Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN EBM

No. Langkah EBM Hasil


1 Ringkasan Kasus Tn R usia 60 tahun menderita penyakit jantung sejak 7
bulan yang lalu. Pasien masih mengeluhkan nyeri dada
kiri menjalar ke lengan kiri selama <5 menit setelah
beraktivitas berat. Penampilan sesuai usia, tampak sakit
sedang. Berat badan 56 kg, tinggi badan 160 cm, IMT
21 (normal). Kesadaran kompos mentis, tekanan darah
110/70 mmhg, nadi 70 x/menit, frekuensi nafas 21
x/menit, suhu 36,50C. Mata, telinga, hidung dan mulut
dalam batas normal. Tenggorokan, leher, dan abdomen
dalam batas normal. Status lokalis thorax {retraksi
intercostal (-), nyeri tekan (-), fremitus kanan = kiri,
ictus cordis teraba lemah, sonor/sonor, batas jantung
dalam batas normal, vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-), BJ I-II regular lemah, murmur (-)}.
Ekstremitas dekstra et sinistra dalam batas normal.
Ekstremitas inferior sinistra dalam batas normal dan
ekstremitas inferior dekstra dalam batas normal
2 Formulasi Apakah penggunaan anti angina dapat memperbaiki
Pertanyaan kualitas hidup pasien lansia dengan penyakit angina
(Answrible pektoris stabil?
Questions)
3 PICO P: Pasien lansia dengan angina pektoris stabil
I: terapi anti angina
C: -
O: kualitas hidup
4 Searching Pada praktikum EBM ini, saya memilih sumber bukti
Guidence dari pubmed. Berikut langkah-langkah saya mencari
sumber bukti yang relevan dengan foreground question
yang diberikan.
• Buka google
• Tulis di search engine: PubMed
• Lalu pilih Pubmed Clinical Queries
• Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories
• Pada kotak search engine, ketik: “elderly
patients OR geriatric OR above 60 years old AND
angina OR stable angina OR unstable angina OR
coronary heart disease OR coronary artery disease
AND comparison AND anti angina OR beta blocker
OR aspirin OR nitrates OR calcium channel blocker
AND quality of life”
• Pada kotak Category, pilih Therapy
• Pada kotak Scope, pilih Broad
• Lalu didapatkan 102 jurnal dari hasil tersebut.
5 Eliminate Eliminasi jurnal yang diatas dilakukan dengan cara
memilih jurnal yang sesuai.
Pada akhirnya saya memilih jurnal yang berjudul:
“Long-term beta blockers for stable angina:
systematic review and meta-analysis"
6 Critical Appraisal Validity
Desainnya merupakan systematic review and meta-
analysis of randomised controlled trials. Data
Systematic Review ini berasal dari CENTRAL,
MEDLINE, EMBASE, CBM, and CNKI. Sehingga
merupakan sumber data yang sangat valid mengingat
Systematic Review menduduki posisi validitas teratas.

Selanjutnya dilakukan telaah jurnal dengan hasilnya


sebagai berikut:
a) Judul Jurnal
“Long-term beta blockers for stable angina:
systematic review and meta-analysis ”
Kata-kata Systematic Review and Meta-analysis
” pada jurnal menunjukan bahwa jurnal tersebut
berada pada hierarki validitas tertinggi.
b) Pengarang dan Institusi
Aturan baku penulisan nama pengarang adalah
nama keluarga ditulis lebih dahulu diikuti dengan
nama awal, tetapi pada jurnal ini tidak demikian.
Nama pengarang ditulis sebagai mana biasanya.
Nama pengarang tersebut dituliskan di bawah
judul dan setiap pengarang diberikan angka
(footnote) yang menerangkan institusi pengarang
tersebut lengkap dengan alamat institusi tersebut.
c) Abstrak
Abstrak ditulis secara terstruktur dan lengkap
dimulai dari objectives, methods, results dan
conclusions. Jumlah kata di dalam abstrak jurnal
278 kata. Setiap bagian dari abstrak memberikan
informasi tersendiri yang dirangkum secara
ringkas dan mudah dimengerti.
d) Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari 4 paragraf dan tidak
lebih dari 1 halaman. Paragraf pertama
menjelaskan tentang jumlah kasus penyakit
kardiovaskular. Paragraf kedua menjelaskan
mengenai angina pektoris dan terapi anti angina.
Lalu pada paragraf ketiga menjelaskan tentang
fungsi beta blocker dan keefektifan beta blocker
dalam terapi infark miokard. Paragraf ketiga
menjelaskan hipotesis peneliti bahwa beta
blocker lebih efektif dibandingkan anti angina
lainnya dan tujuan penelitian. Setiap pernyataan
memiliki sumber yang jelas, hal ini dibuktikan
dengan adanya footnote yang merujuk ke daftar
pustaka. Sehingga memiliki bukti yang kuat.
e) Metode
Metode penelitian menggunakan Randomised
Controlled Trials. Sampel dalam penelitian ini
adalah literatur hingga Juni 2010 dari
CENTRAL, MEDLINE, EMBASE, CBM, and
CNKI
f) Kesimpulan
Pada akhir paragraf ditulis kesimpulan dari
Systematic Review tersebut. Kesimpulan
didasarkan pada data yang didapatkan dan
ditambahkan dengan hasil tambahan. Lalu pada
akhirnya ditulis pula saran peneltian selanjutnya.
g) Ucapan Terima Kasih
Ucapan terimakasih ditujukan pada orang yang
tepat dan dinyatakan sewajarnya.
h) Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan
jurnal yang baku. Semua footnote pada naskah
dijelaskan di daftar pustaka. Semua footnote
merujuk pada sumber yang jelas.

Importance
Hasil penelitian ini cukup banyak perbandingan. Beta
blocker ditemukan mengurangi insidensi semua
penyebab kematian secara signifikan bila dibandingkan
dengan tanpa pengobatan (OR 0,40, 95% CI 0,20-0,79).
Namun tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat
bila beta blocker dibandingkan dengan plasebo (OR
0,92, 95% CI 0,62-1,38), CCB (OR 0,84, 95% CI 0,49-
1,44), nicorandil (pembuka saluran kalium; OR 0,30,
CI 95% 0,01 hingga 7,83), atau beta blocker lain (OR
0,97, 95% CI 0,09-10,87).

AMI yang fatal dan tidak fatal. Dua belas uji coba
dengan total 4.044 pasien dalam penelitian ini
melaporkan insiden AMI. Tidak ada pengurangan yang
signifikan dalam serangan AMI setelah diobati dengan
propranolol (OR 0,58, 95% CI 0,13-2,53). Risiko AMI
fatal dan non-fatal tidak berkurang jika dibandingkan
dengan trimetazidine (OR 0,91, 95 CI% 0,06 hingga
14,81), atau di antara dua beta blocker.
Kualitas hidup. Skor psikosomatik (antar kelompok:
p=0.34) dan perkiraan gangguan tidur (p=0.97)
meningkat dengan cara yang sama pada kelompok
metoprolol dan verapamil, sedangkan kualitas hidup
secara keseluruhan tidak berubah selama masa tindak
lanjut (p=0.85). Total masa tindak lanjut adalah 2887
tahun pasien (median waktu tindak lanjut 3,4 tahun).

Midtbø dan Mølstad menemukan bahwa peningkatan


kesejahteraan umum dan kinerja fisik ditunjukkan pada
kelompok pasien yang diobati dengan metoprolol atau
amlodipine, dengan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok (p=0,43) . Tidak ada
perbedaan secara umum QOL terkait kesehatan antara
betaxolol dan metoprolol.

Efek samping. Jumlah pasien yang menderita efek


samping yang merugikan dilaporkan dalam 13
percobaan ini. Manifestasi klinis dari efek samping
tersebut bervariasi dari setiap penelitian. Secara umum
untuk kelompok beta blocker, efek samping lebih
umum pada kelelahan, gagal jantung kongestif, dan
serangan jantung. Efek samping ringan dan serupa pada
kelompok beta blocker dan plasebo (keseluruhan OR
0,75, 95% CI 0,08 hingga 6,93), tetapi lebih umum
pada kelompok propranolol daripada pada kelompok
tanpa beta blocker (OR 26,69, 95% CI 1,54 hingga
461,38), dan tidak ada perbedaan bila dibandingkan
dengan CCB (keseluruhan OR 0,92, 95% CI 0,71-
1,19), dengan trimetazidine, atau dengan nicorandil,
atau antara dua beta blocker.

Applicability
Temuan dijurnal ini menjelaskan bahwa terapi beta
blocker mungkin memiliki efek tambahan pada
profilaksis iskemia miokard pada pasien angina stabil
dibandingkan dengan tanpa pengobatan, tetapi tidak
lebih efektif daripada agen anti-anginal lainnya.
Namun, bukti yang lemah dan diperlukan kehati-hatian
dalam menafsirkan hasil ini karena sebagian besar hasil
diekstraksi dari hanya beberapa penelitian.
7 Apply Penerapan bukti ini dapat dilakukan saat dokter
berhadapan langsung dengan pasien angina stabil di
praktek perorangan, klinik ataupun di rumah sakit.
Dalam aplikasinya pasien dengan angina pektoris stabil
akan mendapatkan beta blocker sebagai terapi lini
pertama.

8 Assessment Langkah 1 adalah asking dengan metode PICO


sehingga dapat merumuskan answerable question.

Langkah 2 adalah acquiring, mencari literatur di


PubMed, dengan menggunakan Boolean Logic : and,
yaitu “elderly patients OR geriatric OR above 60 years
old AND angina OR stable angina OR unstable angina
OR coronary heart disease OR coronary artery disease
AND comparison AND anti angina OR beta blocker
OR aspirin OR nitrates AND quality of life”. Sehingga
ditemukanlah jurnal berjudul
Long-term beta blockers for stable angina: systematic
review and meta-analysis

Langkah 3 adalah appraising dengan menggunakan


metode VIA. Jurnal tersebut merupakan Systematic
Review and Meta-analysis of Randomised Controlled
Trials, dan membahas permasalahan yang telah
dirumuskan dalam PICO. Metode penelitian
menggunakan Randomised Controlled Trials. Sampel
dalam penelitian ini adalah literatur hingga Juni 2010
dari CENTRAL, MEDLINE, EMBASE, CBM, and
CNKI

Langkah 4 adalah applying. Dalam penerapannya beta


blocker sebagai terapi lini pertama angina pektoris
stabil. Namun beta blocker tidak menurunkan angka
kejadian serangan jantung secara signifikan dan tidak
mengurangi angka mortalitas.

Langkah 1 hingga langkah 4 telah dilakukan sesuai


prosedur EBM yang ditetapkan dan terlihat jelas bahwa
EBM membantu dalam memecahkan permasalahan
terapi beta blocker untuk kebutuhan pasien angina
stabil.

Anda mungkin juga menyukai