Anda di halaman 1dari 19

Manfaat Vaksin dan

Penanganan Demam
Pada Anak

dr. D. Yudha Riantama


Vaksin / Vaksinasi / Imun / Imunisasi

Vaksin adalah bahan dasar dari suatu penyakit


yang sudah dilemahkan/non aktif.

Vaksinasi adalah tindakan pemberian vaksin ke


dalam tubuh manusia.
Vaksin / Vaksinasi / Imun / Imunisasi

Imun adalah kekebalan tubuh terhadap suatu


penyakit

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin untuk


membentuk imun atau kebal terhadap suatu penyakit
tertentu.
• Program pemerintah untuk
mencegah penularan penyakit,
yang dilakukan dengan
pemberian vaksin yang bertujuan
Vaksinasi membentuk imun atau resisten
terhadap penyakit tertentu.
atau • Program imunisasi ini diberikan
sejak bayi hingga di usia sekolah.
Imunisasi • Sudah terjadwal pada kurun
waktu tertentu sehingga setiap
anak dipastikan mendapat
imunisasi tepat waktu.
• Imunisasi rutin lengkap
merupakan salah satu cara
yang efektif dalam
mencegah penyebaran
penyakit.

• Di Indonesia, imunisasi rutin


lengkap terdiri dari
imunisasi dasar dan
imunisasi lanjutan.
• Selain bisa mencegah
mereka dari penyakit yang
bisa menyebabkan
gangguan kesehatan serius,
imunisasi biasanya juga
menjadi prasyarat untuk
pendaftaran masuk sekolah
atau di tempat pentinapan
anak.
• Oleh karena itu, penting
untuk selalu melengkapi
vaksin anak-anak.
• Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan
sejumlah kecil virus atau bakteri yang sudah
dilemahkan atau dimatikan.
• Memicu respons kekebalan tubuh untuk

CARA menghasilkan antibodi terhadap penyakit


tertentu.
• Ketika seseorang terpapar dengan organisme
KERJA penyebab penyakit yang sebenarnya, sistem
kekebalan sudah siap untuk melawan infeksi.

VAKSIN • Beberapa vaksin hanya perlu diberikan sekali,


sedangkan yang lainnya memerlukan
pembaruan atau booster untuk
mempertahankan ke-efektifan imunisasi dan
memberikan perlindungan yang berkelanjutan
terhadap penyakit.
MANFAAT

• Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah suatu penyakit atau


mengurangi tingkat keparahannya.
• Imunisasi melindungi orang dari penyakit serius dan juga
mencegah penyebaran penyakit tersebut ke orang lain.
• Selama bertahun-tahun, imunisasi berhasil mengatasi epidemi
penyakit menular yang dulu umum terjadi, seperti campak,
gondongan (mumps), dan batuk rejan (pertusis). Penyakit lain
yang juga berhasil diberantas dengan imunisasi adalah polio dan
cacar nanah.
• Imunisasi memang tidak memberikan
perlindungan 100 persen pada anak. Si
Kecil yang telah diimunisasi masih
mungkin terserang suatu penyakit, tetapi
kemungkinannya jauh lebih kecil, yaitu
hanya sekitar 5-15 persen. Hal ini bukan
berarti imunisasi tersebut gagal, tetapi
karena memang perlindungan imunisasi
sekitar 80-95 persen.
• Imunisasi bertujuan untuk
melindungi diri dari berbagai
penyakit yang berbahaya atau
berisiko menyebabkan
kematian.
• Imunisasi juga bisa menjadi cara
untuk membentuk kekebalan
kelompok (herd immunity). Hal
ini penting untuk mencegah
penyebaran penyakit pada orang
yang tidak bisa menjalani
imunisasi. Penderita kanker
atau penyakit autoimun yang
memiliki daya tahan tubuh
rendah juga tidak boleh
menjalani imunisasi.
• Dengan kata lain, makin banyak
orang yang mendapatkan
imunisasi berarti makin sedikit
pula orang yang terinfeksi
penyakit.
• Pemberian vaksin dapat
disertai efek samping
atau kejadian ikutan
pasca imunisasi (KIPI),
antara lain demam
ringan sampai tinggi,
nyeri dan bengkak pada
area bekas suntikan,
dan agak rewel.
• Meski demikian, reaksi
tersebut akan hilang
dalam 3-4 hari.
EFEK SAMPING (KIPI)
• Dalam kebanyakan kasus, efek sampingnya
biasanya ringan.
• Reaksi ringan yang paling umum terjadi
akibat imunisasi, antara lain:
Nyeri atau kemerahan di sekitar
tempat suntikan.
Demam ringan.
• Efek samping seperti di atas biasanya akan
menghilang dalam beberapa hari.
• Anak-anak juga diketahui memiliki reaksi
alergi terhadap vaksin.
• Reaksi alergi biasanya terjadi segera
setelah vaksin diberikan.
Demam

• Merupakan suatu kondisi tubuh


terjadinya peningkatan suhu tubuh di
atas normal (36.5° – 37.0°C)
• Dapat diukur pada dahi, ketiak, mulut,
anus
• Pengukuran menggunakan termometer
• Respon tubuh melawan mikroba
(bakteri, virus dll) sbg respon aktifnya
tentara tubuh.
• Reaksi normal tubuh yang bermanfaat.
PENYEBAB

Infeksi Non – Infeksi


Infeksi sal. Nafas Tumor / Kanker
Infeksi Sal. Cerna Peradangan post trauma
Infeksi Sal. Kemih
dLL…
Komplikasi
Demam
• Dehidrasi  Gagal Ginjal
• Kejang  Kerusakan otak
• Penurunan Kesadaran

WASPADA
• Malas makan/minum
• BAK jarang
• Tampak lemas/letoy/tidak aktif
• Sering tidur, sulit dibangunkan
• Tampak bingung, mengigau
• Riwayat Kejang demam
Tatalaksana
• Cukupi kebutuhan cairan
• Makan/minum yang
disukai
• Kompres air suhu biasa /
hangat
• Jaga suhu ruangan tetap
sejuk
• Gunakan pakaian 1 lapis
• Obat penurun panas
• Periksa suhu tubuh secara
teratur
• Paracetamol / ibuprofen
• Tidak mutlak diberikan 
sesuai kondisi anak
Obat • Diberikan jika :
Penurun demam > 38⁰ – 38,5⁰C
Panas anak tidak nyaman
dehidrasi
riwayat kejang

Anda mungkin juga menyukai