Anda di halaman 1dari 4

Unachieved remission of psoriasis vulgaris in elderly patient after 20 months receiving

wholebody phototherapy narrowband UVB: a case report


Kegagalan terapi psoriasis vulgaris pada pasien geriatri dengan fototerapi narrowband UVB
selama 20 bulan: laporan kasus

Psoriasis merupakan penyakit kulit kronik residif dengan tiga pilihan terapi, yaitu: topikal,
fototerapi, dan sistemik. Pemberian obat topikal dan sistemik pada geriatri harus
mempertimbangkan penurunan fungsi kulit dan organ lain, serta komorbid yang menghambat
efikasi ataupun meningkatkan toksisitas. Oleh karena itu, fototerapi narrowband UVB
(NBUVB) dapat dijadikan pilihan terapi pasien geriatri dengan psoriasis vulgaris derajat
ringan-berat. Kami melaporkan kasus seorang wanita, 63 tahun, yang mendapatkan fototerapi
NBUVB wholebody selama 20 bulan, namun tidak mencapai remisi ( Psoriasis Area Severity
Index (PASI): 62%). Lesi pada badan dan ektremitas menunjukan perbaikan yang signifikan.
Tetapi, lesi di kulit kepala masih tampak kemerahan, tebal, bersisik, dan keluhan subjektif gatal
yang sangat mengganggu. Seluruh lesi juga mendapatkan kombinasi liquor carbonis
dertergent (LCD) dan steroid topikal. Alat fototerapi NBUVB wholebody berupa tabung yang
arah datangnya sinar mengelilingi tubuh sisi depan, belakang, dan samping, namun tidak
mengenai sisi atas yaitu bagian kulit kepala. Pada bulan ke-21, kami menambahkan fototerapi
NBUVB lokal (targeted) yang diarahkan ke sisi kepala, dengan dosis awal 300 mJ/cm2 dan
ditingkatkan 20% tiap kunjungan. Setelah 2 bulan, lesi pasien mengalami perbaikan signifikan
dengan  PASI 92%. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki respons yang
baik terhadap fototerapi NBUVB, namun pemilihan alat yang tidak tepat menghambat
penyembuhan.
Psoriasis merupakan penyakit peradangan kronis pada kulit yang memberikan respons sangat
baik terhadap fototerapi. Oleh sebab itu, fototerapi dengan narrow-band UVB dijadikan terapi
standar dalam pengobatan psoriasis sedang-berat. Namun, efektivitasnya dalam menangani
lesi stabil pada ekstremitas masih dipertanyakan. Hal ini yang membuat peneliti mencari
terapi alternatif, salah satunya adalah pulsed-dye laser (PDL). Selama ini, laser telah
diketahui efektivitasnya dalam mengobati lesi vaskular. Pada tahap awal patogenesis
psoriasis, pembuluh kapiler dermis pada papilla dermis diketahui mengalami pelebaran dan
menunjukkan aktivitas abnormal. Beberapa studi in vivo dan studi pendahulu berhasil
menemukan mekanisme kerja laser pada aktivitas pertumbuhan pembuluh darah yang
abnormal. Pada tulisan ini, dilaporkan sebuah kasus psoriasis vulgaris pada orang dewasa
yang seluruh lesinya memberikan respons baik terhadap fototerapi NBUVB, kecuali lesi pada
ekstremitasnya. Lesi tersebut tidak menunjukkan perbaikan secara klinis, baik setelah
fototerapi maupun setelah pemberian agen topikal. Berangkat dari pengetahuan mengenai
peranan PDL dalam penyakit inflamasi kulit, dilakukan penelusuran pustaka dan telaah kritis
berbagai penyakit inflamasi kulit, termasuk psoriasis. Telaah kritis dilakukan sesuai dengan
sistematika yang dianjurkan oleh British Medical Journal Evidence-Based Medicine Toolkit.
Setelah penilaian validitas, importance, dan applicability artikel tersebut, didapatkan
kesimpulan bahwa PDL dapat dijadikan sebagai terapi alternatif untuk penanganan lesi
psoriasis pada batang tubuh, ekstremitas, telapak tangan, dan telapak kaki (baik yang
bersifat stabil ataupun tidak). Efek samping minimal ditemukan, namun bersifat sementara
(hiperpigmentasi, hipopigmentasi, dan lepuh)
artikel yang memenuhi kriteria. Ditemukan sebuah artikel systematic review yang bertujuan
untuk evaluasi efikasi PDL sebagai terapi pada

Psoriasis is a multifaceted disorder with psychosocial and physical aspects that negatively
impact the quality of life. Strategies of treatment must address both rapid control of the disease
and maintenance of benefits. For short and long-term control of localized psoriasis, recent data
support the combined use of topical corticosteroids and either calcipotriene or tazarotene which
seem to be the most effective approach. For generalized disease, UVB treatment provides the
safest means of achieving long-term control of the disease. Acitretin is a very helpful adjunct for
improving the efficacy of phototherapy. For patients with severe, refractory disease,
methotrexate may be most effective while cyclosporine may be most valuable for patients
needing rapid, short-term improvement. Other molecules, with different pharmacological
properties, are actually under consideration. Herein it is reported a case of a 55 year old male,
who refers, 2 weeks after the fi rst cycle of oncologic therapy with gemcitabine and cisplatin for a
lung neoplasm, about the complete remission of the psoriasis on both fingernails and scalp,
suffered since almost ten years. Three months after the fortuitous detection of
the psoriasis disappearance, there is no further evidence of psoriatic lesions.

Psoriasis merupakan penyakit kulit kronik residif yang seringkali menurunkan kualitas hidup
pasien, walaupun angka kematiannya rendah. Onset psoriasis dapat mengenai segala usia,
terutama dewasa muda. Onset psoriasis pada lanjut usiaTerapi psoriasis meliputi terapi
topikal, fototerapi dan sistemik.

Anda mungkin juga menyukai