GANGGUAN CAMPURAN
ANSIETAS DEPRESI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama
di Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon
Pembimbing:
dr. Lailan Sapinah, Sp.KJ
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti kepaniteraan di RSU Datu Beru Takengon
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan referat ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan pembimbing dr. Lailan Sapinah,
Sp.KJ dan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan referat ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga referat
ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya saya dengan tangan terbuka
Akhirnya saya berharap semoga referat ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................... 1
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2
Definisi ...................................................................................................................... 2
Epidemiologi ............................................................................................................. 2
Etiologi ...................................................................................................................... 3
Diagnosis ................................................................................................................... 4
Gambaran Klinis........................................................................................................ 6
Diagnosis Banding..................................................................................................... 8
Terapi......................................................................................................................... 8
Perjalanan Gangguan dan Prognosis ....................................................................... 10
BAB III: KESIMPULAN ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
dengan ansietas atau gangguan campuran ansietas dan mood depresi. Pasien seperti
ini paling sesuai jika diklasifikasikan memiliki gangguan ansietas yang tidak
Gangguan depresif dan ansietas merupakan salah satu penyakit yang sering
ditemukan pada masyarakat dan perawatan primer. Pasien dengan depresi sering kali
memiliki gambaran gangguan ansietas, begitu juga mereka dengan gangguan ansietas
sering memiliki gambaran depresi. Kedua gangguan dapat terjadi secara bersamaan,
memenuhi kriteria untuk keduanya. Hal ini dapat sulit untuk membedakan antara
karena mereka terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Dokter
penyakit ini dengan baik, untuk memfasilitasi hasil kesehatan mental yang lebih
baik.2
tidak tertarik dari mengambil waktu yang diperlukan untuk memperoleh riwayat
psikiatri yang lengkap untuk membedakan gangguan depresif sejati dari gangguan
ansietas sejati. Di Eropa dan terutama di China, sebagian besar dari pasien terebut
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
gejala ansietas dan depresi yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu
gangguan ansietas atau gangguan mood. Kombinasi gejala depresif dan ansietas
terhadap orang yang mengalaminya. Kondisi ini terutama dapat banyak ditemukan di
Pada gangguan ini timbul gejala-gejala ansietas dan depresi tetapi tidak ada
yang lebih dominan. Ansietas adalah mood mengenai masa depan, sementara depresi
EPIDEMIOLOGI
lazim ditemukan. Dua pertiga pasien dengan gejala depresif memiliki gejala ansietas
panik. Peneliti telah melaporkan bahwa dari 20 sampai 90 persen pasien dengan
gangguan panik memiliki episode gangguan depresif berat. Data ini mengesankan
bahwa keberadaan gejala depresif dan ansietas secara bersamaan, tidak ada
diantaranya yang memenuhi kriteria diagnostik gangguan depresif atau ansietas lain,
dapat lazim ditemukan. Meskipun demikian, saat ini data epidemiologis formal
2
3
sejumlah klinisi dan peneliti memperkirakan bahwa prevalensi gangguan ini pada
populasi umum adalah 10 persen dan di klinik pelayanan primer sampai setinggi 50
ETIOLOGI
Empat garis bukti penting mengesankan bahwa gejala ansietas dan gejala
depresif terkait secara kausal pada sejumlah pasien yang mengalami gejala ini.
hormon pertumbuhan yang tumpul terhadap klonidin (Catapres), dan respons TSH
pada sejumlah pasien dengan gangguan depresif dan gangguan panik. Secara rinci,
serebrospinalis (CSF) pada pasien dengan depresi dan gangguan panik yang sedang
aktif mengalami serangan panik. Seperti pada gangguan ansietas dan gangguan
depresif lain, serotonin dan asam γ-aminobutirat (GABA) juga mungkin terlibat
Keempat, sejumlah studi keluarga melaporkan data yang menunjukkan bahwa gejala
ansietas dan depresi berhubungan pada secara genetik sedikitnya beberapa keluarga. 1
DIAGNOSIS
depresi serta adanya beberapa gejala somatik, serperti tremor, palpitasi, mulut kering,
dan rasa perut yang bergejolak. Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan bahwa
sensitivitas dokter umum untuk sindrom gangguan campuran ansietas depresif masih
A. Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan.
B. Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1
bulan:
2) Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisah,
4) Iritabilitas
5) Khawatir
5
6) Mudah menangis
7) Hypervigillance
dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.
2) Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain
PPDGJ-III:5
berlebihan.
6
Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus
fobik.
Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk
karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan
Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas,
GAMBARAN KLINIS
Pada gangguan ini timbul gejala-gejala ansietas dan depresi tetapi tidak ada
yang lebih dominan. Gambaran campuran dari gangguan neurotik lebih sering
gangguan ansietas dan sejumlah gejala gangguan depresif. Di samping itu, gejala
dan ikut berperan pada banyaknya pasien yang ditemukan di klinik medis rawat
jalan.1
7
Umum
Kognitif
Psikologis
Somatik
Musculoskeletal
Gastrointestinal
muntah, diare
Kardiovaskular
Respiratory
Neurologis
Genitourinari
DIAGNOSIS BANDING
distimik dan gangguan depresif ringan adalah gangguan yang lebih besar
dependen, dan obsesif-kompulsif dapat memiliki gejala yang mirip dengan gejala
sebagai gambaran campuran ansietas dan depresi yang meningkat dengan onset gejala
TERAPI
interpersonal, tetapi sering juga diobati dalam praktik umum dengan obat-obatan.
ditoleransi lebih baik daripada trisiklik standar. Pada praktik klinis, yang sering
terjadi adalah salah mendiagnosis gangguan depresif atau gangguan depresif dan
obat penenang minor, seperti benzodiazepine, sering untuk jangka pangjang, sehingga
meningkatkan risiko ketergantungan. Salah diagnosis seperti ini sering terjadi karena
ansietas timbul pada hampir semua kasus depresi dan dapat tampak sebagai gejala
dominan.4
mengobati depresi yang disertai ansietas. Obat yang memengaruhi serotonin 5-HT 1A
depresif, antidepresan serotonergik dapat menjadi obat yang paling efektif dalam
antidepresan yang efektif yang telah disetujui oleh FDA untuk pengobatan depresi
serta gangguan ansietas menyeluruh dan merupakan obat pilihan dalam gangguan
campuran.3
Berdasarkan data klinis sampai saat ini, pasien tampak sama besar
kemungkinannya untuk memiliki gejala ansietas yang menonjol, gejala depresif yang
menonjol, atau campuran dua gejala dengan besar yang sama saat awitan. Selama
KESIMPULAN
gejala ansietas dan depresi yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu
depresi serta adanya beberapa gejala somatik, serperti tremor, palpitasi, mulut kering,
gangguan ansietas dan sejumlah gejala gangguan depresif. Di samping itu, gejala
dan ikut berperan pada banyaknya pasien yang ditemukan di klinik medis rawat jalan.
seperti terapi kognitif atau modifikasi perilaku, namun sejumlah klinisi menggunakan
11
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis, Ed ke-
2012. p. 28-31
3. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Kluwer; 2015.
4. Puri BK, Laking PJ, Treasaden IH. Buku Ajar Psikiatri, Ed ke-2. Jakarta:
EGC; 2013.