Anda di halaman 1dari 27

IMUNISASI & PD3I

dr. Teuku Muhammad Lizar


Apa itu imunisasi?

 Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak


diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk


menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga
apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.
Apa itu Vaksinasi?
 Vaksin adalah antigen berupa
mikroorganisme yang sudah
mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, yang telah diolah,
berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi
toksoid, protein rekombinan
yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi
tertentu.
Tujuan pemberian imunisasi
 Tujuan umum
 Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

 Tujuan Khusus
 Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/kelurahan pada
tahun 2014.
 Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per
1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013.
 Eradikasi polio pada tahun 2015.
 Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015.
 Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis
(safety injection practise and waste disposal management)
Sasaran Imunisasi
Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI)
Apa itu KIPI?
 KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan
dengan imunisasi baik berupa reaksi vaksin, reaksi
suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur,
koinsiden atau hubungan kausal yang tidak dapat
ditentukan. (Akib, 2011; Kemenkes RI, 2013)
Apa penyebab KIPI?

 Kesalahan prosedur (Programmatic Error)


 Misalnya, dosis antigen (terlalu banyak), lokasi dan
cara penyuntikan, sterilisasi syringe dan jarum
suntik, jarum bekas pakai, tindakan aseptik dan
antiseptik, kontaminasi vaksin dan peralatan suntik,
penyimpanan vaksin, pemakaian sisa vaksin, jenis
dan jumlah pelarut vaksin, tidak memperhatikan
petunjuk produsen (petunjuk pemakaian, indikasi
kontra, dan lain-lain). (Akib, 2011)
 Reaksi Suntikan
 Induksi Vaksin
 Faktor kebetulan (koinsiden)
 Penyebab tidak diketahui
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai