraf manusia suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubugan satu dengan yang lain. Karena pengaturan saraf tersebut
terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh
berfungsi sebgai unit yang harmonis. Potensial aksi terjadi pada saat terjadinya
depolarisasi dialirkan ke ujung saraf dan mencapai ujung akson (akson terminal).
Timbulnya kontraksi pada otot rangka mulai dengan potensial aksi dalam serabut-
serabut otot. Potensial aksi ini menimbulkan arus listrik yang menyebar ke bagian
dalam serabut, dimana menyebabkan dilepaskannya ion-ion kalsium dari
retikulum sarkoplasma. Selanjutnya ion kalsium menimbulkan peristiwa-peristiwa
kimia proses kontraksi. Potensial aksi melibatkan aliran ionik positif dan negatif
yang bergerak di membran sel. Semakin besar diameter akson semakin cepat
penghantaran potensial aksi karena tahanan arus listrik berbanding terbalik dengan
luas penampang penghantar arus tersebut. Sinyal saraf dihantarkan oleh potensial
aksi, yang merupakan perubahan cepat pada potensial membran yang menyebar
secara cepat di sepanjang membran serabut saraf. Setiap potensial aksi dimulai
dengan perubahan mendadak dari potensial membran negatif istirahat normal
menjadi potensial positif dan kemudian berakhir dengan kecepatan yang hampir
sama dan kembali ke potensial negatif. Untuk menghantarkan sinyal saraf,
potensial aksi bergerak di sepanjang serabut saraf sampai tiba di ujung serabut.
Selama satu potensial aksi, depolarisasi membran ke potensial ambang memicu
serangkaian perubahan permeabilitas akibat perubahan konfirmasi kanal K+ dan
Na+ berpintu-listrik. Perubahan permeabilitas tersebut menyebabkan pembalikan
sesaat potensial membran, dengan influks Na+ menimbulkan fase naik (dari -70 ke
+30 mV), diikuti efluks K+ yang menyebabkan fase turun (dari puncak kembali ke
potensial istirahat).