I. PENDAHULUAN
1
melaksanakan program penanggulangan TB diperlukan Pedoman Manajerial
dalam program penanggulangan TB di rumah sakit dengan strategi DOTS.
Rumah sakit Hermina Solo melaksanakan penanggulangan strategi DOTS,
sebuah strategi yang direkomendasikan WHO karena terbukti merupakan strategi
yang paling efektif. Strategi DOTS terdiri dari lima komponen pengobatan jangka
pendek yang standard bagi semua kasus TB dengan tata laksana kasus yang tepat,
pengawasan langsung pengobatan oleh PMO (Pengawas Menelan Obat), jaminan
ketersediaan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) yang bermutu dan adanya system
pencatatan dan pelaporan yang baku. TB sesuai dengan program DOTS dari
kementrian kesehatan. Strategi DOTS telah dibuktikan dengan berbagai uji coba
lapangan dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi dan merupakan
strategi kesehatan yang paling cost effective.
Dengan dibuatnya program DOTS diharapkan memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap upaya penemuan pasien TB, dilanjutkan dengan
pengobatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tercapai tingkat
kesembuhan yang diharapkan.
2
Angka kesakitan TB di RS Hermina Solo tahun 2018, ada kasus ,
pencatatan dan pelaporan sudah terlaksana dengan baik oleh Tim DOTS RS
HERMINA Solo. Jejaring internal RS Hermina Solo sudah mulai berjalan, dengan
didampingi/dibimbing langsung oleh PDPI dan KNCV melalui kunjungan ke RS
Hermina Solo. Alur pasien TB, SPO, serta Alur Fast Track sudah mulai berjalan di
RS Hermina Solo. Sehingga rumah sakit Hermina Solo mampu melaksanakan
penanggulangan pasien TB melalui strategi DOTS.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Mendukung program pemerintah dalam rangka menurunkan morbiditas
dan mortalitas pada kasus TB di Indonesia.
B. Tujuan Khusus :
Meningkatkan penemuan kasus TB yang diukur berdasarkan :
Proporsi pasien TB dengan pemeriksaan geneXpert.
Proposi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB.
Angka konversi
Angka kesembuhan
Angka rujukan
Angka keberhasilan pengobatan
3
4. Pengendalian faktor resiko Tuberkulosis, yang ditujukan untuk mencegah,
mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberculosis.
5. Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis dilakukan melalui pasien yang
datang ke rumah sakit, dilakukan pemeriksaan, penegakkan diagnosis, dan
penatalaksanaannya.
6. Pemberian kekebalan dilakukan untuk menurunkan risiko tuberculosis.
7. Pemberian obat pencegahan tuberculosis pada anak usia dibawah 5 tahun yang
kontak erat dengan pasien TB aktif , serta pasien HIV dan AIDS (ODHA) yang
tdak terdiagnosis TB.
NO. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Membentuk TIM DOTS TB yang Membentuk Tim DOTS yang baru dilakukan jika terdapat
baru anggota tim yang tidak sesuai.
2. Melakukan promosi kesehatan Melakukan penyuluhan kesehatan yang benar dan
yang diarahkan untuk Melakukan komprehensif mengenai pencegahan penularan,
promosi kesehatan yang diarahkan pengobatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga
untuk benar dan komprehensif terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien
dengan melakukan pencegahan, dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit.
pengobatan pola hidup bersih dan 1. Penyuluhan di masyarakat dan ruang tunggu poliklinik
sehat ( PHBS) pasien dan tenaga kesehatan yang berkompeten dan kesadaran
keluarga, pengunjung serta staf menggunakan APD.
rumah sakit sehingga terjadi 2. Melakukan sosialisasi dan diklat kepada petugas
perubahan sikap dan perilaku kesehatan dan staf rumah sakit untuk kelakukan
sasaran yaitu pasien, keluarga, kepatuhan menggunakan APD.
pengunjung serta staf rumah Sakit 3. Melakukan edukasi kepada pasien tentang penyakit TB,
kepatuhan minum obat, etika batuk dan cara cuci tangan.
3. Melakukan surveillance Melakukan kegiatan pencatatan pasien suspek TB, pasien
tuberkulosis TB (TCM+, TCM -, BTA +,BTA -, TB Anak, TB dengan
DM), konversi, default, pasien TB yang
dirujuk,keberhasilan pengobatan
dan dilaporkan ke dinas kesehatan dengan sistem
informasi informasi
4. Melakukan pengendalian faktor 1. Melengkapi poli TB dengan fasilitas sesuai standar
4
resiko tuberkulosis untuk PP1 TB.
mencegah, mengurangi penularan 2. Melengkapi APD untuk pasien dan petugas rumah
dan kejadian penyakit tuberkulosis sakit.
5. Melakukan penemuan dan Setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan
penanganan tuberkulosis klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis dilakukan
pencatatan dan pelaporan di poli TB pasien rawat inap dan
rawat jalan.
6. Melakukan pemberian kekebalan 1. Melakukan imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya
untuk pencegahan infeksi penurunan resiko tingkat pemahaman tuberkulosis
tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2. Melakukan pemantauan pasien yang dilakukan
imunisasi BCG.
7. Melakukan pemberian obat Pemberian obat pencegahan selama 6 (enam) bulan /
pencegahan infeksi tuberkulosis PPINH yang ditujukan pada anak usia dibawah 5 (lima)
tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosis aktif,
orang dengan HIV, dan AIDS (ODHA).
5
tuberculosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian
pencegahan infeksi tuberculosis di rumah sakit.
4. Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis.
Penemuan kasus tuberculosis dilakukan melalui pasien yang datang kerumah
sakit, setelah pemeriksaan, penegakkan diagnosis, penetapan klarifikasi dan
tipe pasien tuberculosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksanakan
sesuai tata laksana pada pedoman nasional pe;ayanan kedokteran
tuberculosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
5. Pemberian kekebalan
Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap
bayi dalam upaya penurunan risiko tingkat pemahaman tuberculosis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Pemberian obat pencegahan
Pemberian obat pencegahan selama 6 bulan yang ditujukan pada anak usia
dibawah 5 tahun yang kontak erat dengan pasien tuberculosis aktif, orang
dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosa tuberculosis;
populasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
7. Membuat laporan dan evaluasi tiap triwulan ke dinas kesehatan dan
pelaporan melalui system online menggunakan SITT.
NO. Kegiatan Pokok Cara Melaksanakan Kegiatan
1. 1. Penyuluhan di masyarakat dan mang 1. Melakukan sosialisasi/penyuluhan tentang
tunggu poliklinik tenaga kesehatan yang Tuberkulosis terhadap pasien, keluarga pasien,
berkompeten dan kesadaran pengunjung poliklinik
menggunakan APD. 2. Melakukan penyuluhan di masyarakat dengan
2. Sosialisasi dan diklat kepada petugas bekerjasama dengan puskesmas setempat
kesehatan dan staf rumah sakit untuk 3. Melakukan sosialisasi dan diklat kepada
kelakukan kepatuhan menggunakan APD. petugas kesehatan dan staf rumah sakit dengan
3. Melakukan edukasi kepada pasien tema pelayanan penyakit TB Paru.
tentang penyakit TB, kepatuhan minum
obat, etika batuk dan cara cuci tangan.
2. Melakukan kegiatan pencatatan pasien Melakukan pelaporan dan pencatatan pasien
6
suspek TB, pasien TB (TCM +, TCM -, tuberkulosis setiap bulan dan dievaluasi setiap 3
BTA +,BTA -, TB Anak),konversi, bulan. Pelaporan dengan TB 01, TB 02, TB03,
default,pasien TB yang dirujuk, TB 04, TB 05, TB 06, TB 07, TB 08, TB 09, TB
keberhasilan pengobatan dan Dilaporkan ke 10, TB 11, TB 12. Pelaporan ke dinas kesehatan
dinas kesehatan dengan sistem informasi kota dengan menggunakan sistem informasi
informasi Tuberkulosis Terbadu ( SITT ) Tuberkulosis terpadu/ SITT.
3. 1. Melengkapi poli TB dengan fasilitas 1. Tersedianya poli TB dengan fasilitas sesuai
sesuai standar PPI TB. standar PPI TB.
2. Melengkapi APD untuk pasien dan 2. Tersedianya APD untuk pasien dan petugas
petugas rumah sakit. rumah sakit.
4. Melakukan penemuan dan penanganan 1. Setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis,
tuberkulosis penetapan klarifikasi dan tipe pasien
tuberkulosis dilakukan peneatatn dan pelaporan
di poli TB pasien rawat inap dan rawat jalan.
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan setiap
bulan dan dievaluasi 3 bulan
5. Melakukan pemberian kekebalan untuk 1. Melakukan imunisasi BCG terhadap bayi
pencegahan infeksi tuberkulosis dalam upaya penurunan resiko tingkat
pemahaman tuberkulosis sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
2. Melakukan pemantauan pasien yang dilakukan
imunisasi BCG.
6. Melakukan pemberian obat pencegahan Pemberian obat pencegahan/ PPINH selama 6
infeksi tuberkulosis ( enam) bulan yang ditujukan pada anak usia
dibawah 5 ( lima) tahunyang kontak erat dengan
pasien TB aktif, orang dengan HIV dan AIDS
( ODHA).
VI. SASARAN
NO Kegiatan Indicator Target
.
1. 1. Melakukan sosialisasi/ penyuluhan Terlaksananya sosialisasi / 1 x / TW (100% )
tentang Tuberkulosis terhadap penyuluhan tentang Tuberkulosis
pasien,keluarga pasien, pengunjung di poliklinik
7
poliklinik
2. Melakukan penyuluhan di Terlaksananya penyuluhan 1 x / TW (100% )
masyarakat bekerjasama dengan masyarakat tentang tuberkulosis
faskes/klinik setempat di klinik sri widatik bekonang.
3. Melakukan sosialisasi dan diklat Terlaksananya sosialisasi / diklat 1 x / TW (100% )
8
5. 1. Melakukan imunisasi BCG Adanya pemberian imunisasi Semua bayi yang control
terhadap bayi dalam upaya BCG terhadap bayi dalam upaya di RS diberi vaksinasi
penurunan risiko tingkat penurunan risiko tingkat BCG (100%).
pemahaman tuberculosis sesuai pemahaman tuberculosis sesuai
dengan peraturan perundang- dengan peraturan perundang-
undangan undangan.
2. Melakukan pencatatatan pasien Adanya pencatatan pasien yang Pencatatan pasien yang
yang dilakukan imunisasi BCG. dilakukan imunisasi BCG. dilakukan BCG
6. Pemberian obat pencegahan/ PPINH Adanya pemberian obat 100%
selama 6 (enam) bulan yang pencegahan/ PPINH selama 6
ditujukan pada anak usia dibawah 5 (enam) bulan yang ditujukan pada
(lima) tahun yang kontak erat dengan anak usia dibawah 5 (lima ) tahun
pasien TB aktif, orang dengan HIV yang kontak erat dengan pasien
dan AIDS (ODHA). TB aktif, orang dengan HIV dan
AIDS (ODHA).
9
2. Tersedianya APD
5 Melakukan penemuan dan
penanganan tuberkulosis
1.Pencatatan dan pelaporan
TB
2.Laporan bulanan dan TW
6 Melakukan pemberian
kekebalan untuk pencegahan
infeksi TB
1.Pemberian imunisasi BCG
7 Pemberian PPINH
8 Penyusunan Clinical
Pathway (CP) dan panduan
praktik klinis (PPK) TB
Paru, TB Paru anak TB Paru
Dewasa Efusi pleura,
Limfadinitis
9 Diklat dan Pelatihan TB
DOTS kepada karyawan RS
Hermina Solo
(Eksternal/dinkes)
10 Diklat dan Pelatihan TB
DOTS kepada karyawan RS
Hermina Solo
11 Rapat bulanan
10
Total Rp 13.1715.000
11
c. Laporan per 1 tahun
o Rekapan hasil per 3 bulan
3. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut disampaikan kepada
direktur RS
Mengetahui, Surakarta, 11 Desember 2018
Ketua Tim TB DOTS disusun oleh
dr. A. Farih R., Sp.P., M.Kes dr. Ari lestari Dwi Arimbi
Dr.Yohanes Benny,MPH
12