0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya antara lain menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat penyakit menular. Reaksi pasca imunisasi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kesalahan prosedur, reaksi vaksin itu sendiri, atau kebetulan."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya antara lain menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat penyakit menular. Reaksi pasca imunisasi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kesalahan prosedur, reaksi vaksin itu sendiri, atau kebetulan."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya antara lain menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat penyakit menular. Reaksi pasca imunisasi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kesalahan prosedur, reaksi vaksin itu sendiri, atau kebetulan."
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain REAKSI ANTIGEN- ANTIBODI
Keberhasilan tubuh dalam menghancurkan
antigen (kuman) tergantung pada jumlah antibodi yang dibentuk tubuh TUJUAN IMUNISASI
1. Menurunkan morbiditas dan
mortalitas 2. Menghindari kecacatan 3. Dapat mencegah penyakit- penyakit tertentu. 4. Memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI • KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur, koinsiden atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan. • KIPI serius merupakan kejadian medis setelah imunisasi yang tak diinginkan yang menyebabkan rawat inap atau perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap atau signifikan dan kematian, serta menimbulkan keresahan di masyarakat Penyebab KIPI • KIPI terjadi secara kebetulan saja (koinsidensi). KIPI terjadi akibat kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan • Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan (KomNas-PP) KIPI mengelompokkan etiologi KIPI kedalam klasifikasi lapangan (untuk petugas di lapangan) Klasifikasi Lapangan • Kesalahan Prosedur (Program)/Teknik Pelaksanaan • Sebagian besar KIPI berhubungan dengan kesalahan prosedur yang meliputi kesalahan prosedur penyimpanan, pengeloalaan dan tata laksana pemberian vaksin • Reaksi Suntikan • Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik, baik langsung maupun tidak langsung harus dicatat sebagai reaksi KIPI. Reaksi suntikan langsung, meliputi rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan. Adapun reaksi tidak langsung, meliputi rasa takut, pusing, mual, sampai sinkop. Reaksi ini tidak berhubungan dengan kandungan yang terdapat pada vaksin, yang sering terjadi pada vaksinasi massal • Induksi Vaksin (Reaksi Vaksin) • Gejala KIPI yang disebabkan induksi vaksin umumnya sudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi simpang dan secara klinis biasanya ringan • Faktor Kebetulan (Koinsiden) • Salah satu indikator faktor kebetulan ini ditandai dengan ditemukannya kejadian yang sama pada saat bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan karakteristik serupa, tetapi tidak mendapat imunisasi • Penyebab Tidak Diketahui • Apabila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab maka untuk sementara dimasukkan ke dalam kelompok ini. Biasanya, dengan kelengkapan informasi tersebut akan dapat ditentukan kelompok penyebab KIP