Anda di halaman 1dari 5

Rumah Sakit Nindhita

Alamat Jl. Syamsul Arifin No. 87


Kel. Polagan Kec. Sampang Kab. Sampang
Madura Jawa Timur
No Telp : 087705722288. Telp: 081331617110

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NINDHITA


Nomor: 005/02.3/SK.01/I/2019

tentang
KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN DAN PELAYANAN RESIKO TINGGI
DI RUMAH SAKIT NINDHITA

DIREKTUR RUMAH SAKIT NINDHITA

Menimbang : a. bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, maka


diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;

b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit dapat terlaksana dengan


baik, perlu adanya Peraturan Direktur Rumah Sakit tentang
Kebijakan Asuhan Pasien dan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi
Rumah Sakit NINDHITA sebagai landasan bagi pernyelenggaraan
seluruh pelayanan di Rumah Sakit;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a


dan b perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit;

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004


tentang Praktek Kedokteran;

4. Kepmenkes 1333/1999 tentang Standart Pelayanan Rumah Sakit.


MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Peraturan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan Asuhan Pasien
dan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi di Rumah Sakit;

2. Kebijakan Asuhan Pasien dan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi


Rumah Sakit NINDHITA sebagaimana tercantum dalam lampiran
ini;

3. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Asuhan Pasien dan


Pelayanan Pasien Resiko Tinggi di Rumah Sakit dilaksanakan oleh
petugas kesehatan Rumah Sakit;

4. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sampang
pada tanggal : 14 Januari 2019
Direktur Rumah Sakit Nindhita

dr. Andi Tri Sutrsino Hasanuddin

KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN DAN PELAYANAN RESIKO TINGGI


DI RUMAH SAKIT NINDHITA
Asuhan Pasien yang beresiko tinggi, meliputi :
1. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien emergency
2. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien penyakit menular
3. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien koma
4. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien pelayanan darah
5. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien dengan alat bantu hidup
6. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien dengan populasi khusus dan
penambahan pasien tahanan
7. Rumah sakit memberikan asuhan pada pasien restrain
8. Rumah sakit belum bisa memberikan asuhan pada pasien “Immuno-suppressed”
dikarenakan segi fasilitas dan perawat terlatih, untuk pasien dengan penyakit
HIV/AIDS akan dirujuk ke Rumah Sakit tingkat lebih tinggi dan terpenuhi segi
fasilitas dan SDM nya.
9. Rumah sakit belum bisa memberikan asuhan pada pasien dialysis,
Dikarenakan dari tingkatan Rumah Sakit dan perawat terlatih yang belum tersedia.
10. Rumah sakit belum bisa memberikan asuhan pasien kemoterapi,
Dikarenakan dari tingkatan Rumah Sakit dan perawat terlatih yang belum tersedia.

Pelayanan resiko tinggi meliputi:


1. Rumah sakit memberikan pelayanan pasien dengan penyakit menular
Meliputi pada pasien TB Paru dan Hepatitis
2. Rumah sakit belum bisa memberikan pelayanan pasien yang menerima dialysis
dikarenakan dari tingkatan Rumah Sakit, fasilitas dan SDM yang masih kurang.
3. Rumah sakit belum bisa memberikan pelayanan pasien yang menerima
kemoterapi dikiarenakan dari tingkatan Rumah Sakit, fasilitas dan SDM yang
masih kurang.
4. Rumah sakit belum bisa memberikan pelayanan pasien yang menerima radioterapi
dikarenakan dari tingkatan Rumah Sakit, fasilitas dan SDM yang masih kurang.

Batasan Operasional Dalam Asuhan Pasien Dan Pelayanan Resiko Tinggi Di Rumah Sakit
NINDHITA, meliputi :
1. Deteksi menegenali perubahan kondisi pasien (EWS)
Yaitu untuk assesmen serta mengetahui pasien yang akan masuk dalam kondisi
kritis atau mengalami perubahan kondisi. Sering kali pasien memperlihatkan
tanda bahaya dini (misalnya: tanda tanda vital yang memburuk dan perubahan
kecil status neurologisnya) sebelum mengalami penurunan kondisi klinis yang
meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak diharapkan.
2. Pelayanan Resusitasi
Yaitu Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga
sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah
waspada dan melakukan upaya kongkrit, untuk mengantisipasinya harus
dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat
kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas
kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita
pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan
yang diberikan.
3. Pelayanan Darah
Yaitu upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai
bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.
Pemberian darah yaitu proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang
(donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang
hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya
tahan tubuh terhadap infeksi.
1. Pasien koma dan alat bantu hidup
Koma adalah kondisi seseorang yang mengalami penurunan kesadaran sehingga
tubuhnya tidak berespon terhadap rangsangan apapaun yang diberikan.
Alat Bantu Napas (Ventilator) adalah suatu sistem alat bantuan hidup untuk
membantu pernapasan guna mempertahankan ventilasi dan pasokan oksigen
dalam suatu waktu tertentu sesuai kondisi pasien.

2. Pasien dengan penyakit menular


sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria
atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti
keracunan).
3. Pelayanan pasien restrain
suatu tindakan untuk menghambat/ mencegah seseorang melakukan sesuatu yang
diinginkan. Definisi restraint ini berlaku untuk semua penggunaan restraint di unit
dalam rumah sakit. Pada umumnya, jika pasien dapat melepaskan suatu alat yang
dengan mudah, maka alat tersebut tidak dianggap sebagai suatu restraint.
4. Pelayanan pasien dengan populasi khusus
Adalah kriteria dari pasien yang beresiko atau lemah misalnya pasien lansia usia
lebih dari 60 tahun, pasien anak usia kurang dari 4 tahun, pasien cacat
mental/fisik, pasie resiko bunuh diri, resiko kekerasan, pasien tahanan dan lain.

Ditetapkan di : Sampang
pada tanggal : 14 Januari 2019
Direktur Rumah Sakit Nindhita

dr. Andi Tri Sutrisno Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai