Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam


bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan keterampilan bertujuan agar tenaga administrasi dapat
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak terlepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam
sekolah. Administrasi bukan hanya dalam keuangan saja, namun juga dalam keteraturan dalam
pembukuan. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar
proses belajar mengajar lebih efektif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pentingnya mempelajari administrasi dan supervise pendidikan?
2. Apa konsep profesi pendidik dan tenaga kerja kependidikan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pentingnya mempelajari administrasi dan supervise pendidikan
2. Mengetahui apa saja konsep profesi pendidik dan tenaga kependidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENTINGNYA ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan
pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut
dengan pencapaian tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara.
Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan
pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi Sekolah Dasar,
Lanjutan, Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah,
Supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya:
Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang), Adanya tujuan yang hendak di capai
bersama, Adanya tugas / fungsi yang harus dilaksanakan, dan Adanya perlengkapan dan
peralatan.
Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Pengertian administrasi oleh para ahli administrasi pendidikan. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Henri Fayol (1841-1929) administrasi adalah fungsi dalam organisasi niaga yang unsur-
unsurnya adalah perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian,
dan pengawasan. Teori administrasi dapat diterapkan pada semua bentuk
organisasi kerjasama manusia yang menekankan rasionalisme dan konsistensi logis.
2. Dwight Waldo (1995) administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia yang
kooperatif, yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi. Pernyataan ini membutuhkan
kualifikasi lebih lanjut: (1) bahwa administrasi bukanlah satu-satunya bentuk kerjasama
manusia yang rasional; dan (2) ada suatu pernyataan implicit yang penting terhadap
ungkapan tingkat rasionalitas yang tinggi.

2
3. John M Pfiffner (1960) administrasi adalah suatu kegiatan proses terutama mengenai cara-
cara (alat-alat) sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Administrasi juga dapat
dirumuskan sebagai pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia, tenaga kerja,
dan materi untuk mencapai tujuan yang dikehandaki.
4. Ordway Tead (1953) menjelaskan bahwa administrasi adalah usaha yang luas mencakup
segala bidang untuk memimpin, mengusahakan, mengatur kegiatan kerjasama manusia
yang ditujukan pada tujuan-tujuan dan maksud-maksud tertentu. Kepemimpinan sebagai
segala macam kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang supaya mereka bersatu dan mau
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.
5. Sondang P. Siagian (1985:3) mengatakan administrasi adalah keseluruhan proses
pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya
dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6. The Liang Gie (1983:81) mengatakan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang
dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Syarif (1976 :7), Administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materil) secara efektif dan efisien
untuk menunjang tercapainya pendidikan.
8. Syamsi (1985:10) “administrasi adalah seluruh kegiatan dalam setiap usaha kerjasama yang
dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
9. Soepardi (1988:7) “ administrasi adalah keseluruhan proses kegiatan-kegiatan kerja sama
yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih oarang-orang secara bersama-sama dan
simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10. Sutisna (1979:2-3) adalah : Administrasi pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang
membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi
tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsifungsinya dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi,
koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sessuatu mengenai
urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan seklah seperti kurikulum,
guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang
tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan
penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.
11. Hadari Nawawi1 mengatakan administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan
tertentu, terutama berupa pendidikan lembaga formal.
6. Sedangkan dalam encyclopedia of educational research chester W. Haris mendefinisikan
3
administrasi pendidikan sebagai suatu proses pengintegrasian segala usaha pendayagunaan
sumber-sumber personalia dan material sebagai usaha untuk meningkatkan secara efektif
pengembangan kwalitas manusia2.
12. Engkoswara (1987 : 42) Administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah
suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu sumber daya manusia, kurikulum
atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan
menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan
pendidikan yang disepakati. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media
belaka untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien.
13. Purwanto dan Djojopranoto (1981:14) bahwa : Karena administrasi pendidikan merupakan
suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik
manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
Jadi, Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.”
14. Djam’an Satori, (1980: 4) mengatakan Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil
yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien…
15. Made Pidarta, (1988:4) berpendapat, Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan
sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya
16. Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4), Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan,
peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan
kebangsaan
17. Soebagio Atmodiwirio. (2000:23) menjelaskan bahwa Manajemen pendidikan dapat
didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
18. Stephen J. Knezeich Administrasi pendidikan merupakan sekumpulan fungsi-fungsi
organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan
pendidikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan melalui perencanaan, pengambilan
4
keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan
koordinasi personil, dan iklim organisasi yang kondusif, serta menentukan perubahan
esensial fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan
19. Daryanto (1998:8) mengemukakan administrasi pendidikan adalah “suatu cara bekerja
dengan orang-orang, dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif”.
20. Dasuqi dan Somantri (1992:10) mengemukakan administrasi pendidikan adalah upaya
menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan
21. Sagala (2005:27) mengemukakan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu
administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam
pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.

B. Pengertian Supervisi Pendidikan


Dilihat dari sudut etimologi, supervisi berasal dari kata “super” dan “vision” yang
masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi, supervisi pendidikan dapat diartikan
sebagai penglihatan dari atas. Melihat dakam hubungannya dengan masalah supervisi dapat
diartikan dengan menilik, mengontrol, atau mengawaasi.
Supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluuruh staf sekolah agar mereka
dapat meningkatkan kemampuan dan mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Dalam Dictionary of Education. Good Carter (1959) memberikan pengertian bahwa
supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-
petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan
pengajaran, metode, dan evaluasi pengajaran (Sabertian,2008:17).
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967), Supervisi adalah
bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini
mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar.
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar
khususnya. Supervisi dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan pembinaan tersebut bisa
untuk kepala sekolah, guru, pegawai, serta tata usaha.
Pengertian supervisi pendidikan menurut pandangan para ahli:
1. Good Carter
Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. God
Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar.
5
2. Boardman
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan
membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing
pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm
masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup
berpartisipasi dalam masyarakat modern.
3. Wilem Mantjla (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang
dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda)
yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu
pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru
murid) dan peningkatan mutu pendidikan.
4. Kimball (1967)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the
development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa
faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana
belajar mengajar yang lebih baik.
5. Mulyasa (2006)
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih
independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan
tugas.
6. Ross. L (1980)
Mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang
supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
7. Purwanto (1987)
Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

C. Pentingnya Administrasi dan Supervisi Pendidikan


1. Pentingnya Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-
Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting,
terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan
masalah hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang
6
kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti
Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata
hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu kebenaran data administrasi
menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk
administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik
ditinjau dari aspek hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data
lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat
diperlukan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta,
maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Dalam rangka memberikan pelayanan
yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir
administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu
format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan
yang sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat
terlaksana dengan optimal.
Administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengoordinasian (Coordinating)
d. Komunikasi
e. Supervisi
f. Kepegawaian (Staffing)
g. Pembiayaan (Budgeting)
h. Penilaian (Evaluating)
Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu 1) Tujuan yang akan
dicapai, 2) Adanya proses kegiatan bersama, 3) Adanya pemanfaatan sumber daya, 4)
Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap
sumber daya yang ada.
Secara terperinci bidang garapan administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Administrasi tata laksana sekolah, meliputi :
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Organisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah, Masalah kepegawaian,
Masalah perlengkapan dan perbekalan, Keuangan dan pembukuan
c. Korespondensi / surat–menyurat,
d. Laporan–laporan (bulanan, kuartalan, dan tahunan), Masalah pemangkatan,
pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai,
7
e. Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.
2. Administrasi Murid, meliputi:
a. Organisasi dan perkumpulan murid
b. Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
c. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
d. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
3. Supervisi pengajaran, meliputi:
a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
b. Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode pengajaran yang baru
c. Usaha mengembangakan kerja sama antara guru, murid,dan pegawai
d. Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
e. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
f. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
a) Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan
b) Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
c) Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan
g. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:
a) Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang di butuhkan
b) Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian sekolah
c) Menentukan jumlah ruang dan luasnya
d) Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
e) Alat-alat perlengkapan
f) Kondisi masyarakat sekitar sekolah
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.
Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya
efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk
memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang
memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu
kegiatan pencatatan data(recording system) dan pelaporan (reporting system).
Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama
manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya
suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh
para pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan
guru disekolah sangat memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan
sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas pendidikan di semua
tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat
8
yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi
memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan pembinaan,
serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di
tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih
makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan
administrasi lainnya.
2. Pentingnya Supervisi pendidikan
Dengan mempelajari supervisi dalam bidang kependidikan tentunya kita mampu
membina diri kita sebagai seorang calon pendidik ke arah perbaikan guna meningkatkan
mutu atau kualitas pendidikan. Selain itu, supervisi pendidikan dapat digunakan sebagai
usaha terencana untu membangun tenaga pendidik seperti guru dan pegawai untuk
melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.

2. KONSEP PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Profesi Pendidik
Kata profesi berasal dari bahasa Yunani “Pbropbaino” yang berarti menyatakan secara
publik dan dalam bahasa latin disebut “professio” yang digunakan untuk menunjukkan
pernyataan publlik yang dibuat oleh seorang yang bermaksud menduduki jabatan publik.
Menurut De George, profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Dalam UU No.20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidik adalah seseorang yang
secara sadar dan terencana dapat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Yang termasuk dalam tenaga kependidikan
adalah kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. Kepala satuan
pendidikan yaitu orang yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memimpin satuan
pendidikan tersebut seperti kepala sekolah, rektor, direktur, dll. Tenaga kependidikan lainnya
adalah yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun
secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya :

9
1. wakil-wakil/kepala urusan : umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan
dalam bidang yang khusus, untuk membantu kepala satuan pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan pada instasi tersebut.
2. tata usaha : tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi
tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya administrasi surat menyurat
dan pengarsipan, administrasi kepegawaian, administrasi peserta didik, keuangan dan
inventaris.
3. laboran : petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di
laboratorium.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.
Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya
efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut

11
DAFTAR PUSTAKA

http://biografinanni.blogspot.co.id/2010/11/konsep-dasar-profesi-guru.html, diakses pada


tanggal 04 Februari 2017

https://mazguru.wordpress.com/2009/03/30/pentingnya-supervisi-pendidikan-sebagai-upaya-
peningkatan-profesionalisme-guru/, diakses pada tanggal 04 Februari 2017

http://myblogpkmak.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 04 Februari 2017

http://nizaralkadiri.blogspot.co.id/2014/11/konsep-dasar-profesi-dan-profesi.html, diakses
pada tanggal 04 Februari 2017

https://prezi.com/dhc6ctohnkxt/manajemen-tenaga-pendidik-dan-kependidikan/, diakses pada


tanggal 04 Februari 2017

http://winamartiana.blogspot.co.id/2011/01/pentingnya-administrasi-pendidikan.html, diakses
pada tanggal 04 Februari 2017

http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-pentingnya-administrasi.html, diakses pada


tanggal 04 Februari 2017

12

Anda mungkin juga menyukai