Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hardianingsih

Kelas : A2/VI
NPM : 165050030
TUGAS INDIVIDU KEPEMIMPINAN BERFIKIR SISTEM
Investasi Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045
Pembicara :
 Suminto, S.Soc.,M.Sc.,Ph.D
 Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, PhD
 Dr.R.Maya Amiamy Rusady, M.Kes,AAK
 Anung Sugihantono M, Kes
 Sowmya Kadandale
 Prof.dr. Ascobat Gani,M.P.H, Dr.P.H
 Prof. Budi hidayat, PhD
Indonesia telah mencanangkan Visi Indonesia Emas 2045 yang merupakan impian besar
mewujudkan manusia Indonesia yang maju, tangguh, dan mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain.
Terdapat empat pilar dalam Visi Indonesia Emas 2045, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi, pembangunan ekonomi
berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan ketahanan nasional serta tata kelola
pemerintahan.
Isu Human Capital merupakan salah satu isu penting dalam pertemuan tahunan International
Monetary Fund (IMF) pada Oktober 2018 lalu di Bali. Dimana dalam kesempatan tersebut,
IMF meluncurkan Human Capital Index (HCI), yaitu sebuah indeks yang menggambarkan
produktivitas generasi mendatang yang diukur dengan cara membandingkan kondisi
pendidikan dan kesehatan suatu wilayah dengan tolak ukurnya (benchmark).
Indeks HCI memiliki 5 (lima) indikator, yaitu :
1. Kelangsungan hidup anak sampai dengan 5 (lima) tahun
2. Proporsi anak yang tidak stunted (pendek)
3. Angka harapan lama sekolah seorang anak
4. Skor nilai yang diharmonisasi sebagai ukuran kualitas pembelajaran (learning outcome)
5. Proporsi usia 15 tahun yang dapat bertahan hidup hingga usia 60 tahun.
Pengukuran fiskal untuk kualitas SDM meliputi beberapa yaitu :
 SDM yang Sehat.
 SDM yang Terampil.
 SDM yang Inovatif.
 SDM yang Sejahtera.
Jumlah penduduk 264 juta dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) perkapita sebesar USD
11,189 maka Indonesia termasuk negara dengan pendapatan menengah bawah. Dimana pada
tahun 2018, Indonesia mencapai skor HCI 0,53. Skor tersebut lebih baik dibandingkan dengan
dengan rerata skor negara berpendapatan menengah bawah (0,48). Akan tetapi, masih jauh di
bawah skor rerata negara-negara Asia Pacifik (0,62) dan secara global (0,57).
Kesenjangan anggaran kesehatan masih sangat kurang dengan sektor kesehatan yang masih
rendah dengan adanya stunting meningkat anggaran berpengaruh menurun.
Kesenjangan pengetahuan tentang Kesehatan Menurut APBN. Anggaran kesehatan dalam
APBN pada tahun 2018 dan 2019 dibuat 2 cara melalui Belanja Pusat (KemenKes, BPOM,
BKKBN/JKN), dan melalui transfer. Penguatan sinergi dengan menurunkan stunting dan
pembangunan RS di Daerah, capaian dan target ditahun 2019 diharapkan melalui anggaran
Pendidikan.
Penurunan Stunting besar pada anggaran yang keluar dan sulit untuk penganan stunting,
makanya perlu diperhatikan kesehatan pada ibu hamil dengan bantuan makanan yang diberikan
pemerintah.
Belanja Kesehatan APBD
Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menganggarkan belanja fungsi kesehatan minimal
sebesar 10% dari APBD. Anggaran bidang kesehatan pada APBD 2019 sebesar Rp161,87 T
atau 13,2% dari APBD (Rp1.224 T). Dengan demikian, angka ini lebih besar dari kewajiban
sebesar 10% (sesuai UU 36/2009 tentang Kesehatan).
Capaian JKN Pada tahun 2014 jumlah peserta : 117 jutajiwa dan pada tahun 2019 melonjak
tinggi menjadi 215,78 Jutajiwa. Akses pelayanan kesehatan meningkat signifikan, jumlah
Faskes yang meningkat.
Strategi pembiayaan berkelanjutan JKN mempunyai 3 strategi yaitu jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
Sumber – sumber pembiayaan untuk penguatan Sektor Kesehatan :
 Pendapatan : meningkatkatkan pajak dan mendukung JKN
 Pembiayaan : pengolahan utang pemerintah dan pembayaran JKN
 Belanja Negara : meningkatkan efektivitas dan kualitas program
 Sumber – sumber lain : pemanfaatan dana masyarakat
MegaTrend 2045
1. Demografi pasti berubah ditahun 2045 dengan jumlah penduduk yg meningkat 9,45
miliar
2. Urbanisasi penduduk kota hampir 65%
3. Emerging Ekonomies negara berkembang sebagai poros
4. Keluarga internasional menuju multi currencies
5. Kelas menengah meningkat ditahun 2045
6. Persainngan SDA meningkat
Target pembangunan SDM menuju visi 2045
 Rata – rata lama sekolah akan meningkat
 Tenaga kerja berpendidikan menengah ke atas
 SDM Iptek berkualitas S3 meningkat
 Usia harapan hidup meningkatkan
 APK Pendidikan tinggi
 Siswa Berkepemimpinan Saint Meningkat
Arah Kebijakan
1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola kependudukan
2. Memeperkuat pelaksanaan pelindung sosial.
3. Meningkat akses dan mata pelayanan keehatan
4. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan
5. Meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan pemuda
6. Mengataskan kemiskinan
7. Meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Peran JKN dalam Investasi Human Capital
SDGs, Sosial Protection and Human Capital sangat berkatan dan sulit dipisahkan dalam
investasi kesehatan, menurut WHO tercapainya Human Capital itu ada 3 hal yaitu : health,
survival (angka kematian) dan Education.
Hanya orang sehat, berpendidikan dan berpasokan gizi yang cukup dan produktif. Penguatan
sistem pembangunan Human Capital, haus mendapatkan pelayanan kesehatan ditahun 2045,
JKN menjamin dari mulai lahir hingga lansia menurut Univesal Health Coverege (UHC)
diharapkan berjalan baik dan lancar.
Menurut “World Bank Group” bila orang derajat kesehatanya lebih baik pasti akan bisa
produktif, bisa berpenghasilann lebih baik, angka kesakitan menurun, angka stunting
menurun, angka harapan Hidup juga meningkat.
Jaminan Pelayanan Kesehatan perorangan bersifat komprehensif : Promotif – Preventif –
Kuratif – Rehabilitatif
Harapan JKN
1. Dukungan kuat dari akademis untuk mendorong pencapaian UHC menuju
pembangunan kesehatan lebih kuat.
2. Diharapkan akademis akan terus aktif berpatisipasi dalam memberikan masukan dan
kriteria yang membangunan untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan
Kesimpulan
a. Konsep modal manusia → Multi dimensi
b. Investasi modal manusia harus menyeluruh, tidak parsial → Lintas Sektor →
Kordinasi.
c. Hubungan Kesehatan dan Ekonomi → Dua arah
d. Human Capital → Core Issue dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan
nasional
e. Kesehatan → Esensial dalam pembangunan “Human Capital”
 Meningkatkan produktivitas angkatan kerja (Current Stock), Utamanya
mengurangi Daly (YLD dan YLL) → JKN/BPJS
 Investasi Dini Modal manusia → sangat pentingkan untuk memanfaatkan
bonus demografi.
f. UHC = UKM dan UKP.

Anda mungkin juga menyukai