difteri tetanus
pertusis
• Imunisasi polio diberikan untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit poliomyelitis. Imunisasi dasar diberikan
sejak anak baru lahir atau berusia beberapa hari, selanjutnya
tiap 4-6 minggu.
• Imunisasi campak diberikan untuk mendapatkan kekebalan
secara aktif terhadap penyakit campak.
• Vaksinasi hepatitis B untuk mendapatkan kekebalan aktif
terhadap penyakit hepatitis B.
polio campak
CARA PENANGANAN EFEK SAMPING /
KEJADIAN IKUTAN SETELAH
PEMBERIAN IMUNISASI
• Bila timbul demam, lakukan :
- Berikan kompres hangat (dahi, ketiak, leher)
- Beri banyak minum
- Beri pakaian tipis dan menyerap keringat
- Ganti pakaian yang basah
- Berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter
• Bila timbul nyeri / bengkak didaerah bekas suntikan:
- Berikan kompres air biasa ditempat sekitar suntikan
- Diusap-usap ditempat sekitar suntikan
- Berikan anak ASI/mainan agar dapat teralihkan
• Jika terdapat reaksi berlebihan (kejang lama, demam >38OC,
penurunan kesadaran), konsultasikan kepada dokter.
• Bila terjadi diare, lakukan :
- Beri banyak minum air putih, berikan oralit, kuah sayur, sari
buah, atau ASI
- Jika diare berlanjut disertai muntah, segera bawa ke
puskesmas atau rumah sakit.
- Jangan berikan obat anti diare.
HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN
SETELAH IMUNISASI
• Reaksi yang timbul setelah imunisasi BCG dapat berupa
bekas luka pada area penyuntikan. Walau demikian
tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap luka, karena
dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi.
• Daerah yang disuntik tidak bole di pijat atau diberikan
obat.
• Jika muntah setelah diberikan vaksin polio (<10 menit)
segera berikan lagi vaksin polio dengan dosis yang
sama. Jika muntah berulang, berikan lagi pada
keesokan harinya.