Importance
Hasil penelitian ini cukup banyak perbandingan. Beta
blocker ditemukan mengurangi insidensi semua
penyebab kematian secara signifikan bila dibandingkan
dengan tanpa pengobatan (OR 0,40, 95% CI 0,20-0,79).
Namun tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat
bila beta blocker dibandingkan dengan plasebo (OR
0,92, 95% CI 0,62-1,38), CCB (OR 0,84, 95% CI 0,49-
1,44), nicorandil (pembuka saluran kalium; OR 0,30,
CI 95% 0,01 hingga 7,83), atau beta blocker lain (OR
0,97, 95% CI 0,09-10,87).
AMI yang fatal dan tidak fatal. Dua belas uji coba
dengan total 4.044 pasien dalam penelitian ini
melaporkan insiden AMI. Tidak ada pengurangan yang
signifikan dalam serangan AMI setelah diobati dengan
propranolol (OR 0,58, 95% CI 0,13-2,53). Risiko AMI
fatal dan non-fatal tidak berkurang jika dibandingkan
dengan trimetazidine (OR 0,91, 95 CI% 0,06 hingga
14,81), atau di antara dua beta blocker.
Kualitas hidup. Skor psikosomatik (antar kelompok:
p=0.34) dan perkiraan gangguan tidur (p=0.97)
meningkat dengan cara yang sama pada kelompok
metoprolol dan verapamil, sedangkan kualitas hidup
secara keseluruhan tidak berubah selama masa tindak
lanjut (p=0.85). Total masa tindak lanjut adalah 2887
tahun pasien (median waktu tindak lanjut 3,4 tahun).
Applicability
Temuan dijurnal ini menjelaskan bahwa terapi beta
blocker mungkin memiliki efek tambahan pada
profilaksis iskemia miokard pada pasien angina stabil
dibandingkan dengan tanpa pengobatan, tetapi tidak
lebih efektif daripada agen anti-anginal lainnya.
Namun, bukti yang lemah dan diperlukan kehati-hatian
dalam menafsirkan hasil ini karena sebagian besar hasil
diekstraksi dari hanya beberapa penelitian.
7 Apply Penerapan bukti ini dapat dilakukan saat dokter
berhadapan langsung dengan pasien angina stabil di
praktek perorangan, klinik ataupun di rumah sakit.
Dalam aplikasinya pasien dengan angina pektoris stabil
akan mendapatkan beta blocker sebagai terapi lini
pertama.